Disusun oleh: NAMA: 1.RICKY ARDIANSYA KELAS: X TKJ2
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUARO JAMBI
SMK NEGRI 1 MUARO JAMBI TAHUN DIKLAT 2017-2018 1. Kelas Kata Beserta Tujuan —TUJUANAgar kita memahami kelas kata dan macam-macam frasa serta dapat memanfaatkan kelas kata dalam membuat kalimat rincian sehingga kalimat tetap efektif. —Kata merupakan unsur utama dalam membentuk kalimat. —Kata juga dapat dibentuk melalui proses morfologi, yaitu afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi ( pengulangan), dan komposisi (Penggabungan ) —Dalam kalimat, kata memiliki kedudukan / jabatan seperti subjek, predikat, objek, dan keterangan KELAS KATA TERBAGI MENJADI 5 KELOMPOK: Ø1. Kata kerja ( verba ) Ø2. Kata sifat ( adjektiva ) Ø3. Kata keterangan ( adverbia ) Ø4. Kata benda (nomina),kata ganti(pronomina) kata bilangan (numeralia). Ø5. Kelompok kata tugas ialah : a. Kata Sandang ( artikel ) b. Kata Depan ( preposisi ) c. Kata Hubung ( konjungsi ) d. Partikel e. Kata Seru ( interjeksi ) PENJELASAN: 1.KATA KERJA •Kata kerja (verba) adalah kata yang menyatakan perbuatan / tindakan, proses, dan keadaan yang bukan merupakan sifat. •Ciri-ciri kata kerja (verba) •1. verba berfungsi sebagai predikat dalam kalimat. •2. Dapat diberi aspek waktu,seperti akan, sedang dan telah. 3. Dapat diingkari dengan kata tidak •4. Dapat diikuti oleh gabungan kata dengan + KB/KS contoh: Pergi dengan adik, menulis dengan cepat 2.KATA SIFAT •Kata sifat / adjektiva adalah kata yang menerangkan sifat, keadaan watak, dan tabiat orang/binatang/benda • •Fungsi adjektiva: •Kata sifat umumnya berfungsi sebagai predikat , objek, dan penjelas subjek 3.KATA KETERANGAN •Kata keterangan / adverbia adalah kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva,nomina predikatif atau kalimat •Macam-macam adverbia : a. Adverbia dasar bebas, misalnya : alangkah, agak, amat, niat, niscaya, tidak, paling, pernah, pula, saja, saling. b. adverbia turunan terbagi atas : 1. adverbia reduplikasi misalnya : agak-agak, lagi-lagi lebih-lebih, paling-paling. 2. Adverbia gabungan misalnya : belum boleh, belum pernah, atau tidak mungkin. 3. Adverbia yang berasal dari berbagai kelas misalnya : terlampau, agaknya, harusnya, sebaiknya, sebenarnya, secepat-cepatnya. 4.KATA BENDA, KATA GANTI, KATA BILANGAN A. KATA BENDA (NOMINA) •Kata benda/nomina adalah kata yang mengacu kepada sesuatu benda (konkret maupun abstrak) •Ciri-ciri kata benda: 1.Berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, dan keterangan. 2.Dapat diingkari dengan kata bukan. contoh: bukan gula, bukan rumah, bukan mimpi, bukan pengetahuan 3.Dapat diikuti dengan gabungan kata yang + KS (kata sifat) atau yang sangat + KS. contoh : buku yang mahal, pengetahuan yang sangat penting B.KATA GANTI— Kata ganti/pronomina adalah kata yang dipakai untuk Mengacu pada nomina lain. Pronomina berfungsi untuk menggantikan kata benda atau nomina. —Macam-macam pronomina. Ada 3 macam pronomina dalam bahasa Indonesia, yaitu : (1) pronomina persona . (2) pronomina penunjuk . (3) pronomina penaya. C. KATA BILANGAN —Kata bilangan / numeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyak orang, binatang, dan benda —Macam-macam numeralia : a. Numeralia utama (kardinal) terdiri atas : - Bilangan penuh misalnya : satu, dua, tiga, puluh, ribu, juta. - Bilangan pecahan misalnya : sepertiga, duapertiga, lima perenam. - Bilangan gugus misalnya : lusin, gros, kodi, atau ton. 5. KATA TUGAS •Kata tugas terdiri atas : •A. Kata Sandang ( artikel) Kata sandang / artikel adalah kata yang mendampingi kata benda / yang membatasi makna jumlah orang / benda. Macam-macam artikel : a. Artikula/artikel bermakna tunggal, misalnya: sang guru, sang suami, sang juara. b. Artikula/ artikel bermakna jamak, misalnya :para petani, para guru. 2.RANGKUMAN MENULIS KARANGAN Mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami (Gie, 2002:3). Mengungkapkan gagasan melalui bahasa tulis meliputi 4 unsur yaitu: 1. Gagasan Ini dapat berupa pendapat, pengalaman atau pengetahuan yang ada dalam pikiran seseorang. 2. Tuturan Ini ialah bentuk pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami pembaca dalam kepustakaan tehnik mengarang telah lazim dibedakan empat bentuk berikut: a. Penceritaan Bentuk pengungkapan yang menyampaikan sesuatu peristiwa/ pengalaman dalam kerangka urutan waktu kepada pembaca. b. Pelukisan Bentuk pengungkapan yang menggambarkan berbagai serapan pengarang dengan segenap inderanya yang bermaksud menimbulkan citra yang sama dalam diri pembaca. c. Pemaparan Bentuk pengungkapan yang menyajikan fakta-fakta secara teratur, logis, dan terpadu, yang terutama bermaksud memberi penjelasan kepada pembaca mengenali suatu ide, persoalan, proses atau peralatan. d. Perbincangan Bentuk pengungkapan dengan maksud meyakinkan pembaca agar mengubah pikiran, pendapat atau sikapnya sesuai dengan yang diharapkan oleh pengarang. 3. Tatanan Yaitu pengaturan dan penyusunan gagasan dengan mengindahkan berbagai asas aturan, dan tehnik. 4. Wahana Yaitu sarana pengantar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama menyangkut kosa-kata, gramatika, dan retorika. Bahasa tulis merupakan kendaraan angkut untuk menyampaikan gagasan seseorang kepada pembaca. Mengarang merupakan segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan buah pikirannya melalui bahasa tulis untuk dibaca dan di mengerti oleh orang lain. Buah pikiran itu dapat berupa pengalaman, pendapat, pengetahuan, keinginan perasaan sampai gejolak kalbu seseorang. Buah pikiran ini diungkapkan dan disampaikan kepada pihak lain dengan wahana berupa bahasa tulis, yakni bahasa yang tidak menggunakan peralatan bunyi dan pendengaran melainkan berwujud sebagai tanda dan lambang yang harus dibaca. Wujud karangan dapat berupa pengalaman, pendapat, pengetahuan, keinginan perasaan sampai gejolak kalbu seseorang. Buah pikiran ini diungkapkan dan disampaikan kepada pihak lain dengan wahana berupa bahasa tulis, yakni bahasa yang tidak menggunakan peralatan bunyi dan pendengaran melainkan berwujud sebagai tanda dan lambang yang harus dibaca. 3.KALIMAT TANYA SECARA TERTULIS A. Kalimat Tanya. Kalimat tanya secara umum adalah kalimat yang disampaikan dengan maksud mendapat jawaban berupa informasi, penjelasan, atau pernyataan. jawaban atas kalimat tanya dapat berbentuk jawaban pendek atau panjang. kalimat tnya diucapkan dengan intonasi menaik pada suku kat akhir, dalam bentuk tulis ditandai dengan (?). Kalimat tanya berfungsi untuk meminta jawaban berupa penjelasan, untuk menggali informasi, untuk klarifikasi, atau konfirmasi. kalimat tanya juga digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu yang disebut kalimat tersamar. selain itu ada juga kalimat tanya yang digunakan tanfa memerlukan jawaban yang disebut kalimat tanya retoris. Berikut ini adalah contoh-contoh keragaman kalimat tanya: 1. Apakah anda bersedia ditugaskan disini (konfirmasi) 2. Bagaimana perasaannya hanya tuhan yang tahu (retorik) B. Ciri Kalimat Tanya Ciri kalimat tanya adalah : 1. Pemakaian kata tanya : apa, dimana bagaimana, mengapa contoh: - Apa anda sudah berpengalaman di bidang mesin ? - Dimana buku catatan B. Indonesia itu Nani ? - Bagaimana keadaan Pak RT sekarang sakitnya udah mendingan ? 2. Pemakaian kata bukan atau tidak contoh: -Bukankah ini dompet Kamu yang waktu itu hilang ? -Tidakah dia merasa aneh dengan sikapmu ? 3. Pemakaian klitika-kah pada predikat kalimat yang diubah susunan nya SP-PS contoh: 1.a. Lala pergi tahun ini 1.b. Pergikah Ia tahun ini ? 2.a. Ia sidah pulang 2.b. Sudah pulangkah Ia ? 4. Pemakaian intonasi naik pada suku kata akhir Contoh: - Kakaknya terlibat pembunuhan - Kakaknya terlibat pembunuhan ? - Dia pergi ke warung - Dia pergi ke warung ? C. Jenis Kalimat Tanya Dan Kata Tanya 1. kalimat Tanya klarifikasi (penegasan) dan konfirmasi (penjernihan) Ialah kalimat tanya yang disampaikan kepada orang lain untuk tujuan mengukuhkan dan memperjelas persoalan yang sebelumnya telah diketahui oleh penanya. Contoh kalimat Tanya klarifikasi : - Benarkah saudara yang memimpin penelitianmu/ Contoh kalimat Tanya konfirmasi - Apakah ini kunci mobil saudara? 2. kalimat Tanya retoris Kalimat tanya retoris adalah kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban/ tanggapan langsung. Pertanyaan dikemukakan dengan bermacam- macam maksud sesuai dengan pokok pembicaraan. kalimat tanya retoris biasanya digunakan dalam pidato, khutbah/ orasi. Pertanyaan retoris bertujuan untuk member semangat, memotivasi. Contoh kalimat retoris: - Apakah kita tega membiarkan mereka kelaparan? 3. Kalimat tanya tersamar Kalimat tanya tersamar adalah bentuk kalimat Tanya yang mengacu pada bermacam maksud. Contoh: 1. Tujuan meminta: - Bolehkah saya tahu siapa namamu? 2. Tujuan mengajak: - Bagaimana kalau kamu ikut dalam perlombaan sains antar sekolah? 3. Tujuan memohon: - Apakah kamu bersedia menerima lamaran saya? 4. Tujuan menyuruh: - Maukah kamu membuatkanku kopi? 5. Tujuan merayu: - Kapan saya bisa mengajak kamu jalan-jalan? 6. Tujuan menyindir: - Begini caranya kamu berterima kasih? 7. Tujuan menyanggah: - Bagaimana jika kita mencari cara lain? 8. Tujuan meyakinkan: - Mestikah saya bersumpah dihadapanmu? 9. Tujuan menyetujui: - Apa pantas hal ini saya abaikan? 4. jenis kalimat tanya biasa Kalimat tanya biasa adalah kalimat tanya yang menggali informasi kalimat informasi biasanya menggunakkan 5W+1H Contoh penggunaan di dalam kalimat: - Apa yang menyebabkan terjadinya kebakaran ini?
4.RANGKUMAN Membuat Parafrasa
- Cara membuat Parafrasa - Pengertian Parafrasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, parafrasa adalah penguraian kembali suatu teks dan dibentuk susunan kata-kata yang lain dengan tujuan untuk dapat menjelaskan makna yang masih tersembunyi. atau dalam kata lain memparafrasakan adalah menguraikan kembali suatu teks dalam bentuk yang lain. Lalu Bagaimana cara membuat parafrasa? Setelah mengetahui apa itu parafrasa sekarang kita harus bisa membuat parafrasa dengan mengikuti cara dibawah ini. Beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk membuat parafrasa dari sebuah teks bacaan : Membaca seluruh naskah tulisan yang akan di parafrasakan agar memperoleh gambaran umum isi tulisan tersebut. Mengulang membaca naskah dengan memberi tanda pada bagian-bagian penting dan kata-kata kunci yang terdapat di dalam bacaan tersebut. Mencatat kata kunci dan kalimat inti secara urut. Mengembangkan kata-kata kunci dan kalimat inti menjadi gagasan pokok yang sesuai dengan topik bacaan. Menguraikan kembali gagasan pokok menjadi paragraf yang singkat dengan bahasa sendiri. 5.RANGKUMAN INFORMASI Dalam Pengertian Informasi menurut beberapa definisi para ahlli yang disimpulkan bahwa pengertian informasi adalah keterangan, pemberitahuan, atau berita. Informasi sifatnya menambah pengetahuan atau wawasan seseorang. Oleh karena itu, uraian dalam berita radio/televisi merupakan informasi, informasi terdiri beberapa jenis informasi atau macam-macam informasi yang terbagi atas empat yakni Informasi berdasarkan fungsi, informasi berdasarkan format penyajian, informasi berdasarkan lokasi peristiwa, informai berdasarkan bidang kehidupan, disetiap memiliki fungsi dan tujuan informasi pastinya. Untuk mengetahui jenis-jenis informasi atau macam-macam informasi, mari kita lihat pembahasannya seperti dibawah ini.. Advertisement Jenis-Jenis Informasi a. Informasi berdasarkan fungsi adalah informasi berdasarkan materi dan kegunaan informasi. Informasi jenis ini antara lain adalah informasi yang menambah pengetahuan dan informasi yang mengajari pembaca (Informasi edukatif). informasi yang menambah pengetahuan, misalnya, peristiwa- peristiwa bencana alam, pembangunan daerah, kegiatan selebritis, dan sebagainya. Informasi edukatif contohnya tulisan teknik belajar yang jitu, tips berbicara di depan umum, cara jitu menjadi programmer komputer, dan sebagainya. b. Informasi berdasarkan format penyajian adalah informasi berdasarkan bentuk penyajian informasi. Informasi jenis ini, antara lain berupa foto, karikatur, lukisan abstrak, dan tulisan teks. c. Informasi berdasarkan lokasi peristiwa adalah informasi berdasarkan lokasi peristiwa berlangsung, yaitu informasi dari dalam negeri dan informasi dari luar negeri. d. Informasi berdasarkan bidang kehidupan adalah informasi berdasarkan bidang-bidang kehidupan yang ada, misalnya pendidikan, olahraga, musik, sastra, budaya, dan iptek.