LEBAH
Oleh :
Yuli Sopianti (1152060130)
PENDIDIKAN BIOLOGI/C/3
2015/2016
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada nabi
Muhammad SAW sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul
“ LEBAH “ dalam bentuk maupun isinya yang sederhana.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Saya berharap semoga dengan disusunnya makalah ini dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Saya berharap makalah ini sempurna dan bersih dari kekurangan. Oleh karena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya kepada penulis
dan umumnya kepada semua pembaca.
Penulis
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lebah merupakan salah satu jenis binatang serangga yang hidupnya di tempat-tempat
yang penuh dengan tanaman dan bunga. Lebah, serangga kecil yang sangat berjasa karena
membantu penyerbukan bunga. Mereka menghisap nektar dan membawa serbuk sari dari satu
bunga ke bunga lain. Hal ini membantu penyerbukan bunga dan tanaman lain. Lebah
merupakan hewan serangga penghasil madu yang telah lama dikenal dalam kehidupan
manusia. Dalam klasifikasi dunia binatang, lebah adalah serangga sosial yang hidup dalam
kelompok yang disebut dengan koloni. Lebah selalu sibuk terbang mencari bunga-bunga
dengan mengepakkan sayapnya yang menimbulkan suara dengung. Di dalam kandangnya,
lebah menggunakan lilin yang dihasilkannya untuk membangun sarang. Sarang itulah yang
menjadi tempat tinggal atau habitat lebah.
Di Indonesia, lebah dikenal dengan banyak sebutan, antara lain tawon gung,
gambreng, lebah gadang, gantuang, kabau, jawi, harinuan, wani dan tawon. Dalam satu
koloni lebah, terdapat tiga kasta, yaitu lebah ratu (induk semua lebah dan hanya ada satu ekor
dalam satu koloni), lebah betina (lebah pekerja yang jumlahnya dapat mencapai puluhan ribu)
dan lebah jantan.
Dalam siklus hidupnya, lebah adalah serangga yang bermetamorfosis lengkap
(holometabola). Metamorfosis ini dimulai dari telur, larva, pupa dan imago (lebah dewasa).
Telur yang telah menetas menjadi larva yang akan diberi makan oleh lebah pekerja berupa
serbuk sari dan nektar bunga. Sebagian nektar yang dikumpulkan oleh lebah pekerja
disimpan sebagai madu. Setelah beberapa hari, larva berubah menjadi pupa dan kemudian
menjadi anak lebah yang selanjutnya akan menjadi lebah dewasa.
Lebah memiliki peran penting dalam pengobatan. Tidak hanya karena madu yang
dihasilkannya memiliki banyak manfaat, melainkkan sengatannya dan sarangnya pun
memiliki khasiat dalam pengobatan.
Tidak sekedar dari sudut pandang sains dan IPTEK, Al-Qur’an juga turut serta dalam
memberikan manusia petunjuk mengenai lebah jauh sebelum sains dan IPTEK menemukan
keajaiban dari lebah. Kuasa Allah dalam segala firman-Nya. Dalam makalah ini, akan saya
paparkan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan lebah sebagai rincian dari pendahuluan
diatas.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lebah?
2. Apa saja jenis-jenis lebah?
3. Bagaimana kehidupan lebah?
4. Bagimana hubungan lebah dengan bunga ?
5. Apa khasiat lebah ?
6. Apa pelajaran yang dapat diambil dari lebah?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian lebah.
2. Menjelaskan jenis-jenis lebah.
3. Mendeskripsikan bagaimana kehidupan pada lebah.
4. Menjelaskan hubungan antara lebah dengan bunga.
5. Mendeskripsikan manfaat serta khasiat yang ada pada lebah.
6. Mendeskripsikan pelajaran yang dapat dicontoh dari lebah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lebah
Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya
berkelompok, meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah
masuk dalam suku atau famili Apidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput).
Didunia terdapat kira kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan disetiap benua, kecuali
Antartika.
Sebagai serangga, lebah mempunyai tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah
membuat sarangnya diatas bukit, dipohon kayu, dan pada atap rumah. Sarangnya dibangun
dari propolis (perekat dari getah pohon) dan malam yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar
lebah betina yang masih muda terdapat dalam badannya.
Gambar : Bumblebees
Sumber : http://www.mirror.co.uk
Ratu lebah muda dapat bertahan melewati musim dingin karena hibernasi. Ketika suhu
meningkat, ratu lebah ini menghasilkan telur untuk memulai koloni baru. Di daerah tropis,
terdapat varietas bumblebee tidak bersengat. Spesies ini tinggal dalam lubang yang
ditinggalkan oleh hewan pengerat atau hewan kecil lain.
4.Lebah Penggali (digger bees)
Lebah jenis ini memiliki lidah panjang dan dapat terbang sangat cepat. Lebah
penggali menggali sarang di kayu atau tinggal dalam tanah. Serbuk sari dibawa pada daerah
berbulu sekitar bagian tengah kaki belakang. Lebah penggali juga memiliki karakteristik
antena yang sangat panjang pada lebah jantan. Ciri lain adalah lebah jenis ini tidak agresif dan
sengatan mereka lebih ringan jika dibandingkan dengan jenis lebah lainnya.
Ketiga kasta ini hidup harmonis dan saling berdampingan. Hanya dalam situasi
tertentu saja kehidupan ini terganggu, namun akan segera pulih setelah masalah yang
mereka hadapi bisa diselesaikan.
a. Ratu Lebah
Ratu lebah bentuknya sangat cantik, mempunyai perut yang panjang dan indah
bentuknya. Dalam satu kelompok lebah, hanya ada satu “Ratu” ia bagaikan seorang
kepala negara, memerintah dan menyingkirkan saingan-saingan lebah lainnya yang
ingin menjadi ratu. Akan tetapi kedudukannya lain dari kedudukan ratu manusia. Ia
mengabdikan diri kepada masyarakatnya untuk mempertahankan hidup keturunannya
sepanjang masa.
Kemewahan dan kebesaran serta kesenangan sebagai ratu tidak dimiliki oleh
sang ratu lebah. Kehidupan senantiasa diawasi, makanannya ditentukan dan diatur
oleh petugas khusus. Badannya selalu dibersihkan oleh sekelompok lebah karyawan
(Mulyono,2007:12).
Sumber : https://aisyahtika.wordpress.com
(a) (b)
Tarian lebah ini membentuk angka 8 (delapan). Sudut tarian yang dibentuk
menunjukkan lokasi bunga sumber nectar dan jumlah tarian atau kekuatan getaran
menunjukkan jarak yang harus ditempuh untuk sampai dilokasi bunga. Pada saat menari
lebah menggetarkan abdomennya sambil mengeluarkan suara. Lebah secara rutin akan
menghentikan tariannya untuk memberikan contoh (sampel) kualitas madu yang dibawa
dari lokasi bunga kepada teman-temannya.
Selama lebah pemandu menari, ia dikelilingi sangat dekat oleh lebah-lebah yang lain
yang kemudian akan segera memanen nectar dari sumbersumber yang baru ditemukan
tersebut.
Kontroversi “bahasa tarian” telah di pikirkan secara mendalam oleh para ilmuwan
pada pertengahan tahun1970’an, diantara oleh seorang peneliti kreatif James J Gould
membuat penelitian dengan cara membuat anggota lebah dimasukkan kedalam kotak yang
akan membuat lebah yang telah diberi “petunjuk” melalui tarian oleh lebah pemandu
kehilangan interpretasi arah. Gould juga kemudian memanipulasi kemana anggota lebah-
lebah pekerja akan pergi jika mereka menggunakan tanda-tanda visual. Jika bau menjadi
petunjuk yang digunakan oleh lebah, maka lebah pekerja tersebut akan muncul pada lokasi
yang diperkirakan Gould.
Baru-baru ini, peneliti juga telah memperluas penelitian bahsa tarian lebah madu
dengan membangun robot yang berbentuk persis lebah madu. Seluruh tarian dikontrolkan
oleh komputer, termasuk perilaku robot untuk berhenti kemudian memberikan contoh
madu kepada lebah-lebah lain yang menggerumuninya. Penggunaan lebah robot ini telah
memungkinkan para ilmuwan untuk menyetir arah lebah-lebah pekerja untuk menemukan
sumber makanan dan madu yang diperlukan (Sukarsono,2012:139).
Lebah robot ini kemungkinan diproduksi atas rasa kasihan sang peneliti kepada lebah-
lebah jika terlambat memperoleh informasi dimana makanan harus ditemukan atau sudah
pasti memiliki tujuan efisiensi proses produksi, dimana sang robot sudah dikategorikan
sebagai “mesin pembuat madu” yang sangat sempurna yang dibutuhkan oleh ummat
manusia.
c. Budidaya Lebah Madu
Budidaya lebah madu (Apis mellifera) di Indonesia telah di praktekan terutama di
Jawa sejak tahun 1970-an, budidaya lebah A.mellifera dilakukan dengan sistem angon
(migratory bee keeping). Lebah digembalakan secara berpindah-pindah mengikuti musim
pembungaan tanaman. Penetapan tujuan angon biasanya didasarkan pada kondisi koloni.
Untuk koloni yang lemah dibutuhkan perawatan untuk memperkuat dan memperbesar
populasi, sehingga dibutuhkan tanaman pakan yang banyak mengandung tepungsari. Bila
koloni sudah besar maka siap untuk proses produksi, untuk itu lebah diangon ke lokasi
tanaman sumber pakan penghasil tepungsari dan nektar dalam jumlah banyak karena akan
mengurangi biaya angon (Widiarti,2012:4).
Budidaya A.mellifera membutuhkan sumber pakan yang terus-menerus untuk
kelangsungan hidupnya, oleh karena itu, pada saat musim paceklik bunga lebah harus
diberikan makanan tambahan. Sirup gula merupakan tambahan pengganti nektar,
diberikan teurtama pada saat lebah digembalakan dilokasi kebun jagung dan pada saat
musim pembungaan sangat kurang (Widiarti,2012:4).
d. Peranan Lebah Madu
Peranan lebah madu khususnya dari jenis Apis yang sudah lama dikenal sebagai
sarana penyerbukan berbagai jenis tanaman pertanian telah banyak dilaporkan oleh para
peneliti (McGregors, 1976). Hasil penelitian ini menambah khasanah ilmu pengetahuan
bahwa jika ada kesempatan, lebah madu jenis Apis cerana dan Apis mellifera bisa
memberi jasa penyerbukan pada bunga jarak pagar (Kasno, dkk. 2010: 25-33).
Dengan perkembangan penelitian lebah madu akhir-akhir ini, terutama di Asia
Tenggara, ternyata jumlah species lebah madu lebih banyak dari yang diperkirakan
semula. Beberapa species yang pernah disebutkan Maa dalam klasifikasinya secara
biologis telah terbukti merupakan species tersendiri. Species-species tersebut adalah
A.andreniformis, laboriosa, koschevnikovi, dan nigrocincta. Selain itu ada satu species
baru yang saat ini baru ditemukan di Sabah,Borneo yakni A. nuluensis (Tingek et al.,1996)
(Hadisoesilo,2001:123-128).
Daftar Pustaka
Fayeldi,Trija.Fauna.2012.Bestari
Jurgen,Hans.2009.Melacak Alam.Bandung:Angkasa
Mulyono.2007.Budi Daya Lebah dan Manfaatnya.Surabaya:JP Books
Sukarsono,2012.Ekologi Hewan.Malang:Universitas Muhammadiyah
Suzuki,David:1992.Memperhatikan serangga.Jakarta:Binarupa Aksara
Hadisoesilo,Soesilawati.2001.Keanekaragaman Spesies Lebah Madu Asli
Indonesia. Jurnal Biodiversitas ISSN: 1412-033X Volume 2, Nomor 1. Januari
2001Halaman: 123-128
Kasno,dkk.2010.efektifitas 3 spesies Lebah Madu dalam Agen Polinasi untuk
Meningkatkan Produktivitas (>40%) biji Jarak Pagar (Jatropha curcas) pada
Ekosistem Iklim Basah