BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
yang tidak dapat dihancurkan dengan proses instrumentasi dan irigasi.1 Tetapi pada
dan pada waktu yang tidak cukup, maka pemberian medikamen intrakanal sangat
diperlukan untuk memperoleh saluran akar yang steril, sedangkan pada pulpa gigi
yang masih vital atau pulpitis irreversibel, tidak memerlukan medikamen intrakanal
karena lebih menekankan pada tindakan preparasi dan irigasi, sehingga dapat
tubulus dentin dan membunuh bakteri. 1 Sehingga syarat dari medikamen saluran akar
yaitu harus memiliki aktivitas antibakteri, menetralisir sisa-sisa debris di saluran akar,
atau paper point ke dalam saluran akar, sehingga efek antimikrobanya terjadi melalui
iodin-kalium-iodida.3
Golongan fenol dan aldehid pada umumnya merupakan pembunuh sel yang
poten, namun efek samping yang terjadi pada penggunaannya adalah alergenisitas
memiliki bau yang menyengat, rasa yang tidak enak, dan akan kehilangan daya
aktifnya dalam waktu 24 jam. Pemakaian golongan aldehid pada jaringan yang
nekrotik, pada kenyataannya akan membuat jaringan itu lebih toksik. Golongan fenol
pencegahan nyeri, sedangkan golongan steroid dapat menurunkan nyeri pasca rawat,
Kalsium hidroksida atau Ca(OH)2 adalah bahan medikamen yang saat ini
paling sering digunakan. Pertama kali diperkenalkan oleh Herman 1920, Ca(OH)2
kelarutannya rendah dalam air, tidak larut dalam alkohol, memiliki pH tinggi
dengan efek pH yaitu melalui pelepasan dan difusi dari ion hidroksil (OH) dengan
kelangsungan mikroorganisme.1
yaitu secara mekanis dan secara fisik. Aksi mekanis berlangsung melalui cara
merusak membran sitoplasma mikroba dengan aksi langsung ion hidroksil, menekan
DNA dengan memisahkan DNA. Sedangkan secara fisik melalui bertindak sebagai
barrier yang mengisi rongga dalam kanal dan mencegah masuknya bakteri ke dalam
sistem saluran akar dan membunuh mikroorganisme yang tersisa dengan menahan
Safavi dan Nichols, 1993 cit Estrela et al., mempelajari efek kalsium hidroksida
lapisan lipid dari LPS bakteri menghasilkan asam lemak hidroksil dalam jumlah yang
Namun terdapat juga beberapa kelemahan dari Ca(OH)2 yaitu memiliki efek
menghambat perlekatan sel – sel fibroblas gingiva. Secara teori, Ca(OH)2 bukan
(2008) melaporkan Ca(OH)2 dapat mengakibatkan nekrosis pada jaringan bila masuk
sebelas saluran akar dengan lesi periodontitis apikalis, setelah penggunaan bahan
ditemukan dua kasus bakteri postmedikamen, dengan satu takson per kasus, yaitu
Bakteri dapat bertahan hidup setelah pemberian medikamen saluran akar karena
strain bakteri dalam infeksi saluran akar secara intrinsik resisten terhadap
medikamen, sel bakteri tertutup oleh variasi anatomi gigi sehingga tidak dapat
dimasuki oleh medikamen, medikamen dinetralkan oleh komponen jaringan dan sel
akar tidak cukup untuk menjangkau dan membunuh sel bakteri, serta bakteri dapat
mengubah pola ekspresi gen mereka untuk bertahan hidup di lingkungan yang tidak
menguntungkan.23
meningkat setelah perawatan saluran akar dengan kalsium hidroksida menjadi 0,93%,
saluran akar
diklasifikasikan atas:
Kingdom : Bacteria
Filum : Fusobacteria
Famili : Bacteroidaceae
Genus : Fusobacterium
gram negatif, tidak bergerak, dan bersifat obligat anaerob. F.nucleatum memerlukan
media untuk tumbuh, biasanya tumbuh pada media yang mengandung trypticase,
Membran luar bakteri ini mempunyai karakteristik bakteri gram negatif. Sel
bakteri dilindungi oleh membran luar dan membran dalam yang dipisahkan oleh
umumnya, membran dalam bakteri gram negatif merupakan dua lapisan fosfolipid
yang simetris dimana perbandingan fosfolipid dan protein sama besar. Membran luar
berfungsi sebagai penyaring molekul dan merupakan membran asimetrik yang terdiri
kasus lesi apikal. Menurut Sundqvist (1994), F.nucleatum paling banyak ditemukan
melalui kultur bakteri saluran akar dengan lesi apikal yaitu 48% (Tabel 1).7 Dari hasil
penelitian Siqueira dan Rocas (2009), pada kasus abses apikalis akut didapat bahwa
bakteri F.nucleatum merupakan prevalensi terbesar sekitar 64% yaitu 27 kasus yang
Cairan jaringan dan produk pemecahan dari nekrose pulpa memberikan nutrisi
yang kaya akan polipeptida dan asam amino.7 Fusobacterium akan mengkatabolisme
asam amino seperti aspartat, glutamat, histidin, dan lisin untuk menyediakan
asam propionat. Butirat, propionat dan ion amonium merupakan produk hasil
gingiva. Kejadian ini memberikan jalan bagi F.nucleatum untuk melakukan penetrasi
ke epitel gingiva. Asam butirat yang dihasilkan juga dapat mengiritasi jaringan.8
Asam butirat telah terbukti sebagai inhibisi terbesar dari T-sel blastogenesis dan
Tabel 1. BAKTERI YANG DIISOLASI DARI SALURAN AKAR GIGI DENGAN LESI
PERIAPIKAL7
perlekatannya dan mampu larut dalam saliva. Lipopolisakarida yang diproduksi oleh
memegang peranan penting dalam proses perlekatannya, bukan hanya pada epitel,
positif) dan akhir (bakteri gram negatif). Bakteri ini memiliki kemampuan untuk
yaitu galaktosa pada P.gingivalis dan membran luar dari F.nucleatum. F.nucleatum
juga dapat berkoaggresi dengan Candida albicans melalui ikatan protein permukaan
sel bakteri dan residu karbohidrat pada permukaan Candida albicans.8,27 Kombinasi
dari F.nucleatum, Prevotella spp, dan Porphyromonas spp dapat menjadi faktor
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Ordo : Umbilales
Genus : Centella
tumbuh menjalar dan tidak berbatang. Biasanya tumbuh di tempat yang agak lembab,
Tanaman ini tumbuh liar dan mudah dibedakan dengan tanaman lainnya (Gambar 4)
yaitu dengan ciri-ciri panjang tanaman ini berkisar 10-80 cm. Daun tunggal,
bertangkai panjang, jumlahnya 2-10 helai, berbentuk ginjal, tepi bergerigi dengan
diameter 1-7 cm (Gambar 5). Bentuk bunga seperti payung. Buahnya kecil, berbentuk
lonjong, pipih, panjang 2-2,5 mm, wangi, pahit, lebar sekitar 7 mm, warna kuning
kecoklatan. Bagian tanaman yang digunakan adalah herba yakni seluruh bagian
1 cm
di setiap daerah. Nama lain dari pegagan ialah Pegaga (Aceh), pegago
(Minangkabau), daun kaki kuda (melayu), pegagan (Jakarta); antanan gede, antanan
rambut (Jawa), kos tekosan, gan gagan (Madura), taidah (Bali); belele (Sasak, Nusa
Tenggara); kelai lere (Sawo, Nusa Tenggara); wisu-wisu, pagaga (Makasar); daun
Broken copper coin, button gas, small-leaved horsehoof grass, Indian pennywort,
asya sutasi, brahmi, marsh penny, white rot, buabok (Inggris); indische waternavel,
Karnataka, India dan menemukan pegagan digunakan sebagai obat sakit gigi dengan
cara penggunaaan pasta dari daun tersebut digunakan pada daerah yang sakit, sehari
sekali sampai sembuh.29 Pegagan termasuk salah satu tanaman utama dalam khasanah
pengobatan india kuno (ayurveda) karena khasiatnya yang cukup banyak yaitu
aktivitas antibakteri pegagan pada berbagai pelarut didapat pelarut etanol yang paling
hexane dan aqueous.30 Penelitian Somchit et al (2004), menyatakan ekstrak air dari
pegagan juga memiliki efek anti nyeri dan anti inflamasi pada mencit.31 Disamping
itu, juga berkhasiat sebagai hemostatis, antipiretik, sedatif, diuretik, dan mempercepat
penggunaan ekstrak pegagan secara oral pada mencit dengan dosis 2000 mg/kgBB
Fe, Mg), vellarine, alkaloid, flavonoid, tanin, vitamin B, vitamin C, dan minyak
aureus.16
al (2011) menyatakan Asam Asiatat (AA) memiliki efek antibakteri pada bakteri
pada model mencit iskemia serebral permanen dan melaporkan asam asiatat memiliki
efek neuroprotektif yang dimediasi penurunan permeabilitas barier darah otak dan
air pegagan terdapat senyawa aktif Asiatikosida triterpen yang mempunyai aktivitas
scar (bekas luka), mekanismenya yaitu dengan meningkatkan sintesis kolagen dan
asam mukopolisakarida, dan dengan menghambat fase hipertrofi scar dan keloid.14
Senyawa lain yang banyak dijumpai adalah madecassoside. Liu et al, Efek
seluler. Senyawa kimia lainnya adalah asam madekasat, tetapi belum diteliti
efeknya.35