Disusun oleh:
Rezky Putri Wahyu A
012116501
PEMBIMBING
dr. Hj. Pasid Harlisa, Sp. KK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2015
Malaysian J Pathol 2014; 36(3) : 175 – 180
ORIGINAL ARTIKEL
Abstrak
Urethritis adalah salah satu penyebab tersering morbiditas dan mortalitas di negara yang
sedang berkembang. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeteksi bakteri penyebab urethritis
tersering berdasarkan pengecatan gram, kultur dan PCR multiplex. Sebanyak 185 pasien laki-
laki yang berada di Klinik kulit dan kelamin Universitas Kedokteran Dhaka, Bangladesh
menunjukkan gejala klinis sebagai urethritis yang terdaftar pada penelitian ini. Duh tubuh
urethra di periksa untuk mendeteksi Neisseria gonorrhoeae dengan pengecatan gram, kultur
dan PCR. Pemeriksaan PCR multiplex digunakan untuk mendeteksi DNA dari Chlamydia
trachomatis, Ureaplasma urealyticum dan Mycoplasma genitalium. Dari 185 pasien, 30,27%
dan 14,6% masing-masing terinfeksi Neisseria gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis. Dari
pasien yang positif terinfeksi Neisseria gonorrhoeae sebanyak 27,57% menunjukkan hasil
positif dengan pengecatan gram, 26,49% menunjukkan hasil positif dengan kultur, 330,27%
menunjukkan hasil positif dengan PCR (p<0,001). 32,65% dari isolasi Neisseria gonorrhoeae
memproduksi penisilinase dan 83,67% rentan terhadap ceftriaxone. Saat ini kultur merupakan
gold standar, tetapi sensitivitas dan spesifisitas penggunaan PCR untuk mendeteksi Neisseria
gonorrhoeae adalah 100%, dan masing-masing 94,85% dengan ketepatan 96,22%. 3,73%
dari 134 dengan hasil negatif dan 5,15% dari 136 sampel memberikan hasil negatif dengan
kultur menjadi positif dengan PCR. PCR merupakan yang paling sensitif dan metode yang
cepat untuk mendiagnosis urethritis. PCR multiplex mungkin berguna sebagai pendekatan
diagnosis laboratorium pada pasien urethritis dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi.