DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II
DAFTAR ISI
Cover ...................................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................ ii
Daftar Gambar ...................................................................................................... iii
Daftar Istilah ......................................................................................................... iv
Bab I Pendahuluan
Daftar Pustaka
MODUL IMUNISASI
2017
DAFTAR GAMBAR
\\
MODUL IMUNISASI
2017
DAFTAR SINGKATAN
Dt : Difteri, Tetanus
Hb : Hepatitis B
IC : Intra Cutan
igG : Immunoglobulin G
IM : Intra Muskular
SC : Sub Cutan
TBC : Tuberculosis
Td : Tetanus, Difteri
TT : Tetanus Toksoid
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
URAIAN MATERI
A. Tinjauan Teori
1. Imunisasi Dasar
a. Pengertian imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk memberikan
6
18
dkk, 2001).
yaitu : anak sakit keras, keadaan fisik lemah, dalam masa tunas
pemberian imunisasi.
20
mungkin terjadi :
sebagai berikut :
(Ranuh,dkk, 2005)
3) Imunisasi Polio
a). Diare
kemoterapi, kortikosteroid)
24
c). Kehamilan
yang tertinggi.
4) Imunisasi Campak
38 Celcius
ensefalitis (jarang).
25
5) Imunisasi HB (Hepatitis B)
beberapa hari.
e. Jadwal Imunisasi 25
Tabel 2.1
Jadwal imunisasi
Vaksin Unsur pemberian imunisasi
Bulan Tahun
Lbr 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 2 3 5 6 19 12
Hepatitis 0 1 2
B
Polio 0 1 2 3 4 5
DPT 1 2 3 4 5
Campak 1
25
BCG 1X 0-2
bulan
Campak 1X 9 bulan
lain :
a. Motivasi
b. Letak Geografis
c. Lingkungan
d. Sosial Ekonomi
e. Pengalaman
menyikapi segala hal dari pada mereka yang sama sekali tidak
f. Fasilitas Kesehatan
g. Pengetahuan
2003).
h. Pendidikan
3. Pengetahuan
a. Pengertian
2003).
kepercayaan (Notoatmodjo,2003).
(Irmayanti, 2007).
b. Pentingnya Pengetahuan
(Notoatmodjo,2003).
31
c. Tingkat pengetahuan
(Notoatmodjo,2003):
1) Tahu (know)
2) Memahami (comprehension)
3) Aplikasi (application)
yang nyata.
4) Analisis (analysis)
31
5) Sintesis (sinthesis)
6) Evaluasi (evaluation)
stimulus.
stimulus.
33
kesehatan.
1) Pendidikan
3) Ekonomi
informasi.
5) Pengalaman
misalnya seminar.
kesehatan
35
g. Kerangka Teori
Jarak tempat
Status ekonomi Akses tempat pelayanan
pelayanan kesehatan kesehatan
Karakteristik ibu :
Pendidikan
Pengetahuan
Motivasi
Pengalaman
Dan lain-lain
h. Kerangka Konsep
Variabel bebas
Pengetahuan ibu tentang
imunisasi dasar
Variabel terikat
Kelengkapan imunisasi dasar
pada bayi
BAB III
JENIS JENIS VAKSIN
IMUNISASI
35
URAIAN MATERI
Penyakit ringan seperti batuk, dan pilek, bukan halangan bagi bayi untuk
memperoleh imunisasi. Imunisasi atau vaksinasi adalah tindakan pencegahan
penyakit yang biasanya menular dan sangat berbahaya pada anak-anak.
Imunisasi dilakukan dengan jalan pemberian kuman atau virus yang sudah
di lemahkan ( antigen ). Antigen akan menstimulasi tubuh menghasilkan antibodi
( zat kekebalan ). Apabila pada suatu ketika muncul serangan penyakit secara
mendadak, tubuh bayi sudah kebal.
35
a) Indikasi
- Vaksin harus digunakan sebelum lewat 3 jam dan Vaksin akan rusak bila
terkena sinar matahari langsung. Botol kemasan, biasanya terbuat dari bahan yang
berwarna gelap untuk menghindari cahaya karena cahaya atau panas dapat
merusak vaksin BCG sedangkan pembekuan tidak merusak vaksin BCG. Vaksin
BCG di buat dalam vial, di mana kemasannya ada 1 cc dan 2 cc.
c) Kontra indikasi
- Gizi buruk
- Demam tinggi
d) Efek samping
2. Vaksin DPT-HB-Hib
Vaksin DPT adalah vaksin yang terdiri dari Toksoid Difteri (menyebabkan
penyakit pernafasan), Bakteri pertusis (penyebab batuk rejan) dan tetanus toksoid
35
a) Indikasi
c) Kontraindikasi
Gejala-gejala keabnormalan otak pada periode Bayi Baru Lahir atau gejala
serius keabnormalan pada saraf merupakan kontraindikasi pertusis.
Anak yang mengalami gejala-gejala parah pada dosis pertama, untuk yang
kedua komponen pertusis harus dihindarkan dan untuk meneruskan imunisasi
dapat diberiakan DT.
d) Efek samping
3. Vaksin TT
35
a) Indikasi
c) Kontraindikasi
d) Efek samping
4. Vaksin DT
35
a) Indikasi
c) Kontraindikasi
d) Efek samping
5. Vaksin POLIO
35
Vaksin oral POLIO hidup adalah vaksin POLIO trivalent yang terdiri dari
suspensi virus Poliomielitis tipe 1,2 dan 3 (strain sabin) yang sudah dilemahkan,
dibuat dalam biakan jaringan ginjal kera dan di stabilkan dengan sucrose.
Kemasan sebanyak 1 cc atau 2 cc dalam flakon dilengkapi dengan pipet untuk
meneteskan vaksin. Penyimpanan vaksin POLIO dalam suhu 2-8˚C stabil dalam
waktu 6 minggu. Vaksin POLIO oral sangat mudah dan cepat rusak bila terkena
panas dibandingkan dengan vaksin lainnya.
a) Indikasi
- Diberikan secara oral sebanyak 2 tetes di bawah lidah langsung dari botol
tanpa menyentuh mulut bayi. Diberikan 4 x dengan interval waktu minimal 4
minggu
c) Kontraindikasi
d) Efek samping
6. Vaksin Campak
35
a) Indikasi
- Pada usia 9-11 bulan dan ulangan (boster) dalam usia 6-7 tahun (kelas 1
SD).
c) Kontraindikasi
d) Efek samping
7. Vaksin Hepatitis B
a) Indikasi
- Dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari dan selanjutnya dengan interval
waktu minimal 4 minggu.
c) Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap komponen vaksin dan penderita infeksi berat yang disertai
kejang.
d) Efek Samping
- Reaksi sistemik seperti demam ringan, lesu dan perasaan tidak enak pada
saluran cerna. Reaksi yang terjadi akan hilang dengan sendirinya setelah 2 hari.
35
DAFTAR PUSTAKA
Satgas Imunisasi IDADI. 2011. Pedoman Imunisasi Anak. Jakarta: Badan Penerbit
IDAI.
Depkes. RI. 2000. Manajemen Terpadu Balita Sakit. Depkes RI. Jakarta.
Yupi Supartini. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta :
EGC.