Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN TUGAS

GD 5101 SISTEM REFERENSI GEOSPASIAL

Sistem Proyeksi dan Transformasi Datum

Oleh
MISFALLAH NURHAYATI
15114084

TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2017
MISFALLAH NURHAYATI (15114084) SISTEM REFERENSI GEOGRAFI TUGAS 01

1 Pendahuluan
1.1 Tujuan

1. Membandingkan hasil proyeksi transverse mercator, cylindrical equal-area, dan


cylindrical equal-distant dari datum WGS 1984
2. Membandingkan hasil proyeksi transverse mercator, cylindrical equal-area, dan
cylindrical equal-distant antar datum WGS 1984 dan Indonesian Datum 1974
3. Menghitung dan membandingkan luas dan keliling hasil proyeksi transverse mercator,
cylindrical equal-area, dan cylindrical equal-distant dari datum WGS 1984 dan
Indonesian Datum 1974

1.2 Dasar Teori


1.2.1 Sistem Referensi Koordinat

Sistem referensi koordinat adalah sistem termasuk teori, konsep, deskripsi fisis
serta standar dan parameter yang digunakan dalam pendefinisian koordinat dari suatu
atau beberapa titik dalam ruang (Abidin, HA 2001). Sistem referensi koordinat
merupakan konsep aktualisasi untuk menyatakan posisi. Sistem referensi koordinat
digunakan untuk menjamin adanya konsistensi dan standarisasi dalam menyatakan
suatu koordinat sehingga koordinat yang dipakai dapat mengacu pada sistem referensi
tertentu.
Sistem referensi koordinat yang sering digunakan pada bidang geodesi adalah
sistem koordinat geografik dan sistem koordinat kartesian. Sistem koordinat geografik
biasa dinyatakan dalam satuan lintang, bujur, dan tinggi dari ellipsoid. Sedangkan
sistem koordinat kartesian biasa dikatakan dalam bentuk x, y, dan z.
Konsep sistem ini dapat direncanakan sesuai dengan yang diinginkan. Namun,
karena sistem adalah sebuah konsep maka diperlukan suatu wadah untuk
merealisasikannya. Bentuk realisasi dari sistem referensi tersebut adalah kerangka
referensi koordinat.

1.2.2 Datum Geodetik

Datum adalah parameter yang digunakan untuk mendefinisikan ellipsoida


referensi yang digunakan serta hubungan geometrisnya dengan bumi (Abidin, 2001).
Datum digunakan untuk mendefinisikan bentuk dan ukuran elipsoid referensi.

2|Tugas 1 – Sistem Proyeksi dan Transformasi Datum


MISFALLAH NURHAYATI (15114084) SISTEM REFERENSI GEOGRAFI TUGAS 01

Berdasarkan cakupan wilayahnya, datum dibagi menjadi tiga yaitu datum lokal,
regional, dan global. Datum lokal adalah datum geodesi yang disesuaikan dengan
bentuk geoid yang tidak terlalu luas. Contoh datum tersebut adalah Datum Indonesia.
Datum regional adalah datum geodesi yang menggunakan ellipsoida referensi yang
bentuknya paling sesuai dengan bentuk permukaan geoid untuk area yang lebih luas
dari datum lokal. Contoh datum tersebut adalah datum NAD (North American Datum)
1983 untuk negara yang ada di benua Amerika bagian utara.
Datum global adalah datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi
sesuai dengan bentuk geoid seluruh permukaan bumi. WGS 60, WGS 66, dan WGS 72
adalah datum geoedetik gobal yang pertama kali ditemukan hingga di awal tahun 1984
muncul datum baru yaitu WGS 1984. World Geodetic System 1984 (WGS 1984) adalah
datum yang hingga sekarang masih dipakai oleh dunia. Datum ini dianggap sebagai
datum yang paling mirip dengan kondisi bumi sebenarnya. Sistem koordinat WGS 84
mengacu pada Conventional Terrestial Reference System (CTRS) yang didefinisikan
sebagai :

1. Datum geosentrik dimana pusat massa ellipsoida berimpit dengan pusat massa
bumi.
2. Sumber x adalah perpotongan bidang meridian yang ditetapkan yaitu IER
Reference meridian dan bidang ekuator.
3. Sumbu z arah dari IERS reference pole. Arah ini sejajar dengan arah conventional
terrestial pole (CTP) yang ditetapkan BIH.
4. Sumbu y merupakan tegak lurus dari sumbu x dan z yang mengikuti kaidah tangan
kanan.

1.2.3 Proyeksi dan Proyeksi Peta

Proyeksi peta adalv ah sebuah metode untuk mengubah permukaan lengkung


bumi (3 dimensi) menjadi peta (2 dimensi). Proyeksi peta dapat dikatakan juga sebagai
teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan
permukaan bumi tiga dimensi ke permukaan datar dua dimensi dengan memerhatikan
distorsi yang ditimbulkannya. Dalam pengerjaannya, diupayakan sistem ini dapat
memberikan informasi mengenai hubungan antara posisi di permukaan bumi dan di
peta.

3|Tugas 1 – Sistem Proyeksi dan Transformasi Datum


MISFALLAH NURHAYATI (15114084) SISTEM REFERENSI GEOGRAFI TUGAS 01

Dalam melakukan proyeksi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Meridian dan meridian utama
2. Pararel dan pararel nol utama
3. Bujur
4. Lintang

1.2.4 Jenis Proyeksi

Proyeksi dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bidang proyeksi,


kedudukan sumbu simetri, distori yang dipertahankan, dan karakteristik singgunangan
antara bidang proyeksi dengan bidang datum.
Jenis proyeksi berdasarkan bidang proyeksi dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Proyeksi azimuthal, pada proyeksi ini digunakan bidang datar sebagai bidang
proyeksi
2. Proyeksi kerucut, pada proyeksi ini bidang yang digunakan adalah kerucut
3. Proyeksi silinder, pada proyeksi ini bidang yang digunakan adalah silinder

Menurut kedudukan sumbu simetri, yaitu :

1. Proyeksi normal, sumbu simetri berimpit dengan sumbu bumi


2. Proyeksi miring, sumbu simetri membentuk sudut terhadap sumbu bumi
3. Proyeksi transversal, sumbu simetri tegak lurus terhadap sumbu bumi

Menurut distorsi yang dipertahankan, yaitu :

1. Proyeksi konform, proyeksi ini memertahankan sudut dan bentuk sesuai dengan
kenampakan asli bumi
2. Proyeksi equidistant, proyeksi yang memertahankan jarak sehingga jarak di atas
muka bumi sama dengan yang ada di peta
3. Proyeksi ekuivalen, proyeksi yang memertahankan luas daerah. Artinya luas daerah
sebenarnya sama dengan luas yang ada di peta jika dihitung

Menurut karakteristik singgungan antara bidang proyeksi dengan bidang datum, yaitu :

1. Proyeksi menyinggung

4|Tugas 1 – Sistem Proyeksi dan Transformasi Datum


MISFALLAH NURHAYATI (15114084) SISTEM REFERENSI GEOGRAFI TUGAS 01

2. Proyeksi memotong
3. Proyeksi tidak menyinggung/tidak memotong

Berdasarkan jenis-jenis proyeksi tersebut maka pada saat akan melakukan proyeksi, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan seperti :

1. Kebutuhan peta topografi


2. Tujuan penggunaan dan ketelitian peta yang diinginkan
3. Lokasi geografis, bentuk, dan luas wilayah yang akan dipetakan
4. Ciri-ciri asli yang ingin dipetakan

1.2.5 Transformasi datum

Transformasi datum merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam


proses proyeksi. Transformasi datum dilakukan untuk mengubah datum yang satu ke
datum lainnya. Prinsipnya adalah melakukan pengamatan pada titik-titik yang sama.
Transformasi datum digunakan untuk keperluan geodesi seperti penentuan batas
wilayah atau negara. Untuk menentukan batas tersebut diperlukan datum yang global
dipakai secara bersamaan.

5|Tugas 1 – Sistem Proyeksi dan Transformasi Datum


MISFALLAH NURHAYATI (15114084) SISTEM REFERENSI GEOGRAFI TUGAS 01

2 Pembahasan
2.1 Hasil

Berikut merupakan hasil dari proses sistem proyeksi dan transformasi datum yang diolah
dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS. Proyeksi dan transformasi dilakukan pada data
4 pulau di Indonesia. Data ini mengacu pada sistem ellipsoida referensi WGS 1984.

Gambar 1Visualisasi overlay data 4 pulau dengan ellipsodia referensi WGS 1984

Gambar 2 Tabel Atribut Visualisai 4 pulau

Kemudian data tersebut diproyeksikan menjadi sistem koordinat proyeksi berdasarkan


distorsi yang ditimbulkannya yaitu: transverse mercator, equidistant, dan equal-area. Proyeksi
tersebut dilakukan dengan menggunakan datum atau ellipsoida referensi WGS 1984.

1. Datum WGS 1984


a) Sistem Proyeksi Transverse Mercator dengan meridian sentral 450

Gambar 3 Visualisasi proyeksi Transverse Mercator 450

Gambar 4 Tabel Atribut proyeksi Transverse Mercator 450

6|Tugas 1 – Sistem Proyeksi dan Transformasi Datum


MISFALLAH NURHAYATI (15114084) SISTEM REFERENSI GEOGRAFI TUGAS 01

b) Sistem Proyeksi Transverse Mercator dengan meridian sentral 900

Gambar 5 Tabel Atribut proyeksi Transverse Mercator 90

Gambar 6 Tabel Atribut proyeksi Transverse Mercator 90

c) Sistem Proyeksi Transverse Mercator dengan meridian sentral 1100

Gambar 7 Tabel Atribut proyeksi Transverse Mercator 110

Gambar 8 Tabel Atribut proyeksi Transverse Mercator 110

d) Sistem Proyeksi Equidistant

Gambar 9 Visualisasi proyeksi Equidistant

7|Tugas 1 – Sistem Proyeksi dan Transformasi Datum


MISFALLAH NURHAYATI (15114084) SISTEM REFERENSI GEOGRAFI TUGAS 01

Gambar 10 Tabel Atribut proyeksi Equidistant

e) Sistem Proyeksi Equal-area

Gambar 11 Visualisasi proyeksi Equal Area

Gambar 12 Tabel Atribut proyeksi Equal-area

8|Tugas 1 – Sistem Proyeksi dan Transformasi Datum


MISFALLAH NURHAYATI (15114084) SISTEM REFERENSI GEOGRAFI TUGAS 01

2. Datum Indonesia 74
Berikut adalah hasil visualisasi dari sistem koordinat dengan menggunakan datum
Indonesia 74. Dari datum ini, kemudian dilakukan proyeksi juga ke sistem koordinat
proyeksi berdasarkan distorsi yaitu: transverse mercator, equal distant, dan equal-area.

Gambar 13 Visualisasi Datum Indonesia 74

Gambar 14 Tabel Atribut Ellipsoida Referensi Indonesia 74

Hasil dari proyeksi tersebut didapatkan seperti berikut :

a) Sistem Proyeksi Transverse Mercator dengan meridian sentral 450

Gambar 15 Visualisasi Transverse Mercator 45

Gambar 16 Tabel Atribut proyeksi Transverse Mercator 45

9|Tugas 1 – Sistem Proyeksi dan Transformasi Datum


MISFALLAH NURHAYATI (15114084) SISTEM REFERENSI GEOGRAFI TUGAS 01

b) Sistem Proyeksi Transverse Mercator dengan meridian sentral 900

Gambar 17 Visualisasi proyeksi Transverse Mercator 90

Gambar 18 Tabel Atribut proyeksi Transverse Mercator 45

c) Sistem Proyeksi Transverse Mercator dengan meridian sentral 1100

Gambar 19 Visualisasi proyeksi Transverse Mercator 110

Gambar 20 Tabel Atribut proyeksi Transverse Mercator 110

d) Sistem Proyeksi Equidistant

Gambar 21 Visualisasi proyeksi Equidistant

10 | T u g a s 1 – S i s t e m P r o y e k s i d a n T r a n s f o r m a s i D a t u m
MISFALLAH NURHAYATI (15114084) SISTEM REFERENSI GEOGRAFI TUGAS 01

Gambar 22 Tabel Atribut proyeksi Equidistant

e) Sistem Proyeksi Equal-area

Gambar 23 Visualisasi proyeksi Equal-area

Gambar 24 Tabel Atribut proyeksi Equal Area

11 | T u g a s 1 – S i s t e m P r o y e k s i d a n T r a n s f o r m a s i D a t u m
MISFALLAH NURHAYATI (15114084) SISTEM REFERENSI GEOGRAFI TUGAS 01

3. Keliling dan Luas


Berikut adalah keliling dan luas setiap objek setiap proyeksi pada datum WGS 1984
dan DI 1974.
Sistem Proyeksi Pulau Keliling (m) Luas (m²) Sistem Proyeksi Pulau Keliling (m) Luas (m²)
Kalimantan 31448865,101 6211972025338,510 Kalimantan 31448547,181 6211850466587,490
WGS 1984 - DI 1974 -
Sumatera 12797704,821 1445456978301,620 Sumatera 12797648,792 1445444186392,270
Transverse Transverse
Sulawesi 34401032,643 3305699064789,310 Sulawesi 34400591,561 3305671833553,350
Mercator 45⁰ Mercator 45⁰
Jawa 9010548,440 685892576159,227 Jawa 9010487,287 685883253579,123
Kalimantan 11524438,543 883670566065,083 Kalimantan 11524435,797 883670295451,792
WGS 1984 - DI 1974 -
Sumatera 7147357,712 447825156662,879 Sumatera 7147363,747 447825913476,531
Transverse Transverse
Sulawesi 8968748,448 232182759836,284 Sulawesi 8968741,529 232182423119,098
Mercator 90⁰ Mercator 90⁰
Jawa 4118620,574 143478425132,844 Jawa 4118622,285 143478545557,340
Kalimantan 10474781,226 737831304372,517 Kalimantan 10474796,378 737833541329,069
WGS 1984 - DI 1974 -
Sumatera 7084706,543 439444338624,627 Sumatera 7084722,702 439446348454,035
Transverse Transverse
Sulawesi 7796080,000 176441726192,233 Sulawesi 7796088,682 176442132729,578
Mercator 110⁰ Mercator 110⁰
Jawa 3871246,366 126884869233,007 Jawa 3871254,100 126885377797,796
Kalimantan 13662893,629 732586663372,549 Kalimantan 13662918,056 732589370873,571
WGS 1984 - Sumatera 9523352,591 428899509652,512 DI 1974 - Equal Sumatera 9523369,488 428900950983,544
Equal Area Sulawesi 10295009,364 169736314163,074 Area Sulawesi 10295029,963 169737017926,441
Jawa 4675709,583 126666122970,034 Jawa 4675718,875 126666630056,086
Kalimantan 7932492,387 369134697440,890 Kalimantan 7932508,240 369136142241,689
WGS 1984 - Sumatera 5439688,257 216172581985,343 DI 1974 - Sumatera 5439698,866 216173358175,409
Equidistant Sulawesi 5906689,553 85535520096,183 Equidistant Sulawesi 5906702,834 85535895837,260
Jawa 2824217,098 64270395037,553 Jawa 2824223,329 64270669301,147

12 | T u g a s 1 – S i s t e m P r o y e k s i d a n T r a n s f o r m a s i D a t u m
MISFALLAH NURHAYATI (15114084) SISTEM REFERENSI GEOGRAFI TUGAS 01

2.2 Analisis

Hasil proyeksi dari sistem koordinat geografik menjadi sistem koordinat proyeksi pada
data 4 pulau di Indonesia dengan menggunakan proyeksi berdasarkan distorsi yaitu transverse
mercator, equaldistant, dan equal-area menunjukan hasil bentukan yang berbeda. Proyeksi
dengan menggunakan jenis proyeksi Transverse Mercator yang diatur meridian sentralnya
adalah hasil proyeksi yang paling dekat dengan sistem referensi sebelumnya, yaitu WGS 1984.
Hal ini dikarenakan proyeksi Transverse Mercator memiliki sifat konform. Sifat konform ini
mempertahankan arah dan bentuk. Oleh karena itu saat melakukan proyeksi dengan
menggunakan proyeksi Transverse Mercator bentuk hasil yang diperoleh tidak berbeda dengan
sistem koordinat geografis ellipsoida WGS 1984.

Perbedaan meridian sentral pada setiap proyeksi Transverse Mercator akan memengaruhi
nilai distorsi. Ketika meridian sentral disimpan di bujur tertentu artinya faktor skala yang
dimiliki oleh wilayah tersebut adalah 1, dimana bentuk objek antara bidang proyeksi dan di
bidang yang sebenarnya akan sama persis pada titik meridian sentral saja. Sedangkan untuk
wilayah yang semakin jauh dari titik meridian sentral akan mengalami distorsi yang semakin
besar. Pada meridian sentral di bujur 450, secara umum bentuk dari 4 pulau di Indonesia masih
sama dengan sistem koordinat geodetik ellipsoida WGS 1984. Namun, proses perhitungan
yang harus dilakukan tergolong kompleks karena bujur 450 berada jauh dengan keadaan
atronomi Indonesia yang terletak pada 950 BT – 1410 BT. Ketika meridian sentral disimpan di
bujur yang letaknya jauh dari Indonesia maka wilayah Indonesia akan mengalami distorsi yang
besar. Oleh karena itu, khusus proyeksi Transverse Mercator di meridian sentral 450, digunakan
tools proyeksi Transverse Mercator Complex pada ArcGIS. Sedangkan untuk proyeksi
Transverse Mercator (TM) di meridan 900 dan 1100 bisa dilakukan secara biasa dengan
menggunakan tools proyeksi Transverse Mercator karena nilai meridian sentral masih berada
pada rentang bujur astronomi Indonesia.

Hasil proyeksi TM di meridian 900 dan 1100 masih menunjukan bentuk yang sama
namun lokasi yang mengalami distorsinya berbeda. Jika menggunakan meridian sentral 900,
maka daerah atau lokasi yang tidak mengalami distorsi adalah di bujur 900. Sedangkan di
meridian sentral 1100 daerah yang tidak mengalami distorsi adalah meridian sentral itu sendiri.

Bentuk 4 pulau Indonesia mengalami perubahan saat menggunakan proyeksi equidistant


dan equal-area. Ketika menggunakan proyeksi equidistant bentuk 4 Pulau Indonesia megalami

13 | T u g a s 1 – S i s t e m P r o y e k s i d a n T r a n s f o r m a s i D a t u m
MISFALLAH NURHAYATI (15114084) SISTEM REFERENSI GEOGRAFI TUGAS 01

penggepengan. Hal ini terjadi karena proyeksi equidistant akan memertahankan nilai jarak dan
tidak memedulikan bentuknya. Sehingga jarak yang dimiliki pada proyeksi equidistant adalah
nilai yang benar meskipun bentuknya menjadi tidak sama dengan bidang refensi Ellipsoida
WGS 1984. Proyeksi ini sesuai digunakan untuk keperluan menghitung keliling dari suatu
wilayah karena proyeksi ini akan memertahankan nilai jaraknya.

Pada proyeksi equal-area, bentuk 4 Pulau Indonesia pun mengalami perubahan bahkan
menjadi lebih gepeng. Hal ini terjadi karena pada proyeksi equal-area tidak memertahankan
bentuk melainkan luas. Sehingga untuk memertahankan luas tersebut parameter seperti bentuk
dan keliling tidak dihiraukan yang menyebabkan bentuknya berubah.

Transformasi datum adalah proses pemindahan dari datum yang satu ke datum yang
diinginkan. Datum dapat diibaratkan sebagai pondasi pada sistem koordinat yang digunakan
sebagai acuan untuk mendefinisikan geometri ellipsoid bumi. Pada tugas ini, transformasi
dilakukan dengan mengubah datum ellipsoid WGS 1984 menjadi datum Indonesia 1974.
Dengan adanya transformasi datum, tandanya ada perubahan ellipsoida yang dipakai.
Perubahan ellipsoida ini menunjukan nilai parameter-parameter yang dimiliki setiap ellipsoida.
Datum WGS 1984 ini memiliki parameter yang sama dengan parameter GRS 1980. Sedangkan
datum Indonesia 1974 memiliki parameter yang sama dengan GRS 1984 namun dalam sistem
koordinat toposentrik.

Proyeksi kembali dilakukan setelah berada dalam datum Indonesia 1974. Jenis proyeksi
yang dipakai sama seperti yang dilakukan saat menggunakan datum WGS 1984. Hasil yang
ditunjukan pada proyeksi di datum yang berbeda menunjukan hasil yang sama secara visual.
Dimana perbedaan bentuk terlihat jelas pada proyeksi equidistant dan equal-area yang
mengalami penggepengan. Sedangkan pada proyeksi konform bentuknya masih sama dengan
bidang referensi ellipsoida WGS 1984. Perbedaan hasil proyeksi di datum WGS 1984 dan
datum Indonesia 1974 secara tidak langsung terlihat pada koordinat, bentuk ellipsoid, dan
parameter yang dipakai. Namun secara visual hasil proyeksi yang dilakukan pada dua datum
berbeda memiliki hasil yang sama.

Pada sistem koordinat proyeks, perhitungan luas dan keliling dapat dilakukan. Hal ini
dikarenakan pada sistem koordinat proyeksi jenis sistem koordinat yang dipakai sudah dalam
kartesian. Nilai keliling dan luas setiap pulau pada tiap proyeksi memiliki nilai yang berbeda.

14 | T u g a s 1 – S i s t e m P r o y e k s i d a n T r a n s f o r m a s i D a t u m
MISFALLAH NURHAYATI (15114084) SISTEM REFERENSI GEOGRAFI TUGAS 01

Hal ini dikarenakan setiap sistem proyeksi memiliki distorsi masing-masing. Oleh karena itu,
untuk mendapatkan nilai luas dan keliling yang benar sesuaikan dengan jenis proyeksinya.

15 | T u g a s 1 – S i s t e m P r o y e k s i d a n T r a n s f o r m a s i D a t u m
MISFALLAH NURHAYATI (15114084) SISTEM REFERENSI GEOGRAFI TUGAS 01

3 Penutup
3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh adalah

1. Hasil proyeksi Transverse Mercator, Equal Area, dan Equidistant memiliki hasil
yang berbeda pada datum WGS 1984 memiliki hasil yang berbeda. Proyeksi
transverse Mercator memiliki bentuk yang sama karena proyeksi TM
memertahankan bentuk. Sedangkan proyeksi equidistant memertahankan jarak dan
equal area memertahankan luas.
2. Hasil proyeksi Transverse Mercator, Equal Area, dan Equidistant memiliki hasil
yang berbeda pada datum WGS 1984 dan Datum Indonesia 1974. Perbedaan tersebut
dapat dilihat dari parameter ellipsoida referensi yang digunakan pada proyeksi
tersebut. Namun, hasil proyeksinya secara visual masih sama seperti saat
menggunakan datum WGS 1984. Proyeksi yang mengalami perubahan bentuk adalah
di proyeksi Equal area dan equidistant.
3. Luas dan keliling dari hasil proyeksi memiliki nilai yang berbeda. Masing-masing
nilai luas dan keliling di setiap proyeksi memiliki perbedaan yang bervariasi. Untuk
mendapatkan nilai luas dan keliling yang paling sesuai maka dapat disesuaikan
dengan janis distorsi yang dipakai untuk meminimalisasi distorsi yang dihasilkan.
Untuk keperluan perhitungan luas maka dapat digunakan proyeksi equal-area dan
untuk perhitungan keliling dapat menggunakan proyeksi equidistant.

16 | T u g a s 1 – S i s t e m P r o y e k s i d a n T r a n s f o r m a s i D a t u m
MISFALLAH NURHAYATI (15114084) SISTEM REFERENSI GEOGRAFI TUGAS 01

4 Daftar Pustaka
Fata, I. (t.thn.). Diambil kembali dari Mission Impossible:
http://ismailfata.blogspot.co.id/2013/04/datum-geodetik_28.html
Handoko, E. Y. (t.thn.). Analisis Transformasi Datum dari Datum Indonesia 1974 ke Datum
Geodesi Nasional 1995 .
Heri Andreas, D. S. (2013 ). Tinjauan Sistem Referensi Geodesi di Beberapa Negara .
Indonesian Journal Of Geospatial , 30-41.
Prahasta, E. (2002 ). Sistem Informasi Geografis . Bandung : Informatika .

17 | T u g a s 1 – S i s t e m P r o y e k s i d a n T r a n s f o r m a s i D a t u m

Anda mungkin juga menyukai