Pengantar Hukum Bisnis
Pengantar Hukum Bisnis
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat taufiq serta hidayah-Nya, terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyeselaikan makalah dengan
judul PENANAMAN MODAL.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk membantu mahasiswa dalam memahami sebuah penanam
modal yang memeng sangat rumit untuk mengetahuinya secara otodidak dan diperlukan keahlian
khusus dalam mengonsep sebuah penanaman modal.
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidak
akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................3
KESIMPULAN...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2. Berdasarkan Bentuknya
Penanaman modal dapat dikelompokkan menjadi 3 macam :
a. Direct Investment/ Penanaman modal langsung
Penanaman modal memberi kewenangan kepada Investor untuk secara langsung
mengontrol jalannya perusahaan dimana modalnya ditanam dan langsung pula menanggung
resiko atau untung rugi dari penanaman modal tersebut.
b. Port Folio Investment
Penanaman modal yang tidak memberi kewenangan kepada pemilik modal untuk
mengontrol jalannya perusahaan tetapi yang bersangkutan secara langsung menanggung
resiko atau untung rugi dari penanaman modal itu. Port Folio Investment ini dilakukan
dengan cara membeli saham suatu perusahaan kurang dari 50 % sehingga yang bersangkutan
tidak memegang suara mayoritas di dalam RUPS, misalnya dengan membeli saham di bursa
saham suatu perusahaan yang go public hanya menjual sahamnya kurang dari 25 % sehingga
pemilik perusahaan yang asli tetap memegang suara mayoritas agar kendali perusahannya
tidak berpindah kepada pihak lain. Namun demikian, dalam bidang usaha tertentu
berdasarkan perjanjian tertentu dapat saja pemegang saham mayoritas di beri hak kontrol
terhadap jalannya perusahaan.
c. Indirect Invesment/penanaman modal tidak langsung
Penanaman modal yang dilakukan dengan pembelian kredit sehingga si penanam
modal atau kreditur pada asasnya tidak mengontrol jalannya perusahaan dan tidak pula
menanggung resiko atas untung ruginya perusaaan itu. Pihak kreditur sebagai investor hanya
mengharapkan si debitur dapat mengembalikan pinjaman beserta bunganya menurut waktu
yang telah disepakati bersama, kreditur tidak mau tahu apakah kegiatan usaha milik debitur
memperoleh keuntungan atau tidak walaupun debitur mengalami kerugian di dalam
usahanya. Kreditur tetap akan menagih kredit yang telah diberikan beserta bunganya
DAFTAR PUSTAKA
Sihombing Jonker, 2009, Hukum penanaman Modal di Indonesia, Bandung : P.T Alumni
Amrizal, 1999, Hukum Bisnis, Risalah dan Praktek, Jakarta : Djambatan
Panjaitan Human, 2002, Hukum Penanaman Modal Asing, Jakarta :Medio