dengan cara yang sama, rata – rata dari deformasi akan di temukan dan akan sama dengan :
C3C1 1 u
t A1C3 2 y
dalam kasus – kasus yang umum, ada tiga konstituen utama dari partikel gerak dan deformasi
mereka adalah :
1. Komponen kecepatan V (u, v, w): translasi.
2. Jenis dari komponen kecepatan dalam arah mereka sendiri di sebut: dilatasi.
3. Jenis dari komponen kecepatan yang meninjau arah normal terhadap arah mereka sendiri:
rotasi dan deformasi angular.
Aliran dari partikel memanjang secara paralel dan lurus sepanjang garis arus dengan
kecepatan konstan ( jadi disebut arus seragam/uniform ) adalah hanya masalah perpindahan
gerak (fig 2-3).
Gambar 2-3 contoh gerak perpindahan : aliran uniform
2-3 Deformasi
Lebih mudah untuk menjelaskan jenis dari perpindahan dengan bantuan contoh. Dua
jenis dari deformasi di bedakan dalam :
2-3.1 Dilatasional atau Linear deformation
Dalam aliran yang memusat, kecepatan mempunyai sebuah kecenderungan untuk
menambah alur sepanjang partikel. Oleh karena itu, kecepatan dari tepi garis tegak lurus
terhadap vektor V (atau terhadap garis arus) yang tidak sama (gambar 2-4). Partikel menjadi
lebih panjang dan lebih kecil. Dalam hal ini dilatasional atau deformasi linear telah terlapisi
pada sebuah perpindahan yang telah disediakan oleh sudut di antara sisinya dan tidak boleh di
ubah.
Sekarang kita lihat, sebagai contoh dalam hal ini telah digambarkan dalam Gambar 2-
7, dimana velositas dari AB adalah u dan velositas dai CD adalah u +b du = u + ( u/ y)dy,
kemudian jarak antara Cd (DD 1 ) setelah waktu dt ( u/ y)dy dt . velositas angular adalah
(u / y ) dy u
dy y
catatan bahwa kontras untuk kasus deformasi dilational, derifasi dari u dengan y dan x adalah
di tahan disini. Derivasi dari velositas ( u/ y)dy tidak dapat tergantung pada waktu
tertentu.
Dengan cara yang sama BB’ (atau DD*) adalah sama pada ( v/ x)dx dt. Ketika dua
dari deformasi ini ada pada saat yang bersamaan jumlah dari kecepatan angular ( u+ y)+(
v/ x) adalah rata dari derivatif angular.
Catatan bahwa u/ y telah di pilih sama dengan v/ x dalam gambar figur 2-7,
dan dan kedua sektor dari angel di buat oleh garis tepi dari elemen kotak yang cenderung
pada peralel utama pada identitas atau inisial posisi mereka selama pada deformasi angular.
Ketika ke dua sektor tidak menjadi paralel pada posisi yang sebenarnya mereka, maka gerak
di katakan irotasional.
Gambar 2-7 anguler atau deformasi geser
2-4 Rotasi
Walaupun gerak arus dapat bedakan dalam bentuk yang bermacam-macam menurut
beberapa tipe dari jenis mereka (seperti laminar atau turbulen, tak friksi atau viskositas
dengan atau tanpa friksi, steady atau tidak steady), satu yang paling penting divisi dari
hidrodinamik terdiri dari yang berhubungan dengan arus rotasional dan irotasional.
2-4. 1 Definisi dalam Matematika
Untuk gerak dua demensi, telah di tunjukan oleh velositas angular pada deformasi
adalah u/ y dan v/ x. Rotasi dari sebuah partikel sudah cukup untuk membedakan
komponen ini. Tentu saja, jika u/y = v/ , ada deformasi yang tanpa rotasi dan kedua
sektornya tidak berotasi (gambar 2-7). Tetapi jika v/ y v/ , kedua sektor
berkesempatan merubah arah, dan kedua-duanya rotasi dan angular deformasi, atau hanya
rotasi.(gambar 2-8).
sehingga pembeda dengan dua variabel bebas dari urutan dalam diferensiasi telah selesai.
Potensial velositas akan ditunjukan keberadaannya untuk gerak yang tiga dimensi yang bagus.
Nilai dari kecepatan adalah V dalam fungsi terminologi potensial kecepatan dari adalah :
V = gradien = i x J y
Dimana I dan j adalah unit dari vektor sepanjang sumbu x dan y. magnitudo dari
velositas menjadi :
1/ 2
2
2
V
x y
atau O’B = RI dan O’A = R2. Ketika nilainya disubstitusikan kedalam persamaan untuk r
hasilnya adalah : r = ( K dt/ R1R2 ). Karena dR kecil, R2 ~ R1 dan persamaan dapat ditulis
sebagai r = ( K dt/ R12 ). Karena sin θ1 kecil, sin θ1 ≈ θ1. Dan θ1 = ( AA’/R1 ) = ( K dt/R12 ),
Karenanya r = θ1 .
Dalam aliran yang nyata, gerakan irotasional tidak dapat ditentukan dengan mengamati
deformasi partikel dalam gerak sepanjang alurnya karena sifat khusus ini merupakan lokal
yang utama.
Gambar 2-1.1 variasi kecepatan dalam arah tegak lurus terhadap perbedaan aliran ke
dalam dalam arah gaya gesek dan menghasilkan putaran dalam gerak rotasiona
Gambar 2-14
2.5.2 solusi rotasi dalam fluida sempurna
Persamaan klasik Bernaulli tentang hidrolik dasar yang berguna hanya sepanjang garis
arus ketika gerak adalah rotasional tanpa gesekan (lihat bab 10). Satu contoh kasus dari
nondisipative (tanpa gesekan) gerak rotasional adalah teori dari Gestner tentang gelombang
gravitasi periodik.
Dalam teori ini aliran dalam partikel fluida digambarkan memutar. Partikel –
partikelnya juga ikut berotasi mengelilingi diri mereka sendiri dalam arah yang terbalik
(gambar 2-15). Hasilnya telah digambarkan dengan sebuah solusi alternatif dari persamaan
dasar dimana terminologi geseknya telah diabikan. Tetapi dimana terminologi rotasi inersia di
ambil dengan mengambil hasil dari penghitungan (lihat bab 17-1.4)
Gambar 2-15 alur dan rotasi partikel fluida dalam gelombang Gerstner
2.5.3 Solusi irotasional dalam fluida viskos
Seseorang juga menemukan gerak disipatif, dimana termasuk irotasional. Sebagai
contoh, gaya gesek punya peranan dominan sebagai pembasah dari gelombang gravitasi ke
dalam sebuah saringan dan mengalir kedalam sebuah medium yang mudah menyerap.
Walaupun dalam kasus ini hanya mengartikan kecepatan dengan menganggap jarak
dipertimbangkan. Sistem terbaru dari gerak rotasional yang rumit yang mengalir kedalam
medium yang mudah menyerap dipelajari sebagai sebuah gerak rata-rata yang berhubungan
dengan irotasional saat mencapai angka Renold (lihat bab 9). Dengan cara yang sama, aliran
turbulen berotasi dengan sangat kuat tetapi bukan berarti gerak berhubungan dengan waktu
mungkin lebih sering dianggap sebagai irotasional ( lihat bab 8).
Ini mungkin juga terjadi bahwa aliran adalah irotasional ketika jumlah dari semua
viskositas yang muncul dalam persamaan momentum sama dengan nol, meskipun tiap istilah
secara individu bukan nol. Jenis gerakan tertentu adalah disipatif dan irotasional.
Gerakan dari vortek bebas adalah sama apakah salah satu menurut fluida sempurna
atau viskos. Solusi unuk persamaan momentum untuk fluida sempurna ( VR = konstan )
membuat jumlah dari seluruh term viskositas dari persamaan momentum sama dengan nol.
2-5.4 Energi disipasi, deformasi geser dan rotasionalitas
Bukti bahwa gerakan adalah rotasional tidak perlu mengartikan bahwa ini adalah
disipatif. Sebuah gerakan adalah disipatif ketika ada deformasi linier dan atau anguler
tergabung dengan sebuah koefisien viskositas yang tidak diabaikan. Jadi irotasional vortek
bebas dapat menjadi disipatif.
Tentu saja, hal ini akan terlihat pada bagian 5-5.3.2 bahwa tegangan viskositas sesuai
dengan koefisien deformasi linier dan anguler yang disampaikan pada bab ini. Karenanya
tegangan viskositas tergantung pada keberadaan deformasi dan bukan rotasionalitas.
v 1 w v 1 v u 1 v u 1 w v
y dy v dt dy dt dz dx dx dz dt
y 2 y z 2 x y 2 x y 2 y z
w 1 u w 1 w v 1 w v 1 u w
z dz w dt dz dt dx dy dy dx dt
z 2 z x 2 y z 2 y z 2 z x
2 2 2 2 2 2
zy yz xz zx xy yx
hal ini memperkuat definisi dari karena selalu sesuai dengan kondisi untuk aliran
irotasional. Dengan kata lain, keberadaan dari menandakan bahwa aliran tersebut adalah
irotasional.
Persamaan diatas akan tetap dijaga, meskipun kecepatan potensial menjadi negatif,
jadi kecepatan potensial dapat juga didefinisikan oleh V = - grad .
2.6.4 Analogi Stoke: Percobaan Shaw
Sebuah gerakan rotasi tiga dimensi merupakan gerakan irotasional dua dimensi ketika
rotasinya selalu pada pesawat yang sama. Sebagai contoh, lapisan tipis air yang mengalir pada
plat gelas horisontal yang ketebalan dari lapisannya sangat kecil dibandingkan dengan
dimensi lain, hanya mempunyai gerakan rotasional dalam pesawat vertikal ( Gbr 2-17 ). Jika
gerakannnya terlihat pada pesawat, gerakannya akan dianggap sebagai gerakan irotasional dua
dimensi.
Gambar 2-17 dalam aliran air tipis, rotasi ada hanya pada pesawat vertikal
Dalam kasus gambar 2-17, gerakan dalam arah vertikal XOZ dan YOZ adalah
rotasional ξ dan η ≠ 0, sedangkan gerakan dalam arah horizontal XOY adalah irotasional dan
ζ = ½ ( ∂u/∂y - ∂v/∂x ) = 0. ini mungkin dapat ditunjukkan bahwa kecepatan rata – rata yang
meninjau vertikal mempunyai kondisi yang sama dengan irotasionalitas.
Stream line dipandang dalam alat adalah sederhana ditunjukkan oleh suntikan celup.
Hasil yang sama diperoleh dari aliran diantara dua alta paralel vertikal. Metode ini sering
digunakan untuk mejelaskan bentuk aliran dua dimensi atau hampir gerakan dua dimensi.
Beberapa contoh antara lain : bentuk aliran disekitar sayap, pengaruh dari maukan pada
sungai yang dangkal dan lebar (gbr . 2-18).