Diuretik Sindi
Diuretik Sindi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terutama ion natrium dan klorida, dan dengan ini bersamaan akan
sehingga pengeluarannya lewat kemih dan demikian juga dari air yang
juga ditempat lain yakni di tubulus proksimal, ansa henle, tubulus distal,
B. Maksud Praktikum
volume urin.
C. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menentukan efektivitas dari obat
D. Prinsip Praktikum
Prinsip dari praktikum ini yaitu penentuan efek farmakologi dari obat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori
dengan peningkatan sekresi Na+ dan air. Ini menurunkan volume ekstrasel
(Harvey, 2013).
jumlah pengeluaran (kehilangan) zat- zat terlarut dan air. Fungsi utama
(Gunawan, 2007):
dibagian epitel tebal ansa henle bagian asenden, kelompok ini disebut
bumetamid.
2. Benzotiadiazid
berfungsi membawa Na+ dan Cl- dari lumen ke dalam sel epitel
4. Diuretik osmotik
mudah dan cepat dieksresi oleh ginjal. Contoh golongan obat ini
efek diuretiknya karena obat ini kurang efektif dibandingkan tiazid atau
mediator ini, secara normal merangsang situs pertukaran Na +/K+ yang ada
distal, obat ini meningkatkan konsentrasi natriun dan kalsium dalam cairan
1. Uraian Bahan
higroskopik.
lain.
2. Uraian Obat
1) Hidroklorotiazid (Medscape)
sindrom nefrotik
2) Spironolactone (Medscape)
(35-41%).
mg/mL.
9
Tikus (itis.gov)
Kingdom : Animalia
Filum : Cordata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Familia : Muridae
Genus : Rattus
BAB III
METODOLOGI KERJA
kimia, kanula tikus, kandang metabolisme, labu ukur 10 ml, dan spoit.
B. Prosedur Kerja
A. Penyiapan Bahan
lemari pendingin.
B. Penyiapan Obat
a. Hidroklorotiazid®
dengan Na CMC.
tanda
b. Spironolakton®
dengan Na CMC.
mL
BAB IV
A. Hasil
Volume urine
Obat BB VP
30 60 90
B. Pembahasan
(Rattus novergicus).
Pada percobaan ini tikus dengan berat 166 gram diberikan obat
memiliki volume urine 1,9 mL pada menit ke 60, dan 3,8 mL pada menit ke
90. Berdasarkan hasil dari data tersebut dapat dilihat bahwa obat
14
Pada percobaan ini tikus dengan berat badan 272 gram yang
pada menit ke 60 volume urin tikus sebanyak 3,9 mL, dan pada menit ke
90 volume urin tikus sebanyak 7,7 mL. Berdasarkan hasil dari data
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
ditingkatkan lagi.
16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Skema Kerja
2 ekor tikus
Spironolakton Hidroklorotiazid
B. Perhitungan Dosis
a. Spironolakton
Penyelesaian:
100mg
Dosis umum manusia = = 1,666 mg/kgBB
60kgBB
37
Dosis umum tikus = 1,666mg/kgBB× = 10,273 mg/kgBB
6
10,273mg
Dosis max tikus = × 200 g = 2,054 mg
1000 gr
10 mL
Larutan stok = × 2,054 mg = 4,108 mg/10 mL
5mL
4,1092mg
Berat yang ditimbang = × 655,5 = 26,927 mg
100mg
Pengenceran
V 1 x M1 = V2 x M2
V1 X 50 mg= 10 mL x 26,927 mg
V1 = 5,385 mL
b. Hidroklorotiazid
Dosis obat = 25 mg
Berat etiket = 25 mg
Penyelesaian:
25mg
Dosis umum manusia = = 0,416 mg/kgBB
60kgBB
37
Dosis umum tikus = 0,416 mg/kgBB× = 2,565 mg/kgBB
6
2,565mg
Dosis max tikus = × 200 gr = 0,513 mg
1000 gr
10 mL
Larutan stok = × 0,513 mg = 1,026 mg/10 mL
5mL
1,026mg
Berat yang ditimbang = × 150,975 = 6,196 mg
25mg
Pengenceran
X 10 mL(6,196mg/10 mL)
V 1 x M1 = V2 x M2
V1 X 50 mg= 10 mL x 6,196 mg
V1 = 1, 239mL