Anda di halaman 1dari 16

2018

KERANGKA ACUAN KERJA


PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DI MALUKU TENGGARA BARAT

1. Latar Belakang
Direktorat Jenderal Bina Marga cq Satuan Kerja Perencanaan dan
Pengawasan Jalan Nasional Propinsi Maluku bermaksud untuk
melaksanakan pengawasan terhadap Pekerjaan Jalan dan Jembatan di
Maluku Tenggara Barat yang akan dilaksanakan oleh Penyedia jasa
konstruksi.
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana
mutu, biaya, volume dan waktu yang telah ditetapkan di dalam kontrak
jasa konstruksi, maka diperlukan adanya suatu team yang akan bertugas
sebagai pengawas yang berperan membantu Satuan Kerja Perencanaan
dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Maluku di dalam melaksanakan
pengawasan teknis pada lokasi kegiatan yang sedang berlangsung.
Team pengawas dimaksud, adalah Penyedia jasa konsultansi pekerjaan
pengawasan teknis/supervisi.
2. Maksud dan Tujuan Maksud pengadaan Penyedia pekerjaan Konstruksi ini, adalah untuk :

a. Membantu Satuan Kerja (Satker) P2JN Maluku di dalam melakukan


pengawasan teknis terhadap kegiatan pekerjaan konstruksi di
lapangan yang dilaksanakan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi,
berhubung adanya keterbatasan tenaga Satuan Kerja yang
bersangkutan, baik dari segi jumlah maupun dari segi kualifikasinya.
b. Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh
Penyedia Pekerjaan konstruksi di lapangan dalam menerapkan desain
yang memenuhi persyaratan spesifikasinya.
c. Memberi kepastian dan Jaminan kepada Pengguna Jasa
bahwa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Pekerjaan
konstruksi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan teknis yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
d. Membantu menyelesaikan revisi desain, bilamana terdapat perbedaan
antara desain yang ada dengan kondisi di lapangan.
Adapun tujuannya adalah pengendalian pelaksanaan pekerjaan di
lapangan untuk mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang memenuhi
persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi (tepat mutu), dan
dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat waktu.
3. Sasaran Sasaran pengadaan jasa konsultansi pengawasan teknis jalan ini, adalah
tercapainya hasil pekerjaan jalan dan jembatan tersebut di atas sesuai
dengan isi dokumen kontrak, sehingga kinerja jalan yang ditangani
diharapkan dapat memberikan layanannya sampai akhir umur rencana.
Disamping itu, sebagian tugas Satuan Kerja Perencanaan dan
Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Maluku, khususnya dalam hal
menyangkut masalah pengendalian teknis di lapangan dan administrasi
teknik pada umumnya, dilimpahkan kepada Penyedia jasa ini.

Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan di Maluku Tenggara Barat 1


2018
4. Nama dan Organisasi Nama dan Organisasi Pengguna Jasa adalah Pejabat Pembuat Komitmen
Penyedia Jasa Pengawasan Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
Provinsi Maluku sebagai pengendali Kontrak Pengawasan Teknis.

5. Sumber Pendanaan Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan biaya Sebesar


Rp. 3.873.365.000,- (Tiga Milyar Delapan Ratus Tujuh Puluh Tiga
Juta Tiga Ratus Enam Puluh Lima Ribu Rupiah) termasuk PPN,
sumber dana APBN Tahun Anggaran 2018.

6. Lingkup, Lokasi a. Lingkup Kegiatan


Kegiatan, Data Dan Lingkup Kegiatan ini adalah :
Fasilitas Penunjang 1. Persiapan:
Serta Alih a) Tujuan
Pengetahuan Tujuan pengawasan teknis jalan dan jembatan adalah
mengawasi pekerjaan jalan danjembatan agar berjalan efisien
dan efektif serta sesuai dengan desain dan spesifikasi yang
digunakan sebagai dasar pelaksanaan.
b) Lingkup
(1) Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK) Pengawasan
sesuai dokumen kontrak pekerjaan konstruksi.
(2) Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak
pekerjaan konstruksi, termasuk pengendalian manajemen
dan keselamatan lalu lintas serta SMK3K, dan Dokumen
Lingkungan.
(3) Membantu PPK dalam pelaksanaan PCM dan mutual check.
(4) Mencatat seluruh kesepakatan dalam Pre Contruction
Meeting dan dituangkan dalam Berita Acara tersediri
sebagai Dokumen Kegiatan.
(5) Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara lain:
(a) Laporan Harian
(b) Laporan Mingguan
(c) Laporan Bulanan /Monthly Progress Report
(d) Laporan Teknis (Jika diperlukan)
(e) Pengecekan Kesesuaian desain dilapangan
(f) Persiapan Gambar kerja untuk: Pemeliharaan Rutin,
Pemeliharaan Berkala, Betterment
(g) Perhitungan Volume / Back Up Data serta Monthly
Certificate
(h) Quality Control / control kualitas selama periode
pelaksanaan
(i) Request Penyedia jasa untuk: Memulai pekerjaan,
Pengujian Bahan
(6) Menjelaskan struktur organisasi dan personil Direksi Teknis
yang sudah dimobilisasi dan rencana personil lainnya yang
akan dimobilisasi.
(7) Menjelaskan Struktur Organisasi Direksi Teknis dan tugas
dari masing-masing personil Direksi Teknis
(8) Memberikan usulan teknik pelaksanaan yang lebih efisien
(9) Menjelaskan rencana kerja (bila ada)
(10) Menyampaikan dan mempresentasikan RMK kepada Direksi

Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan di Maluku Tenggara Barat 2


2018
Pekerjaan pada saat PCM
(11) Membantu PPK dalam mengkaji rencana mutu kontrak
(RMK) penyedia jasa konstruksi
(12) Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan, kuantitas
dan kualitas serta kelayakan peralatan, fasilitas dan
perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia Jasa
(13) Mengecek Daftar Peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang
disampaikan Penyedia Jasa
(14) Mengecek masa laku kalibrasi peralatan yang akan
digunakan oleh Penyedia Jasa
(15) Menyampaikan rekomedasi kepada Direksi Pekerjaan
tentang jumlah, mutu dan kelaikan peralatan, fasilitas dan
perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia Jasa
(16) Menandatangani Berita Acara mobilisasi
(17) Menyampaikan laporan pelaksanaan mobilisasi kepada
Direksi Pekerjaan
(18) Membuat analisis untuk merumuskan parameter desain
berdasarkan gambar kerja dan parameter desain
(19) Melakukan pemeriksaan dan pembahsab konsep gambar
kerja
(20) Memberikan rekomendasi terhadap konsep ganbar kerja
kepada Direksi Pekerjaan dan Penyedia Jasa
(21) Memeriksa gambar kerja yang terkait dengan metode kerja
diajukan oleh penyedia jasa dan control terhadap kuantitas
pekerjaan
(22) Melaporkan progress pekerjaan yang telah diselesaikan
Penyedia Jasa
(23) Membuat daftar kekurangan (Defect & Deficiencies)
berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan
(24) Membantu PPK dalam pengecekan data administrasi dan
teknis pekerjaan
(25) PPK dalam pelaksanaan PCM dan mutual check

2. PelaksanaanPengawasan:
a) Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan dan
membantu memeriksa shopdrawing yang disiapkan oleh
Penyedia Jasa
b) Melaksanakan Pengawasan teknis pada :

Tim I
1. PRESERVASI REKONSTRUKSI JALAN DI P. YAMDENA
- Pemeliharaan Rutin Jalan
- Pemeliharaan Rutin Kondisi
- Rehabilitasi Minor ARMA - ARUIDAS (040)
- Pemeliharaan Rutin Jembatan

2. PRESERVASI REKONSTRUKSI JALAN DI P. LARAT

- Pemeliharaan Rutin Jalan


- Rehabilitasi Mayor Jalan LARAT - LAMDESAR TIMUR (050)
- Pemeliharaan Rutin Jembatan

Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan di Maluku Tenggara Barat 3


2018

Tim II
1. PRESERVASI REKONSTRUKSI JALAN ADAUT –
KANDAR
- Pemeliharaan Rutin Jalan
- Rekonstruksi Jalan ADAUT - KANDAR (051)
secara profesional, efektif dan efiesien sesuai dengan
spesifikasi sehingga terhindar dari resiko kegagalan
konstruksi
c. Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan laporan
mingguan pekerjaan konstruksi
d. Mengevaluasi dan menyetujui monthly sertificate (MC)
e. Pengendalian mutu pekerjaan dilapangan dengan menerapkan
prosedur kerja dan uji mutu pada setiap tahapan kegiatan
pekerjaan sesuai dokumen kontrak
f. Membuat laporan bulanan terkait progres pekerjaan dilapangan
dan membuat rekomendasi setiap permasalahan yang timbul
dilapangan kepada Pengguna Jasa
g. Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap terjadinya
perubahan kinerja pekerjaan
h. Melaksanakan koordinasi dengan core team konsultan P2JN dan
regional project consultan (RPMC) Balai terkait
3. Pengendalian Pekerjaan Fisik
1) Proses dan Pelaksanaan Kegiatan
Setiap kegiatan pekerjaan selalu memerlukan perencanaan,
proses, metode kerja dan pelaksanaan kegiatan yang akan
diperlukan hingga hasil suatu kegiatan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan. Untuk setiap unit kerja/unit
pelaksana kegiatan harus merencanakan dan melaksanakan
proses dan pelaksanaan kegiatan secara terkendali yang
meliputi:
a. Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam rencana mutu unit
kerja atau rencana mutu pelaksanaan kegiatan atau rencana
mutu kontrak
b. Setiap kegiatan dapat diketahui ketersediaan informasi yang
menggambarkarateristik kegiatan dan ketersediaan
dokumen kegiatan
c. Setiap kegiatan memenuhi persyaratan ketersediaan sumber
daya yang diperlukan dalam proses kegiatan
d. Ketersediaan peralatan monitoring dan pengukuran
pelaksanaan pekerjaan serta mekanisme proses penyerahan
dan pasca penyerahan hasil pekerjaan
Setiap jenis kegiatan harus mempunyai petunjuk pelaksanaan yang
merupakan dokumen standar kerja yang diperlukan guna
memastikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proses
dilakukan secara efektif dan efisien. Adapun Petunjuk Pelaksanaan
sekurang-kurangnya:
a. Halaman Muka berisi :
- Judul dan nomor identifikasi petunjuk pelaksanaan

Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan di Maluku Tenggara Barat 4


2018
- Status validasi dan status perubahan
- Kolom pengesahan petunjuk pelaksanaan
b. Riwayat Perubahan;
c. Maksud dan Tujuan Petunjuk Pelaksanaan;
d. Ruang Lingkup Penerapan;
e. Referensi atau acuan yang digunakan;
f. Defenisi (Penjelasan istilah-istilah) jika digunakan;
g. Tahapan proses atau kegiatan (dengan bagan alir jika
perlu);
h. Ketentuan Umum (Penjelasan tentang persyaratan-
persyaratan yang harus dipenuhi dalam melaksanakan
proses);
i. Tanggung jawab dan wewenang;
j. Kondisi khusus (Penyimpangan dsb);
k. Rekaman/Bukti kerja (yang menjadi persyaratan)
l. Lampiran berupa contoh format rekaman / bukti kerja.

Sedangkan untuk melaksanakan validasi terhadap proses


pelaksanan dengan hasil pekerjaan kesesuaian antara
pelaksanaan kegiatan dan dengan hasil kegiatan setelah selesai
dilaksanakan harus dapat dilakukan pada setius tahap kegiatan,
jika verifikasi tidak dapat dilakukan secara langsung melalui
monitoring atau pengukuran secara berurutan. Validasi pada
pelaksanaan kegiatan harus mempertimbangkan ketentuan
berikut:
- Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan untuk peninjauan
dan persetujuan proses
- Validasi ulang pelaksanaan kegiatan bila hasilnya tidak
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, setelah dilakukan
perbaikan atau penyempurnaan.
Disamping itu setiap unit kerja/unit pelaksana kegiatan harus
mampu mengidentifikasi hasil setiap tahapan kegiatan dari awal
hingga akhir kegiatan dan mengidentifikasi status hasil kegiatan
tersebut. Tujuan identifikasi untuk memastikan pada hasil
kegiatan dapat dilakukan analisis apabila terjadi ketidaksesuaian
pada proses dan dan hasil kegiatan. Rekaman hasil identifikasi
harus selalu terpelihara dalam pengendalian rekaman/bukti
kerja. Untuk memastikan bahwa pemeliharaan hasil pekerjaan
pada saat penyerahan tetap sesuai sebagaimana pada saat
produksi maka harus dilakukan pemeliharaan hingga sampai
waktu penyerahan. Pada Proses penyerahan hasil pekerjaan,
setiap unit kerja harus mensyaratkan dan menerapkan proses
pemeliharaan hasil pekerjaan dan yang menjadi bagian hasil
pekerjaan agar mutu tetap terjaga.

2. Monitoring dan Pengendalian Kegiatan


Monitoring dan Pengendalian kegiatan merupakan suatu proses
evaluasi yang harus dilaksanakan untuk menegetahui kinerja
hasil pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat dilakukan
pengukuran atau penilaian hasil dari produk penyedia jasa.

Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan di Maluku Tenggara Barat 5


2018
Monitoring merupakan bagian dari pengendalian mutu hasil
pekerjaan, agar semua hasil kegiatan yang diserahkan dapat
memenuhi persyaratan kriteria penerimaan pekerjaan. Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam melaksanakan monitoring antara
lain:
a. Penanggung jawab untuk untuk tiap-tiap tahapan kegiatan
harus menetapkan metode yang tepat untuk monitoring dan
pengukuran hasil pekerjaan dari setiap tahapan pekerjaan.
b. Monitoring dan pengukuran dilakukan dengan cara
memverifikasi bahwa persyaratan telah dipenuhi.
c. Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan pada
tahapan yang sesuai berdasarkan pengaturan yang telah
direncanakan.
d. Rekaman bukti monitoring dan pengukuran hasil kegiatan
harus dipelihara kedalam penegendalian rekaman/bukti
kerja.

Disamping itu setiap unit kerja harus menentukan,


mengumpulkan dan menganalisis data sesuai dan memadai
untik memperagakan kesesuaian dan keefektifan. Analisis data
bertujuan untuk mengevaluasi dimana dapat dilaksanakan
perbaikan berkesinambungan dan analisis harus didasarkan pada
data yang dihasilkan dari kegiatan monitoring dan pengukuran
atau dari sumber terkait lainnya. Hasil analisis harus berkaitan
dengan manfaat hasil pekerjaan, kesesuaian terhadap
persyaratan hasil pekerjaan dan karateristik dari proses-proses
kegiatan termasuk peluang untuk tindakan pencegahan.
Sedangkan pengendalian hasil pekerjaan yang tidak sesuai atau
tidak memenuhi persyaratan harus diidentifikasi dan dipisahkan
dari hasil pekerjaan yang sesuai untuk mencegah penggunaan
yang tidak terkendali. Tindakan yang harus dilaksanakan pada
pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan antara lain :
a. Penanggung jawab pada setiap kegiatan harus memastikan
bahwa hasil dari setiap tahapan kegiatan yang tidak
memenuhi persyaratan diidentifikasikan dan di kendalikan
untuk tindak lanjut tahapan kegiatan yang berhubungan
dengan tahapan sebelumnya.
b. Pelaksanaan penegendalian hasil pekerjaan yang tidak
sesuai harus diatur dalam prosedur penegendalian hasil
pekerjaan tidak sesuai yang merupakan bagian dari
prosedur mutu.
c. Prosedur hasil pekerjaan yang tidak sesuai minimal harus
mencakup:
- Penetapan personil yang kompeten dan memiliki
kewenangan untuk menetapkan ketidaksesuaian hasil
pekerjaan untuk setiap tahapan.
- Mekanisme penanganan hasil kegiatan tidak sesuai
termasuk tata cara pelepasan hasil kegiatan tidak sesuai.
- Mekanisme verifikasi ulang untuk menunjukan kesesuaian
dengan persyaratan yang di tetapkan.

Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan di Maluku Tenggara Barat 6


2018
d. Pengendalian pekerjaan tidak sesuai harus dilaksanakan
dengan mengesahkan penggunaan dan penerimaannya
berdasarkan konsensi oleh pengguna atau pemanfaat hasil
pekerjaan.

Dalam upaya menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan


mencegah terulangnya hasil pekerjaan yang tidak sesuai, yang
diatur diatur dalam prosedur mutu. Prosedur tindakan korektif
minimal harus mencakup kegiatan antara lain:
a. Menguraikan ketidaksesuaian,
b. Menentukan/menganalisa penyebab ketidaksesuaian
c. Menetapkan rencana penanganan untuk memastikan, bahea
ketidasesuaian tidak akan terulang dan menetapkan jadwal
waktu penanganan.
d. Menetapkan petugas yang melaksanakan tindak perbaikan.
e. Mencatat hasil tindakan yang dilakukan.
f. Memverifikasi tindakan perbaikan yang telah dilakukan.

Sedangkan tindakan pencegahan ditetapkan dalam upaya


meminimalkan potensi ketidaksesuaian yang akan terjadi
termasuk penyebabnya. Tindakan pencegahan harus
mempertimbangkan dampak potensialnya dan efek dari tindakan
pencegahan kegiatan yang lainnya. Untuk itu perlu
mengidentifikasi potensi ketidaksesuaian dan merencanakan
kebutuhan tindakan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian
serta melakukan verifikasi tindakan pencegahan yang telah
dilaksanakan.

b. Lokasi Kegiatan
Kegiatan jasa konsultansi ini harus dilaksanakan di Maluku Tenggara
Barat

i. c. Data dan Fasilitas Penunjang


j. 1). Penyedia oleh Pejabat Pembuat Komitmen
Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh Penyedia Jasa:
a). Laporan dan Data (bila ada)
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil audit studi terdahulu
serta fotografi (bila ada).
(nyatakanlahbila ada laporan dan data/informasi yang dapat
dipakai sebagai referensi oleh penyedia jasa)
b). Akomodasi dan Ruangan kantor (bila ada)
Jelaskan dan nyatakan apakah ada akomodasi dan ruangan
kantor yang akan disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen,
misalnya untuk ruangan kantor luas/ukurannya dan keadaannya,
atau harus disediakan oleh penyedia jasa sendiri dengan cara
sewa)
c). Staf Pengawas/Pendamping
(Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas atau
wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping

Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan di Maluku Tenggara Barat 7


2018
/counterpart…………………………………..(apabila diperlukan) *),atau
project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi)
d). Fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang
dapat digunakan oleh Penyedia Jasa (bila ada, cantumkan nama
barang tersebut)*)
2). Penyediaan oleh Penyedia Jasa
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.
(Cantumkan disini barang-barang yang harus disediakan oleh
penyedia jasa dan ditetapkan juga apakah harus dibeli atas nama
Pejabat Pembuat Komitmenataukah harus dengan cara sewa)*)

d. Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen, maka
penyedia jasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi
dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam
rangka alih pengetahuan kepada staf dilingkungan organisasi Pejabat
Pembuat Komitmen.

7. Pendekatan Dan Bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam pekerjaan ini meliputi:
Metodologi a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh
Penyedia Pekerjaan konstruksi agar hasil pekerjaan sesuai dengan
gambar rencana dan spesifikasi pekerjaan yang ada.
b. Mengukurkuantitas pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dan
melakukan pemeriksaan untuk pembayaran akhir pekerjaan.
c. Memeriksa dan menguji mutu bahan-bahan yang digunakan dan mutu
hasil pekerjaannya’
d. Menjamin bahwa konstruksi yang sudah selesai telah memenuhi
syarat.
e. Memberikan saran-saran mengenai perubahan pekerjaan dan tuntutan
(claims).
f. Memberikan rekomendasi atas pengoperasian dan pemeliharaan
peralatan yang digunakan.
g. Peninjauan kembali desain, dan melaksanakan pemeriksaan gambar
terlaksana.
h. Melaksanakan pemeriksaan gambar terpasang/terbangun secara
bertahap sesuai progress mutual check dan MC yang dicapai sampai
dengan 100%.
i. Melaporkan secara berkala tentang kemajuan pekerjaan dan
permasalahannya, mutu pekerjaan serta status keuangan proyek,
berikut kondisi lainnya yang dapat diantisipasi.

Sasaran dan Program K3


Sasaran K3 disusun dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Relevan pada fungsi dan tingkat dalam perusahaan;
b. Spesifik dan terukur;
c. Dideklarasikan secara eksplisit;
d. Disosialisasikan kepada para pihak yang relevan;

Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan di Maluku Tenggara Barat 8


2018
e. Sesuai dengan Kebijakan K3;
f. Ditinjau ulang dalam rangka peningkatan berkelanjutan.

Program K3 sebagai berikut :


a. Setiap pekerja mengikuti induksi K3 sebelum mulai bekerja;
b. Melaksanakan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara
kerja berbahaya;
c. Memastikan ketersediaan APD bagi setiap pekerja baru atau
mulai suatu pekerjaan sudah diberikan pengarahan dan
pemakaian APD yang sesuai;
d. Mengadakan pelatihan K3 dan P3K denganmengikutsertakan
pegawai dan seluruh pekerja lapangan;
e. Mengadakan safety meeting tiap hari Senin pagi sebelum
bekerja;
f. Melaksanakan safety induction sebelum pekerjaan dimulai;
g. Menetapkan Petugas P3K;
h. Melakukan kegiatan olahraga bersama setiap seminggu;
i. Melakukan kegiatan nonton bareng (misal: nonton bola);
j. Melakukan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan
kerja secara periodik;

8. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini selama 12 (Dua belas) bulan
Pelaksanaan dapat berubah disesuaikan dengan pekerjaan fisik selesai (PHO).

9. Tenaga Ahli Tenaga Ahli yang diperlukanuntuk melaksanakan pekerjaan ini adalah
yang terdiri dari sebagai berikut:
a. Site Engineer
Mempunyai sertifikat Ahli Madya Pengawasan Jalan dan Jembatan
yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan dilegalisasi oleh
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).
Site Engineer disyaratkan seorang sarjana S1 yang telah lulus dari
suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah
disamakan atau perguruan tinggi internasional yang diakui, untuk
perguruan tinggi swasta yang belum disamakan, harus telah lulus ujian
Negara. Site Engineer disyaratkan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan selama 4 (empat) tahun. Diutamakan yang
telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari
LPJK. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan
mengkoordinir seluruh kegitan anggota tim kerja dalam pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai. Tugas-tugas
Site Engineer akan meliputi, namun tidak terbatas pada hal-hal yang
tersebut di bawah ini :

1. Mengawasi dan meneliti ketepatan dari semua


pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan kontraktor
sehingga dapat memudahkanSatuan Kerja Perencanaan dan
Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Maluku mengambil
keputusan-keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului pekerjaan
utama serta rekayasa terperinci lainnya.

Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan di Maluku Tenggara Barat 9


2018
2. Melakukan pengawasan secara teratur dan memeriksa pekerjaan
pada semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan konstruksi
sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis kepada
kontraktor mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam
pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara
umum.
3. Mengupayakan bahwa kontraktor memahami dokumen kontrak
secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
spesifikasi serta gambar-gambar, dan kontraktor menerapkan
teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok dengan keadaan
lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan.
4. Membuat rekomendasi kepadaSatuan Kerja Perencanaan dan
Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Maluku untuk menerima atau
menolak pekerjaan dan material.
5. Mencatat kemajuan setiap hari yang dicapai kontraktor pada
lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah
disetujui.
6. Memonitor secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan dan
melaporkannya segera/tepat waktu bila kemajuan pekerjaan
terlambat sebagaimana tercantum pada buku Spesifikasi Umum
dan hal itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal
penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal demikian, maka Site
Engineer juga membuat rekomendasi secara tertulis bagaimana
caranya untuk mengejar keterlambatan tersebut.
7. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap
pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh Quantity
Engineer/Chief Inspector.
8. Menjamin bahwa sebelum kontraktor diijinkan untuk
melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan
sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus
sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi persyaratan dalam
Dokumen Kontrak.
9. Memberi rekomendasi kepadaSatker P2JN Maluku menyangkut
mutu dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa
kebenaran dari setiap sertifikat pembayaran bulanan kontraktor.
10. Membuat perhitungan dan sketsa-sketsa yang benar untuk
bahanSatker P2JN Maluku pada setiap akan memerintahkan
perubahan pekerjaan.
11. Mengawasi dan memeriksa pembuatan gambar sebenarnya
terbangun/terpasang (as built drawing) dan mengupayakan agar
semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum Penyerahan
Pertama Pekerjaan (PHO).
12. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja
dan analisa/perhitungan-perhitungan konstruksinya dan
kuantitasnya, yang di buat oleh kontraktor sebelum pelaksanaan.
13. Menyusun/memelihara arsip korespondensi proyek, laporan harian,
laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran,
gambar-gambar dan lainnya.
14. Membuat laporan-laporan seperti tersebut pada bagian 11
Kerangka Acuan Kerja ini, mengenai kemajuan fisik dan keuangan

Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan di Maluku Tenggara Barat 10


2018
proyek yang ada dibawah wewenangnya dan menyerahkan
kepada Satker P2JN Maluku serta instansi lain yang terkait tepat
pada waktunya.

b. Tenaga Ahli Kualitas / Quality Engineer


Mempunyai sertifikat Ahli MadyacPengawasan Jalan dan Jembatan
yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan dilegalisasi oleh
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) yang telah lulus dari
suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah
disamakan atau perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk
perguruan tinggi swasta yang belum disamakan, harus telah lulus ujian
Negara.
Ahli Kualitas diisyaratkan berpengalaman melaksanakan pekerjaan
selama 3 tahun untuk tenaga ahli madya, diutamakan yang telah
mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tenaga Ahli tersebut tugas utamanya :
1. Bila dalam dokumen kontrak, Penyedia Pekerjaan konstruksi yang
bersangkutan harus mengadakan peralatan laboratorium, maka
Ahli Kualitas harus melakukan pengawasan yang seksama atas
pemasangan, pengaturan, dan penempatan peralatan
laboratorium lapangan kontraktor serta memantau alat-alat
pengujian sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, peralatan
laboratorium yang ada sudah siap dioperasikan.
2. Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua pekerjaan
pengujian yang dikerjakan oleh kontraktor dan tenaga-tenaganya
dalam rangka pengendalian mutu material serta hasil
pekerjaannya, dan memberitahukan dengan segera secara tertulis
kepada Site Engineer tentang kekurangan-kekurangan yang
dijumpai baik dalam prosedur pengujian yang dipakai maupun
setiap cacat yang terdapat pada material atau mutu pekerjaannya.
3. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta
menyerahkannya kepada Site Engineer rekomendasi secara tertulis
tentang disetujui atau ditolaknya material dan hasil pekerjaan
yang bersangkutan.
4. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian dilapangan yang
dilakukan oleh kontraktor, dan dapat memastikan bahwa jumlah
core yang diambil itu atau lubang uji yang dibuat tidak kurang dari
syarat minimumyang ditetapkan spesifikasi, sehingga cukup
memungkinkan melakukan suatu evaluasi statistic untuk
mengukur/menghitung ketebalan lapisan perkerasan yang telah
dilaksanakan.
5. Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan ke lokasi
proyek sehingga sebelum material tersebut digunakan sudah
sesuai dengan spesifikasi.
6. Menyerahkan kepada Site Engineer sebelum tanggal 14 setiap
bulan, suatu risalah bulanan mengenai semua hasil pengujian
yang diperoleh selama bulan sebelumnya, untuk diserahkan oleh
Site Engineer kepada Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan
Jalan Nasional Provinsi Maluku, Laporan tersebut berisikan semua
data laboratorium serta pengujian dilapangan berikut

Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan di Maluku Tenggara Barat 11


2018
risalah/kesimpulan dari data yang ada.
7. Memberikan panduan dilapangan bagi personil teknisi kontraktor
dan teknisi konsultan mengenai metodologi pengujian yang
terkait/diperlukan.

1. Sub Profesional Staf

Sub profesional staf terdiri atas Inspector, Surveyor, Laboratorium


Technican, yang mempunyai tugas sebagai berikut :

a.Inspector

Personil yang disyaratkan adalah minimal STM berpengalaman


melaksanakan pekerjaan selama 3 (tiga) tahun atau sesuai dengan
S1 pengelaman (nol) tahun.
Tugas dan kewajiban inspector adalah mencakup, tetapi tidak
terbatas hal-hal sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab kepada Site Engineer untuk mengawasi
kualitas daripada konstruksi dan memantau pekerjaan
dilaksnakan sesuai dengan dokumen kontrak, spesifikasi,
gambar-gambar kerja yang disyahkan oleh Site Engineer.
2. Mengawasi semua pengambilan contoh material dan pengadaan
transportasi ke laboratorium untuk dites, setelah dites inspector
harus menginformasikan kepada kontraktor tentang hasil
pengujian dan setiap perbaikan yang dibutuhkan.
3. Membuat catatan harian tentang aktfitas kontraktor secara
tertulis terhadap, penyimpangan-penyimpangan yang
dialkukannya.
4. Mengambar kemajuan harian yang dicapai kontraktor pada
grafik (chart) yang telah disetujui.
5. Membantu Site Engineer dalam membuat laporan dan serah
terima semebtara serta pemeriksaan kualitas di lapangan.
6. Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (Kecelakaan ,
kebakaran, dan lain-lain) serta ketidak beresan dilapangan
kepada Site Engineer.

b. Surveyor

Personil yang disyaratkan adalah minimal STM berpengalaman


melaksanakan pekerjaan selama 3(tiga) tahun atau sesuai dengan
S1 pengelaman (nol) tahun.
Tugas dan kewajiban Surveyor adalah mencakup, tetapi tidak
terbatas hal-hal sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab kepada semua pengukuran kuantitas
pekerjaan sementara serta membuat catatan untuk semua
pengukuran, perhitungan kuantitas dan sertfikasi pembyaaran
untuk memastikan kontraktor dibayar sesuai dengan kontrak.
2. Mengawasi survey teknik lapangan yang dilakukan kontraktor
untuk memastikan pengukuran dengan ukuran telah mewakili
kuantias untuk pembayaran akhir (final).
3. Membantu dan berhubungan dengan tim supervise dalam
semua hal yang berhubungan dengan pengukuan kuantitas.
4. Meneyelesaikan atau memeriksa perhitungan kuantitas
kontraktor.
5. Mencatat rencana kemjuan yang terbaru dan membantu Site
Engineer dalam penyerahan data fisik dan keuangan (finansial)
pada waktu yang diperlukan.

Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan di Maluku Tenggara Barat 12


2018
6. Membuat laporan harian untuk kemajuan pekerjaan, terdiri dari
cuaca matrial yang dating (termasuk) perubahan bentuk dan
ukuran dari pekerjaan, peralatan dilapangan, kuantitas dan
kejadian-kejadian khusus.
7. Membuat catatan lengkap dengan peralatan, tenaga kerja, dan
material yang digunakan atau mungkin akan menjadi pekerjaan
tambahan (extra).
8. Membanti Site Engineer dalam melaksanakan dan melaporka
serah terima pekerjaan sementara (PHO)

c. Laboratory Technician

Personil yang disyaratkan adalah minimal STM berpengalaman


melaksanakan pekerjaan selama 3(tiga) tahun atau sesuai dengan
S1 pengelaman (nol) tahun.
Tugas dan kewajiban Laboratory Technician adalah mencakup,
tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut :
1. Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi deari Quality Engineer.
2. Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan
personil dan peralatan laboratorium kontraktor, agar
pelaksanaan pekerjaan selalu didukung tersedianya tenaga dan
peralatan dan pengendalian mutu sesuai dengan persyaratan
dalam dokuman kontrak
3. Melakukan pengawasan setiap hari semua kegiatan
pemeriksaan mutu bahan dan pekerjaan, serta memberikan
laporan kepada Quality Engineer setiap permasalahan yang
timbul sehubungan dengan pengendalian mutu bahan dan
pekerjaaan.
4. Melakukan analisis semua hasil test, termasuk usulan komposisi
campuran (job mix formula), baik untuk pekerjaan aspal, soil
cement, beton, serta memberikan rekomendasi dan jautifikasi
teknis atas persetujuan dan penolakan usulan tersebut
5. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan “Coring” perkerasan
jalan dilakukan oleh kontraktor, sehingga baik jumlah serta
lokasi “Coring” dilaksnakan sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan
6. Menyerahakn kepada Quality Engineer himpunan data bulanan
penegendalian mutu paling lambat tanggal 14 hari berikutnya.
7. Memberi petunjuk kepada staf kontraktor, agar semua teknisi
laboratorium dan staf pengendali mutu mengenai dan
memahami semua prosedur dan tata cara pelaksanaan test
sesuai dengan yang tercantum dalam spesifkasi.

d. Tenaga Pendukung

Untuk mendukung lancarnya pekerjaan pengawasan pada Tim, maka


diperlukan tenaga pendukung dengan posisi sebegai berikut :
 Operator Computer

10. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa laporan yang
berisi kegitan pengawasan teknis yaitu :
 Laporan RMK
 Laporan Pendahuluan
 Laporan Bulanan
 Laporan Teknis

Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan di Maluku Tenggara Barat 13


2018
 Laporan Pengujian mutu
 Laporan Akhir

11.Laporan Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun dalam
bahasa Indonesia dengan tata bahasa yang baik dan benar
Ukuran kertas masing-masing laporan adalah A4 (210 x 297 mm).
Jumlah dan pengiriman laporan ditetapkan sebagai berikut :
a.Laporan RMK (Rencana Mutu Proyek) merupakan salah satu
dokumen pelaporan administrasi dan pengendalian proyek harus
disiapkan demi Pengendalian Proyek agar sesuai jadual yang telah
ditetapkan, tidak menyalahi spesifikasi dan kualitas. RMK berisi :
- Pendahuluan
- Umum
- Struktur organisasi dan uraian tugas
- Rencana mutu kontrak
- Penutup
- Lampiran-lampiran
Laporan dimasukan sebanyak 8 (delapan) buku laporan + CD
a. Laporan Pendahuluan
Tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah dimulainya jasa,
konsultan harus menyerahkan 7 (tujuh) rangkap/buku laporan
pertama yang isinya melaporkan mengenai jadwal rencana kerja dan
tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap dan terperinci
termasuk kuantitas masing-masing pekerjaan serta personil-personil
pendukung konsultan telah disetujui aktif dilapangan.
b. Laporan Bulanan
Setiap akhir bulan, Tim Pengawas Lapangan (SE) akan menyerahkan
laporan kemajuan secara singkat yang menggambarkan pencapaian
pemenuhan untuk masing-masing kegiatan-kegiatan proyek, seperti:
1. Cara mengatasi masalah Penyedia Jasa (salah satu,
administrasi/teknis untuk keuangan).
2. Memberikan rekomendasi bagaimana masing-masing
penyelesaian masalah.
Secara substansional Laporan Bulanan terdiri atas 5 format standar
yang dilengkapi oleh masing-masing pengawas, adalah sebagai
berikut:
a. Surat pengantar;
b. Satu halaman “Progres Summary”, rangkuman status fisik dan
keuangan dari proyek dan identifikasi permasalahan yang
berdampak pada kemajuan pekerjaan dan biaya;
c. Foto copy sertifikat Monthly Payment secara lengkap dan jelas
dengan ditandai “ForMonitoring Used Only”;
d. Jadwal Pelaksanaan dilengkapi “S” Curve
e. Satu halaman laporan “Supervision Consultants”. Suatu contoh
dari format ditujukan dalam halaman berikut.
Masing-masing laporan bulanan, harus lengkap setiap minggu
pertama bulan berikutnya. Laporan beserta copy dokumen yang
dibuat SE harus didistribusikan oleh PPK.

Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan di Maluku Tenggara Barat 14


2018
c. Laporan Teknis
Direksi Teknis akan membuat laporan sesuai keperluan, laporan
teknis dan/atau persetujuan teknis yang muncul selama
berlangsungnya kegiatan. Terutama, untuk perubahan pekerjaan
utama yang memerlukan pembicaraan sebelumnya dengan pihak
pengguna jasa, Field Team akan PPK untuk mempersiapkan suatu
laporan justifikasi teknis atau revisi desain yang terdiri atas data
original yang menjadi dasar desain tender dibuat:
a. Rekaman semua data desainyang lengkap berkaitan dengan revisi
desain.
b. As-built drawing yang menunjukan lokasi dan detail dimensi dari
semua pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai kontrak.
c. Foto copy dari Change Order dan Addendum kontrak
sebelumnnya yang telah disetujui.
d. Foto copy dokumen lelang lelang Penyedia Jasa, termasuk semua
analisa harga satuan dan harga satuan bahan, upah, analisa
peralatan.
e. Suatu penjelasan mengenai asumsi desain yang digunakan.
f. Gambar yang secara jelas menunjukan gambar desain original
dan revisinya.
g. Penjadwalan ulang daftar kuantitas dan biaya, berkaitan dengan
usulan revisi desain.
h. Gambar yang menunjukan lokasi yang tepat dari usulan
perubahan desain.
d. Laporan Pengujian Mutu
Laporan ini dibuat sebangyan 7 (tujuh) rangkap/buku, bilamana
terdapat kegiatan pengujian bahan dan/atau mutu hasil pekerjaan,
baik dilaboratorium maupun dilapangan dilaksanakan pada bulan
sebelumnya.
Isi laporan ini berupa kesimpulan yang disertai dengan rekapitulasi
dari semua hasil pengujian tersebut diatas, sedangkan data
otentik/bukti pengujian pada formulir laboratorium/lapangan cukup
disertakan beberapa lembar yang mewakili.
Laporan ini diserahkan sebelum tanggal 14 pada bulan berikutnya.
e. Laporan Akhir
Dengan berakhirnya jasa pelayanan Direksi Teknis (akhir kegiatan
konstruksi untuk tiap-tiap kontrak), suatu laporan akhir harus
diserahkan, merupakan ringkasan metode konstruksi pelaksanaan
pengawasan konstruksi, rekomendasi pada kebutuhan pemeliharaan
dimasa yang akan datang, semua aspek teknis yang muncul selama
masa konstruksi pekerjaan jalan dan jembatan, permasalahan
potensial untuk konstruksi baru yang mungkin muncul, dan
pemberian solusinya, jika ada, untuk beberapa variasi perbaikan
dalam kegiatan akan datang dengan tampilan yang sama dalam
lingkup tanggung jawab Pengguna jasa. Laporan akhir juga
melampirkan foto kegiatan dan “As Built Drawing” dari jalan
sebagaimana kelengkapan data untuk “leger”jalan.
Masing-masing laporan terdiri dari suatu ringkasan laporan akhir
pengawasan lapangan dan kegiatan-kegiatan mereka selama periode
pelayanan Direksi Teknis. Satu bulan sebelum berakhirnya pelayanan
sebuah draft laporan akhir sudah harus diserahkan ke PPK yang
berisis penjelasan sebagai berikut:

Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan di Maluku Tenggara Barat 15


2018

- Deskripsi mendetail dari pelaksanaan pelayanan, dan pemenuhan


dalam kerangka penyelesaiannya, dalam kerangka perbaikan
kegiatan-kegiatan Pengawasan dilingkungan unit kerjanya.
- Rekomendasi dalam perubahan kebijakan-kebijakan, prosedur dan
operasional dengan maksud memperbaiki kemampuan pengawasan
pada program pekerjaan dilingkungan unit kerjanya.

 Dasar Pembayaran
12.Pembayaran
Pembayaran jasa berdasarkan atas prestasi hasil akhir, bukan
berdasarkan pada jumlah dan lamanya penempatan staf yang
ditugaskan.

Harga penawaran sudah harus mencakup semua pengeluaran


biaya yang diperlukan seperti alat – alat tulis kantor, biaya
operasi lapangan, biaya pencetakan dokumen dan biaya
kegiatan lainnya.

Harga penawaran yang disetujui merupakan dasar dalam


penentuan batas maksimum biaya total yang diizinkan untuk
semua pekerjaan yang tercakup dalan Kerangka Acuan Tugas
ini dan tidak tergantung pada lokasi proyek.

 Tata Cara Pembayaran


Pembayaran jasa untuk pekerjaan ini dilakukan secara
bertahap dengan perincian sebagai berikut :
a. Uang muka untuk mobilisasi personil, peralatan dan
pengeluaran bulan pertama, setinggi-tingginya 20% (dua
puluh persen).
b. Pembayaran bulanan biaya langsung personil dan
pengeluaran
c. Pembayaran akhir setelah laporan akhir diterima

Kepala Satuan Kerja


Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
Provinsi Maluku

CHANDRA SYAH PARMANCE, ST


NIP: 19781225 200801 1 013

Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan di Maluku Tenggara Barat 16

Anda mungkin juga menyukai