Anda di halaman 1dari 9

DIARE AKUT

Definisi
Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 15 hari. Seangkan menurut
world gastroenterology organization global guidelines 2005, diare akut didefinisikan
sebagai pasase tinja yang cair atau lembek dengan jumah lebih banyak dari normal,
berlangsung 14 hari.

Etiologi
Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri, parasit,
virus), keracunan makanan, efek obat-obtan dan lain-lain. menurut world
gastroenterology organization global guidelines 2005, etio diare akut dibagi atas empat
penyebab : bakter, virus, parasit, dan non-infeksi.

Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri,
parasit, virus).
keracunan makanan dan penyakit yang ditulkan melalui makanan.
Merupakan penyakit yang terjadi akibat konsumsi makanan tercemar oleh organism
pathogen dan toksin. Masa inkubasi dan gambaran kliniks akibat infeksi makanan yang
tercemar disajikan secara ringkas di tabel 34.1.
Keadaan resiko dan kelompok risiko tinggi mungkin mengalami diare infeksi
1. Baru saja berpergian atau melancong : ke Negara berkembang, daerah tropis,
kelompok perdamaian dan pekerja suka rela, orang yang sering berkemah
2. Makanan atau keadaan makan yang tidak biasa : makanan laut dan shell fish ,
terutama yang mentah, restoran dan rumah makan cepat saji.
3. Homoseksual, perkerjaan seks, pengguna obat intravena resiko infeksi, sindrom
usus homoseks, sindrom defisiensi kekebalan didapat.
4. Baru saja menggunakan obatan timikroba pada institusi : institusi kejiwaan atau
mental, rumah – rumah perawatan.
Patofisiologi – Patomekanisme

Diare dapat dise=babkan oleh satu atau lebih patofisiologi/patomekanisme


sabagai berikut : (1) osmolaritas intraluminal yang meninggi, disebut diare osmotic. (2)
sekresi cairan dan elektrolit meninggi, disebut diare sekretorik. (3) malabsorbsi asam
empedu, malabsorbsi lemak. (4) defek system pertukaran anion/transport elektrolit aktif
di enterosit. (5) motilitas dan waktu transit usu abnormal. (6) gangguan permeabilitas
usu. (7) inflamasi dinding usus, disebut diare inflamatorik, (8). Infeksi dinding usus,
disebut diare infeksi.

Diare osmotic : diare yang disebabkan meningkatnya tekanan osmotic intrlumen


dari usus halus yang di sebabkan malabsorbsi karbohidrat e.c defisiensi laktase atau
akibat garam magnesium. Dimana Diare osmotik → bahan yang tidak dapat diserap →
osmolaritas dalam lumen ↑ → menarik air dari plasma → diare.

Diare sekretorik ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi air dan eektrolit dari
usus, menurunnya absorbs. Khasnya diare ini ditemukannya tinja yang banyak sekali.
Dimana Diare sekretorik terjadi karena → toksin bakteri → gangguan transport elektrolit
→ absorbsi ↓ ataupun sekresi ↑ → sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus.

Mobilitas dan waktu transit usus abnormal : diare tipe ini disebabkan
permeabilitas usus yang abnormal disebabkan adanya kelainan morfologi membran epitel
spesifik pada usus halus.

Inflamasi dinding usus (diare inflamatorik), disebabkan adanya kerusakan mukosa


usus karena proses inflamasi, sehingga terjadi produksi mucus yang berlebihan dan
eksudasi air dan elektrolit kedalam lumen, gangguan absorbs air-elektrolit. Inflamasi
mukosa usus halus disebabkan infeksi (disentri shigella) atau non infeksi (colitis ulseratif
dan penyakit crohn).

Diare infeksi ; infeksi oleh bakteri merupakan penyebab tersering dari diare. Dari
sudut kelainan usus, diare oleh bakteri di bagi atas non-spesifik invasi (tidak merusak
mukosa) dan invasi (merusak mukosa).
Patogenesis

Yang berperan pada terjadinya diare akut terutama karena infeksi yaitu factor
kausal (agent) dan factor pemuja (host). Factor pemuja adalah kemampuan tubuh untuk
mempertahankan diri terhadap organism yang dapat menimbulkan diare akut, terdiri dari
factor-faktor daya tangkis atau lingkungan internal saluran cerna antara lain keasaman
lambung, motilitas usus, imunitas dan juga lingkungan mikroflora usus. Factor
kausalyaitu daya penetrasi yang dapat merusak sel mukosa, kemampuan memproduksi
toksin yang mempengaruhi sekresi cairan usus halus serta daya lekat kuman.
Pathogenesis diere karena infeksi bakteri/parasit terdiri atas :

Diare karena bakteri non-invasi (enterotogenik), bakteri yang tidak merusak


mukosa missal v. cholera eltor, etorotoxigenic E.coli (ETEC), dan C. perfringens. V.
Choerae eltor mengeluaran toksin yang terikat pada mukosa usus halus 15-30 menit
sesudah diproduksi vibrio. Enterotoksin ini menyebabkan kegiatan nikotinamid adenine
dinukleotid pada dinding usus sel, sehingga meningkatkan kadar edenosisn dalam sel
yang menyebabkan sekresi aktif anion klorida kedalam lumen usus yang diikuti oleh air,
ion bikarbonat, kation natrium dan kalium.

Diare karena bakteri / parasit invasi (enterofasif). Bakteri yang merusak


antara lain enteroinvasive E.coli, Salmonella, shigella, yersinea, C.perfringens tipe C.
diare disebabkan oleh kerusakan dinding usus berupa nekrosisis dan ulserasi. Sifat diare
sekre torik eksudatif. Cairan diare dapat tercampur lendir dan darah. Walaupun demikian
kuman-kuman ini juga dapat bermanifestasi kliniks sebagai diare koleriformis. Kuman
salmonella yang sering menyebabkan diare yaitu s.paratyphi B, Styphimurium, S
enteriditis, S choletraesuis. Penyabab parasit yang sering yaitu E. histolitika dan G.
lamblia.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA DIARE


Penyebeb diare dibagi menjadi 2, yaitu:
Penyebab tidak langsung/faktor-faktor yang mempermudah terjadinya diare
Penyebab langsung

Diagnosis
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan beratnya diare . status volume
dinilai dengan memperhatikan perubahan ortostatik pada tekanan darah dan nadi,
temperature tubuh dan tanda toksisitas. Adanya kualitas bunyi usus dan ada
tidaknya distensi abdomen dan nyeri tekan merupakan “clue” bagi penentuan
etiologi.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
o pemeriksaan feses : untuk melihat adanya leukosit dalam tinja yang
menunjukkan adanya infeksi bakteri, telur cacing, dan parasit dewasa.
o kultur feses
o kimia darah : kadar elektrolit serum,
o ureum dan kreatinin : diperiksa untuk memeriksa adanya kekurangan
volume cairan dan mineral tubuh.
o analisa gas darah
o pemeriksaan darah lengkap : seperti hemoglobin, hematokrit, leukosit,
hitung jenis leukosit.

Diagnosis Banding
Pasien diare akut disertai demam dan tinja berdarah
Observasi umum ; diare sebagai akibat mikroorganisme infasif, lokasi
sering di daerah colon, diarenya berdarah sering tapi jumlah volumenya sedikit,
sering diawali diare air.
Pathogen : shigella spp (disentri basiler, shigellosis), campylobacter
jejuni, salmonella spp, aeromonas hydrophila, v.parahaemolyticus, yersina.
Diagnosis : diferensiasi kliniks sulit , terutama membedakan penyakit usus
inflamtorik idiopatik non infeksi, banyak leukosit tinja (pathogen invasive), kultur
tinja untuk salmonella, shigella dan darah tinja tebal untuk malaria.
Pasien diare akut tanpa demam ataupun tinja berdarah
Obsevasi umum : pathogen non-invasif (tinja air banyak, tidak ada
leukosit tinja), disertai nausea, lebih sering manifestasi dari diare turis, pada kasus
kolera, tinja seperti cucian bera, sering disertai muntah.
Pathogen : (1) ETEC, penyebab tersering dari diare turis. (2) giardia
lamblia, (3) rotavirus, virus Norwalk, (4) eksotoksin preformend dari s.aureus
bacillus cereus, clostridium perfringens (tipe A), diare disebabkan toksin
karakteristik oleh laa inkubasi yang pendek 6 jam. (5) penyebab lain : ikan laut
dan shell fish yang tidak cukup didinginkan, kolera, bahan toksin pada makanan,
jamur.
Diagnosis : tidak ada leukosit dalam tinja, kultur tinja (sangat rendah pada
diare air), tes untuk ETEC tidak biasa, tersedia pada laboratorium rutin,
pemeriksaan parasit untuk tinja segar.

Penatalaksanaan
BJ plasma

Metode Pierce
berdasarkan keadaan klinis :
o Dehidrasi ringan, kebutuhan cairan 5% X KgBB
o Dehidrasi sedang, kebutuhan cairan 8% X KgBB
o Dehidrasi berat, kebutuhan cairan 10% X KgBB
Metode Daldiyono
berdasarkan keadaan klinis yang diberi skor

Anda mungkin juga menyukai