Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

KATARARAK

A. Definisi atau Deskripsi Penyakit


Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat keduanya (Mansjoer, 2000
dalam Aspiani, 2014).

B. Pathway (etiologi, tanda dan gejala, kemungkinan komplikasi, diagnosa keperawatan, NIC
& NOC)

Usia
Bawaan Diabetes Trauma
Mellitus

Proses penuaan Adanya gangguan proses


nukleus lensa perkembangan embrio saat akumulasi sorbitol yang
Tekanan atau
dalam kandungan dan terbentuk dari aktivasi alur
benturan
kelainan pada kromosom polyol pada keadaan
Modifikasi kimia secara genetik hiperglikemia pada mata
dan pembelahan
proteolitik perubahan
crystallins (lensa struktur lensa
Infeksi didalam kandngan
protein) Kumpulan dan gangguan
protein keseimbangan
menyebabkan metabolisme
fluktuasi mendadak Dapat menimbulkan kekeruhan lensa
indeks bias lokal
lensa saat lahir
lensa

muncul hamburan Radiasi sinar


cahaya dan Matahari
Sinar UV A dan
mengurangi Katarak B mempengaruhi
transparansi dari struktur lensa
lensa

Kabur,silau,gangguan Gangguan
penglihatan berwarna persepsi sensori

MANIFESTASI (Aspiani, 2014) ETIOLOGI : Aspiani, 2014)


Mata kabur, mata terasa silau, gangguan penglihatan warna,
kekeruhan pada bola mata. Usia,Trauma terjadi oleh karena
pukulan benda tajam/tumpul, terpapar
oleh sinar X atau benda-benda
radioaktif, Penyakit mata seperti
uveitis Penyakit sistemis seperti DM,
KLASIFIKASI: Aspiani,
Defek kongenital Infeksi virus dimasa
2014)
a. Katarak Konginetal pertumbuhan janin
b. Katarak Juvenil
c. Katarak Senil

.
Pemeriksaan penunjang
Ada 6 pemerikasaan penunjang yang dalam dilakukan (Aspiani, 2014), yaitu:
 Uji refraksi, tekanan darah, riwayat alergi obat, Uji anel, Uji keratometri.
 Pengukuran tonometry: mengkaji intraokular, (TIO) normalnya 12-25
mmHg.
 Pemeriksaan oftalmoskop: mengkaji struktur intraokular, mencatat atrofi
lempeng optik, pupil edema, perdarahan retina.
 Dilatasi dan pemeriksaan belahan lampu memastikan diagnosa katarak.
 Pemeriksaan darah lengkap, LED: menunjukkan anemia sitemik/infeksi.
 Tes toleransi glukosa: menentukan adanya atau kontrol diabetes.

Diagnosa NOC NIC


a. kontrol kecemasan A. Terapi kegiatan
Gangguan .Persepsi Sensori indicator: Intervensi:

Batasan karakteristik:  Memantau intensitas kecemasan  Bekerjasama dengan tenaga kesehatan,

 Berubahnya ketajaman  Menghilangkan pencetus dokter, dan/atau ahli terapis dalam

pancaindera kecemasan merencanakan dan memantau kegiatan

 Berubahnya respon yang umum  Mencari informasi untuk program sebaimana mestinya

terhadap rangsangan mengurangi kecemasan  Bantu untuk menemukan makna diri

 Distorsi pancaindera  Merencanakan strategi koping melalui aktivitas yang biasa (misalnya

Faktor- faktor yang berkaitan: terhadap situasi yang menekan bekerja) dan/atau aktivitas liburan yang

 Pengintegrasian pancaindera  Menggunakan strategi koping disukai

yang terganggu yang efektif  Bantu memilih kegiatan yang sesuai

 Penerimaan terhadap  Menggunakan teknik relaksasi dengan kemampuan fisik, psikologi, dan
untuk mengurangi rasa cemas sosial
pancaindera yang terganggu
 Bantu mengidentifikasi dan
 Penyebaran gangguan
b. Gambaran Tubuh memperoleh sumber daya yang
pancaindera
Indikator: diperlukan untuk kegiatan yang
Deskripsi pada bagian tubuh yang dikehendaki
terkena dampak  Instruksikan pasien/keluarga untuk
Menyesuaikan diri dengan menghormati aturan dalam aktivitas
berubahnnya status kesehatan fisik, sosial, spiritual, dan kognitif demi
menjaga keberfungsian dan kesehatan

c. Kompensasi Tingkahlaku  Bantu dengan kegiatan fisik yang biasa

Penglihatan (misalnya, berjalan, berpindah, berbalik,

Indicator: dan perawatan pribadi), sesuai

 Pantau gejala dari semakin kebutuhan

buruknya penglihatan  Bantu pasien/keluarga untuk memantau

 Posisikan diri untuk kemajuan dalam pencapaian tujuan

menguntungkan penglihatan a. Peningkatan komunikasi: deficit


penglihatan
 Ingatkan yang lain untuk
Intervensi:
menggunakan teknik yang
menguntungkan penglihatan  Catat reaksi pasien terhadap rusaknya
penglihatan (misal, depresi, menarik diri,
 Gunakan pencahayaan yang
dan menolak kenyataan)
cukup untuk aktivitas yang sedang
dilakukan  Menerima reaksi pasien terhadap
rusaknya penglihatan
 Menggunakan alat bantu
penglihatan yang lemah  Bantu pasien dalam menetapkan tujuan
yang baru untuk belajar bagaimana
 Menggunakan layanan pendukung
 Gunakan pencahayaan yang cukup untuk  Catat reaksi pasien terhadap rusaknya
aktivitas yang sedang dilakukan penglihatan (misal, depresi, menarik diri,
 Menggunakan alat bantu penglihatan dan menolak kenyataan)
yang lemah  Menerima reaksi pasien terhadap rusaknya
 Menggunakan layanan pendukung untuk penglihatan
penglihatan yang lemah  Bantu pasien dalam menetapkan tujuan
 Menggunakan Braille yang baru untuk belajar bagaimana
“melihat” dengan indera yang lain
 Andalkan penglihatan pasien yang tersisa
sebagaimana mestinya
 Gambarkan lingkungan kepada pasien
 Jangan memindahkan benda-benda di
kamar pasien tanpa memberitahu pasien
 Sediakan bahan bacaan Braille,
sebagaimana perlunya

DAFTAR PUSTAKA

Aspiani, R.Y. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik, Aplikasi NANDA, NIC dan
NOC. Jilid 1. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Judith M. Wikinson, Nancy R. Ahem (2011). Buku saku diagnosa keperawatan :


Diagnosa Nanda , Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. edisi 9 Jakarta. EGC

Banjarmasin, .......................2017

Preseptor akademik, Preseptor klinik,

( ............................... ) (.............................. )

Anda mungkin juga menyukai