Anda di halaman 1dari 28

EFEK RUMAH KACA DAN DAMPAKNYA TERHADAP BUMI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beberapa tahun belakangan ini, sering kita merasakan perubahan cuaca yang ekstrim. Dalam waktu
singkat kita bisa merasakan cuaca yang sangat panas, kemudian tak berapa lama mendung dan kemudian
hujan. Saat cuaca panas, dapat dirasakan panas yang terlalu terik, dan ini dapat kita amati dari waktu ke
waktu. Bumi kita terasa semakin panas. Hal ini disebut sebagai pemanasan global atau global warming.

Global warming yaitu terjadinya peningkatan suhu di permukaan Bumi akibat efek rumah kaca. Sinar
matahari yang tidak terserap permukaan Bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan Bumi ke
angkasa. Setelah dipantulkan kembali sinar matahari berubah menjadi gelombang panjang yang berupa
energ panas. Namun, sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos ke luar
angkasa karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisisnya. Akibatnya energi panas yang
seharusnya lepas ke angkasa menjadi terpancar kembali ke permukaan Bumi, sehingga lebih dari kondisi
normal, inilah efek rumah kaca yang berlebihan. Suhu rata-rata permukaan Bumi meningkat 0.74 ± 0.18
°C atau 1,33 ± 0.32 °F selama seratus tahun terakhir.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana terjadinya efek rumah kaca?
2. Apakah yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca?
3. Dampak apa yang terjadi jika terjadi efek rumah kaca?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya efek rumah kaca.
2. Untuk mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca.
3. Untuk mengetahui dampak dari efek rumah kaca.

1.4 Manfaat
1. Untuk menambah wawasan kepada masyarakat tentang pemanasan global.
2. Untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang penyebab terjadinya pemanasan
global.
3. Untuk mengetahui cara mengatasi pemanasan global.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pemanasan Global


Pemanasan global atau dalam bahasa inggrisnya disebut global warming adalah suatu
proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.yang disebabkan oleh
peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global akan diikuti dengan
perubahan iklim, seperti meningkatnya curah hujan dibeberapa belahan dunia sehinga
menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan di belahan Bumi lain akan mengalami musim
kering yang berkepenjangan yang disebabkan oleh kenaikan suhu. Pemanasan global yang
berakibat pada perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama yang
berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta
kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan peternakan. Aktivitas manusia
dengan kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung menyebabkan perubahan komposisi alami
atmosfer, yaitu meningkatnya jumlah gas rumah kaca secara global.

2.2 Penyebab Pemanasan Global


Pemanasan global dapat disebabkan oleh efek rumah kaca, efek umpan balik, dan
penggundulan hutan. Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari matahari.
Sebagian energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak.
Ketika energi tiba dipermukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang
menghangatkan Bumi. Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses
umpan balik. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat
bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan
lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfir. Maraknya kasus penggundulan hutan
merupakan salah satu penyebab pemanasan global saat ini. Penggundulan hutan yang
mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar
20% dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis sehingga mempengaruhi
kesuburan tanah.

2.3 Pengertian Efek Rumah Kaca


Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824. Efek rumah
kaca merupakan proses pemanasan dari permukaan suatu benda langit atau benda angkasa
yang disebabkan oleh komposisi serta keadaan atmosfernya. Beda-benda langit yang
dimaksudkan terutama adalah planet maupun satelit. Sebenarnya efek rumah kaca hampir ada
di berbagai planet di tata surya seperti Mars, Venus, dan benda-benda langit lainnya.
Efek rumah kaca tentu saja mempunyai kaitan yang sangat erat dengan gas rumah kaca.
Hal ini lantaran gas rumah kaca itu merupakan sekumpulan gas-gas pada atmosfer yang
menjadi sebuah adanya efek rumah kaca. Gas-gas yang disebut gas rumah kaca bisa muncul
secara alami di lingkungan Bumi, namun bisa juga timbul akibat aktifitas manusia.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca


Energi matahari berupa radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik, yakni sinar
ultraviolet, dan cahaya akan diteruskan ke permukaan Bumi, sebagian dari sinar itu akan
diserap,dan sebagian lagi akan dipantulkan ke angkasa. Radiasi yang sampai
dipermukaan Bumi akan diserap,dan berubah menjadi kalor. Kalor ini kemudian di
radiasikan kembali ke angkasa oleh Bumi dalam bentuk inframerah dan ketika mengenai gas
rumah kaca di atmosfer maka sinar tersebut akan dipantulkan kembali ke Bumi Akibatnya
panas tersebut terperangkap di permukaan Bumi, dan menjadikan Bumi panas.

3.2 Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca


Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan
gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan
pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang
melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya. Energi yang
masuk ke bumi mengalami :
- 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer.
- 25% diserap awan.
- 45% diadsorpsi permukaan Bumi.
- 5% dipantulkan kembali oleh permukaan Bumi.
Selain itu, efek rumah kaca juga dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
a. Kerusakan hutan (kebakaran hutan dan penebangan liar)
b. Pemanfaatan pupuk, pembusukan sisa-sisa pertanian dan pembusukan kotoran-kotoran
ternak, dan pembakaran sabana di sektor pertanian dan peternakan.
c. Pemakaian AC yang berlebihan.
d. CFC yang banyak terdapat pada spray dan parfume.
e. Asap kendaraan bermotor.
f. Hasil buangan industri.

3.3 Dampak Terjadinya Efek Rumah Kaca


Meningkatnya suhu permukaan Bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang
sangat ekstrem di Bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem
lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya menyerap karbondioksida (CO2) di atmosfer.
Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat
menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga dapat mengakibatkan
meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengambang dan terjadi kenaikan permukaan
laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Perubahan cuaca dan lautan juga dapat mengakibatkan munculnya dampak sosial dan politik
yaitu munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas, penyebaran penyakit
melalui air. Temperature yang panas menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul
kelaparan dan malnutrisi.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata Bumi
sampai dengan 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti
sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1.5-4.5 °C sekitar tahun
2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak
gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan Bumi diserap atmosfer. Hal ini akan
mengakibatkan suhu permukaan Bumi semakin meningkat.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pemanasan global atau pemanasan Bumi adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer
Bumi yang penyebabnya adalah efek rumah kaca, efek umpan balik, dan kegiatan manusia
seperti penebangan hutan, penggunaan bahan bakar minyak yang berlebihan dan penggunaan
spray yang banyak mengandung gas CFC.
Pemanasan Bumi menimbulkan banyak akibat yang berdampak pada perubahan iklim,
kenaikan permukaan air laut, dan peningkatan suhu Bumi. Bahkan pemanasan Bumi juga
berdampak pada manusia karena menyebabkan timbulnya wabah penyakit akibat suhu yang
panas, temperatus yang tinggi dapat menyebabkan gagal panen sehingga muncul kelaparan.

4.2 Saran
- Penggunaan bahan bakar minyak yang berlebihan sebaiknya dikurangi dengan berganti ke
bahan bakar yang ramah lingkungan sperti menggunakan energi matahari ataupun energi air.
Penggunaan kendaraan bermotor harusnya juga sedikit dikurangi dengan penggunaan
angkutan umum dari pada kendaraan pribadi, atau mungkin juga bisa menggunakan sepedah
untuk mengurangi polusi udara.
- Penggundulan hutan seharusnya harus mulai dikurangi dan beralih ke kegiatan menanam
pohon (reboisasi). Karena semakin banyak pohon, makan kadar karbondioksida di atmosfer
bisa berkurang.

==============
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/8849783/Makalah_efek_rumah_kaca
http://www.plimbi.com/article/127791/efek-rumah-kaca
http://id.m.wikipedia.org/wiki.efek_rumah_kaca
=============

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Purwoharjo, 20 Mei 2015

Penyusun
(Alfira Samtina)
=============================================================
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................. i


Daftar Isi ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
3. Tujuan ............................................................................................................ 2
4. Manfaat ............................................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................ 3
1. Pengertian Pemanasan Global ............................................................................. 3
2. Penyebab Pemanasan Global ............................................................................... 3
3. Pengertian Efek Rumah Kaca .............................................................................. 4
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................... 5
1. Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca ................................................................ 5
2. Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca ............................................................. 5
3. Dampak Terjadinya Efek Rumah Kaca ............................................................. 6
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 7
1. Kesimpulan ..................................................................................................... 7
2. Saran .............................................................................................................. 7
Daftar Pustaka ........................................................................................................... 7
MAKALAH EFEK RUMAH KACA

MAKALAH

EFEK RUMAH KACA

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas karya tulis kami yang berjudul : “Efek Rumah “ dengan
baik dan lancar.Terselisaikannya karya tulis ini, tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh yang
berkontribusi dalam penulisan makalah ini. Upaya kami ini bagai setetes air ditengah samudra dunia
pendidikan nasional. Namun, kami selalu mengharap apa yang kami perbuat dapat turut serta
menyukseskan tujuan pendidikan nasional demi kemajuan bangsa. Kami menyadari bahwa karya
tulis ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran kami
harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.

Akhir kata semoga hasil karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penyusun
khususnya.

Manna, Maret 2015

Tence Iserli

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Di era globalisasi ini,mungkin kita menduga udara yang akhir-akhir ini di bumi semakin hari semakin
panas kita rasakan. Suhu pun tidak stabil. Cuaca yang tidak menentu membuat kehidupan di muka
bumi ini terancam. Pembangunan gedung-gedung besar dan tinggi serta pembabatan hutan secara
liar merupakan salah satu penyebab semakin panasnya suhu bumi, karena tidak seimbangnya kadar
karbon dioksida di udara dengan polusi yang ditimbulkan oleh msin-mesin industri, asap kendaraan
bermotor, dan lain-lain. Hal tersebut bukanlah suatu masalah yang mesti kita risaukan. Mana
mungkin tindakan dari satu atau dua orang makhluk hidup bisa mengganggu kondisi planet bumi
yang maha besar ini. Mungkin itu semua yang ada dipikiran kita.

Sejak revolusi industri tahun 1750, industrialisasi di dunia – khususnya di Eropa terus meningkat. Ini
menyebabkan kadar gas yang berbahaya semakin tajam. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
membuat orang lupa akan kelestarian lingkungannya, namun seiring dengan itu usaha-usaha
perbaikan lingkungan pun juga gencar dilaksanakan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari efek rumah kaca?

2. Bagaimana proses terjadinya efek rumah kaca?

3. Apa yang menjadi penyebab terjadinya efek rumah kaca?

4. Apa akibat dari efek rumah kaca terhadap lingkungan?

5. Apakah usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan secara umum diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh manakah efek
rumah kaca ini telah terjadi? Dan penyebab pastinya apa? Semua ini masih merupakan tanda tanya
bagi manusia karena sampai sekarang manusia belum mendapatkan penyabab pasti dari efek rumah
kaca ini dan manusia juga mau mencari kebenaran mengenai efek rumah kaca yang akan dialami
oleh manusia itu sendiri, makhluk hidup maupun lingkungan disekitarnya. Jika efek rumah kaca ini
terjadi maka akibat yang ditimbulkan bukan hanya dialami oleh manusia saja, tetapi juga semua
makhluk hidup disekitarnya, seperti meningkatnya suhu di permukaan bumi menyebabkan
kekeringan, dengan demikian akibat dari kekeringan ini selain dialami manusia juga oleh hewan dan
tumbuhan dimana tumbuhan akan menjadi kayu karena kekurangan air atau dan sebagainya. Oleh
karena itu, melalui penelitian ini diharapkan agar manusia dapat lebih mencegah aktivitas yang
dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca seperti mengadakan kegiatan rumah kaca,
pembakaran zat-zat yang dapat menyababkan suhu di permukaan bumi meningkat, dll.

D. Batasan Masalah
Makalah ini menjelaskan tentang efek rumah kaca terhadap lingkungan antara lain pengertian dari
efek rumah kaca, bagaimana proses terjadinya efek rumah kaca, apa yang menjadi penyebab
terjadinya efek rumah kaca, apa akibat dari efek rumah kaca terhadap lingkungan dan apakah usaha
yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Efek Rumah Kaca

Efek merupakan suatu resiko yang ada positif dan negatifnya yang diterima setelah melakukan suatu
hal.Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi gelas kaca. Panas matahari masuk ke bumi
dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap oleh
bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang. Namun, panas
yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas kaca dan
terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah kaca (green house) di pertanian,
ruangan kaca memang berfungsi menahan panas untuk menghangatkan/menstabilkan suhu dalam
rumah kaca.

Rumah kaca dalam arti harfiah yaitu adanya gedung-gedung bertingkat di kota besar yang
dindingnya menggunakan kaca sehingga memantulkan panas matahari kembali ke atmosfer bumi.

Sartain menyatakan yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan
cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life
processes.

Pihak NASA telah mengemukakan bahwa efek dari rumah kaca sebenarnya bukanlah dari
pemanasan global ini karena pemanasan global mampu diredam dengan memperbanyak
penanaman pohon di sekitar area yang terjadi efek rumah kaca . Tetapi efek sebenarnya adalah "
serangan meteor yang akan menghujam bumi " . Karena menurut NASA sekitar jutaan meteor
menghujam bumi setiap tahunnya, dan semuanya terbakar habis di atmosfer. Namun setelah
penelitian selama 10 tahun , kadar lapisan atmosfer bumi terus menurun secara drastis, dan
diperkirakan 6 - 10 tahun ke depan bumi akan terbuka lebar oleh serangan-serangan batu meteor-
meteor yang tidak akan mampu lagi ditahan oleh atmosfer bumi karena atmosfer bumi terus
menipis.
Istilah Efek Rumah Kaca (green house effect) berasal dari pengalaman para petani di daerah iklim
sedang yang menanam sayur-mayur dan bunga-bungaan di dalam rumah kaca. Yang terjadi dengan
rumah kaca ini, cahaya matahari menembus kaca dan dipantulkan kembali oleh benda-benda dalam
ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah. Namun gelombang
panas itu terperangkap di dalam ruangan kaca serta tidak bercampur dengan udara dingin di
luarnya. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi daripada di luarnya. Inilah gambaran
sederhana terjadinya efek rumah kaca (ERK).

Pengalaman petani di atas kemudian dikaitkan dengan apa yang terjadi pada bumi dan atmosfir.
Lapisan atmosfer terdiri dari, berturut-turut: troposfer, stratosfer, mesosfer dan termosfer: Lapisan
terbawah (troposfer) adalah yang yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca. Sekitar 35% dari
radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang bergelombang
pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas. Sedangkan lainnya
dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas, awan dan partikel.
Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfer. Di dalam troposfer ini, 14 % diserap oleh uap air, debu,
dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke permukaan bumi. Dari 51% ini, 37%
merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi difus yang telah mengalami penghamburan dalam
lapisan troposfer oleh molekul gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap
sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinar inframerah.

Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang antara lain berupa
uap air atau H20, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah ini terperangkap dalam
lapisan troposfer dan oleh karenanya, suhu udara di troposfer dan permukaan bumi menjadi naik.
Terjadilah efek rumah kaca. Gas yang menyerap sinar inframerah disebut Gas Rumah Kaca.

Seandainya tidak ada efek rumah kaca, suhu rata-rata bumi akan sekitar minus 180 C terlalu dingin
untuk kehidupan manusia. Dengan adanya efek rumah kaca, suhu rata-rata bumi 330 C lebih tinggi,
yaitu 150C. Jadi, efek rumah kaca membuat suhu bumi sesuai untuk kehidupan manusia.Namun,
ketika pancaran kembali sinar inframerah terperangkap oleh CO2 dan gas lainnya, maka sinar
inframerah akan kembali memantul ke bumi dan suhu bumi menjadi naik. Dibandingkan tahun 50-an
misalnya, kini suhu bumi telah naik sekitar 0,20 C lebih.Efek rumah kaca pertama kali diusulkan oleh
Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama
planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Mars, Venus, dan
benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus,Titan) memiliki efek rumah
kaca,(dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia).

Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda, yaitu : efek rumah kaca alami
yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas
manusia.Ketika radiasi matahari tampak maupun tidak tampak dipancarkan ke bumi, 10 energi
radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada di atmosfer, 34% dipantulkan oleh awan dan
permukaan bumi, 42% membuat bumi menjadi panas, 23% menguapkan air, dan hanya 0,023%
dimanfaatkan tanaman untuk perfotosintesis.Malam hari permukaan bumi memantulkan energi dari
matahari yang tidak diubah menjadi bentuk energi lain seperti diubah menjadi karbohidrat oleh
tanaman dalam bentuk radiasi inframerah. Tetapi tidak semua radiasi panas inframerah dari
permukaan bumi tertahan oleh gas-gas yang ada di atmosfer. Gas-gas yang ada di atmosfer
menyerap energi panas pantulan dari bumi.
Dalam skala yang lebih kecil, hal yang sama juga terjadi di dalam rumah kaca. Radiasi sinar matahari
menembus kaca, lalu masuk ke dalam rumah kaca. Pantulan dari benda dan permukaan di dalam
rumah kaca adalah berupa sinar inframerah dan tertahan atap kaca yang mengakibatkan udara di
dalam rumah kaca menjadi hangat walaupun udara di luar dingin. Efek memanaskan itulah yang
disebut efek rumah kaca atau ”green house effect”. Sedangkan gas-gas yang berfungsi bagaikan
pada rumah kaca disebut gas rumah kaca atau ”green house gases”.

1. Gas rumah kaca

Gas-gas rumah kaca (Green House Gases) adalah beberapa jenis gas yang terperangkap di atmosfer
dan berfungsi seperti atap rumah kaca yang mampu meneruskan radiasi gelombang panjang
matahari, namun menahan radiasi inframerah yang diemisikan oleh permukaan bumi.

Gas-gas yang dimaksud antara lain adalah Karbon diokasida (CO2), Metan (CH4), Nitrous Oksida
(N2O), Hydrofluorokarbon (HFCs), Perfluorokarbon (PFCs) dan Sulfur heksaflorida (SF6).

Sumber gas-gas rumah kaca tersebut dapat terbagi menjadi dua yaitu alami dan akibat aktifitas
manusia. Gas rumah kaca yang terjadi secara alami adalah CO2, methane. Sedangkan gas yang
dihasilkan akibat aktifitas manusia antaralain CO2 (Proses pembakaran bahan bakar fosil), NO2
(aktifitas pertanian dan industri), CFC, HFC, PFC (proses industri dan konsumen). dan kebakaran
hutan, industri peternakan, pembangkit listrik, dan transportasi merupakan penyumbang terbesar
emisi karbon,yang menyebabkan pemanasan global.

Menurut Forest Destruction, Climate Change and Palm Oil Expansion in Indonesia 2008, Indonesia
menduduki urutan ketiga dunia sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca dunia, setelah Cina dan
Amerika Serikat Penyebabnya diperkirakan hilangnya 2 juta hektare lahan hutan di Indonesia setiap
tahun, baik karena kebakaran maupun penebangan liar, khususnya hutan di lahan gambut di
Kalimantan.

Aktivitas penebangan dan kebakaran hutan di Asia Tenggara diperkirakan menyumbang 2 miliar ton
karbon dioksida (CO2) ke udara. Nilai ini setara dengan 8 % emisi global yang berasal dari bahan
bakar fosil. Dan sekitar 90 persen emisi CO2 dari hutan gambut di Asia Tenggara disumbangkan oleh
Indonesia. Kementerian Negara Lingkungan Hidup menyatakan, sepanjang 2003-2008, total sumber
emisi karbon dioksida di Indonesia setara dengan 638,975 gigaton.

Selubung gas rumah kaca tepatnya terdapat di lapisan troposfer pada ketinggian 7-16 km diatas
permukaan bumi.

2. Pemanasan global

Pemanasan global adalah terjadinya kecenderungan meningkatnya suhu udara dipermukaan bumi
dan lapisan atmosphere bawah dari waktu ke waktu, akibat terjadinya efek rumah kaca (green house
effect).

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada dekade sekarang ini telah terjadi kenaikan rata-rata
suhu udara antara 0.3-0.6oC.
Bila emisi gas-gas rumah kaca terus meningkat dengan laju peningkatan seperti sekarang maka
diperkirakan pada tahun 2030 rata-rata kenaikan suhu udara akan berkisar antara 3 sampai 5oC dan
menyebabkan perubahan iklim global.

3. Hubungan Efek Rumah Kaca, Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

Secara umum iklim sebagai hasil interaksi proses-proses fisik dan kimiafisik parameternya, seperti
suhu, kelembaban, angin, dan pola curah hujan yang terjadi pada suatu tempat di muka bumi. Untuk
mengetahui kondisi iklim suatu tempat, menurut ukuran internasional diperlukan nilai rata-rata
parameternya selama kurang lebih 30 tahun. Iklim muncul akibat dari pemerataan energi bumi yang
tidak tetap dengan adanya perputaran atau revolusi bumi mengelilingi matahari selama kurang lebih
365 hari serta rotasi bumi selama 24 jam. Hal tersebut menyebabkan radiasi matahari yang diterima
berubah tergantung lokasi dan posisi geografi suatu daerah. Daerah yang berada di posisi sekitar
23,5 Lintang Utara – 23,5 Lintang Selatan, merupakan daerah tropis yang konsentrasi energi
suryanya surplus dari radiasi matahari yang diterima setiap tahunnya (MenLH, 2003).

Ketika suhu di bumi semakin panas, sehingga lebih dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca
berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu
naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah
salah satu parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan
iklim secara global.

4. Konsentrasi gas rumah kaca – Pemanasan Global – Perubahan Iklim

· Adanya gas-gas rumah kaca di atmosfir menyebabkan efek rumah kaca di bumi.

· Konsentrasi gas-gas rumah kaca yang tidak seimbang di atmosfir mengakibatkan. pemanasan
global dan perubahan iklim

5. Dampak peningkatan konsentrasi gas rumah kaca :

· Peningkatan radiasi gelombang panjang.

· Mempengaruhi variasi dan kecenderungan suhu udara.

· Mempengaruhi variasi dan kecenderungan curah hujan, yang mengakibatkan: banjir,


kekeringan.

B. Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca

Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas matahari. Kurang lebih
30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan kembali ke angkasa dan diserap oleh uap,
gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh
tanah, laut, dan awan. Pada malam hari tanah dan badan air itu relatif lebih hangat daripada udara
di atasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali ke atmosfer sebagai radiasi inframerah,
gelombang panjang atau radiasi energi panas. Sebagian besar radiasi inframerah ini akan tertahan
oleh karbondioksida dan uap air di atmosfer. Hanya sebagian kecil akan lepas ke angkasa luar. Akibat
keseluruhannya adalah bahwa permukaan bumi dihangatkan oleh adanya molekul uap air, karbon
dioksida, dan semacamnya. Efek penghangatan ini dikenal sebagai efek rumah kaca.
C. Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas
lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan
bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan
tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.Energi yang masuk ke bumi mengalami : 25%
dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diadsorpsi permukaan
bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.

Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan
permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan
dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek
rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di
bumi tidak terlalu jauh berbeda.Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah
sulfur dioksida , nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa
organik seperti gas metana dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan
penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.

D. Akibat Dari Efek Rumah Kaca Terhadap Lingkungan

Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat
ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga
mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global
mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya
permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga
air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan
akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila
kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan
pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2
di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi
diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.

E. Usaha Mengurangi Efek Rumah Kaca

Banyak hal mudah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan
pemanasan global. Caranya, kita bisa mematikan lampu dan peralatan elektronik saat tidak
digunakan. Selain hemat energi dan uang untuk bayar listrik, juga mengurangi polusi karena
penggunaan bahan bakar. Rajin-rajin memanggil tukang servis AC. Carpooling atau berangkat bareng
teman atau keluarga ke sekolah, tempat les, atau mal. Selain mengurangi kemacetan, kita juga
menghemat energi. Saat mencetak tugas, usahakan memakai dua sisi kertas. Plastik adalah bahan
yang sulit untuk diuraikan. Jika dibakar, plastik akan menjadi zat racun atau polusi. Pemakaian
kantong plastik saat belanja harus dikurangi. Seluruh plastik itu hanya menjadi sampah. Coba pakai
tas karton atau tas kanvas.
Selain itu, hal yang bisa kita lakukan sebagai orang biasa untuk berkontribusi positif dalam
pengurangan efek rumah kaca. Sebenarnya mudah, tapi tidak mudah untuk dilakukan. Untuk kita
yang dirumah kita bisa melakukan :

Ø Matikan semua alat elektronik saat tidak digunakan. Kerlip merah penanda standby menunjukkan
alat tersebut masih menggunakan listrik. Artinya, Anda terus berkontribusi pada pemanasan global.

Ø Pilihlah perlengkapan elektronik serta lampu yang hemat energi.

Ø Saat matahari bersinar hindari penggunaan mesin pengering, jemur dan biarkan pakaian kering
secara alami.

Ø Matikan keran saat sedang menggosok gigi.

Ø Gunakan air bekas cucian sayuran dan buah untuk menyiram tanaman.

Ø Segera perbaiki keran yang bocor. Karena keran yang bocor dapat menumpahkan air bersih
hingga 13 liter air per hari.

Ø Jika mungkin mandilah dengan menggunakan shower. Mandi berendam merupakan cara yang
paling boros air.

Ø Gunakan kembali amplop bekas.

Ø Jangan gunakan produk ’sekali pakai’ seperti piring dan sendok kertas atau pisau, garpu dan
cangkir plastik.

Ø Gunakan baterai isi ulang.

Ø Pilih kalkulator bertena


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

ü Efek rumah kaca menyebabkan kenaikan suhu bumi. Sehingga mempengaruhi iklim secara global.

ü . Namun demikian, efek rumah kaca juga berdampak positif, seperti tetap berlangsungnya
kegiatan pertanian pada musim dingin oleh orang-orang Eropa.

ü Efek rumah kaca menimbulkan dampak-dampak negatif lainnya yang menyebabkan kerugian pada
manusia dan makhluk hidup lainnya.

B. Saran

ü Penggunaan emisi gas karbon dioksida, mobil-mobil yang boros bahan bakar sebaiknya lebih
diefisienkan.

ü Mengganti bahan bakar minyak dengan tenaga tata surya yang ramah lingkungan.

ü Penghijauan kembali hutan-hutan yang sudah ditebang untuk mengurangi kadar karbon dioksida.

ü Penganekaragaman bahan bakar minyak, gas, tenaga listrik, bahkan tenaga tata surya.

ü Bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia sebaiknya melakukan pemeliharaan kendaraan


emisi gas karbon dioksida atau dengan kata lain melaksanakan program Langit Biru untuk
mengurangi kadar polusi udara yang sudah di ambang batas, terutama di kota-kota besar seperti
Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA

http://1.bp.blogspot.com/nj1zat33A5g/SqYgVrg61PI/AAAAAAAAACw/5eVJPurduc0/s1600-h/efek-
rumah-kaca.jpg
http://bp.blogspot.com/.../y68dNGb2L3E/s320/erk.jpg

http://climatechange.menih.go.id/index2.php?option=content&do_pdf=i&id=15

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Efek

http://hackersixtaz.blogspot.com/2009/09/efek-rumah-kaca-disebabkan-karena.html

http://lasonearth.wordpress.com/makalah/efek-rumah-kaca-green-house-effect/

http://nagasundani.blogsome.com/2005/05/09/efek-rumah-kaca-buruk-jika/trackback/

http://putraprabu.files.wordpress.com/2008/10/efek-r

http://risars.file.wordpress.com/2008/11/greenhouseeffect.jpg
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunianya terselesaikanlah makalah dengan
tema pemanasan global yang berjudul “Efek rumah kaca”.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas fisika kelas XI pada tahun ajaran 2015/2016
yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Diharapkan dengan adanya makalah ini, dampak
pemanasan global dapat berkurang, sekiranya dalam hal kecil yang dapat kita lakukan. sebagai
bagian hidup yang integratif, kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan demi kelengkapan dan
penyempurnaan tugas ini.

Jakarta, 15 April 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................ 2

DAFTAR ISI..................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN........................................ 4

1.1 LATAR BELAKANG.................................... 4

1.2 RUMUSAN MASALAH................................ 5

1.3 TUJUAN................................................. 5

1.4 MANFAAT............................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI................................... 6

2.1 PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL............ 6

2.2 PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL................ 7

BAB III PEMBAHASAN........................................ 8

3.1 EFEK RUMAH KACA.................................. 8

3.2 PROSES TERJADI EFEK RUMAH KACA.......... 8

3.3 PENYEBAB EFEK RUMAH KACA................... 10

3.4 AKIBAT EFEK RUMAH KACA....................... 11

3.5 MENANGGULANGI EFEK RUMAH KACA........ 11

BAB IV PENUTUP............................................... 14

4.1 KESIMPULAN........................................... 14

4.2 SARAN................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA............................................. 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belakangan ini, muncul berbagai pemberitaan tentang peristiwa alam yang sering terjadi. Baik di
Indonesia, maupun luar negeri. Peristiwa alam itu terjadi hampir di seluruh wilayah tanah air kita,
mulai dari badai topan, curah hujan yang tinggi serita pasang surut air laut yang dapat menyebabkan
banjir, angin puting beliung yang menyebabkan banyak kerusakan, dan masih benyak peristiwa-
peristiwa alam lainnya. Peristiwa-peristiwa alam tersebut diyakini sebagai dampak dari adanya
pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim dunia. Salah satu penyebab pemanasan
global ialah efek rumah kaca.

Atas dasar inilah yang membuat saya yang ingin meneleti lebih lanjut tentang dampak efek rumah
kaca terhadap pemanasan global, penyebabnya, serta proses terjadinya pemanasan global dari efek
rumah kaca.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Efek rumah kaca?

2. Bagaimana terjadinya efek rumah kaca?

3. Apa penyebab efek rumah kaca?

4. Apa dampak yang terjadi jika efek rumah kaca berlangsung terus menerus?

5. Bagaimana cara menanggulangi efek rumah kaca yang berlebihan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya efek rumah kaca.


2. Untuk mengetahui penyebab efek rumah kaca.

3. Untuk mengetahui dampak dari efek rumah kaca.

4. Untuk mengetahui cara menanggulangi efek rumah kaca.

1.4 Manfaat

1. Untuk menambah wawasan kepada masyarakat tentang

efek rumah kaca.

2. Untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang

penyebab terjadinya pemanasan global dari efek rumah

kaca.

3. Untuk mengetahui cara menanggulangi pemanasan global

dari efek rumah kaca.

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global atau dalam bahasa inggrisnya disebut global warming adalah suatu proses
meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.yang disebabkan oleh peningkatan
jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global akan diikuti dengan perubahan iklim,
seperti meningkatnya curah hujan dibeberapa belahan dunia sehinga menimbulkan banjir dan erosi.
Sedangkan di belahan Bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepenjangan yang
disebabkan oleh kenaikan suhu.

Pemanasan global yang berakibat pada perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia,
terutama yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara)
serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan peternakan. Aktivitas manusia
dengan kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung menyebabkan perubahan komposisi alami
atmosfer, yaitu meningkatnya jumlah gas rumah kaca secara global.

2.2 Penyebab Pemanasan Global

Pemanasan global dapat disebabkan oleh efek rumah kaca, efek umpan balik, dan penggundulan
hutan. Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari matahari. Sebagian energi tersebut
berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi tiba dipermukaan
Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Penyebab pemanasan
global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik. Sebagai contoh adalah pada penguapan
air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada
awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfir. Maraknya kasus
penggundulan hutan merupakan salah satu penyebab pemanasan global saat ini. Penggundulan
hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah
sebesar 20% dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis sehingga mempengaruhi
kesuburan tanah.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824. Efek rumah kaca
merupakan proses pemanasan dari permukaan suatu benda langit atau benda angkasa yang
disebabkan oleh komposisi serta keadaan atmosfernya. Beda-benda langit yang dimaksudkan
terutama adalah planet maupun satelit. Sebenarnya efek rumah kaca hampir ada di berbagai planet
di tata surya seperti Mars, Venus, dan benda-benda langit lainnya.

Efek rumah kaca tentu saja mempunyai kaitan yang sangat erat dengan gas rumah kaca. Hal ini
lantaran gas rumah kaca itu merupakan sekumpulan gas-gas pada atmosfer yang menjadi sebuah
adanya efek rumah kaca. Gas-gas yang disebut gas rumah kaca bisa muncul secara alami di
lingkungan Bumi, namun bisa juga timbul akibat aktifitas manusia.

3.2 Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca

Energi matahari berupa radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik, yakni sinar ultraviolet,
dan cahaya akan diteruskan ke permukaan Bumi, sebagian dari sinar itu akan diserap,dan sebagian
lagi akan dipantulkan ke angkasa. Radiasi yang sampai dipermukaan bumi akan diserap, dan berubah
menjadi kalor. Kalor ini kemudian di radiasikan kembali ke angkasa oleh Bumi dalam bentuk
inframerah dan ketika mengenai gas rumah kaca di atmosfer maka sinar tersebut akan dipantulkan
kembali ke Bumi Akibatnya panas tersebut terperangkap di permukaan Bumi, dan menjadikan Bumi
panas.

efek-rumah-kaca.jpg

efek-rumah-kacaf.jpg

3.3 Penyebab Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas
lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan
bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan
tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya. Energi yang masuk ke bumi mengalami :

- 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer.

- 25% diserap awan.

- 45% diadsorpsi permukaan Bumi.

- 5% dipantulkan kembali oleh permukaan Bumi.

Selain itu, efek rumah kaca yang lainnya adalah:

1. Penggunaan CFC pada lemari pendingin yang dapat mengurangi

lapisan ozon.

2. Uap air yang dapat mencapai atmosfer akibat dari penguapan air laut,

sungai ataupun danau.

3. Adanya gas CO2 pun dapat menimbulkan efek rumah kaca.

4. Pembakaran bahan-bahan limbah padat.

5. Pembakaran fosil.

6. Campuran berflourinasi yang dapat di hasilkan dari proses-proses

manufaktur.

7. Hidroflouorokarbon yang di hasilkan pada saat manufaktur dari

berbagai macam produk.

Pada dasarnya efek rumah kaca ini memang sangat di perlukan bagi makhluk hidup. Karena bila
tidak ada efek rumah kaca, nantinya bumi akan membeku dan dipenuhi oleh es. Namun karena
sekarang banyak gas yang membuat efek rumah kaca berlebihan, dan berkumpul di atmosfer
membuat terjadinya pemanasan global. Bukan tidak mungkin, bukannya hal baik yang terjadi,
namun hal buruk. Namun pasti tetaplah ada cara untuk menanggulangi efek rumah kaca yang sudah
berlebihan ini, yaitu dengan menanami kembali pepohonan yang lebih banyak.

3.4 Akibat Efek Rumah Kaca

1. Meningkatnya suhu di permukaan bumi.

2. Terganggunya hutan.

3. Mencairnya es di kutub, hal ini menyebabkan meningkatnya volume air

laut.

4. Meningkatnya suhu air laut, yang dapat menyebabkan air laut

mengembang. Pada akhirnya terjadilah kenaikan di permukaan air

laut.

5. Perubahan iklim yang ekstrim dan sulit diperkirakan.

6. Jika perubahan iklim menjadi ekstrim, beberapa makhluk hidup pun

akan punah. Karena akan mengalami gangguan

Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata Bumi sampai
dengan 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan
menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1.5-4.5 °C sekitar tahun 2030. Dengan
meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang
dipantulkan dari permukaan Bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan
Bumi semakin meningkat.

Efek rumah kaca juga dapat mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut
mengambang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan
mendapatkan pengaruh yang sangat besar. Perubahan cuaca dan lautan juga dapat mengakibatkan
munculnya dampak sosial dan politik yaitu munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
panas, penyebaran penyakit melalui air. Temperature yang panas menyebabkan gagal panen
sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi.

3.5 Cara Menanggulangi Efek Rumah Kaca

1. Menciptakan dan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan

Tahukah Anda bahwa gas karbon dioksida cukup besar disumbangkan dari asap kendaraan
bermotor yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, Anda perlu memilih bahan bakar alternatif
seperti biodiesel. Biodiesel merupakan bahan bakar yang dibuat dari berbagai lemak tanaman atau
pun hewan yang ramah lingkungan. Ada banyak tanaman yang bisa dijadikan sebagai sumber lemak
untuk pembuatan bahan bakar, diantaranya adalah biji jarak, zaitun, bunga matahari dan
sebagainya. Sementara dari jenis lemak hewani, lemak ayam merupakan bahan murah yang mudah
didapat dan bisa dibuat sebagai bahan bakar ramah lingkungan. Saat ini telah banyak ditemukan
berbagai penelitian tentang biodiesel. Penggunaan biodiesel secara jelas akan membantu
mengurangi efek rumah kaca.

2. Penghijauan di muka bumi

Tanaman hijau merupakan salah satu solusi utama untuk mengurangi timbunan gas karbon
dioksida di udara. Dimana pada proses fotosintesis tanaman, gas tersebut dibutuhkan sebagai
komponen utama. Oleh karena itu, dengan melakukan penghijauan melalui penanaman pohon hijau,
atau pemeliharaan hutan-hutan lindung di muka bumi, secara langsung akan membantu menyerap
timbunan gas rumah kaca di udara, sehingga kondisi udara pun dapat disaring dan akhirnya akan
bersih kembali. Gerakan menanam pohon merupakan langkah mudah untuk mencegah efek rumah
kaca.

Ada bermacam cara memperlambat dampak pemanasan global dan efek rumah kaca, cara-cara
tersebut umumnya mudah dan sederhana. Tetapi kurang dilakukan secara serius oleh kebanyakan
orang.

1. Batasi Penggunanaan kertas

Tanamkan di pikiran anda kuat-kuat, bahwa setiap anda menggunakan selembar kertas maka anda
telah menebang sebatang pohon. Oleh karena itu gunakan kertas se-efektif mungkin misalnya
dengan mencetak print out bolak-balik pada setiap kertas. Bila anda nge-print sesuatu yang tidak
terlalu penting, gunakanlah kertas bekas yang dibaliknya masih kosong.

2. Ganti bola lampu.

Segera ganti bola lampu pijar anda dengan lampu neon. Lampu neon ini membutuhkan energi
yang lebih sedikit dibanding lampu pijar. Ingat setiap daya daya listrik yang anda pakai maka anda
turut serta menghabiskan sumber daya energi listrik yang kebanyakan berbahan bakar fosil. Bahan
bakar fosil adalah bahan bakar tak terbarukan, dan dalam jangka sepuluh tahun ke depan mungkin
bahan bakar jenis ini akan habis.

3. Buka jendela lebar-lebar

Di Amerika , sebagian besar dari 22,7 ton emisi CO2 berasal dari rumah. Kebanyakan emisi atau
gas buang tersebut berasal dari AC, kulkas, kompor gas atau refrigerator. Unutk meminimalkannya
ketika dapat mengatur termostat AC dengan suhu udara di luar ruangan. Kemudian bukalah jendela
lebar-lebar karena sirkulasi udara yang terjebak dapat mengkonsumsi energi.

4. Gunakan pupuk organik.

Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen, yang kemudian berubah
menjadi N2O yang menimbulkan efek GRK (Gas Rumah Kaca) 320 kali lebih besar dari pada CO2. Jika
anda hobi berkebun gunakanlah pupuk organik. Disamping aman, murah pula.

5. Tanamlah rumpun bambu

Pepohonan memang terbukti mampu menyerap CO2, tetapi ternyata pohon atau rumpun bambu
mampu menyerap CO2 empat kali lebih banyak dari pohon-pohon lain.

6. Naik kendaraan umum

Saat ini jumlah kendaraan pribadi sudah teramat banyak dan bikin sumpek. Sector transportasi
menyumbang sampai 14 % emisi gas rumah kaca ke atmosfer, jika kita menggunakan kendaran
umum maka kita mengurangi emisi gas rumah kaca,

7. Jangan pakai kantong plastik


Di beberapa Negara bagian Amerika, urusan kantong plastik bahkan sampai dibuat undang-
undangnya segala. LSM peduli lingkungan mendorong pemerintah Negara setempat unutk melarang
penggunaan kantong plastic sebagai kantong belanjaan. Plastik ini memang unsur yang sulit terurai,
butuh 1000 tahun untuk mengurainya didalam tanah.

Efek Gas rumah kaca yang ditimbulkannya juga cukup besar. Maka beralihlah ke kantong kain, misal
dari kain serat alami.

8. Hidup efisien

Apapun aktifitas manusia di bumi akan berdampak pada bumi yang kita diami ini. Pola komsumsi
energi, pola lingkungan dan sebagainya. Hiduplah seefisien mungkin, gunakan sedikit energi,
komsumsilah sedikit makanan, tinggalkan pola hidup konsumtif, ramahlah terhadap lingkungan,
sedikit bicara lebih banyak berpikir, dan sebagainya.

9. Mengemudi cerdas

Hindari perjalanan yang panjang dan menghabiskan waktu, bila mungkin memotong jalan
lakukanlah. Kurangilah aktifitas yang menggunakan kendaraan pribadi. Jika terpaksa menggunakan
kendaraan pribadi, pilihlah jalan-jalan alternative yang bebas macet dan tidak mengkonsumsi energi.
Bila anda menunggu, matikan mesin sebab gas buangan tetap keluar sementara bahan bahan bakar
terpakai.

BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Pemanasan global atau pemanasan Bumi adalah peningkatan suhu

rata-rata atmosfer Bumi yang penyebabnya adalah efek rumah kaca, efek

umpan balik, dan kegiatan manusia seperti penebangan hutan,

penggunaan bahan bakar minyak yang berlebihan dan penggunaan spray

yang banyak mengandung gas CFC.

Pemanasan Bumi menimbulkan banyak akibat yang berdampak pada perubahan iklim, kenaikan
permukaan air laut, dan peningkatan suhu Bumi. Bahkan pemanasan Bumi juga berdampak pada
manusia karena menyebabkan timbulnya wabah penyakit akibat suhu yang panas, temperatus yang
tinggi dapat menyebabkan gagal panen sehingga muncul kelaparan.

4.2 Saran

- Penggunaan bahan bakar minyak yang berlebihan sebaiknya dikurangi dengan berganti ke bahan
bakar yang ramah lingkungan sperti menggunakan energi matahari ataupun energi air. Penggunaan
kendaraan bermotor harusnya juga sedikit dikurangi dengan penggunaan angkutan umum dari pada
kendaraan pribadi, atau mungkin juga bisa menggunakan sepedah untuk mengurangi polusi udara.

- Penggundulan hutan seharusnya harus mulai dikurangi dan beralih ke kegiatan menanam
pohon (reboisasi). Karena semakin banyak pohon, makan kadar karbondioksida di atmosfer bisa
berkurang.

Anda mungkin juga menyukai