PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3. Jurnal pengeluaran kas, digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran
hutang dan pengeluaran kas yang lain.
3
2. Build-Up Voucher Procedure
Dalam prosedur ini, satu set voucher dapat digunakan untuk menampung
lebih dari satu faktur pasok. Dalam prosedur ini, arsip bukti kas keluar
yang belum dibayar merupakan catatn hutang yang diselenggarakan atas
dasar waktu ( accrual basis).
KASUS 1
Pada tanggal 1 April 2007 Anna membeli barang dagangan secara kredit
sebesar Rp 5.000.000 dengan syarat kredit 2/10,n/30 dan pada tanggal 6 april
2007 anna melunasi utang tersebut.
a. Buatlah jurnal-jurnal yang diperlukan serta perhitungannya!
b. Buatlah jurnal, apabila anna melunasi utang tersebut pada tanggal 22 April
2017 !
Jawab:
a. Jurnal pada saat transaksi pembelian:
PERIODIK PERPETUAL
D K D K
Pembelian 5.000.000 - Persediaan 5.000.000 -
Barang
Dagangan
Utang - 5.000.000 Utang - 5.000.000
Dagang Dagang
Perhitungan:
2% x Rp 5.000.000 = Rp 100.000
Jurnal:
PERIODIK PERPETUAL
D K D K
Utang 5.000.000 - Persediaan 5.000.000 -
Dagang Barang
Dagangan
Potongan - 100.000 Utang - 5.000.000
Pembelian Dagang
Kas - 4.900.000
4
Jurnal (sistem perpetual) yang dibuat oleh Anna pada saat membayar faktur :
D K
Utang Dagang 5.000.000 -
Kas - 4.900.000
Persediaan Barang - 100.000
Dagangan
Jurnal:
Debet Kredit
Utang Dagang 5.000.000 -
Kas - 5.000.000
KASUS 2
CV Angin Timur melakukan pembelian sepeda motor secara kredit
dengan harga Rp 14.000.000 dengan PPN sebesar Rp 1.400.000 (14.000.000 x
10%). Buatlah jurnal yang di perlukan!
Jawab:
Perhitungan:
Hutang Dagang dicatat sebesar :
Harga Sepeda Motor = Rp 14.000.000
PPN = Rp 1.400.000 +
Hutang Dagang = Rp 15.400.000
Jadi, hutang dagang CV Angin Timur atas pembelian sepeda motor adalah
sebesar Rp 15.400.000.
Jurnal:
Debet Kredit
Kendaraan 14.000.000 -
PPN masukan 1.400.000 -
Hutang Dagang 15.400.000
5
Bank draft ini adalah merupakan cek namun sumber dana
pembayarannya adalah berasal dari rekening bank penerbit bukan dari rekening
nasabah perorangan.
Hutang wesel jangka panjang adalah suatu bentuk perjanjian antara
peminjam dengan kreditur, dimana kreditur bersedia memberikan pinjaman
sejumlah uang tertentu dan peminjam bersedia membayar secara periodik yang
mencakup bunga dan pokok pinjaman.
Wesel jangka panjang dikeluarkan untuk memperoleh pinjaman uang
dan konsepnya sama dengan wesel jangka pendek hanya periode waktunya lebih
dari satu tahun.
Jadi Hutang Wesel adalah hutang yang berbentuk bukti tertulis formal,
yang isinya tertulis kesanggupan untuk membayar pada tanggal tertentu. Orang
atau perusahaan yang mempunyai tagihan biasanya lebih menyukai jenis ini
karena ada bukti yang kuat untuk menagih, apalagi jika urusannya dengan
pengadilan.
1. Wesel Berbunga
Wesel Berbunga adalah tagihan/hutang dengan janji tertulis yang akan
dibayar pada tanggal jatuh tempo sebesar nilai nominal ditambah bunga.
Untuk wesel berbunga, diskonto dihitung dari jumlah nominal ditambah
bunga.
Jadi Wesel berbunga merupakan wesel yang pada saat pembayarannya selain
membayar pokok hutangnya juga harus membayar bunga yang telah di
sepakati.
Jadi wesel tidak berbunga merupakan wesel yang tidak secara eksplisit
menyebutkan tingkat bunga tertentu dalam surat wesel yang bersangkutan.
Sebenarnya wesel tersebut tetap ada bunganya karena peminjam wajib
membayar lebih besar daripada pinjaman yang diterima. Selisih antara
pinjaman yang diterima dengan yang harus dibayar inilah bunga. Dengan
6
kata lain, peminjam menerima kas sebesar nilai tunai atau nilai wesel saat ini
(present value).
Nilai tunai adalah sama dengan nilai nominal wesel pada tanggal jatuh
tempo di kurangi bunga diskonto yang di bebankan.
Perhitungan Diskonto:
Pada saat perhitungan diskonto harus dilakukan hal-hal sebagai berikut:
Hari diskonto dihitung mulai tanggal dijual/beli sampai dengan tanggal jatuh
tempo dengan ketentuan:
1. Bulan di hitung menurut hari sebenarnya/kalender
2. Satu tahun di hitung 360 hari
Jika dalam soal tidak dinyatakan, persentase bunga diskonto adalah untuk 1
tahun.
Diskonto selamanya di hitung dari nilai nominal dengan rumus:
Contoh Soal 1:
Bank A pada tanggal 1 oktober 2008 setuju memberikan pinjaman kepada
PT B sebesar Rp 6.000.000 , untuk itu PT B harus menandatangani promes
dengan bunga 10% yang berjangka waktu 5 bulan.
Jawab:
Debet Kredit
Biaya Bunga Rp 150.000 -
Hutang Bunga - Rp 150.000
7
Jurnal saat pembayaran hutang wesel, 1 Maret 2009:
Debet Kredit
Hutang Wesel Rp 6.000.000 -
Hutang Bunga Rp 150.000 -
Biaya Bunga Rp 100.000 -
Kas - Rp 6.250.000
Keterangan:
1. Hutang biaya Rp 150.000 telah dibebankan pada tahun 2008
2. Biaya bunga Rp 100.000, biaya bunga untuk bunga bulan januari dan
februari 2009
Contoh Soal 2:
Pada tanggal 3 Desember 2008 PT C menarik wesel sebesar Rp 12.000.000
dengan bunga 10% dan jangka waktu 2 bulan untuk menggantikan hutang
yang telah jatuh tempo.
Jawab:
Debet Kredit
Hutang Dagang Rp 12.000.000 -
Wesel Bayar - Rp 12.000.000
Debet Kredit
Wesel Bayar Rp 12.000.000 -
Biaya Bunga Rp 200.000 -
Kas - Rp 12.200.000
Contoh Soal:
PT C menandatangani wesel dengan nilai nominal Rp 9.300.000, jangka
waktu 3 bulan tanpa bunga . Nilai tunai wesel adalah Rp 9.000.000. Buatlah
jurnal untuk mencatat transaksi tersebut!
Jawab:
Jurnal untuk mencatat transaksi diatas dalam pembukuan PT C adalah:
Debet Kredit
Kas Rp 9.000.000 -
Diskonto Hutang Wesel Rp 300.000 -
Hutang Wesel - Rp 9.300.000
8
Rekening diskonto hutang wesel adalah merupakan lawan (contra account)
terhadap rekening hutang wesel, rekening ini dalam neraca di kurangkan
terhadap rekening hutang wesel. Diskonto hutang wesel ini diamortisasi
selama jangka waktu hutang wesel.
Hari bunga:
April 30 – 1 = 29 hari
Mei = 31 hari
Juni = 30 hari
= 90 hari
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hutang dagang adalah hutang yang timbul akibat adanya pembelian
barang atau jasa yang dilakukan secara kredit. Hutang dagang juga merupakan
kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam jangka
waktu yang singkat.
Prosedur pencatatan hutang dagang adalah prosedur sejak
hutang/kewajiban perusahaan timbul sampai dengan pencatatannya dalam
perkiraan/rekening hutang. Prosedur pencatatan hutang dagang terdiri dari 2
prosedur pencatatan yaitu account payable procedure dan voucher payable
procedure.
Hutang Wesel adalah hutang yang berbentuk bukti tertulis formal, yang
isinya tertulis kesanggupan untuk membayar pada tanggal tertentu. Hutang
wesel terdiri atas 2 jenis yaitu hutang wesel berbunga dan hutang wesel tidak
berbunga.
Wesel berbunga merupakan wesel yang pada saat pembayarannya selain
membayar pokok hutangnya juga harus membayar bunga yang telah di sepakati.
wesel tidak berbunga merupakan wesel yang tidak secara eksplisit menyebutkan
tingkat bunga tertentu dalam surat wesel yang bersangkutan.
10