Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan tidak akan pernah luput dari
masalah. Terutama masalah yang berhubungan dengan pengelolaan manajemen. Jika ditinjau
dari kehidupan sehari-hari terjadinya masalah bisa disebabkan dari pihak internal maupun
pihak eksternal. Banyak pihak yang menganggap bahwa masalah yang datangnya dari pihak
eksternal lebih berbahaya sehingga di prioritaskan untuk segera diselesaikan, sedangkan
masalah yang datangnya dari dalam (internal) tidak terlalu berbahaya. Inilah suatu pandangan
yang salah dan bisa menyebabkan kehancuran dari sebuah perusahaan / instansi /organisasi.
Karena masalah yang harus kita waspadai dan harus segera kita selesaikan adalah masalah
yang datangnya dari internal. Kita lihat saja partai politik sekarang banyak yang pecah karena
disebabkan masalah di dalam internalnya, perusahaan banyak yang bangkrut karena masalah
yang datangnya dari dalam (internal).

Banyak yang mengatakan pemecahan masalah adalah aktivitas terpenting yang


dilakukan seorang manajer merupakan suatu gambaran yang terlalu disederhanakan.
Pekerjaan dalam menyelesaikan / memecahkan masalah jauh lebih rumit daripada hanya
sekedar pemecahan masalah saja. Aktivitas-aktivitas lain, seperti komunikasi, juga sama
pentingnya. Akan tetapi, aman jika dikatakan bahwa pemecahan masalah merupakan salah
satu aktivitas utama yang sering kali menentukan berhasil atau tidaknya karier manajemen.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu masalah dan keputusan ?
2. Bagaimana proses pengambilan keputusan ?
3. Bagaimana cara memutuskan dan memilih alternative ?

C. TUJUAN
Melalui makalah ini diharapkan dapat menjadi penambah wawasan agar lebih
mengetahui definisi masalah dan keputusan, proses pengambilan keputusan, serta
mengetahui cara memutuskan dan memilih alternative.

1
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Definisi Masalah dan Keputusan


Banyak manajer yang bergantung pada metode penyelesaian masalah secara informal.
Percaya pada tradisi menyebabkan para manajer mengambil keputusan yang sama dengan
keputusan terdahulu untuk masalah atau kesempatan yang sama, meminta saran kepada yang
berwenang dan mengambil keputusan berdasarkan saran seorang ahli atau manajer tingkat
yang lebih tinggi. Manajer yang memakai pendekatan rasional, cerdik dan sistematis akan
mencapai solusi lebih baik.
Keputusan merupakan hasil pemecahan masalah yang harus dihadapi dengan tegas.
Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan pengambilan keputusan (Decision Making)
didefinisikan sebagai pemilihan keputusan atau kebijakan yang didasarkan atas criteria
tertentu proses ini meliputi dua alternative atau lebih karena seandainya hanya terdapat satu
alternative tidak aka nada satu keputusan yang akan diambil.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe, yaitu :
a. Keputusan terpogram/keputusan terstruktur yaitu keputusan yang berulang-ulang dan
rutin, sehingga dapat deprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama
pada manajemen tingkat bawah.
b. Keputusan setengah terprogram/setengah terstruktur yaitu keputusan yang sebagian dapat
deprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan
ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis
yang terperinci.
c. Keputusan tak terprogram/tidak terstruktur yaitu keputusan yang tidak terjadi berulang-
ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi dimanajemen tingkat atas. Informasi
untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak
mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.

Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:


a. Intuisi, pengambilan keputusan yang berdasarkan instuisi atau perasaan bersifat
subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh.

2
b. Pengalaman, pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat memperirakan keadaan
sesuatu, dapat memperhiungkan untung ruginya, baik buruknya keputusan yang akan
dihasilkan.
c. Fakta, pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang
sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan
keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang
dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
d. Wewenang, biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang
lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.
e. Rasional, keputusan yang dihasilkan lebih objektif, logis, lebih transparan, konsisten
untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat
dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Pengambilan


Keputusan (Decision Making) merupakan suatu proses pemikiran dari pemilihan alternative
yang akan dihasilkan mengenai prediksi kedepan.
Fungsi Pengambilan Keputusan individual atau kelompok baik secara institusional
ataupun organisasional, sifatnya futuristik.
Tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah
lain. Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif
ataupun tidak kontradiktif.

B. Proses Pengambilan Keputusan


Proses pengambilan keputusan ini bertujuan mengatasi atau mencegah masalah yang
bersangkutan sehingga usaha pencapaian tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan dengan
baik dan efektif. Masalah atau problem yang dimaksud dapat dibagi tiga golongan besar,
yaitu masalah korektif, masalah progresif dan maslah kreatif.
Proses pengambilan keputusan memiliki beberapa tahap :
a. Tahap 1 Pemahaman dan perumusan masalah
Para manager sering menghadapi kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit
dikemukakan atau bahkan sering hanya mengidentifikasikan masalah, bukan penyebab
dasar. Para manager dapat mengidentifikasi masalah dengan beberapa cara. Pertama,

3
manager secara sistematis menguji hubungan sebab-akibat. Kedua, manager mencari
penyimpangan atau perubahan dari yang normal.
b. Tahap 2 Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan
Setelah manager menemukan dan merumuskan masalah, manager harus memutuskan
langkah-langkah selanjutnya. Manager pertama kali harus menentukan data-data apa
yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudian mendapatkan
informasi tersebut.
c. Tahap 3 Pengembangan Alternatif-Alternatif
Kecendrungan untuk menerima laternatif keputusan pertama yang feasible sering
menghindarkan manager dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah
manager. Pengembangan sejumlah alternative memungkinkan manager menolak
kecendrungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat keputusan yang
efektif. Manager harus memilih suatu alternative yang cukup baik, walaupun bukan
sesuatu yang sempurna atau ideal.
d. Tahap 4 Evaluasi Alternatif-Alternatif
Setelah manager mengembangkansekumpulan alternative, manager harus mengevaluasi
untuk menilai efektivitas setiap alternative.
e. Tahap 5 Pemilihan Alternatif Terbaik
Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternative. Alternative terpilih
akan didasarkan pada jumlah informasi bagi manager dan ketidaksempurnaan kebijakan
manager.
f. Tahap 6 Implementasi Keputusan
Setelah alternative terbaik dipilih, para manager harus membuat rencana untuk mengatasi
berbagai permasalahan dan masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan.
Dalam hal ini, manager perlu memperhatikan berbagai resiko dan ketidakpastian sebagai
konsekuensi dibuatnya suatu keputusan. Disamping itu, pada tahap implementasi
keputusan manager juga perlu menetapkan prosedur laporan kemajuan periodic dan
mempersiapkan tindakan korektif bila masalah baru muncul dalam pembuatan
keputusan, serta merancang peringatan dini untuk menghadapi berbagai kemungkinan
g. Tahap 7 Evaluasi Hasil-Hasil Keputusan
Implementasi keputusan harus selalu dimonitor. Manager harus mengevaluasi apakah
implementasi dilakukan dengan lancer dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan.

4
Proses pengambilan keputusan yang didukung SIM telah dikemukakan oleh beberapa
ahli berikut ini:
a. Menurut J. Reason, pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau
keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur
tindakan diantara beberapa alternative yang tersedia. Setiap proses pengambilan
keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final.
b. G. R. Terry mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan
yang didasarkan criteria tertentu atas dua atau lebih alternative yang mungkin.
c. Claude S. George, mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh
kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk
pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternative.

Proses pengambilan keputusan juga dibagi menjadi keputusan tertutup dan keputusan
terbuka.
 Sistem Pengambilan Keputusan Tertutup. Yaitu menganggap bahwa keputusan dipisah
dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil
keputusan dianggap:
– Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-
masing.
– Memilih metode (aturan, hubungan dan sebagainya) yang memungkinkan dia
membuat urutan kepentingan semua alternatif.
– Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan,
atau kegunaan.
 Sistem Pengambilan Keputusan Terbuka. Yaitu memandang keputusan sebagian berada
dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi
oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi
lingkungan. model ini menganggap bahwa pengambil keputusan:
– Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil.
– Mmelakukan pencarian secara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif yang
memuaskan.
– Mengambil suatu keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya (bukti keberhasilan
atau kegagalan).

5
3. Memutuskan dan memilih alternative
Metode untuk memilih alternatif biasanya menganggap bahwa semua alternatif
diketahui. Tetapi bagi kebanyakan keputusan, proses pencariannya berhenti segera setelah
semua alternatif yang layak telah diuji.dengan berpegang pada pembatasan praktis ini dalam
proses keputusan, bagian uraian ini meninjau metode-metode untuk memutuskan alternatif.

a. Teknik Optimisasi dalam Kepastian


Teknik optimisasi menganggap sistem keputusan adalah tertutup dalam mana semua
alternatif dan hasil-hasilnya diketahui. Persoalan penghitungan adalah menghitung alternatif
mana yang optimal untuk fungsi sasaran yang ada.

Beberapa teknik untuk menggambarkan keanekaan teknik yang dipakai dapat diikuti
dibawah ini:

1) System persaman (system of equations)


2) Pemprograman linier (linear programming)
3) Pemprograman integer (integer programming)
4) Pemprograman dinamis (dynamic programming)
5) Model antrian (queueing models)
6) Model sediaan(inventoryv models)
7) Analisis peranggaraan modal (capital budgeting analysis)
8) Analisis impas (breakeven analysis)

b. Matriks Hasil dalam Teori Keputusan Statis


Istilah teori keputusan statis digunakan sehubungan dengan teknik mengevaluasi hasil
potensial dari tindakan-tindakan alternatif dalam sebuah situasi keputusan. Ini adalah model
sistem keputusan tertutup, sehingga semua alternatif dan hasil-hasilnya dianggap diketahui.
Pengambil keputusan memiliki suatu sasaran seperti misalnya memaksimalkan laba. Metode
penyajian data dalam teori keputusan adalah sebuah matriks hasil atau pohon keputusan.
Orientasi SIM pada informasi dan keputusan berarti bahwa analisis/ perancang SIM perlu
memahami teori keputusan da teknik-teknik keputusan. SIM harus dirancang untuk
memberikan dukungan keputusan dalam bentuk berbagai teknik dan ancangan.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Banyak manajer yang bergantung pada metode penyelesaian masalah secara informal.
Percaya pada tradisi menyebabkan para manajer mengambil keputusan yang sama dengan
keputusan terdahulu untuk masalah atau kesempatan yang sama, meminta saran kepada yang
berwenang dan mengambil keputusan berdasarkan saran seorang ahli atau manajer tingkat
yang lebih tinggi. Manajer yang memakai pendekatan rasional, cerdik dan sistematis akan
mencapai solusi lebih baik.
Keputusan merupakan hasil pemecahan masalah yang harus dihadapi dengan tegas.
Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan pengambilan keputusan (Decision Making)
didefinisikan sebagai pemilihan keputusan atau kebijakan yang didasarkan atas criteria
tertentu proses ini meliputi dua alternative atau lebih karena seandainya hanya terdapat satu
alternative tidak aka nada satu keputusan yang akan diambil.

Proses pengambilan keputusan ini bertujuan mengatasi atau mencegah masalah yang
bersangkutan sehingga usaha pencapaian Proses pengambilan keputusan memiliki beberapa
tahap:

a) Tahap 1 Pemahaman dan perumusan masalah


b) Tahap 2 Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan
c) Tahap 3 Pengembangan Alternatif-Alternatif
d) Tahap 4 Evaluasi Alternatif-Alternatif
e) Tahap 5 Pemilihan Alternatif Terbaik
f) Tahap 6 Implementasi Keputusan
g) Tahap 7 Evaluasi Hasil-Hasil Keputusan

Metode untuk memilih alternatif biasanya menganggap bahwa semua alternatif


diketahui. Tetapi bagi kebanyakan keputusan, proses pencariannya berhenti segera setelah
semua alternatif yang layak telah diuji.dengan berpegang pada pembatasan praktis ini dalam
proses keputusan, bagian uraian ini meninjau metode-metode untuk memutuskan alternatif.

1) Teknik Optimisasi dalam Kepastian


2) Matriks Hasil dalam Teori Keputusan Statis

7
B. KRITIK DAN SARAN

Penulis menyadari tentang penyusunan makalah, tentu masih banyak kesalahan dan
kekurangannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang
hubungannya dengan makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis dan khususnya juga para pembaca yang pada umumnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. __, Pengantar Sistem Informasi, Seri Diktat Kuliah, Gunadarma, 1993


2. E.S Margianti, D. Suryadi H.S, Sistem Informasi Manajemen, Gunadarma, 1994
3. McLeod Raymond, Sistem Informasi Manjemen (terjemahan) jilid 1, Prentice Hall1996
4. McLeod Raymond, Sistem Informasi Manjemen (terjemahan) jilid 2, Prentice Hall1996
5. Gordon B. Davis, Sister Informasi Manajemen, Jakarta, PPM&PT Pustaka Binaman
Pressindo, 1999, h. 126

Anda mungkin juga menyukai