Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Kelainan congenital yang paling penting pada kaki adalah clubfoot atau talipes
equinovarus, yaitu sebuah deformitas yang mudah untuk didiagnosis, namun sulit untuk
mengoreksi dengan hasil yang sempurna, meskipun ditangan seorang ahli bedah orthopedi yang
berpengalaman. Talipes equino varus berasal dari bahasa latin talus (ankle), pes (kaki), dan
equinus (menyerupai kuda) yang dimaksud tumit dalam posisi plantar fleksi dan varus berarti
inversi dan adduksi.
Banyak kelainan kaki muncul sebagai deformitas yang mungkin akibat cacat kongenital,
ketidakseimbangan otot, kelemahan ligamen, atau ketidakstabilan sendi. Deformitas yang ada ini
dipertahankan dan diperburuk oleh beban abnormal dan tekanan sepatu. Congenital Talipes
Equino Varus (CTEV) yang juga dikenal sebagai ‘club-foot’ bukan merupakan malformasi
embrionik. Kaki yang pada mulanya normal akan menjadi pengkor selama trimester kedua
kehamilan. Suatu kelainan bawaan yang sering ditemukan pada bayi yang baru lahir, dengan
koreksi yang sebenarnya sulit dilakukan. Sering ditemukan karena ketidaktahuan keluarga
penderita, sehingga kelainan menjadi terbengkalai. Gangguan terjadi pada perkembangan
ekstremitas inferior, terutama pada tulang calcaneus, talus, dan naviculare. CTEV termasuk
dalam “sindromik” bila kasus ini ditemukan bersamaan dengan gambaran klinik lain sebagai
suatu bagian dari sindrom genetik, dapat ditemukan gangguan neurologis dan neuromuskular,
seperti spina bifida. Akan tetapi CTEV dapat timbul sendiri tanpa didampingi gambaran klinik
lain, yaitu CTEV “idiopatik”. Pada jenis idiopatik tidak ditemukan kelainan neuromuscular yang
nyata, tetapi kemungkinan kecacatan disebabkan oleh ketidak seimbangan otot pada janin yang
sedang berkembang. Tetapi bentuk yang paling sering ditemui adalah CTEV “idiopatik”.

Tujuan pemeriksaan radiografi pada clubfoot adalah untuk menentukan secara tepat relasi
anatomi dari talonavicular, tibiotalar, midtarsal dan tarsometatarsal. Barwell pada tahun 1896
adalah yang pertama kali menentukan nilai pada pemeriksaan radiografi untuk memeriksa
clubfoot, baik proyeksi anteroposterior maupun proyeksi lateral. Kite dan Kandell yang
kemudian hari menekankan pentingnya menentukan adanya divergen dari garis yang dibentuk
dari aksis talocalcaneal. Cabanac dan Heywood, selanjutnya menggunakan sudut talocalcaneal
pada proyeksi lateral dalam posisi plantarfleksi dan dorsofleksi. Campbell menganjurkan untuk
melakukan evaluasi untuk clubfoot dilakukan sebelum, pada saat terapi, dan setelah terapi.

Perawatan dengan cara memanipulasi kaki dengan lembut untuk kemudian dipasang
perban merupakan metode yang digunakan hingga saat ini secara non operatif. Intervensi operasi
telah dilakukan sejak abad 18 dengan lorens Axhiles tenotomy hingga ditemukannya teknik
manipulasi dan casting serial pada 1930 yang diperbaiki oleh Ignacio Ponseti pada 1950.

Anda mungkin juga menyukai