Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

LEBAH

Ditujukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Zoologi Invertebrata

Dosen : Sumiyati Sa’adah,M.Si

Oleh :
Yuli Sopianti (1152060130)

PENDIDIKAN BIOLOGI/C/3

TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI


BANDUNG

2015/2016
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada nabi
Muhammad SAW sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul
“ LEBAH “ dalam bentuk maupun isinya yang sederhana.

Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Saya berharap semoga dengan disusunnya makalah ini dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Saya berharap makalah ini sempurna dan bersih dari kekurangan. Oleh karena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya kepada penulis
dan umumnya kepada semua pembaca.

Bandung, Desember 2016

Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar .............................................................................................................

Daftar Isi ........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................

A. Latar Belakang ..........................................................................................................


B. Rumusan Masalah .....................................................................................................
C. Tujuan Masalah .........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................
A. Pengertian Lebah .......................................................................................................
B. Jenis-jenis Lebah ........................................................................................................
C. Kehidupan Lebah .......................................................................................................
D. Bahasa Tarian Lebah ..................................................................................................
F. Lebah Madu ..............................................................................................................
G. Keajaiban Lebah Menurut Al-Qur-an ........................................................................
BAB III PENUTUP .......................................................................................................
3.1 Simpulan ...................................................................................................................
Daftar Pustaka ..............................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Lebah merupakan salah satu jenis binatang serangga yang hidupnya di tempat-tempat
yang penuh dengan tanaman dan bunga. Lebah, serangga kecil yang sangat berjasa karena
membantu penyerbukan bunga. Mereka menghisap nektar dan membawa serbuk sari dari satu
bunga ke bunga lain. Hal ini membantu penyerbukan bunga dan tanaman lain. Lebah
merupakan hewan serangga penghasil madu yang telah lama dikenal dalam kehidupan
manusia. Dalam klasifikasi dunia binatang, lebah adalah serangga sosial yang hidup dalam
kelompok yang disebut dengan koloni. Lebah selalu sibuk terbang mencari bunga-bunga
dengan mengepakkan sayapnya yang menimbulkan suara dengung. Di dalam kandangnya,
lebah menggunakan lilin yang dihasilkannya untuk membangun sarang. Sarang itulah yang
menjadi tempat tinggal atau habitat lebah.

Di Indonesia, lebah dikenal dengan banyak sebutan, antara lain tawon gung,
gambreng, lebah gadang, gantuang, kabau, jawi, harinuan, wani dan tawon. Dalam satu
koloni lebah, terdapat tiga kasta, yaitu lebah ratu (induk semua lebah dan hanya ada satu ekor
dalam satu koloni), lebah betina (lebah pekerja yang jumlahnya dapat mencapai puluhan ribu)
dan lebah jantan.
Dalam siklus hidupnya, lebah adalah serangga yang bermetamorfosis lengkap
(holometabola). Metamorfosis ini dimulai dari telur, larva, pupa dan imago (lebah dewasa).
Telur yang telah menetas menjadi larva yang akan diberi makan oleh lebah pekerja berupa
serbuk sari dan nektar bunga. Sebagian nektar yang dikumpulkan oleh lebah pekerja
disimpan sebagai madu. Setelah beberapa hari, larva berubah menjadi pupa dan kemudian
menjadi anak lebah yang selanjutnya akan menjadi lebah dewasa.
Lebah memiliki peran penting dalam pengobatan. Tidak hanya karena madu yang
dihasilkannya memiliki banyak manfaat, melainkkan sengatannya dan sarangnya pun
memiliki khasiat dalam pengobatan.

Tidak sekedar dari sudut pandang sains dan IPTEK, Al-Qur’an juga turut serta dalam
memberikan manusia petunjuk mengenai lebah jauh sebelum sains dan IPTEK menemukan
keajaiban dari lebah. Kuasa Allah dalam segala firman-Nya. Dalam makalah ini, akan saya
paparkan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan lebah sebagai rincian dari pendahuluan
diatas.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lebah?
2. Apa saja jenis-jenis lebah?
3. Bagaimana kehidupan lebah?
4. Bagimana hubungan lebah dengan bunga ?
5. Apa khasiat lebah ?
6. Apa pelajaran yang dapat diambil dari lebah?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian lebah.
2. Menjelaskan jenis-jenis lebah.
3. Mendeskripsikan bagaimana kehidupan pada lebah.
4. Menjelaskan hubungan antara lebah dengan bunga.
5. Mendeskripsikan manfaat serta khasiat yang ada pada lebah.
6. Mendeskripsikan pelajaran yang dapat dicontoh dari lebah.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lebah
Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya
berkelompok, meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah
masuk dalam suku atau famili Apidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput).
Didunia terdapat kira kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan disetiap benua, kecuali
Antartika.
Sebagai serangga, lebah mempunyai tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah
membuat sarangnya diatas bukit, dipohon kayu, dan pada atap rumah. Sarangnya dibangun
dari propolis (perekat dari getah pohon) dan malam yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar
lebah betina yang masih muda terdapat dalam badannya.

Gambar : Sarang Lebah


Sumber :
Lebah seperti halnya semut. Satu koloni lebah terdiri atas seekor lebah ratu, puluhan
ribu lebah pekerja, dan beberapa ratus lebah jantan. Lebah pekerja bertugas untuk
mengumpulkan nektar dari bunga-bunga yang ada disekitar sarang. Nektar tersebut
kemudian akan dijadikan madu.
Madu merupakan zat yang berguna baik bagi lebah maupun bagi makhluk lain, seperti
beruang dan manusia. Madu menjadi makanan bagi para lebah, termasuk lebah-lebah muda.
Setiap hari, lebah pekerja harus mengunjungi hingga 1.000 bunga. Lebah pekerja sangat
rajin. Untuk membuat satu kilogram madu, seekor lebah pekerja harus melakukan 65.000
kali perjalanan ke 65 juta bunga (Fayeldi,16).
B. Jenis-jenis Lebah
Terdapat 20 ribu spesies lebah dikenal menghuni planet bumi ini.Terdapat begitu
banyak jenis lebah, sehingga membedakan semuanya dengan mata telanjang sangatlah
sulit.Tetapi, terdapat beberapa ciri-ciri dan karakteristik khusus yang dapat membantu untuk
membedakan lebah-lebah yang biasa terlihat.
1. Lebah Madu
Lebah madu berukuran kecil. Mereka umumnya berwarna hitam. Tapi beberapa
memiliki bagian tengah berwarna cokelat-kuning. Lebah madu sangat sosial di alam. Koloni
lebah madu memiliki tiga kasta. Satu ratu lebah bertelur, beberapa ratus lebah adalah lebah
jantan fertile yang tidak memiliki sengat. Terdapat ribuan lebah betina sebagai lebah
pekerja. Tugas lebah-lebah pekerja adalah mengumpulkan nectar dari bunga, membuat dan
menyimpan madu, melindungi sarang, member makan serta merawat ratu lebah dan bayi-
bayi lebah.
Sarang yang dibuat oleh lebah madu disebut "honey combs" atau "beeswax".
Lilin/wax dihasilkan oleh kelenjar khusus di bagian perut.Serbuk sari dibawa pada satu
segmen dari kaki belakang yang halus dan dikelilingi bulu.Ini disebut sebagai keranjang
serbuk sari atau corbicula.

Gambar : lebah madu


Sumber:https://alamendah.org/
2. Lebah Tanah (ground bees)
Lebah tanah menggali terowongan dibawah tanah, sehingga disebut juga sebagai "lebah
penambang" atau "mining bees". Terowongan-terowongan ini dibuat untuk menyediakan
perlindungan bagi keturunan mereka. Daerah teduh yang memiliki tanah yang gembur dan
hanya terdapat sedikit vegetasi biasa menjadi pilihan mereka.

Gambar : lebah tanah


Sumber: http://pakya-karia.blogspot.co.id/
Ruangan-ruangan dibuat di akhir terowongan oleh lebah betina, disini mereka menyimpan
makanan untuk bayi-bayi lebah. Lebah tanah berwarna hitam, berukuran kecil, dan dapat
menyengat. Biasanya mereka tidak agresif, tapi jika merasa terancam mereka akan menyerang.
Serbuk sari dibawa pada rambut tubuh dan kaki.
3. Bumblebees
Bumblebee besar dan berbulu, umumnya berwarna hitam dan kuning. Lebah jenis ini
memperlihatkan sifat sosial dan tinggal dalam koloni. Di daerah tropis, koloni ini berkembang
selama bertahun-tahun. Di daerah beriklim sedang, lebah pekerja dan drone dapat binasa dalam
iklim yang sejuk.

Gambar : Bumblebees
Sumber : http://www.mirror.co.uk
Ratu lebah muda dapat bertahan melewati musim dingin karena hibernasi. Ketika suhu
meningkat, ratu lebah ini menghasilkan telur untuk memulai koloni baru. Di daerah tropis,
terdapat varietas bumblebee tidak bersengat. Spesies ini tinggal dalam lubang yang
ditinggalkan oleh hewan pengerat atau hewan kecil lain.
4.Lebah Penggali (digger bees)
Lebah jenis ini memiliki lidah panjang dan dapat terbang sangat cepat. Lebah
penggali menggali sarang di kayu atau tinggal dalam tanah. Serbuk sari dibawa pada daerah
berbulu sekitar bagian tengah kaki belakang. Lebah penggali juga memiliki karakteristik
antena yang sangat panjang pada lebah jantan. Ciri lain adalah lebah jenis ini tidak agresif dan
sengatan mereka lebih ringan jika dibandingkan dengan jenis lebah lainnya.

Gambar : lebah penggali


Sumber : http://disembunyikan.blogspot.co.id
5.Carpenter Bees
Lebah jenis ini memiliki warna hitam seperti logam, dan tidak memiliki warna
kuning.Mereka memiliki sifat hidup menyendiri dan tidak dapat menghasilkan lilin.Dari bunga
ke bunga, mereka dapat melakukan perjalanan yang jauh. Sarang dibuat di tangkai bunga atau
kayu.Terdapat serbuk kayu di dekat pintu masuk sarang.

Gambar : carpenter Bees


Sumber : http://www.loghome.com
6.Cellophane Bees
Lebah ini mirip seperti tawon, mereka dianggap sebagai lebah yang paling primitif.
Lebah jenis ini memiliki lidah pendek dan bercabang, serta relatif tidak berbulu. Terowongan
sarang dan sel larva mereka dibuat dengan sekresi yang dapat menjadi sekeras membran
cellophane. Serbuk sari dibawa pada rambut kaki, atau secara internal di dalam perut seperti
tanaman.

Gambar : Cellophane Bees


https://westboroughlandtrust.org
7.Lebah Anggrek (orchid bees)

Gambar : lebah anggrek


Sumber : http://m.kwikku.com/
Mereka berwarna cerah dan tampak metallic seperti logam. Diperkirakan anggrek dan
lebah anggrek berevolusi bersamaan, sehingga mereka bergantung satu sama lain. Mereka
memiliki belalai panjang dan menyimpan nektar di dalam dada mereka. Lebah anggrek adalah
salah satu spesies yang lebah jantan-nya terlibat dalam kegiatan produktif selain kawin saja.
Lebah jantan mengumpulkan minyak wangi dari bunga dengan menggunakan segmen kaki
mereka yang seperti pengeruk. Diduga minyak tersebut digunakan untuk menarik pasangan.
8. Africanized Honey Bees
Lebah ini dapat ditemukan di seluruh wilayah Afrika, bagian selatan dari gurun
Sahara. Menurut ideologi seseorang, mereka bermigrasi ke Amerika Utara dan Selatan pada
tahun 1956. Teori lain menyatakan bahwa lebah madu Afrika diimpor ke Brazil pada tahun
1957 dan kemudian dilepaskan ke alam liar. Lebah-lebah tersebut kemudian kawin dengan
lebah madu Eropa dan menghasilkan keturunan yang sekarang disebut "Africanized honey
bees".

Gambar :lebah africanized honey bees


http://www.dailymail.co.uk
Lebah ini mirip seperti lebah madu Eropa, tapi mereka lebih agresif dalam melindungi
sarang mereka. Sehingga mereka disebut "lebah pembunuh" atau "killer bees". Dari brazil,
mereka menyebar ke Amerika Selatan dan Utara. Ketika ada orang atau hewan di sekitar
sarang mereka, lebah ini jadi sangat berbahaya. Sama seperti lebah madu, mereka
menghasilkan madu dan membantu penyerbukan tanaman.
9.Lebah Leafcutter dan Mason
Lebah ini bersarang di rongga-rongga yang sudah ada, atau tinggal di kumpulan sarang-
sarang individu. Mereka memiliki lidah yang panjang dan rambut spesial untuk membawa
serbuk sari di bagian bawah perut. Lebah jenis ini berguna di bidang agrikultur karena mereka
membantu penyerbukan tanaman.
Gambar : lebah leafcutter gambar : lebah mason
https://wallpaperscraft.com http://nadha12.blogspot.co.id
10. Lebah Keringat (sweat bees)
Meskipun secara teknis sebutan "lebah keringat" terbatas untuk spesies lebah yang
termasuk famili Halictidae, sebutan ini sering digunakan untuk semua spesies lebah yang
tertarik pada keringat manusia, atau lebih tepatnya tertarik pada garam yang terdapat di
keringat manusia. Lebah ini berwarna gelap, kecil, memiliki sedikit rambut, dan membangun
sarang di tanah. Serbuk sari dibawa dengan rambut tubuh dan pangkal kaki.

Gambar : lebah keringat


https://cauchymurtopo.wordpress.com
11.Lebah Parasit (parasitic bees atau cuckoo bees)
Lebah ini tidak mencari makanan atau membangun sarang sendiri. Mereka menggunakan
sarang dan makanan lebah lain. Mereka dapat dibagi menjadi "lebah cleptoparasitic" dan
"parasit sosial".

Gambar : lebah parasit


http://www.laporanpenelitian.com
12. Lebah Cleptoparasitic
Gambar : cleptoparasitic
http://www.padil.gov.au/
Lebah cleptoparasitic menyerang sarang lebah-lebah soliter, dan menyembunyikan telur-
telur mereka di ruangan-ruangan yang ada sebelum tuan rumah sarang tersebut bertelur sendiri
dan kemudian menutup ruangan-ruangan tersebut. Bayi lebah dapat berkembang dengan
makanan yang disimpan oleh lebah betina tuan rumah. Telur-telur dan larva lebah betina tuan
rumah dibunuh oleh lebah betina parasit atau larvanya.
13 Lebah Sosial
Lebah sosial membunuh ratu lebah, bertelur dalam sel-sel tuan rumah, dan memaksa pekerja
tuan rumah untuk membesarkan bayi mereka. Lebah betina parasit tidak memiliki sikat serbuk
sari atau keranjang serbuk sari.

Gambar : lebah sosial


https://melacakalam.wordpress.com
C. Kehidupan Lebah
1. Lebah dan suhu udara
Lebah merupakan serangga berdarah dingin dan sangat tergantung perubahan suhu di
lingkungan tempat tinggalnya. Kehidupan dibawah suhu 10 derajat Celcius akan
membuat urat syaraf lebah menjadi lemah, sehingga tidak bisa terbang. Pada kondisi 5
derajat celcius lebah tidak bisa berjalan dan kehidupannya dalam bayang-bayang
kematian.
Pada suhu diatas 10 derajat celcius harapan hidup ada kembali. Lebah mulai aktif dan
semakin meningkat seiring dengan kenaikan suhu udara. Perburuan mencari benang sari
dan nektar dimulai terbang kesana kemari. Dalam suhu 33-35 derajat celcius sang ratu
lebah mulai bertelur untuk menjaga kelangsungan kelompoknya. Saat suhu 35 derajat
celcius keatas lebah karyawan lebih giat memproduksi malam dan membuat sarang.
Indonesia dengan suhu rata-rata 33-37 derajat celcius pada daerah pantai. Banyaknya
pohon kelapa di daerah pantai kan mendorong budidaya lebah. Sementara didaerah
pegunungan, budidaya lebah semakin berkurang. Karena lebah tidak bisa bergerak secara
maksimal. Berdasarkan keuntungan suhu ini, Indonesia bisa menjadi penghasil madu
terbesar (Mulyono,2007:9).
1. Kerajaan lebah dan Masyarakat Lebah
Lebah merupakan serangga sosial yang hidup berkelompok dengan
membentuk keluarga besar. Kadang-kadang dalam satu sarang lebah terdapat sampai
50.000 ekor lebah. Karena jumlahnya yang besar, mereka hidup bermasyarakat seperti
manusia, semua bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Setiap ekor lebah
mengetahui tugasnya masing-masing (Mulyono,2007:10).
Mereka bersama-sama bekerja, membuat sarang, mempertahankan diri dari
serangan musuh. Mereka benar-benar mau berkorban untuk mempertahankan
keluarga dari serangan musuh walaupun dngan resiko kematian. Seekor lebah yang
menyengat maka senjatanya akan tertinggal dan akan mati setelahnya.
Dengan banyaknya anggota koloni tentunya diperlukan pembagian tugas
berdasarkan keahlian masing-masing. Kerajaan lebah seperti itulah secara singkat bisa
kita gambarkan. Dalam kerajaan ini, ada beberapa kelompok atau kasta lebah, yaitu :
a. Seekor ratu atau raja “betina”
b. Beberapa ratus lebah jantan
c. Beberapa puluh ribu karyawan

Ketiga kasta ini hidup harmonis dan saling berdampingan. Hanya dalam situasi
tertentu saja kehidupan ini terganggu, namun akan segera pulih setelah masalah yang
mereka hadapi bisa diselesaikan.
a. Ratu Lebah
Ratu lebah bentuknya sangat cantik, mempunyai perut yang panjang dan indah
bentuknya. Dalam satu kelompok lebah, hanya ada satu “Ratu” ia bagaikan seorang
kepala negara, memerintah dan menyingkirkan saingan-saingan lebah lainnya yang
ingin menjadi ratu. Akan tetapi kedudukannya lain dari kedudukan ratu manusia. Ia
mengabdikan diri kepada masyarakatnya untuk mempertahankan hidup keturunannya
sepanjang masa.
Kemewahan dan kebesaran serta kesenangan sebagai ratu tidak dimiliki oleh
sang ratu lebah. Kehidupan senantiasa diawasi, makanannya ditentukan dan diatur
oleh petugas khusus. Badannya selalu dibersihkan oleh sekelompok lebah karyawan
(Mulyono,2007:12).

Gambar : ratu lebah (dengan para karyawan leabah)


Sumber : https://www.google.co.id
Ratu lebah mempunyai satu tugas yaitu bertelur dan terus bertelur hingga
habis kemampuannya untuk bertelur. Siklus kehidupan ratu lebah dimulai dari telur
yang ditempatkan di “sel ratu” sel ini berbentuk lonjong agak meruncing ke bawah
dan letaknya di pinggir bawah sarang. Dari penempatan yang istimewa ini, kelahiran
seekor ratu benar-benar telah dipersiapkan sejak semula.
Sebelum terlahir sebagai ratu, calon ratu ini, mengalami metamorfosa sebagai berikut
 Telur selama 3 hari
 Larva selama 5 setengah hari
 Kepompong selama 7 setengah hari
Gambar : telur,larva dan kepompong lebah.

Sumber : https://aisyahtika.wordpress.com

Jadi keseluruhan pra kelahiran selama 16 hari (Mulyono,2007:13).


Badan ratu lebah rata-rata 1 setengah kali panjang lebah karyawan. Ratu lebah
gerakannya lamban, warnanya lebih muda dan bagian-bagian badan berbeda dengan
lebah karyawan. Dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Dua mata faset yang besar terdiri dari beberapa ribu lensa yang kecil-kecil dan letaknya
berjauhan.
2. Tiga mata sederhana yang letaknya agak kedepan dan diberi nama “ocelli”.
3. Anthena terdiri dari 12 buku-buku.
4. Bagian belakang atau perut berbentuk panjang.
5. Sayapnya tidak menutupi seluruh bagian perut.
6. Tidak mempunyai kelenjar malam (lilin)
7. Kaki tidak dilengkapi dengan kantong pengangkat benang sari.
8. Mempunyai alat penyengat yang hanya dipergunakan membunuh saingannya, yaitu ratu
muda yang baru keluar.
9. Berkelamin betina “tulen”
10. Didalam perutnya dilengkapi pencernaan, indung telur yang bercabang dua (ovari) dan
penyalur telur keluar yang disebut “oviduct”(Mulyono,2007:14).
50-60 jam setelah ratu muda keluar dari selnya melihat-lihat keadaan disekitar selnya.
Beberapa hari setelah itu ratu muda yang masih perawan tadi keluar ketika cuaca cerah
dan tenang. Dia keluar bukan untuk mencari jodoh yang tepat untuk dirinya akan tetapi
mennjumpai lebah jantan yang sudah menunggu untuk meminangnya. Lebah jantan
saling bersaing, bukan hanya satu atau dua ekor lebah jantan akan tetapi mecapai
ratusan.

Gambar : lebah jantan


Sumber : http://sekolahwedarijaksa.blogspot.co.id/
Saat sang ratu lebah keluar lebah-lebah jantan sudah menunggu guna berlomba
menjadi suaminya. Dalam meminang ratu, lebah punya cara sendiri yang khas dan
berbeda dengan makhluk lainnya. Ratu lebah yang sangat jarang keluar ternyata
memiliki kemampuan terbang yang hebat. Dengan cara terbang, maka lebah jantan akan
berusaha menyusulnya. Disini, seleksi akan terjadi, lebah yang punya kemampuan
terbang mengimbangi ratulah yang berhak menjadi suaminya. Dari ratusan pejantan
hanya satu pejantan yang berhak mendampingi sang ratu.

Gambar : perkawinan lebah


Sumber : http://clipsme.blogspot.co.id
Kesenangan ini hanya berlangsung sesaat setelah pejantan bisa mengimbangi
terbangnya. Maka segera terjadi perkawinan. Perkawinan terjadi setelah ketinggian
aman dari kejaran pejantan-pejantan lain. Perkawinan di udara pun terjadi, begitu selesai
perkawinan (copulasi), kantung sperma pejantan akan tetap menempel pada tubuh ratu
lebah. Kebanggan sebagai pendamping ratu berakhir dengan menempelnya kantong
sperma pada ratu lebah, setelah itu pejantan akan mati (Mulyono,2007:15).
D. Hubungan Lebah dengan Bunga
Lebah tidak dapat hidup tanpa bunga, dan banyak bunga tidak dapat hidup tanpa
lebah. Semua makanan lebah berasal dari bunga. Lebah mengisap nektar-cairan manis dari
bunga dengan lidah mereka yang panjang. Mereka juga mengumpulkan serbuk sari untuk
makanan. Serbuk sari adalah bubuk halus berwarna kuning yang dihasilkan oleh bunga.
Untuk membuat benih yang akan bertumbuh menjadi tanaman baru, serbuk sari harus
disebarkan dari bunga ke bunga. Tanaman tidak dapat bergerak, sebagai gantinya,
tanaman menyuruh kumbang melakukan tugas polinasi atau penyerbukan untuk mereka.
Lebah tidak peduli mengenai bunga yang menjalani penyerbukan. Ini adalah sesuatu
yang terjadi sementara mereka mengumpulkan makanan. Sejumlah serbuk sari yang
lengket tersangkut pada rambut pada bulu lebah. sebagian darinya dimakan oleh lebah.
sebagian darinya terbawa kedalam “kantung belanja” pada kaki belakang lebah. makanan
ini dibawa kembali kesarangnya. Akan tetapi sebagian dari serbuk sari terlepas kembali
ketika lebah mengadakan perjalanan dari satu bunga ke bunga yang lain. Dan beginilah
cara bunga mengalami penyerbukan (Suzuki,1992:63).
Di Amerika Utara, hanya lebah besar dan lebah madu yang tinggal didalam kelompok
besar. Mereka disebut lebah sosial. Sebagian besar jenis lebah hidup sendirian. Mereka
disebut lebah soliter. Rumah mereka biasanya tersembunyi di dalam tanah. Lebah sosial
tinggal bersama didalam sarang. Lebah besar biasanya membuat sarang mereka didalam
tanah, didalam liang yang kosong yang ditinggalkan oleh tupai tanah atau tikus. Lebah
madu liar biasanya membuat sarang didalam pohon yang berongga. Kebanyakan lebah
madu tinggal didalam rumah khusus yang dibangun oleh manusia (Suzuki,1992:63).
E. Lebah Madu
a. Sejarah Lebah Madu
Lebah madu telah dikenal oleh manusia sejakzaman budaya-budaya kuno beberapa
ribu tahun yang lalu. Semua bagian tubuh lebah berfungsi maksimal dalam kegiatannya.
Kepakan sayapnya mencapai tingkat kecepatan 250 kepakan perdetik. Itulah yang
menyebabkan dengung. Rambut yang terdapat disepasang kaki depannya membersihkan
serbuk sari dari tubuhnya. Jumbai di kaki tengahnya membersihkan serbuk sari dari kaki
depan.
Lebah juga merupakan pekerja keras. Untuk membuat 454 gram madu, maka lebih
dari 550 ekor lebah harus mendatangi dua juta setengah bunga. Pada musim panas,lebah
pekerja terbang dari bunga ke bunga menghisap cairan manis (nektar) yang bila telah
masuk ke perut lebah, cairan tersebut menjadi bertambah manis akibat pencampurannya
dengan zat-zat kimiawi yang melekat pada lebah.
Al-qur’an menempatkan secara istimewa lebah madu menjadi sebuah nama surat dan Al-
Qur’an yaitu An-Nahl (Lebah Madu).
Dalam salahsatu ayatnya (Surat An-Nahl ayat 68-69 ) tertulis :
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:Buatlah sarang-sarang dibukit-bukit, dipohon-
pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari
tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan.
Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam
warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya
pada yang demikian itu terdapat tanda (Kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
berfikir”.
b. Bahasa Tarian Lebah madu
Lebah madu (Apis mellifera) tinggal disarang yang terdiri dari 30.000 sampai 40.000
individu lebah. Perilaku mereka terintegrasi dalam satu koloni kompleks. Lebah pekerja
dapat mencari makan kemana-mana untuk jarak yang bermil-mil jauhnya dari sarang.
Pengumpulan madu dan tepung sari dari berbagai jenis tanaman untuk sumber energi dan
untuk cadangan makanan mereka.
Sumber makanan digunakan oleh lebah biasanya dalam bentuk serbuk atau dalam
bagian kecil-kecil sehingga membutuhkan banyak lebah untuk mengangkutnya kesarang.
Koloni lebah pekerja memungkinkan untuk membawa setiap sumber makanan yang
ditemukan oleh lebah-lebah pemandu ini ke sarangnya. Melalui komunikasi bahasa tarian
yang dimengerti oleh semua lebah pekerja.
Selama waktu beberapa tahun, pemenang penghargaan Nobel Karl von Frisch
mengungkapkan seluk-beluk sistem komunikasi lebah ini. Setelah satu lebah pemandu
sukses menemukan sumber nectar, ia segera kembali ke sarang dan melakukan tarian
dengan cara berputar-putar dan mengibas-ngibaskan sayapnya.

(a) (b)

Gambar (a) Tarian lebah di sarangnya. (b)Sudut antara bunga-bunga sumber


nectar dengan sarang diperlihatkan dengan tarian yang membentuk sudut
antara posisi bunga dengan posisi vertikal (matahari). Pada gambar, posisi
bunga adalah 20 derajat ke arah kanan dari posisi matahari, dan tarian lebah
disarang membentuk sudut 20 derajat kearah kanan atas. Kualitas makanan
yang ditemukan diberikan kepada rekan-rekannya dengan cara sesekali
menghentikan tariannya (Sukarsono,2012:138).

Tarian lebah ini membentuk angka 8 (delapan). Sudut tarian yang dibentuk
menunjukkan lokasi bunga sumber nectar dan jumlah tarian atau kekuatan getaran
menunjukkan jarak yang harus ditempuh untuk sampai dilokasi bunga. Pada saat menari
lebah menggetarkan abdomennya sambil mengeluarkan suara. Lebah secara rutin akan
menghentikan tariannya untuk memberikan contoh (sampel) kualitas madu yang dibawa
dari lokasi bunga kepada teman-temannya.
Selama lebah pemandu menari, ia dikelilingi sangat dekat oleh lebah-lebah yang lain
yang kemudian akan segera memanen nectar dari sumbersumber yang baru ditemukan
tersebut.

Adrian Wenner, seorang ilmuwan di Universitas California, tidak percaya bahwa


bahasa tarian mengkomunikasikan segalanya tentang lokasi makanan. Dia menentang
penjelasan von Frisch. Wenner menjelaskan bahwa bau bunga-lah yang menjadi
penentu/isyarat terpenting untuk menunjukkan sumber makanan baru. Kontroversi ini
memanas dan mengakibatkan keduanya menerbitkan artikel untuk mendukung pendapat
mereka.

Kontroversi “bahasa tarian” telah di pikirkan secara mendalam oleh para ilmuwan
pada pertengahan tahun1970’an, diantara oleh seorang peneliti kreatif James J Gould
membuat penelitian dengan cara membuat anggota lebah dimasukkan kedalam kotak yang
akan membuat lebah yang telah diberi “petunjuk” melalui tarian oleh lebah pemandu
kehilangan interpretasi arah. Gould juga kemudian memanipulasi kemana anggota lebah-
lebah pekerja akan pergi jika mereka menggunakan tanda-tanda visual. Jika bau menjadi
petunjuk yang digunakan oleh lebah, maka lebah pekerja tersebut akan muncul pada lokasi
yang diperkirakan Gould.

Akan tetapi hasil penelitian Gould memperlihatkan bahwa ternyata lebah-lebah


mengunjungi tanaman yang telah diinformasikan terlebih dahulu oleh lebah pemandu.
Dengan demikian, penelitian Gould mendukung penelitian mendukung penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Frisch.

Baru-baru ini, peneliti juga telah memperluas penelitian bahsa tarian lebah madu
dengan membangun robot yang berbentuk persis lebah madu. Seluruh tarian dikontrolkan
oleh komputer, termasuk perilaku robot untuk berhenti kemudian memberikan contoh
madu kepada lebah-lebah lain yang menggerumuninya. Penggunaan lebah robot ini telah
memungkinkan para ilmuwan untuk menyetir arah lebah-lebah pekerja untuk menemukan
sumber makanan dan madu yang diperlukan (Sukarsono,2012:139).

Lebah robot ini kemungkinan diproduksi atas rasa kasihan sang peneliti kepada lebah-
lebah jika terlambat memperoleh informasi dimana makanan harus ditemukan atau sudah
pasti memiliki tujuan efisiensi proses produksi, dimana sang robot sudah dikategorikan
sebagai “mesin pembuat madu” yang sangat sempurna yang dibutuhkan oleh ummat
manusia.
c. Budidaya Lebah Madu
Budidaya lebah madu (Apis mellifera) di Indonesia telah di praktekan terutama di
Jawa sejak tahun 1970-an, budidaya lebah A.mellifera dilakukan dengan sistem angon
(migratory bee keeping). Lebah digembalakan secara berpindah-pindah mengikuti musim
pembungaan tanaman. Penetapan tujuan angon biasanya didasarkan pada kondisi koloni.
Untuk koloni yang lemah dibutuhkan perawatan untuk memperkuat dan memperbesar
populasi, sehingga dibutuhkan tanaman pakan yang banyak mengandung tepungsari. Bila
koloni sudah besar maka siap untuk proses produksi, untuk itu lebah diangon ke lokasi
tanaman sumber pakan penghasil tepungsari dan nektar dalam jumlah banyak karena akan
mengurangi biaya angon (Widiarti,2012:4).
Budidaya A.mellifera membutuhkan sumber pakan yang terus-menerus untuk
kelangsungan hidupnya, oleh karena itu, pada saat musim paceklik bunga lebah harus
diberikan makanan tambahan. Sirup gula merupakan tambahan pengganti nektar,
diberikan teurtama pada saat lebah digembalakan dilokasi kebun jagung dan pada saat
musim pembungaan sangat kurang (Widiarti,2012:4).
d. Peranan Lebah Madu
Peranan lebah madu khususnya dari jenis Apis yang sudah lama dikenal sebagai
sarana penyerbukan berbagai jenis tanaman pertanian telah banyak dilaporkan oleh para
peneliti (McGregors, 1976). Hasil penelitian ini menambah khasanah ilmu pengetahuan
bahwa jika ada kesempatan, lebah madu jenis Apis cerana dan Apis mellifera bisa
memberi jasa penyerbukan pada bunga jarak pagar (Kasno, dkk. 2010: 25-33).
Dengan perkembangan penelitian lebah madu akhir-akhir ini, terutama di Asia
Tenggara, ternyata jumlah species lebah madu lebih banyak dari yang diperkirakan
semula. Beberapa species yang pernah disebutkan Maa dalam klasifikasinya secara
biologis telah terbukti merupakan species tersendiri. Species-species tersebut adalah
A.andreniformis, laboriosa, koschevnikovi, dan nigrocincta. Selain itu ada satu species
baru yang saat ini baru ditemukan di Sabah,Borneo yakni A. nuluensis (Tingek et al.,1996)
(Hadisoesilo,2001:123-128).

F. Keajaiban Lebah Menurut Al-Qur’an


Keajaiban lebah menurut al-qur’an yaitu:
1. Dari keragaman spesies dan habitatnya
Lebah madu terdiri dari beberapa spesies dengan ciri fisik dan “tempat
mangkal” yang saling berbeda: ada Apis dorsata atau lebah hutan, yang di sunda
disebut odeng, dengan daerah penyebaran disekitar wilayah sub-tropis dan tropis Asia
seperti Indonesia (dari Sumatra sampai papua), Filiphina dan sekitarnya. Selain itu,
Apis laboriosa yang bisa dijumpai didaerah pegunungan Himalaya.
2. Dari sifat polimorfofisme yang betul-betul bhineka.
Setiap anggota koloni memiliki keunikan antomis, fisiologis, dan fungsi biologis
yang sangat berbeda. Selain ada betina yang kelak menjadi ratu (queen) dan jantan
(drone), ada juga kelompok lebah pekerja (worker bees), yang sebenarnya adalah betina
namun organ reproduksinya tidak berkembang sempurna. “Pencetakan” jenis kelamin
ini sendiri telah disadari jauh-jauh hari, bahkan sejak masih dalam fase awal telur.
Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih
kosong. Untuk mengeluarkan sebutir telur, diperlukan waktu 0,5 menit. Setelah
mengeluarkan 30 butir, sang ratu akan istirahat 6 detik untuk makan-diletakkannya
didasar sel. Telur calon lebah pekerja disimpannya dibagian sel berukuran kecil, tutup
yang rata, dan paling banyak jumlahnya. Sementara telur calon lebih jantan
ditempatkan di sel yang ukurannya agak lebih besar, dengan tutup menonjol serta
terdapat titik hitam ditengahnya. Ada pun telur calon ratu ditempatkan di sel paling
besar, tak teratur dan biasanya terletak dipinggir sarang.
2. Dari sisi tatanan kehidupannya
Lebah merupakan insektisida sosial yang senantiasa hidup gotong royong dan saling
ketergantungan. Pembagian tugas dan organisasinya sangat teratur, tertib, dan disiplin
atas kesadaran diri untuk mencapai prestasi seoptimal mungkin sehingga kelangsungan
dan kesanggupan membentuk koloni sangat kuat. Disamping ada tugas individual, ada
juga tugas lain yang di embang secara bersama-sama, yaitu menjaga sarang dari
serangan musuh.
3. Mengonsumsi makan yang baik, menghasilkan yang kalah baiknya
Hampir semua tanaman berbunga merupakan ladang bagi lebah. Dari sana hewan ini
mengambil nectar, sebuk sari (pollen) dan air. Nectur adalah suatu senyawa kompleks
yang dihasilkan kelenjar nectecfier tanaman dalam bentuk larutan dengan konsentrasi
gula bervariasi, mulai 5% sampai 70% atau lebih. Satu koloni lebah madu
membutuhkan sekitar 50kg tepung sari pertahun. Sekitar separuh dari tepung sari
tersebut digunakan untuk makanan larva. Adapun unsur yang dihasilkan, selain madu,
yang dipercaya bisa dijadikan makanan dan obar bagi sekian banyak penyakit, terdapat
pula royal helly, bee pollen, lem atau propolis, lilin lebah atau malam (besswax), serta
racun lebah (bee venom atau apitoxin)
4. Pekerja keras
Lebah pencari pakan merupakan lebah pekerja “paling senior” sekaligus tergesit,
dengan kecepatan terbang mencapai 65Km perjam, bisa menempuh jarak 46Km
nonstop. Bila sedang membawa nektar, kecepatannya tinggal 30Km perjam dengan
kecepatan getaran sayap sebanyak 250kali perdetik. Untuk mengampulkan 1kg madu,
seekor lebah harus mengadakan perjalanan 90.000-180.000 kali dan mengunjungi
banyak bunga sebelum pulang ke sarang. Ini berarti, jika setiap perjalan menemuh jarak
3Km pulang pergi, seekor lebah menempuh jarak 3x (90.000 – 180.000) km untuk
menunaikan tugasnya itu.
5. Cara komunikasi yang khas
Selain melalui feromon – senyawa kimia yang dihasilkan dari kelenjar hipofarink ratu
lebah yang berfungsi mengatur aktifitas lebah-lebah pekerja, lebah utamanya dilakukan
lebah pekerja mampu berkomunikasi lewat tarian.Saat seekor lebah pemandu (scout)
mendapat sari bung, ia akan melakukan gerakan dalam tarian seperti mengibaskan perut
ditengah kerumunan lebah lainnya. Lewat isyarat itu, lebah-lebah pekerja lain dapat
mengetahui posisi sumber makanan dimaksud tanpa kesulitan.
6. Arsitek cermat
Lebah membangun sarangnya dalam bentuk sel-sel heksagonal (segi enam).
Disamping sebagai bentuk “gudang” paling efektif untuk menyimpan madu, mesti
diakui, bentuk ini pun dapat memerangkap lebah banyak oksigen dan unsur lainnya
yang mereka perlukan dibanding bentuk geometris lain, semisal lingkaran atau segi
empat. Pembangunan sarang itu sendiri dimulai dari sudut-sudut yang berbeda hingga
akhirnya bertemu secara tepat ditengah.
7. Tidak mengganggu kecuali diganggu
Lebah kecuali yang jantan dibekali senjata andalan berupa sengat berduri, dengan
racun didalamnya. Bagi yang dipersensitif, setiap sengatan dapat menyebabkan reaksi
serius. Walau bagi yang tidak hipersensitif, tidak akan menimbulkan damak apa-apa.
Beruntung lebah jarang menggunakannya untuk menggangu. Baginya, senjata tersebut
berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan diri manakala diusik.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya
berkelompok, meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah
masuk dalam suku atau famili Apidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput).
Didunia terdapat kira kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan disetiap benua,
kecuali Antartika.
Terdapat 20 ribu spesies lebah dikenal menghuni planet bumi ini.Terdapat
begitu banyak jenis lebah, diantaranya yaitu : lebah madu, lebah tanah, bumblebees,
lebah penggali, carpenter bees, Cellophane Bees, lebah anggrek, Africanized Honey
Bees, Lebah Leafcutter dan Mason, lebah keringat, lebah parasit dan Lebah
Cleptoparasitic.
Pada satu koloni lebah, terdapat hanya satu ratu lebah, beberapa pejantan dan ribuan
pekerja.
Pada jenis lebah madu, bisa menghasilkan madu yang banyak bermanfaat
untuk manusia. Madu ini juga sering disebut dengan royal jelly yang banyak
mengandung vitamin dan mineral dan kaya akan manfaat, madu ini jika dikonsumsi
bisa memperkuat kekebalan tubuh, sehingga tidak mudah terkena penyakit.

Daftar Pustaka

 Fayeldi,Trija.Fauna.2012.Bestari
 Jurgen,Hans.2009.Melacak Alam.Bandung:Angkasa
 Mulyono.2007.Budi Daya Lebah dan Manfaatnya.Surabaya:JP Books
 Sukarsono,2012.Ekologi Hewan.Malang:Universitas Muhammadiyah
 Suzuki,David:1992.Memperhatikan serangga.Jakarta:Binarupa Aksara
 Hadisoesilo,Soesilawati.2001.Keanekaragaman Spesies Lebah Madu Asli
Indonesia. Jurnal Biodiversitas ISSN: 1412-033X Volume 2, Nomor 1. Januari
2001Halaman: 123-128
 Kasno,dkk.2010.efektifitas 3 spesies Lebah Madu dalam Agen Polinasi untuk
Meningkatkan Produktivitas (>40%) biji Jarak Pagar (Jatropha curcas) pada
Ekosistem Iklim Basah

Anda mungkin juga menyukai