Anda di halaman 1dari 26

KEBIJAKAN PERUMAHSAKITAN DAN AKREDITASI

RS DI INDONESIA

Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan


Prof.Dr.dr.Akmal Taher,SpU(K)
Workshop Akreditasi RS Program Khusus-Jakarta, 9 Desember 2014
TOPIK BAHASAN
1. ISU STRATEGIS RPJMN 2015-2019
2. KEBIJAKAN AKREDITASI RS NASIONAL 2012
3. KEBIJAKAN AKREDITASI PROGRAM KHUSUS
4. SISTEM RUJUKAN RS RUJUKAN REGIONAL
DAN NASIONAL
I.ISU STRATEGIS RPJMN 2015-2019
1. Meningkatkan akses & kualitas yankes ibu,bayi,balita,remaja &
lansia
2. Meningkatakan akses thd yan gizi masyarakat
3. Meningkatkan P2PL
4. Meningkatkan ketersediaan,keterjangakauan,pemerataan dan
kualitas farmasi, alat kesehatan
5. Meningkatkan pengawasan obat dan makanan
6. Meningkatkan Promkes dan pemberdayaan masyarakat
7. Mengembangkan JKN
8. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan kualitas SDM Kes
9. Mengembangkan yankes primer
10. Menguatkan yankes rujukan yang berkualitas
11. Menguatkan manajemen dan SIK
12. Meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005 -2009 2010-2014 2015 -2019 2020 -2025

Bangkes Akses Akses Kes masyarakat


diarahkan untuk masyarakat thp masyarakat thp yankes
meningkatkan yankes yang terhadap yankes yang
akses dan mutu berkualitas telah yang berkualitas berkualitas
yankes lebih telah mulai telah
berkembang dan mantap menjangkau
meningkat dan merata di
seluruh wilayah
KURATIF- Indonesia

REHABILITATIF VISI:
MASYARAKAT
SEHAT
YANG MANDIRI
PROMOTIF - PREVENTIF DAN
BERKEADILAN

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah


promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan 4
Peta Strategi Program Pembinaan Upaya Kesehatan 2015-2019
Sasaran Strategi Ditjen BUK:

Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang


berkualitas bagi masyarakat
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
INDIKATOR Target
No
SEMULA 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Persentase kec.dg kesiapan akses 0 61% 79% 85% 90% 95%
layanan kesehatan primer
2 Persentase kab/kota dengan kesiapan 50 60% 70% 80% 90% 95%
akses layanan rujukan
3 Jumlah RS yang terakreditasi 59 440 842 1124 1165 2247
4 Jumlah puskesmas yang terakreditasi 0 250 750 1500 3000 5000
No MENJADI Target
1 Jumlah Kecamatan yang memiliki minimal 1
0 350 700 1400 2800 5600
Puskesmas yang terakreditasi
Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 172 172
237 302 367 430
2 RSUD yang terakreditasi

Catatan
• Jumlah Kab/Kota : 514 Kab/ Kota  Yang memiliki RSUD: 430 Kab/Kota dan 84 Kab/kota belum
memiliki RSUD
•RS yang telah terakreditasi (versi 2007 dan versi 2012) : 1.279 RS (172 Kab/ Kota)
2. KEBIJAKAN
AKREDITASI RS NASIONAL 2012
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TERKAIT
JAMINAN KESEHATAN DAN AKREDITASI RS
• Akreditasi Nasional Versi 2012
• UU No 44 / 2009 : RS • Persyaratan untuk perpanjangan Izin
Operasional dan perubahan kls MUTU PELAYANAN RS
• Perpanjangan kerjasama dengan
• PerPres No. 12 / 2013 : Jaminan Kesehatan BPJS

• PerMenkes No 012/2012 : Akreditasi RS


• Menkes  RS Kelas A dan PMA ---- (Rekom Dinkes
• SK Menkes No 428/2012 : Penetapan Lembaga Prov)
• Pemda Prop  RS Kelas B dan PMDN (Rekom Dinkes
Independen Pelaksana Akreditasi di Indonesia Kab/Kota)
• Pemda Kab/Kota RS kelas C dan D (Rekom Dinkes
Kab/Kota)

• PerMenkes No 1438 / 2013 : Standar


Pelayanan Kedokteran

• PerMenkes No 71 / 2013 : Pelayanan • RS Pemerintah & Swasta 


wajib
Kesehatan Pada JKN • Terbagi menjadi RS Umum dan
RS Khusus
RS Umum  Kelas A, B, C, D
• PerMenkes No 59 / 2014 : Standar Tarif dan D Pratama
RS Khusus  Kelas A, B dan
Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan C

Program JKN
• Setelah RS mempunyai izin
• PerMenkes No 28 / 2014 : Pedoman operasional
Pelaksanaan JKN • Pusat  àkan melakukan AKUNTABILITAS PADA
registrasi MASYARAKAT
• PerMenkes No 56 / 2014 : Klasifikasi dan
Perijinan RS
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 56 TAHUN 2014
KLASIFIKASI DAN PERIJINAN RS
Pasal 73, ayat 2 “Registrasi dan akreditasi merupakan persyaratan untuk perpanjangan Izin Operasional
dan perubahan kelas “

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 71 TAHUN 2013


PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Pasal 7, point b” bahwa salah satu persyaratan untuk bekerjasama dengan BPJS, maka RS harus memiliki sertifikat akreditasi.
ISQua
(International Society for Quality in Healthcare)
“Evaluasi Mutu Eksternal Untuk RS terbaik adalah AKREDITASI”

Keunggulan Akreditasi:
 Standar yang dipakai “spesifik” untuk pelayanan kesehatan
 Pengembangan standar dilakukan oleh pakar kesehatan/
perumahsakitan
 Pengembangan standar dilakukan dalam dunia
perumahsakitan
 Asesmen elemen-elemen akreditasi terlengkap: struktur-
proses-hasil/outcome  lebih diarahkan pada output /outcome
 Surveior: pakar/praktisi kesehatan/RS
Perubahan Paradigma Standar Akreditasi Baru

1. Tujuan akreditasi adalah peningkatan mutu pelayanan RS bukan


semata-mata sertifikat kelulusan
2. Standar akreditasi harus memenuhi kriteria –kriteria internasional dan
bersifat dinamis
3. Pelayanan berfokus pada pasien
4. Keselamatan Pasien menjadi standar utama
5. Kesinambungan pelayanan harus dilakukan , baik saat merujuk keluar
maupun serah terima pasien di dalam RS
6. Proses akreditasi : meneliti secara cross sectional - longitudinal
7. Proses akreditasi : dan mencari bukti –bukti terhadap penerapan dan
pengembangan standar mutu pelayanan dan keselamatan pasien 
metode telusur
8. Hasil survey merupakan upaya pencapaian RS terhadap skoring yang
ditentukan berupa level level pencapaian  DASAR, MADYA, UTAMA,
PARIPURNA kecuali sesuai dengan Keputusan KARS no:
1666/KARS/X/2014 ,1 Oktober 2014: “Penetapan Status akreditasi RS
program khusus dengan sertifikat kelulusan PERDANA
URUTAN STANDAR DALAM PENETAPAN KELULUSAN
AKREDITASI NASONAL 2012

SASARAN TINGKAT

1.Sasaran Kes. Pasien RS(SKP)


SASARAN I: SASARAN II: 2.Hak Pasien & Keluarga (HPK)
Kelompok Standar Pelayanan Kelompok Standar DASAR
Manajemen RS 3.Pendidikan Pasien & Keluarga (PPK)
berfokus pada pasien
4.Peningkatan Mutu & Kes. Pasien (PMKP)
5.Millenium Dev elopment Goal’s (MDG’s)
STANDAR
6.Akses Pelay anan dan Kontinuitas Pelay anan (APK)
AKREDITASI MADYA
RS 7.Asesmen Pasien (AP)
8.Pelay anan Pasien (PP)
SASARAN III:
SASARAN IV : Sasaran Keselamatan 9.Pelay anan Anestesi dan Bedah (PAB)
MILLENIUM DEVELOPMENT Pasien RS 10.Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
GOALS (kematian ibu dan UTAMA
11.Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
bayi, kesakitan HIV dan TB)
12.Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)
13.Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
14.Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan ( TKP) PARIPURNA
 Standar-standar Akreditasi sangat terkait dan melibatkan 15.Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
 Peran Komite Medis dan Komite Keperawatan

**Kriteria Kelulusan “ Perdana ” (C, D dan D Pratama): 4 Standar (SKP, HPK,PPI, KPS)
Langkah – langkah Persiapan Akreditasi RS Nasional dan Jadwal
1. Komitmen Pimpinan 6. Orientasi dan pelatihan staf
2. GAP Analysis 7. Monitoring dan evaluasi
8. Analisa data
3. Pemahaman Standar
9. Data Analysis & Improvements
4. Komite Mutu
10. Simulasi Survey
5. Pokja - pokja 11. Survey

Kirim aplikasi
Memulai Kirim Aplikasi Keputusan
Tim survey yang sudah
persiapan untuk survey Akreditasi
menetapkan Pelaksanaan direvisi dan
mengguna dan dan Laporan
agenda Survey jadwal survey
penjadwalan Temuan
kan standar survey ulang 3
survey RESMI
tahunan
12 bulan 1 bulan
sebelum 1 minggu
sebelum Tanggal
survey sebelum 15-30 hari
6 bulan
survey survey setelah
survey sebelum
survey
tenggang
waktu 3 th
DATA RS TERAKREDITASI VERSI 2012
STATUS AKREDITASI KEPEMILIKAN
PROVINSI NOMOR NAMA RS TGL SK
DASAR MADYA UTAMA PARIPURNA PEMERINTAH SWASTA
SUMATERA BARAT - 1 RS 1 RS Yos Sudarso Padang 1 10 June 2014 1
2 RS TNI AL DR. Midiyato S 1 27 February 2014 1
KEPULAUAN RIAU - 2 RS
3 RS Awal Bros Batam 1 16 June 2014 1
4 RS PT Chevron 1 15 April 2013 1
5 RS Santa Maria Pekanbaru 1 11 December 2012 1
RIAU - 4 RS
6 RS Awal Bros Pekanbaru 1 14 April 2014 1
7 RS Eka Hospital Pekanbaru 1 04 September 2013 1
8 RSCM 1 16 July 2012 1
9 RSUP Fatmawati 1 10 January 2013 1
10 RSPAD Gatot Soebroto 1 30 December 2013 1 JUMLAH RS DENGAN AKREDITASI VERSI 2012 ,
11 RS Royal Progres 1 23 August 2012 1
RS Premiere Jatinegara 1
62 RS YAITU :
12 23 August 2012 1
13 RS Puri Indah 1 21 November 2012 1
14 RS Pondok Indah 1 01 October 2013 1 47 RS : PARIPURNA ( 11 Pemerintah, 36 Swasta)
15 RSIA Hermina Podomoro 1 01 October 2013 1
16 RS Mitra Kemayoran 1 26 November 2013 1
5 RS : UTAMA
DKI JAKARTA - 18 RS
17 RSIA Hermina Daan Mogot 1 30 December 2013 1 6 RS : MADYA
18 RS Omni Medical Centre 1 07 March 2014 1  4 RS : DASAR
19 RS Siloam KebonJeruk 1 26 March 2014 1
20 RS Pusat Pertamina 1 19 May 2014 1
21 RS Pantai Indah Kapuk 1 16 June 2014 1
22 RS Graha Kedoya 1 06 May 2014 1
23 RS Mata JEC Kedoya 1 12 September 2013 1
24 RSIA Hermina Jakarta Timur 1 06 May 2014 1
25 RS Mata JEC 1 18 February 2014 1
26 RSUD Soetomo 1 20 December 2013 1
27 RS TNI AL Ramelan 1 02 April 2014 1
28 RS Muhammadiyah Lamongan 1 12 May 2014 1
NAMA RS PEMERINTAH YANG SUDAH
29 RS Mata Undaan 1 15 April 2013 1 DIAKREDITASI VERSI 2012
JAWA TIMUR - 9 RS 30 RS Panti Nirmala 1 03 January 2013 1
31 RS Premier Surabaya 1 18 March 2014 1 NO NAMA RS STATUS KEPEMILIKAN
32 RS Baptis Batu 1 20 May 2014 1
33 RS PT Semen Gresik 1 20 May 2014 1 1 RSCM
34 RS Adi Husada Kapasari 1 03 June 2014 1 Paripurna Kemkes
35 RS Premier Bintaro 1 16 July 2012 1 2 RSUP Fatmawati
36 RS Eka 1 01 November 2012 1 Paripurna Kemkes
BANTEN - 4 RS 37 RS Omni Alam Sutera Tangerang 1 04 September 2013 1 3 RSPAD Gatot Soebroto
38 RS Siloam Glenegles 1 08-Sep-14 1 Paripurna TNI AD
39 RS HerminaTangerang 1 17 February 2014 1 4 RSUD Soetomo
40 RS Cicendo 1 01 July 2014 1 Paripurna PemProv
41 RSIA HerminaBekasi 1 02 May 2013 1 5 RS TNI AL Ramelan
42 RSIA HerminaDepok 1 04 September 2013 1 Paripurna TNI AL
JAWA BARAT - 6 RS
43 RSIA Hermina Bogor 1 17 February 2014 1 6
44 RSIA Hermina Pasteur 1 07 April 2014 1 RS Cicendo Paripurna Kemkes
45 RS Siloam Gleneagles Bekasi 1 22 July 2014 1 7
46 RSUP Kariadi 1 04 September 2013 1 RSUP Kariadi Paripurna Kemkes
47 RS Telogorejo Semarang 1 04 September 2013 1 8
48 RSO Prof Dr. R.Soeharso 1 08 October 2014 1 RSUP Sardjito Paripurna Kemkes
JAWA TENGAH - 6 RS
49 PKU Muhamadiyah 1 26 March 2014 1 9
50 RS St. Elisabeth Semarang 1 22 April 2014 1 RSUD Wangaya Paripurna PemKot
51 RS Sultan Agung Semarang 1 16 July 2014 1 10
52 RSUP Sardjito 1 10 April 2014 1
RSUP Wahidin Sudirohusodo Paripurna Kemkes
53 RSU Panti Rapih 1 18-Sep-14 1 11 RSO Prof Dr. R.Soeharso
JOGJAKARTA - 4 RS
54 RSU Queen Latifa 1 22 July 2014 1
Paripurna Kemkes
55 RSK Bedah Nur Hidayah 1 24 February 2014 1 12
56 RSU Tabanan 1 05 May 2014 1
RSU Tabanan Madya PemKab
57 RSUD Wangaya 1 23 June 2014 1 13 RSUP Sanglah
BALI - 5 RS 58 RSUP Sanglah Denpasar 1 08-Sep-14 1 Denpasar Madya Kemkes
59 RS Surya Husada Bali 1 30 October 2013 1 14
60 RSK BIMC Bali 1 07 March 2014 1 RS TNI AL DR. Midiyato S Dasar TNI AL
SULAWESI SELATAN - 2 RS
61 RSUP Wahidin Sudirohusodo 1 30 December 2013 1 15
62 RSU Sinjai 1 26 March 2014 1 RSU Sinjai Dasar PemKab
Total 62 4 6 5 47 15 47
PERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGIS (PPS)/ STRATEGIC
IMPROVEMENT PLAN (SIP)

ADALAH RENCANA TINDAKAN YANG WAJIB DIBUAT TERTULIS


SETELAH RS MENDAPAT SERTIFIKAT AKREDITASI SEBAGAI BUKTI
UPAYA PENINGKATAN MUTU BERKESINAMBUNGAN BERUPA RESPON
TERHADAP HASIL REKOMENDASI SURVEIOR

1. Merupakan strategi/pendekatan yang akan diambil untuk memenuhi setiap persyaratan


yang belum terpenuhi
2. Menjelaskan tindakan spesifik yang akan dilakukan RS untuk mencapai hasil sesuai
Standar / elemen penilaian yang yang belum terpenuhi
3. Menjelaskan metoda yang dipakai untuk perbaikan/ pemenuhan standar dan elemen
penilaian guna perbaikan mutu berkesinambungan
4. Mengidentifikasi indikator pencapaian (berupa data) untuk mengevaluasi efektivitas dari
rencana perbaikan itu dan akan dicek setiap tahun oleh surveior pendamping
JAMINAN KESEHATAN DAN AKREDITASI

1. RS yang ingin bekerjasama dengan BPJS harus


memenuhi kriteria kriteria yang ditetapkan 
Permenkes No. 71/2013
2. RS harus melaksanakan proses kredensial oleh
BPJS Salah satu persyaratan mutlak
Kredensial oleh BPJS adalah Akreditasi RS
3. Standar-standar Akreditasi sangat terkait dan
melibatkan Peran Komite Medis dan Komite
Keperawatan
III. KEBIJAKAN
AKREDITASI PROGRAM KHUSUS

DASAR HUKUM TATA LAKSANA


AKREDITASI PROGRAM KHUSUS

Keputusan KARS nomor : 1666/KARS/X/2014


tanggal 1 Oktober 2014, tentang :
“Penetapan Status akreditasi RS
program khusus dengan sertifikat
kelulusan PERDANA “
KELULUSAN AKREDITASI
1. PERDANA
2. DASAR
3. MADYA
4. UTAMA
5. PARIPURNA
• BAB YANG DI AKREDITASI :
– SKP: SASARAN KESELAMATAN PASIEN
– HPK: HAK PASIEN DAN KELUARGA
– PPI: PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
– KPS: KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF

• TINGKAT KELULUSAN :PERDANA ( Sertifikat


dengan 1 bintang )

• SASARAN :
1.RS kelas D Pratama dan kelas D
2.RSU kelas C tanpa subspesialistik
3.RS Khusus kelas C tanpa subspesialistik
IV. SISTEM RUJUKAN
RS RUJUKAN REGIONAL DAN SISTEM RUJUKAN NASIONAL:
NASIONAL Penguatan Layanan Primer
Dan Peningkatan Kualitas Layanan Sekunder
FAKTA:
>70% Penyakit yang ditangani Panduan Klinis
RS adalah Penyakit PROFESI
Proses Rujukan
Kewenangan tingkat pertama
(puskesmas)

Memperkuat Meningkatkan
Layanan Kualitas
Kesehatan Layanan Kesehatan
Primer Penurunan Tingkat Rujukan
Kematian di RS

Penurunan Beban
Kapasitas RS

PPK tingkat I Regionalisasi RS


Daftar RS Rujukan Regional dan jejaringnya

JUMLAH RS RUJUKAN REGIONAL JUMLAH RS RUJUKAN JEJARING REGIONAL


Provinsi Total Jumlah Total Jumlah
KELAS B KELAS C KELAS D
KELAS A KELAS B KELAS C KELAS D
1 Sumatera Barat 0 3 0 0 3 0 17 3 20
2 Kepulauan Riau 1 2 1 0 4 0 7 4 11
3 Jambi 0 1 1 0 2 0 8 2 10
4 Kep. Bangka Belitung 0 1 3 0 4 0 0 4 4
5 Lampung 0 3 4 0 7 1 9 2 12
6 Jawa Barat 0 0 0 0 0 14 7 1 22
7 DI Yogyakarta 0 0 0 0 0 9 1 0 10
8 Jawa Tengah 6 6 0 0 12 11 6 17 34
9 Jawa Timur 4 9 0 0 13 15 21 6 42
10 Bali 0 5 0 0 5 1 4 0 5
11 Kalimantan Barat 0 3 2 0 5 1 5 6 12
12 Sulawesi Utara 2 9 0 0 11 1 18 18 37
13 Gorontalo 0 2 3 3 8 2 3 3 8
14 Sulawesi Tenggara 0 2 5 0 7 2 6 18 26
15 Sulawesi Barat 0 0 1 3 4 0 1 2 3
16 Sulawesi Selatan 1 4 2 0 7 1 17 1 19
17 Maluku 0 2 0 0 2 0 4 7 11
18 Papua 0 2 5 1 8 1 5 11 17
19 Kalimantan Tengah 0 2 2 0 4 1 6 6 13
20 Kalimantan Selatan 2 2 2 0 6 1 10 1 12
21 Papua Barat 0 0 2 0 2 0 4 6 10
22 NTT 0 0 0 0 0 0 7 6 13
23 Maluku Utara 0 1 0 0 1 0 0 3 3
16 59 33 7 115 61 166 127 354
KRITERIA RS RUJUKAN NASIONAL DAN REGIONAL

RS NASIONAL RS REGIONAL / PROP


NO KRITERIA
KMK HK.02.02/Menkes/390/2014 KMK HK.02.02/Menkes/391/2014

1 Penetapan peraturan Menteri Kesehatan Gubernur

Rujukan lintas prov/mengampu Rujukan lintas kab/mengampu


2 Akses rujukan
sekurangnya 4 prov sekurangnya 4 kab/ kota

3 Kelas RS A & RS Pendidikan B & RS Pendidikan


4 Akreditasi Paripurna, JCI / Kelas dunia Minimal Utama

Memiliki akses darat, udara dan air Memiliki akses darat, udara dan air
6 Transportasi
min. dari 4 Prov min. dari 4 kab

7 Sistem Remunerasi + +/-

Sister Hospital dg RS Rujukan Nasional /


7 Sister Hospital Sister Hospital dengan RS top di LN
ASEAN / Kelas A lainnya

8 Unggulan Min. 2 layanan subspesialis spesialistik


9 Anggaran Pusat dan Pemda terpilih Pusat dan Pemda
Provinsi dengan kategori penduduk
10 Jumlah Penduduk Menyesuaikan
padat
11 Evaluasi Setiap 5 th Setiap 5 th
TUGAS RS RUJUKAN REGIONAL TUGAS RS RUJUKAN NASIONAL
• Menjadi RS rujukan regional sebagai pengampu • menjadi RS rujukan nasional sebagai pengampu
rujukan medik dari RS kab/kota sesuai rujukan medik dari RS regional sesuai ketentuan
ketentuan yang berlaku; yang berlaku;
• Melakukan rujuk balik sesuai indikasi dan • melakukan rujuk balik sesuai indikasi dan
ketentuan yang berlaku; ketentuan yang berlaku;
• Mengembangkan layanan unggulan spesialistik • mengembangkan layanan unggulan
sesuai klasifikasi dan jenis RS; subspesialistik sesuai klasifikasi dan jenis RS;
• Menyusun standar prosedur operasional RS • menyusun standar prosedur operasional RS
dengan sistem rujukan yang merupakan dengan sistem rujukan dari RS regional
kolaborasi dari jejaring fasilitas pelayanan jejaringnya;
kesehatan di kab/kota;
• menyiapkan sumber daya manusia, sarana,
• Menyiapkan sumber daya manusia, sarana, prasarana, alat, bahan, fasilitas dan sistem
prasarana, alat, bahan, fasilitas dan sistem informasi yang mendukung pelayanan sebagai RS
informasi yang mendukung pelayanan sebagai rujukan nasional sesuai standar;
RS rujukan regional sesuai standar;
• mengembangkan Health Technology
• Merupakan jejaring penerapan Health Assesment/HTA khususnya penapisan teknologi
Technology Assesment/HTA khususnya tepat guna secara aktif di wilayah sekitarnya
penapisan teknologi tepat guna secara aktif di dengan mengutamakan produk dalam negeri
wilayah sekitarnya dengan mengutamakan termasuk menggunakan riset berbasis pelayanan;
produk dalam negeri termasuk menggunakan
• penguatanpenerapanhospital bylaws/peraturan
riset berbasis pelayanan;
internal RS yang menjadi landasan transparansi,
• Penguatan penerapan hospital akuntabilitas, etika dan hukum kesehatan di RS;
bylaws/peraturan internal RS yang menjadi
landasan transparansi, akuntabilitas, etika dan
hukum kesehatan di RS;
Kepmenkes NOMOR
HK.02.02/MENKES/390/2014

RS Rujukan Nasional sebagaimana dimaksud Diktum Kesatu namun belum


memenuhi kriteria yang ditetapkan, akan menjadi prioritas untuk dilakukan
assessment dan pembimbingan oleh Kemenkes untuk dipenuhi kriteria, standar, dan
pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku oleh Pemerintah dan Pemda

Kepmenkes NOMOR
HK.02.02/MENKES/391/2014
RS rujukan regional sebagaimana dimaksud namun belum
memenuhi kriteria yang ditetapkan, akan menjadi prioritas untuk
dilakukan pembimbingan secara berjenjang oleh Dinkes dan
Kemenkes untuk dipenuhi kriteria, standar, serta pembiayaan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku oleh Pemerintah dan
Pemda;
PENETAPAN RS RUJUKAN NASIONAL
(Kepmen No. HK.02.02/Menkes/390/2014)

Provinsi RS
No Nama RS
Rujukan Nasional
1 RSUP HAM Sumatera Utara
2 RSUP M. Djamil Sumatera Barat

3 RSUP M. Hoesin Sumatera Selatan


4 RSUPN CM DKI Jakarta
5 RSUP HS Jawa Barat
6 RSUP Kariadi Jawa Tengah
7 RSUP Sardjito DI Yogyakarta
8 RSUD Soetomo Jawa Timur
9 RSUP Sanglah Bali
10 RSUD Soedarso Kalimantan Barat
RSUD W.
11 Kalimantan Timur
Syahranie
12 RSUP WH Sulawesi Selatan
13 RSUP Kandou Sulawesi Utara
14 RSUD Dok II Papua
KESIMPULAN

1. RS wajib melaksanakan akreditasi setiap tiga tahun sekali sesuai amanah UU


no. 44/2009 ttg RS.
2. Diperlukan perubahan paradigma baru dalam menerapkan standar
akreditasi baru (versi 2012)
3. Akreditasi merupakan upaya untuk melakukan kendali mutu dalam
implementasi Program JKN persyaratan kredensial untuk bekerjasama
dengan BPJS sesuai Permenkes 71/2013
4. Pemenuhan target IKU 2019  800 RS Pemerintah terakreditasi.
5. Jumlah RS yang terakreditasi masih sangat sedikit (62 RS) dan semua
sertifikat akreditasi versi 2007 habis masa berlakunya (Juni 2015) 
diperlukan upaya bersama untuk mendukung pencapaian akreditasi RS di
Indonesia.
6. Sertifikasi Akreditasi “Awal Khusus” utk RS Kls. C, D, D Pratama  4 Standar
(SKP, HPK, PPI dan KPS)
7. Akreditasi merupakan salah 1 kriteria Penetapan RS Rujukan Nasional dan
Regional (Kepmenkes 390/2014) sbg pendukung Prioritas Kebijakan
Alokasi Anggaran dan sasaran pencapaian target-target kinerja Kemenkes
dalam Renstra 2015-2019

Anda mungkin juga menyukai