Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PENDAHULUAN

ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER

Nama Mahasiswa :Muhammad Khairul Zed


NIM : 1714901110087

A. Definisi Penyakit

ADHD sering diterjemahkan dengan keadaan hiperaktivitas atau hiperkinetik. Walaupun sebenernya
merupakan salah satu dari gejala ADHD. ADHD sering dicirikan dengan gangguan perhatian atau inatensi,
hiperaktivitas, dan implusivitas (Muhith Abdul, 2015)

B. Pathway Penyakit
Etiologi : kerusakan kecil
Definisi : ADHD sering pada sistem syaraf pusat dan
Faktor biologis dan genetis,
diterjemahkan dengan keadaan otak, tempramen bawaan,
lingkungan, makanan pengaruh lingkungan, mal
hiperaktivitas atau hiperkinetik.
Walaupun sebenernya merupakan fungsi otak serta epilepsi atau
salah satu dari gejala ADHD. ADHD bisa juga karena gangguan di
sering dicirikan dengan gangguan kepala seperti geger otak,
Kortek Frontal pernah terbentur, infeksi,
perhatian atau inatensi,
hiperaktivitas, dan implusivitas keracunan, gizi buruk dan
(Muhith Abdul, 2015). alergi makanan. (Meliastari,
2012)
Mekanisme inhibitor tidak Aktivitas sistem limbik
Manifestasi Klinis :
dapat berfungsi baik berlebih
1. inatensi,
2. hiperaktifitas, dan
3. impulsivitas
(Tanoyo DP, 2006) Perilaku impulsif, Mood yang labil, temperamen
membuat keputusan yang yang meledak-ledak, mudah
Diagnosa Keperawatan: buruk, hiperaktif terkejut, selalu menyentuh di
sekitar
1. Hambatan interaksi sosial b.d gangguan
proses pikir (h. 321)
NOC: Keterampilan interaksi sosial (h.
206)
NIC: Manajemen Perilaku: overaktivitas Klasifikasi ADHD:
(h. 203), Peningkatan kesadaran diri Kerusakan
(h. 329) 1. Tipe yang dominan gangguan
2. Resiko Cidera (h. 412) interaksi sosial pemusatan perhatian
NOC: Kejadian jatuh (h. 119)
Resiko 2. Tipe yng dominant hiperaktivitas
NIC: Manajemen lingkungan (h.191), cedera dan impulsivitas
Pencegahan jatuh (h. 274) 3. Tipe campuran (gejalanya
3. Resiko Keterlambatan perkembangan
Resiko
campuran dari gangguan
(h.479) keterlambatan
NOC: Perkembangan anak (h. 492) pemusatan perhatian,
perkembangan hiperaktivitas, dan impulsivitas)
NIC: Peningkatkan perkembangan anak
(h. 344), Skrining kesehatan ( h. 422)

Pemeriksaan Penunjang

NO Jenis Pemeriksaan Manfaat

1 Conners Parent Rating Skala pengukuran yang digunakan dalam menilai hasil pengobatan atau
Scales atau Conners penanganan anak ADHD
abbreviated rating scale

2 Pemeriksaan psikologis Pemeriksaan mental seperti: tes intelegensia, tesvisuomotorik, tes


(mental) kemampuan bahasa, dan lain-lain

3 CT Scan / MRI Mengetahui tingkat kerusakan otak

4 PET PET scan adalah pemeriksaan diagnostik dengan cara visualisasi fungsi tubuh
menggunakan radioisotop yang memancarkan positron. Untuk mengetahui
keadaan otak.

5 Pemeriksaan Fisik Mengetahui keadaan atau penyakit lain yang mungkin menjadi penyebab,
lengkap atau meyakinkan tidak ada penyebab lain dari gejala
D. Penatalaksanaan

Menurut Tanoyo, 2006 bahwa penatalaksanaan yang dapat diberikan pada anak dengan ADHD adalah:
1. Farmakoterapi (Medikamentosa)
- CNS stimulant, meliputi sediaan short dan sustained-release seperti methylphenidate, dextroamphetamine, kombinasi
dextroamphetamine dan amphetamine salt.
- Terapi second line meliputi antidepresan seperti bupropion, venlafaxine dan juga terdiri dari Agonis reseptor -
Adrenergik seperti clonidine dan guanfacine. Obat antidepresan sebaiknya diberikan bila pemberian obat
psikostimulan tidak efektif hasilnya untuk anak ADHD.
2. Terapi perilaku
- Intervensi pendidikan dan sekolah
- Psikoterapi : pelatihan ADHD, suport group, atau penggunaan keduanya
3. Kombinasi pengobatan medikamentosa dengan terapi perilaku
4. Edukasi pasien dan keluarga mengenai anak ADHD

(Tanoyo D. P, 2006)

E. Daftar Pustaka
Bulechek et al. (2016).Nursing Intervention Clasification (NIC) Ed. 6. Elsevier: Indonesia.

Herdman, T.Heather. (2017). Diagnosa Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC.

Meliastari. (2012). Mengurangi Hiperaktifitas Pada Anak Attention Deficit/Hiperactivity Disorder (ADHD) Melalui Permainan
Tradisional Teropa Tempurung (Single Subject Research Kelas Iii Di Slb Negeri Lima Kaum). Tersedia di <
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=24428&val=1496>. Di akses pada 5 November 2017.

Moorhead. S et al. (2016). Nursing Outcoms Classsification (NOC) Ed. 5. Elsevier: Indonesia.

Muhith Abdul. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Andi Publisher.

Tanoyo D. P. .(2006). Diagnosis Dan Tata Laksana Attention-Deficit/Hyperactivity Disorderi. Jurnal. Tersedia di <
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=82563&val=970>. Di akses pada 5 November 2017.

Banjarmasin..2017

Preseptor Klinik Preseptor Akademik

. ..

Anda mungkin juga menyukai