Secara umum pengertian pasar adalah salah satu dari berbagai macam sistem, institusi,
prosedur, hubungan sosial dan juga infrastruktur. Di mana sebuah usaha menjual barang, jasa
dan juga tenaga kerja untung orang-orang dengan sebuah imbalan uang. Barang dan juga jasa
yang dijual menggunakan sebuah alat pembayaran yang sah misalkan seperti uang.
Ada juga pengertian pasar yang lainnya yaitu pasar ialah tempat bertemunya pembeli
dan juga penjual untuk dapat melakukan transaksi jual beli barang ataupun jasa. Menurut
sebuah ilmu ekonomi, pasar berkaitan dengan kegiatannya bukan dengan tempatnya. Dan ciri
khas dari pasar sendiri ialah adanya sebuah kegiatan transaksi ataupun jual beli.para konsumen
yang datang ke pasar untuk berbelanja dan juga membawa uang untuk membayar harga dari
barang ataupun jasa yang dibelinya.
Dan ada pula pengertian dari pasar yang lainnya yaitu ialah sebagai sebuah tempat
bertemunya penjual dan juga pembeli yang saling melakukan sebuah transaksi jual beli.
Dimana di dalam pasar itu sendirilah kegiatan dari transaksi tawar menawar atau juga jual beli
itu terjadi. Namun selain dari pengertian secara umum ada pula pengertian pasar berdasarkan
para ahli yaitu sebagai berikut ini.
1. Kotler (2002)
Pasar ialah sebuah tempat fisik di mana pembeli dan juga penjual berkumpul untuk
mempertukarkan sebuah barang dan juga jasa.
2. Philip dan Duncanadan
Pasar ialah sebagai sesuatu yang digunakan untuk menempatkan sebuah barang yang
dibutuhkan oleh para konsumen.
3. W.Y. Stanton
Pasar merupakan tempat yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan dan
mempromosikan, serta mendistribusikan barang dan juga jasa. Dan di dalam hal ini beliau
lebih mengedepankan sebuah kepuasan pembeli.
4. H. Nystrom
Beliau menyebutkan bahwa pasar merupakan sebuah tempat tertentu yang juga digunakan
sebagai tempat penyaluran barang dan juga jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.
Dan dengan kata lain bahwa pasar ialah sebuah tempat barang dan jasa diantara produsen dan
juga konsumen.
5. William J. Stanton
Yang menyatakan bahwa pasar ialah tempat dimana terdapat segerombol orang yang ingin
membelanjakan uang mereka. Ataupun bisa dikatakan bahwa pasar ialah tempat untuk
kegiatan jual beli dengan sebuah alat pertukaran yaitu uang.
6. Kotler dan Amstrong (1999)
Pasar ialah seperangkat pembeli aktual dan juga potensial dari suatu produk dan juga jasa.
Ukuran dari pasar itu sendiri tergantung kepada jumlah orang yang menunjukan kebutuhan,
mempunyai kemampuan di dalam pertukaran. Dan banyak pemasar memandang penjual
sebagai industri dan juga pembeli sebagai pasar, dimana penjual mengirimkan sebuah produksi
dan juga jasa yang mereka produksi serta mengkomunikasikan ataupun menyampaikannya
pada pasar dan sebagai gantinya mereka akan menerima uang dan juga informasi dari pasar.
7. Handri Ma’aruf (2005)
Pasar mempunyai tiga pengertian yakni ialah.
1. Pasar di dalam arti “tempat”, yaitu tempat bertemunya para penjual ataupun produsen
dengan pembeli atau juga konsumen.
2. Pasar di dalam arti “interaksi permintaan dan juga penawaran”, yaitu pasar sebagai
tempat terjadinya sebuah transaksi jual beli.
3. Pasar di dalam arti “sekelompok anggota masyarakat yang mempunyai kebutuhan dan
juga daya beli”. Pengertian ini merujuk kepada dua hal, yakni kebutuhan dan juga daya
beli.
Kemiskinan juga dapat didefinisikan menurut dua pendekatan. Kemiskinan absolut dan
kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut diukur dengan suatu standart tertentu, sementara
kemiskinan relatif bersifat kondisional, biasanya membandingkan pendapatan sekelompok
orang dengan pendapatan kelompok lain. Sedang kemiskinan absolut adalah sejumlah
penduduk yang tidak mampu mendapatkan sumber daya yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan dasar. Mereka hidup di bawah tingkat pendapatan riil minimum tertentu- atau
mereka berada di bawah garis kemiskinan internasional.
Kemiskinan menurut para ahli sebagai berikut:
Konsep Kemiskinan
Sebagian besar dari penduduk miskin ini tinggal diperdesaan dengan mata pencaharian
pokok dibidang-bidang pertanian dan kegiatan-kegiatan lainnya yang erat hubungannya dengan
sektor ekonomi tradisional tersebut. Kehidupan mereka bergantung pada pola pertanian yang
subsistem, baik petani kecil atau pun buruh tani yang berpenghasilan rendah, ataupun bekerja
dalam sektor jasa kecil-kecilan dan berpenghasilan pas-pasan. Fenomena banyaknya urbanisasi
penduduk desa ke kota menunjukkan bahwa adanya ketidakmerataan pembangunan di
perdesaan. Terbatasnya fasilitas umum, kecilnya pendapatan, dan terbatasnya pekerjaan dan
dalih mencari kehidupan lebih baik menjadi alasan urbanisasi ini. Permasalahan tersebut
menyiratkan adanya ketidakmerataan dan kesenjangan antara perdesaan dan perkotaan.
Menurut David Harry Penny (1990:140) konsep kemiskinan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif.
World Bank (BPS dalam Haryati, 2003:95) menyusun ukuran kemiskinan relatif yang
sekaligus digunakan untuk mengukur tingkat pemerataan, yaitu dengan membagi penduduk
menjadi tiga kelompok:
1. 40% penduduk berpendapatan rendah
2. 40% penduduk berpendapatan menengah
3. 20% penduduk berpendapatan tinggi.
Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana
orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada
lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar
(opini). Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan
opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya.
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis.
Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya.
Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang
menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan kativitas yang
dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-
keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan
pilihan-pilihan konsumsi seseorang .
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis.
Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya.
Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang
menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas yang
dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-
keagamaan. Kasali menyatakan bahwa gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang, dan
akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.
Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat
mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan
orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. Konsep gaya
hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, akan dapat membantu untuk memahami
nilai-nilai kosnumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi
perilaku konsumen.
Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh
bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka
sendiri dan juga di dunia sekitarnya.Perubahan gaya hidup membawa implikasi pada
perubahan selera (selera pria dan wanita berbeda), kebiasan dan perilaku
pembelian.perubahan lain yang terjadi adalah meningkatnya keinginan untuk menikmati hidup.
Jadi pada kesimpulannya, gaya hidup adalah suatu pola atau cara individu mengekspresikan
atau mengaktualisasikan, cita-cita, kebiasaan / hobby, opini, dsb dengan lingkungannya melalui
cara yang unik, yang menyimbolkan status dan peranan individu bagi linkungannya. Gaya
hidup dapat dijadikan jendela dari kepribadian masing-masing invidu.Setiap individu berhak
dan bebas memilih gaya hidup mana yang dijalaninya, baik itu gaya hidup mewah (glamour),
gaya hidup hedonis, gaya hidup punk, gaya hidup sehat, gaya hidup sederhana, dsb.