Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sebagai dasar Negara Indonesia Pancasila memegang peranan penting dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu dalam ideologi Pancasila
mengakui atas kebebasan hak-hak masyarakat. Selain itu bahwa manusia menurut
Pancasila memiliki kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa. Sehingga nilai-nilai Ketuhanan senantiasa menjiwai kehidupan manusia dalam
hidup negara dan masyarakat. Kebebasan manusia dalam rangka demokrasi tidak
melampaui hakikat nilai-nilai Ketuhanan, bahkan nilai Ketuhanan terjelma dalam bentuk
moral dalam ekspresi kebebasan manusia.dan konsisten dengan cita – cita dan tujuan
nasional seperti digariskan di dalam pembukaan UUD 1945.
Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia. Dengan pedoman Pancasila para pedahulu
kita bisa mempersatukan berbagai golongan dan kelompok. Selain ideologi Pancasila ada
banyak ideologi lain yang berkembang didunia yaitu ideologi Liberalisme, Kapitalisme,
Komunisme dan Sosialisme. Semua itu memiliki banyak perbedaan dengan ideologi
Pancasila. Maka dari itu makalah ini akan membahas berbagai perbedaan ideologi
Pancasila dengan beberapa ideologi yang berkembang didunia.

B. Rumusan Masalah
Beberapa Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai
Berikut :
1. Apakah ideologi Pancasila itu?
2. Bagaimana konsep dari Ideologi Pancasila, Komunisme, Liberalisme,
3. Bagaimana perbedaan pancasila dengan ideologi lain?
4. Apa hubungan ideologi pancasila dengan faham agama?

C. Tujuan dari penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut


1. Untuk mengetahui konsep dari Ideologi Pancasila, Komunisme, Liberalisme,
Sosialisme, Fasisme dan Faham Agama
2. Untuk mengetahui persamaan dana perbedaan Ideologi Pancasila, Komunisme,
Liberalisme, Sosialisme, Faham Agama

1
BAB II
PEMBAHASAN

Menurut Marxisme ideologi diartikan sebagai pandangan hidup yang


dikembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang
poltik atau sosial.
Puspowardoyo (1992) menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai
komplek pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang
atau masyarakat untuk memahami jagad raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap
dasar untuk mengolahnya.
Jadi ideologi dapat kita artikan sebagai suatu gagasan dan buah pikiran yang
dikembangkan secara keseluruhan yang tersusun sistematis untuk mewujudkan tujuan
dan cita- cita suatu Negara.
Ideologi Pancasila merupakan nilai-nilai luhur budaya dan religius bangsa Indonesia.
Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi negara. Jadi, Ideologi
pancasila adalah kumpulan nilai-nilai atau norma yang berdasarkan sila-sila pancasila.
Pancasila sebagai ideologi nasional, memiliki pemahaman dalam sudut pandang budaya
bangsa dan bukan melalui sudut pandang kekuasaan, hal ini bermakna bahwa Pancasila
bukanlah sebagai alat kekuasaan namun sebagai alat yang menyatukan bangsa dan
negara.

Konsep Masing-masing Ideologi

Ideologi Pancasila
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia yang tak lain adalah ideologi
terbuka. Pancasila sebagai ideologi terbuka artinya nilai-nilai dasar Pancasila bersifat
tetap, namun dapat dijabarkan menjadi nilai instrumental yang berubah dan berkembang
secara dinamis dan kreatif sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat Indonesia
Tatanan nilai mempunyai tiga tingkatan fleksibelitas ideology pancasila mengandung
nilai-nilai sebagai berikut :
a. Nilai Dasar
b. Nilai Instrumental
c. Nilai Praktis
Menurut Alfian, kekutan suatu ideology tergantung pada 3 dimensi yang terkandung di
dalamnya yaitu sebagai berikut :
a. Dimensi Realitas
b. Dimensi idealis
c. Dimensi fleksibel

Ideologi Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai
politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang
bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.

2
Ideologi Komunisme
Komunisme merupakan sebuah paham atau pemikiran yang memusatkan kepemilikan
bersama atas alat-alat produksi yang ada seperti modal, tanah, tenaga kerja yang
memiliki tujuan terwujudnya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas
dan semua orang sama atau dalam bahasa lain menyama ratakan semua.
Dalam berbagai tampilan usaha dan bentuk kerja keras mereka selalu mempertemukan
kedua yah dalam bentuk tindakan yang benar dan nyata untuk memenuhi konsepsi yang kuat
serta berbentuk sangat nyata. Muncul robert owen (1771-1858) di inggris, saint simon
(1760-1825) dan fourier (1772-1837) di perancis merupakan awal mula ideologi ini muncul

Perbedaan Ideologi Pancasila Dengan Yang Lain


Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai
makhuk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu dalam ideologi Pancasila mengakui
atas kebebasan atas hak-hak masyarakat. Selain itu bahwa manusia menurut Pancasila
mempunyai kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa.
Sehingga nilai-nilai ketuhanan senantasa mnjiwai kehidupan manusia dalam hidup
Negara dan masyarakat. Dengan demikian ideologi Pancasila mempunyai perbedaan-
perbedaan dengan ideologi lainnya. Berikut ini akan disampaikan perbedaan-perbedaanya
dari berbagai aspek antara lain sebagai berikut:
Bidang Politik Hukum
 Pancasila : Demokrasi Pancasila, Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan
keberadaan individu dan masyarakat.
 Komunisme: Demokrasi rakyat, berkuasa mutlak satu parpol, hukum untuk
melanggengkan komunis.
 Liberalisme : Demokrasi Liberal, Hukum untuk melindungi individu,dalam
politik mementingkan individu..

Bidang Ekonomi
 Pancasila : Peran Negara ada untuk tidak terjadi monopoli dan lain-lain yang
merugikan rakyat.
 Komunisme : Peran Negara dominan, demi kolektivitas berarti demi Negara,
monopoli Negara.
 Liberalisme : Peran Negara kecil, swasta mendominasi, kapitalisme,
monopolisme, persaingan bebas.

3
Agama
 Pancasila : Bebas memilih agama, Agama harus menjiwai dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
 Komunisme : Agama harus dijauhkan dari masyarakat, atheis.
 Liberalisme : Agama urusan pribadi, bebas beragama ( memilih agama/atheis).

Pandangan Terhadap Individu Dan Masyarakat


 Pancasila : Individu diakui keberadaanya, hubungan individu dan masyarakat
dilandasi 3s ( selaras, serasi, dan seimbang).
 Komunisme : Individu tidak penting- masyarakat tidak penting, kolektivitas yang
dibentuk Negara lebih penting.
 Liberalisme : Individu lebih enting dariada masyarakat, masyarakat diabdikan
bagi individu

Ciri Khas Ideologi


 Pancasila : Demokrasi Pancasila, bebas memilih agama.
 Sosilisme: Kebersamaan, Akomodasi.
 Komunisme : Atheisme, dogmatis, otoriter, ingkar HAM.
 Liberalisme : Penghargaan atas HAM, demokrasi, Negara hokum, menolak
dogmatis.

Hubungan Ideologi Pancasila dengan Faham Agama

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa Soekarno merupakan awal tokoh
sebagai penggali Pancasila. Pada tanggal 1 Juni 1945 untuk pertama kalinya Bung Karno
mengucapkan pidatonya di depan sidang rapat Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPK). Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan
pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Mengapa begitu besar pengaruh Pancasila
terhadap bangsa dan negara Indonesia,sebab kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan
sejarah dan kompleksitas keberadaan bangsa Indonesia ini seperti adanya keragaman
suku, ras, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit
yang berbeda satu sama lain akan tetapi mutlak harus dipersatukan sehingga hadirnya
Pancasila di Indonesia ini sebagai alat pemersatu bangsa.

Berangkat pada masa reformasi ini, kehidupan berbangsa dan bernegara telah
diatur sedemikian rupa dengan peraturan-peraturan yang ada. Seperti halnya yang telah

4
diatur dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 bahwa negara indonesia menjamin
bangsa Indonesia untuk menganut agama dan keyakinan sesuai dengan agama masing-
masing. Jadi ketika kita telah menyakini suatu agama kita harus mempertahankan
keyakinan itu karena negara melindungi hak warga negara dalam beragama.

Negara Indonesia bukan negara agama, tetapi kehidupan beragama sangat


dihormati dan dijunjung tinggi. Karena negara memberikan kebebasan kepada wargannya
untuk memeluk agamanya dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing. Keberagaman agama dan pemeluk agama di Indonesia
menjadi sebuah kenyataan yang tak terbantahkan. Kenyataan ini menuntut adanya
kesadaran dari setiap pemeluk agama untuk menjaga keharmonisan hubungan di antara
mereka. Semua pemeluk agama memang harus mawas diri. Yang harus disadari adalah
bahwa mereka hidup dalam sebuah masyarakat dengan keyakinan agama yang beragam.
Dengan demikian, semestinya tak ada satu kelompok pemeluk agama yang mau menang
sendiri.

Ideologi Pancasila merupakan dasar negara yang mengakui dan mengagungkan


keberadaan agama dalam pemerintahan. Sehingga kita sebagai warga negara Indonesia
tidak perlu meragukan konsistensi atas Ideologi Pancasila terhadap agama. Tidak perlu
berusaha mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi berbasis agama dengan alasan
bahwa ideologi Pancasila bukan ideologi beragama. Ideologi Pancasila adalah ideologi
beragama. Sesama umat beragama seharusnya kita saling tolong menolong. Tidak perlu
melakukan permusuhan ataupun diskriminasi terhadap umat yang berbeda agama,
berbeda keyakinan maupun berbeda adat istiadat.

Hanya karena merasa berasal dari agama mayoritas tidak seharusnya kita
merendahkan umat yang berbeda agama ataupun membuat aturan yang secara langsung
dan tidak langsung memaksakan aturan agama yang dianut atau standar agama tertentu
kepada pemeluk agama lainya dengan dalih moralitas. Hendaknya kita tidak
menggunakan standar sebuah agama tertentu untuk dijadikan tolak ukur nilai moralitas
bangsa Indonesia. Sesungguhnya tidak ada agama yang salah dan mengajarkan
permusuhan.

Agama yang diakui di Indonesia ada 5, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Budha dan
Hindu.Sebuah kesalahan fatal bila menjadikan salah satu agama sebagai standar tolak
ukur benar salah dan moralitas bangsa. Karena akan terjadi chaos dan timbul gesekan
antar agama. kalaupun penggunaan dasar agama haruslah mengakomodir standar dari
Islam, Kristen, Katolik, Budha dan Hindu bukan berdasarkan salah satu agama entah
agama mayoritas ataupun minoritas.

Memang Pancasila adalah bagian dari sejarah inti negara Indonesia. Sehingga
tidak heran bagi sebagian rakyat Indonesia, Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang
sakral yang harus kita hafalkan dan mematuhi apa yang diatur di dalamnya. Ada pula
sebagian pihak yang sudah hampir tidak memperdulikan lagi semua aturan-aturan yang
dimiliki oleh Pancasila. Namun, di lain pihak muncul orang-orang yang tidak sepihak
atau menolak akan adanya Pancasila

5
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah bagian dari
Ideologi bangsa yang diangkat dari nilai – nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai
religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia. Ideologi dapat
diartikan sebagai suatu gagasan dan buah pikiran yang dikembangkan secara keseluruhan
yang tersusun secara sistematis untuk mewujudkan tujuan dan cita- cita suatu Negara.
Pancasila sebagai Ideologi bangsa menunjukkan adanya keseimbangan ide dan gagasan
serta tidak bersifat absolute dalam memandang manusia dan kehidupan bernegara,
sedangkan Liberalisme, Komunisme lebih bersifat mutlak atau totaliter. Keduanya juga
cenderung menutup mata akan adanya dampak individualisme dan persaingan. Selain itu,
jika dibandingkan dengan Pancasila, Sosialisme sering dikatakan sebagai antitesa
Kapitalisme, yang tingkah laku ekonomi dikuasai oleh kepentingan untuk memperoleh
keuntungan maksimal lewat persaingan bebas, sistem pasar, dan harga.

Anda mungkin juga menyukai