Anda di halaman 1dari 3

Sistem Pengamatan Risiko Bencana Aulia Try Atmojo

GD 5209 25118011

“Konsep Risiko Bencana”

Bencana adalah Suatu kondisi yang melampaui batas kapasitas dari komunitas untuk
menanggulanginya sehingga memerlukan bantuan secara nasional/internasional.
(CRED (The Centre for Research on the Epidemiology of Disaster).
Bencana disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor: Sifat tertentu dari ancaman bahaya
(hazard) atau ancaman bahaya (hazards), sejauh mana orang dan harta benda mereka tidak
terlindungi, kerentanan dari orang-orang beserta harta benda mereka dan kapasitas mereka untuk
mengurangi atau mengatasi ancaman bahaya. Pertemuan proses fisis (alami) dengan social
disruption (kelakuan manusia) berakibat bencana (disaster).
Bencana (disaster) terjadi dalam ruang dan waktu. Bencana bisa terjadi dalam jangka pendek atau
jangka panjang. Mereka bisa terjadi secara tiba-tiba (atau kejutan), seperti wabah penyakit, badai,
gempa bumi dan konflik, tetapi juga dapat timbul dari akumulasi tekanan, seperti kekeringan yang
berlangsung lama, degradasi sumber daya alam, urbanisasi yang tidak terencana, perubahan iklim,
ketidakstabilan politik dan penurunan ekonomi.
Perbedaan antara ancaman bahaya (hazard) dan bencana (disaster) merupakan sesuatu yang
penting. Bencana terjadi ketika suatu masyarakat atau komunitas dipengaruhi oleh suatu ancaman
bahaya (bencana biasanya didefinisikan sebagai peristiwa yang melampaui kapasitas masyarakat
untuk mengatasi bencana tersebut). Dengan kata lain, dampak dari bencana dipengaruhi oleh
kerentanan masyarakat terhadap ancaman bahaya. Kerentanan tidak natural: itu adalah wilayah
manusia terhadap bencana.
Kerentanan adalah hasil dari keseluruhan faktor ekonomi, sosial, budaya, kelembagaan dan politik
yang membentuk kehidupan masyarakat dan menciptakan lingkungan tempat mereka tinggal dan
bekerja. Proses pembangunan memainkan peran kunci dalam mengekspos orang terhadap
ancaman bahaya, serta membentuk kerentanan mereka terhadap potensi bencana. Misalnya, fakta
bahwa orang-orang dalam jumlah besar tinggal di rumah-rumah yang rapuh di lokasi-lokasi
berbahaya dapat dihasilkan dari kombinasi beberapa faktor: kemiskinan (itu sendiri merupakan
gejala dari kekuatan ekonomi lokal, nasional dan bahkan global), pertumbuhan penduduk,
perpindahan karena pembangunan ekonomi (mis. hilangnya perkebunan plasma untuk pertanian
komersial), migrasi ke kota-kota besar (yang memiliki berbagai penyebab sosial ekonomi ,
termasuk peluang mata pencaharian), masalah hukum dan politik, seperti kurangnya hak atas
tanah, kebijakan makro-ekonomi pemerintah dan lainnya dan lainnya fitur politik, termasuk
pemerintah yang lemah dan lembaga masyarakat sipil.
Pada umumnya kelompok-kelompok yang lebih lemah dalam masyarakat yang paling menderita
akibat bencana, terutama yang miskin, yang sangat muda dan sangat tua, perempuan, orang cacat,
migran , orang-orang terlantar dan orang-orang yang terpinggirkan oleh ras, kasta atau sosial-
ekonomi atau budaya lainnya.
Mereka yang keadaan ekonomi atau sosial nya tidak beruntung karena satu atau lebih karakteristik
, cenderung lebih menderita selama bencana. Kerentanan bukan hanya tentang kemiskinan, tetapi
Sistem Pengamatan Risiko Bencana Aulia Try Atmojo
GD 5209 25118011
kemiskinan adalah faktor mendasar. Dampak bencana terhadap masyarakat tidak merata dan tidak
seimbang, kaum miskin dan terpinggirkan jauh lebih rentan terhadap kerugian daripada kaum yang
lebih kaya. Hasilnya mereka didorong lebih dalam ke dalam kemiskinan dan mereka merasa lebih
sulit untuk pulih.
Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan
kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa
aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat (UU NO.
24 Tahun 2007).

Agus Setyo Muntohar, Ph.D (Eng)

Penilaian Risiko: Definisi


Suatu metodologi untuk menentukkan proses dan keadaan risiko melalui analisis potensi dan
keadaan risiko melalui analisis potensi bahaya (hazards) dan evaluasi kondisi kini dari kerentanan
yang dapat berpotensi membahayakan orang, harta, kehidupan, dan lingkungan tempat tinggal
(ISDR – Living with Risk, 2004).
Sistem Pengamatan Risiko Bencana Aulia Try Atmojo
GD 5209 25118011
Kerangka Penilaian Risiko

Agus Setyo Muntohar, Ph.D (Eng)

Anda mungkin juga menyukai