Anda di halaman 1dari 7

A Evaluation Program Keluarga Harapan (PKH) member to using helath

facilities at Tambelan Sampit clinic Pontianak Timur subdistrict.

Aprianingrum, Haryanto, Yenni Lukita


Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

ABSTRACT
Research Background: Health of family is a health needed for increasing social
economi level in society. PKH is one of the health programe who help RTSM
increasing children and mother helath level.with PKH , it is hoped to reduce the
number of dead cases from AKI and AKB that keep arising from time to time.
Objective: To evaluate member of PKH programe in using helath facilities at
Tambelan Sampit clinic.
Method: This research is kuantitatif research with using analitic description research.
The data was gathered by using questionnaire, with 26 respondents. The data was
analyzed by using chi square.
Result: Bivariate analysis by using chi square shows there is no correlation between
knowledge of patient and attitude of patient (ρ=0.126) and there is no correlation
between knowledge of patient and attitude of patient toward using helath facilities
(ρ=0.192).
Conclusion: can be found the result after has member of PKH card check for
continuely her self in clinic. So can be able a result with good knowledge with bad
attitude to use helth facilities.

Keywords : Program Keluarga Harapan (PKH), Health Facilities

PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bantuan tunai kepada Rumah Tangga
merupakan salah satu upaya utama untuk Sangat Miskin (RTSM) berdasarkan
peningkatan kualitas sumber daya persyaratan dan ketentuan yang telah
manusia, yang memiliki peran penting ditetapkan dengan melaksanakan
dalam mendukung percepatan kewajibannya dengan upaya peningkatan
pembangunan nasional. Upaya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM),
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan satu dintara dari kewajibannya tersebut
kemampuan hidup sehat bagi setiap adalah di bidang kesehatan. Tujuan
warga negara agar tewujud derajat utama dari program kelurga harapan
kesehatan yang optimal, maka kesehatan adalah meningkatkan status
diperlukan bantuan dari seluruh potensi kesehatan ibu dan anak di Indonesia,
bangsa baik masyarakat, swasta, maupun khusunya bagi kelompok masyarakat
pemerintah pusat dan daerah. sangat miskin, melalui pemberian
Penyelanggaraan upaya kesehatan harus insentif untuk melakukan kunjungan
bersifat menyeluruh, terarah, terencana, kesehatan yang bersifat preventif
terpadu, berkelanjutan, terjangkau, (pencegahan, dan bukan pengobatan).
berjenjang, profesional dan bermutu Peserta dari program ini adalah para ibu
(Efendi, 2009). rumah tangga dari keluarga yang terpilih
Program Keluarga Harapan melalui mekanisme pemilihan oleh BPS
merupakan salah satu program sesuai kriteria yang ditetapkan yakni ibu
pelayanan kesehatan yang hamil atau nifas, memiliki bayi sampai
diselenggarakan oleh Kementrian Sosial dengan usia prasekolah dan anak usia
RI. Dimana program ini memberikan sekolah dasar hingga SMP. Para peserta
program keluarga harapan memiliki hak 355.700 0rang (7,96%) berarti
mendapatkan pelayanan kesehatan bagi meningkat sekitar 13.310 orang (0,28
ibu dan bayi baik dipuskesma, posyandu %). Begitu juga jika dibandingkan pada
maupun di polindes (BJS-JKS/PKH, bulan Maret 2012 yang berjumlah
2009). 363.310 orang (8,17persen), berarti
Berdasarkan data Dinas Sosial meningkat sekitar 5.700 orang atau
dan Tenaga Kerja Kota Pontianak mengalami kenaikan 0,07 persen.
menjelaskan untuk kota Pontianak dari Bedasarkan data dari Dinas Catatan Sipil
empat Kecamatan yang telah diterapkan Kota Pontianak, dalam kurun waktu
oleh Kementrian Sosial RI yakni periode 2003-2008 jumlah penduduk di
Kecamatan Pontianak Barat, Pontianak Kota Pontianak mengalami peningkatan.
Kota, Pontianak Timur dan Pontianak Adapun peningkatan jumlah penduduk
Utara. Peserta Program Keluarga tersebut diikuti dengan peningkatan
Harapan yang tercatat adalah sebanyak jumlah kepala keluarga yang ada,
2.023 rumah tangga sangat miskin. dimana pada tahun 2003 jumlah
Wilayah kerja Puskesmas Tambelan penduduk Kota Pontianak seluruhnya
Sampit peserta Program Keluarga mencapai 453.459 jiwa. Dari jumlah
Harapan yang tercatat adalah sebanyak tersebut sebanyak 126.049 kepala
26 orang. keluarga dengan jumlah KK miskin
Berdasarkan data profil sebanyak 19.818 KK atau 15,72 %, pada
kesehatan dimana hingga tahun 2013 tahun 2004 jumlah keseluruhan KK yang
angka kematian ibu (AKI) di Indonesia ada sebanyak 131.241 KK dengan
masih cukup tinggi, 228 kematian ibu jumlah KK miskin sebanyak 20.892 atau
dari 100 ribu kelahiran. Sementara angka 15,92 % sedangkan sampai dengan tahun
kematian bayi (AKB) 34 bayi 2008 dari total penduduk keseluruhan
diperkirakan meninggal dari 100 ribu sebesar 543.966 jiwa terdapat sebanyak
kelahiran. Angka tersebut masih jauh 143.422 kepala keluarga dimana jumlah
dari target nasional tahun 2015 dimana KK miskin sebanyak 21.474 KK atau
AKI Indonesai diharapkan dapat terus 14,97 %.
menurun hingga 102/100 ribu kelahiran. Penelitian yang dilakukan di
Sementara untuk AKB diharapkan dapat Puskesmas Tambelan Sampit
terus ditekan menjadi 32/100 ribu Kecamatan Pontianak Timur tentang
kelahiran (BPS, 2013). “Evaluasi Peserta Program Keluarga
Angka kemiskinan di Harapan Dalam memanfaatkan fasilitas
Indonesia sesuai data BPS 2012 sebesar kesehatan di Puskesmas Tambelan
29,89 juta jiwa atau sebesar 12,36 % dari Sampit Kecamatan Pontianak Timur”,
337,64 juta penduduk Indonesia hasil dari hasil survey didapatkan sebagian
sensus penduduk BPS tahun 2010 dan besar peserta program keluarga
jumlah angka kemiskinan di provinsi harapan masih belum menjalankan
kalimantan barat menurut BPS kalbar komitmennya sebagai peserta.
tercatat sepanjang maret 2013 sekitar Dari uraian tersebut diatas,
369.010 orang atau 8,24 %, atau untuk dapat menyelesaikan
mengalami kenaikan sebanyak 13.310 permasalahan Evaluasi peserta
orang atau 0,28%. Jumlah penduduk program keluarga harapan dalam
miskin (penduduk yang berada dibawah memanfaatkan fasilitas kesehatan
Garis Kemiskinan) di Kalimantan Barat sehingga dapat menjadi pemahaman.
pada bulan Maret 2013 sekitar 369.010 Sikap dan komitmen peserta dalam
orang (8,24persen). Dibandingkan menjalankan keanggotaannya, prilaku
dengan penduduk miskin pada bulan dan lingkungan serta sosial ekonomi
September 2012 yang berjumlah pada masyarakat bahwa pentingnya
pemeliharaan kesehatan, sehingga HASIL DAN PEMBAHASAN
penulis melakukan penelitian tentang 1. Analisis Univariat
Evaluasi peserta kelurga harpan dalam a. Pengetahuan
memanfaatkan fasilitas kesehatan di Tabel 1
puskesmas. Distribusi Frekuensi Tingkat
METODE PENELITIAN Pengetahuan Peserta Keluarga Harapan
Penelitian ini merupakan dalam Pemanfaatan fasilitas kesehatan
penelitian kuantitatif, desain penelitian di Puskesmas Tambelan Sampit
yang digunakan pada penelitian ini Kecamatan Pontianak Timur
adalah deskriptif analitik dengan Januari, 2014, n = 26
pendekatan Cross sectional (potong
lintang) yaitu penelitian yang Pengetahuan Frekuensi Proporsi
diobservasi/diteliti hanya sekali pada (%)
saat yang sama, untuk mengetahui
Baik 16 61.5
Evaluasi peserta program keluarga
harapan (PKH) dalam memanfaatkan Kurang 10 38.5
fasilitas di Puskesmas Tambelan
Sampit Kecamatan Pontianak Timur. Total 26 100
Penelitian ini dilakukan selama 2
bulan yang dimulai dari pertengahan Berdasarkan Tabel 1 dijelaskan bahwa
bulan Desember 2013 sampai bulan pengetahuan baik sebanyak 16 orang
Januari 2014. Populasi pada penelitian (61.5%). Sedangkan pengetahuan
ini adalah peserta program keluarga Kurang sebanyak 10 orang (38.5%).
harapan yang berkunjung
memeriksakan diri ke Puskesmas
b. Sikap
Tambelan Sampit dengan data yang
Tabel 2
didapatkan dari dokumentasi kader
Distribusi Frekuensi Sikap Peserta
program keluarga harapan yang
Program Keluarga Harapan dalam
terdaftar berjumlah 26 orang.
Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan di
Penentuan jumlah sampel dalam
Puskesmas Tambelan Sampit
penelitian ini menggunakan cara total
Kecamatan Pontianak Timur
sampling. Sampel dalam penelitian ini
Januari, 2014, n = 26
adalah peserta program keluarga
harapan yang berada di wilayah kerja Sikap Frekuensi Proporsi
Puskesmas Tambelan Sampit yang (%)
berjumlah 26 orang. Pengumpulan data
melalui wawancara langsung dengan Mau 10 38.5
alat ukur dalam penelitian ini menggunakan
menggunakan kuesioner yang telah
berisi beberapa pertanyaan. kuesioner Tidak mau 16 61.5
dibagikan kepada responden untuk diisi menggunakan
setelah responden bersedia untuk
Total 26 100
diteliti. Analisa data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Univariat Berdasarkan Tabel 2 dijelaskan bahwa
dan Bivariat. Sikap peserta mau menggunakan
sebanyak 10 orang (38.5%). Sedangkan
Sikap tidak mau menggunakan sebanyak
16 orang (61.5%).
c. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Pemanfaatan
Fasilitas kesehatan Peserta Program
Keluarga Harapan di Puskesmas
Tambelan Sampit Kecamatan
Pontianak Timur
Januari, 2014, n = 26

Fasilitas Frekuen Propor


kesehatan si si (%)

Ya 17 65.4
memanfaatk
an
Tidak 9 34.6
memanfaatk
an

Total 26 100

Berdasarkan Tabel 3 dijelaskan bahwa


peserta memanfaatkan fasilitas
kesehatan sebanyak 17 orang (65.4%).
Sedangkan peserta tidak memanfaatkan
fasilitas kesehatan sebanyak 9 orang
(34.6%).

2. Analisis Bivariat
a. Pengetahuan
Tabel 4

Hubungan antara Pengetahuan Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dengan Pemanfaatan
Fasilitas Kesehatan di Puskesmas Tambelan Sampit Kecamatan Pontianak Timur

Januari, 2014, n = 26

Variabel Fasilitas Kesehatan Total X² P.Value


Ya Tidak N
memanfaatkan memanfaatkan
N % N %
Pengetahuan
Baik 12 10.5% 4 5.5% 16 1.669 0.192
Kurang 5 6.5% 5 3.5% 10
17 17.0% 9 9.0% 26
sebanyak 12 orang (10.5%), pengetahuan
Tabel 4 menjelaskan Evaluasi Peserat kurang dengan memanfaatkan fasilitas
Program Keluarga Harapan dalam kesehatan sebanyak 5 orang (6.5%),
Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan sedangkan pengetahuan kurang dengan
diPuskesmas Tambelan Sampit, tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan
berdasarkan hasil ukur pengetahuan baik sebanyak 5 orang (3.5%) dan pengetahuan
dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan
baik dengan tidak memanfaatkan fasilitas menyimpulkan bahwa peserta yang
kesehatan sebanyak 4 orang (5.5%). memiliki pengetahuan baik 3,000 kali
lebih cenderung untuk memanfaatkan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui fasilitas kesehatan dibandingkang dengan
tidak ada hubungan pengetahuan peserta pengetahuan cukup (CI : 0,560 - 16,071).
keluarga harapan dengan pemanfaatan
fasilitas kesehatan di Puskesmas Tambelan
Sampit, tetapi peserta memiliki respon
baik dalam memanfaatkan fasilitas
kesehatan (ρ value = 0.192 < 0.05) dan OR
= 3,000. Analisa data lebih lanjut
b. Sikap
Tabel 5

Hubungan Sikap Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dengan Pemanfaatan Fasilitas
Kesehatan di Puskesmas Tambelan Sampit Kecamatan Pontianak Timur

Januari, 2014, n = 26

Variabel Fasilitas Kesehatan Jumlah X² P.Value


Ya Tidak N
memanfaatkan memanfaatkan
N % N %

Mau 5 6.5% 5 3.5% 10 1.699 0.192


menggunakan
Tidak Mau 12 10.5% 4 5.5% 16
menggunakan
17 17.0% 9 9.0% 26
memanfaatkan fasilitas kesehatan
Tabel 5 menjelaskan Evaluasi Peserat sebanyak 4 orang (5.5%).
Program Keluarga Harapan dalam
Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan Berdasarkan hasil penelitian diketahui
diPuskesmas Tambelan Sampit, tidak ada hubungan sikap peserta keluarga
berdasarkan hasil ukur sikap tidak mau harapan dengan pemanfaatan fasilitas
menggunakan dengan memanfaatkan kesehatan di Puskesmas Tambelan Sampit,
fasilitas kesehatan sebanyak 12 orang tetapi peserta memiliki respon baik
(10.5%), sikap mau menggunakan dengan terhadapa pemanfaatan fasilitas kesehatan
memanfaatkan fasilitas kesehatan (ρ value = 0,192 < 0.05) dan OR = 0,333.
sebanyak 5 orang (6.5%), sedangkan sikap Analisa data lebih lanjut menyimpulkan
mau menggunakan dengan tidak bahwa peserta yang memiliki sikap kurang
memanfaatkan fasilitas kesehatan tahu 0,333 kali lebih cenderung untuk
sebanyak 5 orang (3.5%) dan sikap tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan
mau menggunakan dengan tidak dibandingkang dengan pengetahuan cukup
(CI : 0,062-1,786).

SIMPULAN DAN SARAN memanfaatkan fasilitas kesehatan masih


A. Kesimpulan tinggi, dengan demikian respon peserta
Adapun kesimpulan dari penelitian terhadap program keluarga harapan di
ini yaitu didapatkan hasil dari penilaian wilayah kerja Puskesmas Tambelan
bahwa pengetahuan peserta baik Sampit ini cukup baik.
terhadap memanfaatkan fasilitas
kesehatan dan sikap peserta tidak mau
menggunakan kepesertaannya dalam
B. Saran
1. Bagi Institusi Puskesmas http//www.pontianakkota.go.id,
Agar lebih meningkatkan lagi kinerjanya diakses tanggal 12 – 11- 2013,
dan pelayanan kesehatan serta selalu jam 21.00 WIB.
memeberikan promosi kesehatan supaya
masyarakat aktif dan selalu http//www.uppkh-
memerikasakan dirinya ke puskesmas dinsosprovkalbar.go.id,
2. Bagi Responden diakses tanggal 12 – 11- 2013,
Agar lebih memberikan semangat jam 21.00 WIB.
kepada masyarakat untuk mewujudkan
hidup sehat dan selalu memanfaatkan Kusuma, Kelana. (2011). Metodologi
fasilitas kesehatan yang terdekat apabila penelitian keperawatan.
ada anggota keluarga yang sakit. Jakarta : CV Trans Info
3. Bagi Peneliti Lainnya Media.
Bagi peneliti lainnya diharapkan untuk
lebih mencari lagi faktor-faktor yang Leliharia, Grace. (2008). Respon
mempengaruhi masyarakat tidak mau Masyarakat terhadap
memanfaatkan fasilitas kesehatan. pelaksanaan program keluarga
harapan di Kecamatan Medan
Selayang Pada Tahun 2008.
DAFTAR PUSTAKA
Castro. (2004). Materi Kesehatan Mubarak & Chayatin. (2011). Ilmu
Komunitas. Salaman Keperawatan Komunitas.
Magelang : BAPELKES. Jakarta : Salemba Medika.
Effendi & Mahfudi. (2009). Mubarak & Chayatin. (2009). Ilmu
Keperawatan Kesehatan Kesehatan Masyarakat:teoti
Komunitas. Jakarta : Salemba dan aplikasi. Jakarta :
Medika. Salemba medika.
Fallen & Budi. (2010). Keperawatan Notoatmodjo. (2003). Ilmu Kesehatan
komunitas. Yogyakarta : Masyarakat. Jakarta : Renika
Muha Medika. Cipta.
Hidayat. (2010). Metode Penlitian Notoatmodjo.(2007). Kesehatan
Kesehatan Paradigma Masyarakat Ilmu dan Seni.
kuantitatif. Surabaya : Kelapa Jakarta : Renika Cipta.
Pariwara.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
http//www.dinkes.co.id, diakses penelitian kesehatan. Cetakan
tanggal 12 – 11 – 2013, jam Ketiga. Jakarta: Rineka Cipta.
20.00 WIB.

http//www.dinkes.kalbarprov.go.id, Nursalam. (2009). Konsep dan


diakses tanggal 12 – 11 – penerapan metodologi
2013, jam 20.00 WIB. penelitian ilmu keperawatan.
Jakarta:Salemba Medika.
http//www.kalbar.bps.go.id, diakses
tanggal 12 – 11 – 2013, jam
21.00 WIB.
Rohmah & Wahid. (2012). Proses
keperawatan teori dn aplikasi.
Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Saryono, Dr. (2013). Metodologi


penelitian kualitatif dan
kuantitatif dalam bidang
kesehatan. Yogtakarta : Nuha
Medika.

Sudiharto. (2002). Asuhan


Keperawatan Keluarga
Dengan Pendekatan
Keperawatan Transkulturasl.
Jakarta : EGC.

Sugiono, Dr. (2007). Statistika untuk


penelitian. Bandung : CV
Alfabeta.

Utomo. (2009). Buku Kerja


Pendamping Program
Keluarga Harapan. Jakarta :
BJS-JKS.

Wawan & Dewi. (2010). Teori dan


pengukuran pengetahuan,
sikap, dan perilaku manusia.
Yogyakarta : Muha Medika.

Anda mungkin juga menyukai