Anda di halaman 1dari 4

KEHAMILAN DENGAN HIV

1. Efek HIV terhadap Ibu hamil


Seharusnya screening ibu yang beresiko HIV atau seorang wanita yang
telah aktif berhubungan sexual dilakukan tes HIV, sebelum terjadinya
kehamilan atau secepat mungkin saat awal-awal kehamilan. Hal ini dapat
mencegah bayi untuk tertular HIV atau dapat mengidentifikasi dan
memulai terapi secepatnya pada bayi yang positif HIV.1
Berikut merupakan panel rekomendasi untuk pengecekan status HIV:
 Tes HIV direkomendasikan bagi semua wanita yang aktif dalam
seksualitasnya, hal ini termasuk dalam standar perawatan
Preconception Care.
 Semua wanita hamil dengan HIV negative sebelumnya harus dicek
ulang pada setiap awal-awal kehamilannya
 Melakukan pengecekan HIV ulang pada trimester ke tiga pada ibu
hamil walaupun sebelumnya hasil tes negatif, direkomendasikan
sebaiknnya sebelum usia kehamilan <36 minggu.
 Melakukan tes HIV secara cepat pada ibu yang akan melahirkan,
apabila tidak data hasil tes HIV sebelumnya, tes HIV harus tersedia
dalam 24 jam dan hasil tes harus sudah ada dalam 1 jam, jika hasil
positif segera berikan ARV dan obat profilaksis PCP.1
Berikut merupakan gejala klinis dari HIV:
TABLE 1. REVISED WHO CLINICAL STAGING OF HIV/AIDS FOR
ADULTS AND ADOLESCENTS

Primary HIV infection

Asymptomatic
Acute retroviral syndrome

Clinical stage 1

Asymptomatic
Persistent generalized lymphadenopathy (PGL)

Clinical stage 2
Moderate unexplained weight loss (<10% of presumed or
measured body weight)
Recurrent respiratory tract infections (RTIs, sinusitis, bronchitis,
otitis media, pharyngitis)
Herpes zoster
Angular cheilitis
Recurrent oral ulcerations
Papular pruritic eruptions
Seborrhoeic dermatitis
Fungal nail infections of fingers

Clinical stage 3

Conditions where a presumptive diagnosis can be made on


the basis of clinical signs or simple investigations
Severe weight loss (>10% of presumed or measured body weight)
Unexplained chronic diarrhoea for longer than one month
Unexplained persistent fever (intermittent or constant for longer
than one month)
Oral candidiasis
Oral hairy leukoplakia
Pulmonary tuberculosis (TB) diagnosed in last two years
Severe presumed bacterial infections (e.g. pneumonia,
empyema, pyomyositis, bone or joint infection, meningitis,
bacteraemia)
Acute necrotizing ulcerative stomatitis, gingivitis or periodontitis
Conditions where confirmatory diagnostic testing is necessary
Unexplained anaemia (<8 g/dl), and or
neutropenia (<500/mm3) and or
thrombocytopenia (<50 000/ mm3) for more than one
month
All clinical events or conditions referred to are described in the
Annexes. The UN defines adolescents as persons aged 10−19
years but, in the present document, the category of adults and
adolescents comprises people aged 15 years and over for
surveillance purposes.

Clinical stage 4

Conditions where a presumptive diagnosis can be made on


the basis of clinical signs or simple investigations
HIV wasting syndrome
Pneumocystis pneumonia
Recurrent severe or radiological bacterial pneumonia
Chronic herpes simplex infection (orolabial, genital or anorectal
of more than one month’s duration)
Oesophageal candidiasis
Extrapulmonary TB
Kaposi’s sarcoma
Central nervous system (CNS) toxoplasmosis
HIV encephalopathy
Conditions where confirmatory diagnostic testing is necessary:
Extrapulmonary cryptococcosis including meningitis
Disseminated non-tuberculous mycobacteria infection
Progressive multifocal leukoencephalopathy (PML)
Candida of trachea, bronchi or lungs
Cryptosporidiosis
Isosporiasis
Visceral herpes simplex infection
Cytomegalovirus (CMV) infection (retinitis or of an organ other than
liver, spleen or lymph nodes)
Any disseminated mycosis (e.g. histoplasmosis, coccidiomycosis,
penicilliosis)
Recurrent non-typhoidal salmonella septicaemia
Lymphoma (cerebral or B cell non-Hodgkin)
Invasive cervical carcinoma
Visceral leishmaniasis
Source from WHO 20102
Gejala ibu hamil jika terinfeksi HIV memiliki gejala yang sama dengan
orang dewasa pada umumnya akan tetapi gejala yang khas pada ibu
hamil yaitu adanya diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan dan
terjadinya penurunan berat badan >10% dari berat badan sebelum
kehamilan.3

2. Efek HIV terhadap Janin


Infeksi HIV pada ibu hamil tidak mempengaruhi pertumbuhan pada
janin akan tetapi jika terdapat infeksi oleh karena patogen lain janin akan
terpengaruh akan tetapi pada penelitian sebelumnya tidak ada pengaruh
pertumbuhan janin terhadap infeksi HIV.
Ibu Hamil yang terjangkit HIV harus segera mendapatkan pengobatan
ARV agar janin tidak terjangkit virus HIV umur kehamilan yang disarankan
agar tidak terjangkit HIV dimana usia kehamilan < 36 minggu akan tetapi
lebih aman jika <14 minggu segera diberikan ARV.

Proses transmisi ibu ke janin (PMTCT) dapat ditularkan saat janin masih di
dalam rahim, saat proses persalinan, saat menyusui.

3. Efek HIV pada kehamilannya


Dalam beberapa journal yang didapat infeksi HIV tidak terlalu signifikan
pengaruhnya dalam kehamilan

Anda mungkin juga menyukai