Anda di halaman 1dari 1

Pada skenario ini dijelaskan bahwa pasien menyangkal adanya riwayat penyakit jantung,

riwayat penyakit paru, hipertensi, dan diabetes mellitus. Jika seseorang memiliki gejala nyeri
kronis, kesulitan bernapas dan sering buang air kecil, kemungkinan mereka untuk mengalami
insomnia lebih besar dibandingkan mereka yang tanpa gejala tersebut. Kondisi ini dikaitkan
dengan insomnia akibat artritis, kanker, gagal jantung, penyakit paru-paru, gastroesophageal
reflux disease (GERD), stroke, penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer. Riwayat penyakit
medis dapat menjadi factor resiko dari gangguan tidur. Pada skenario tidak ada riwayat penyakit
medis, hal ini bisa menyingkirkan etiologi insomnia pasien bukan dikarenakan penyakit medis
(Maslim, 2013).

Maslim. 2013. Diagnosis Gangguan Jiwa. Jakarta : FK Unika Atma Jaya.

Anda mungkin juga menyukai