Makalah Bapak Andreas Sutrasno, S. PD, M. MPD Semester 2
Makalah Bapak Andreas Sutrasno, S. PD, M. MPD Semester 2
Penyusun
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
medis, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga radiografer, tenaga fungsional
kesehatan lainnya dan tenaga non kesehatan lain
Dalam mengemban visi dan misi, rumah sakit dihadapkan pada
tantangan berat seperti pergeseran pola penyakit, demografi - epidemiologi,
peningkatan mutu, pemenuhan tuntutan masyarakat, kompetisi ketat,
melaksanakan fungsi sosial, menghadapi implikasi globalisasi, eskalasi biaya
kesehatan dan sebagainya, sementara disisi lain rumah sakit dihadapkan pada
suatu keterbatasan yaitu subsidi pemerintah yang semakin berkurang,
pengelolaan yang masih diwarnai suasana “birokratis” dan produktivitas –
komitmen - integritas Sumber Daya Manusia yang belum optimal, sehingga
rumah sakit harus dapat lebih mandiri dalam pembiayaan operasional
pelayanan.
Sehingga dalam pengelolaan rumah sakit diperlukan tata kelola
keuangan yang fleksibel yang dapat menjawab tantangan dan permasalahan
pengelolaan rumah sakit pada umumnya. Penerapan PPK - BLUD akan
membuat Rumah Sakit Dr. R. Soetijono Blora lebih responsif dan agresif
dalam menghadapi tuntutan masyarakat serta dapat memberikan pelayanan
prima dan eskalasi perubahan yang bergitu cepat dengan cara melaksanakan
prinsip – prinsip ekonomi yang efektif dan efisien namun tidak meninggalkan
jatidirinya dalam mengemban misi sosial dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. TUJUAN ORGANISASI
Rumah sakit sebagai salah satu unsur penunjang Pemerintah Daerah
Kabupaten Blora dalam pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan
berkewajiban dalam menyusun rencana strategis.Melalui Keputusan Bupati
Blora No 900/741/2010 tanggal 12 Mei 2010 tentang Penetapan Status Pola
Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK-BLUD) secara Penuh kepada Rumah
Sakit Dr. R. Soetijono Blora Kabupaten Blora, rumah sakit ditetapkan sebagai
badan layanan umum daerah (BLUD). Realisasi dari surat keputusan ini baru
dilaksanakan mulai 1 Januari 2011. Dengan ditetapkan rumah sakit sebagai
BLUD, rumah sakit mempunyai keleluasaan dalam pengelolaan keuangan.
RSUD dr. R. Soetijono Blora, merupakan salah satu unsur pendukung
tugas Bupati di bidang pelayanan kesehatan paripurna. RSUD dr. R. Soetijono
Blora terakhir kali dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blora No
12 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata kerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Blora, Implementasi dari pelaksanaan Perda tersebut adalah
diterbitkannya Peraturan Bupati Blora Nomor 42 Tahun 2011 tentang
Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas RSUD dr. R. Soetijono
Blora. Susunan organisasi RSUD dr. R. Soetijono Blora terdiridari:
a. Direktur
b. Bagian Tata Usaha
c. Bidang Pelayanan
d. Bidang Penunjang
e. Bidang Pengembangan dan Informasi
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
3
Tujuan Organisasi:
Adapun secara operasional tujuan yang akan dicapai RSUD dr. R.
Soetijono Blora meliputi:
1. Meningkatkan jumlah dan kualifikasi dokter spesialis sesuai dengan
standar rumah sakit tipe C
2. meningkatkan jumlah tenaga paramedis sesuai dengan standar pelayanan
dan beban kerja
3. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rujukan
4. Meningkatkan sarana dan prasana rumah sakit yang memenuhi standar dan
memenuhi kebutuhan dokter spesialis untuk Pelayanan
5. Meningkatkan cakupan pelayanan bagi pasien non kuota BPJS
6. Mendapatkan Status Kelulusan Akreditasi Rumah Sakit.
2. VISI
Visi jangka menengah yang ingin diwujudkan oleh RSUD Dr. R. Soetijono
Blora selama lima tahun mendatang adalah :
“Sebagai Pusat Rujukan Dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Blora Dan
Sekitarnya Yang Didukung Sumber Daya Manusia Profesional”
Dari rumusan visi tersebut dapat dijelaskan bahwa :
a. RSUD dr. R. Soetijono yang merupakan salah satu rumah sakit daerah
yang ada di Blora, memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang relatif
cukup lengkap sehingga dapat menjadi pusat rujukan bagi rumah sakit
lain di wilayah Kabupaten Blora dan dapat sebagai pusat pelayanan
kesehatan bagi masyarakat Blora dan sekitarnya.
b. Sumber daya manusia profesional mencakup berbagai dimensi yaitu :
moralitas, kemampuan memberikan pelayanan, mutu pelayanan, menjaga
rasa aman dan kemauan untuk belajar.
4
MISI
1. Melaksanakan dan memberikan pelayanan kesehatan paripurna
2. Meningkatkan sumber daya manusia dan sistem managemen
3. Meningkatkan sarana dan prasarana
4. Memperjuangkan hak karyawan dan meningkatkan kesejahteraan.
5
b. Ancaman/ Treaths(T)
1) Kondisi geografis di Blora yang sebagian besar berupa hutan,
menyebabkan akses masyarakat untuk berobat di rumah sakit terutama
bagi penduduk yang jauh dari rumah sakit menjadi sulit.
2) Semakin tinggi tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat
sehingga membutuhkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai
standar..
3) Semakin banyaknya rumah sakit yang bermunculan sehingga
persaingan akan semakin ketat
4) Belum adanya kebijakan-kebijakan dari pemerintah daerah dalam
mengupayakan pengadaan dokter spesialis untuk memenuhi
kebutuhan dokter spesialis yang memasuki purna tugas maupun
menambah jumlah dan jenis spesilisasi.
5) Penilaian Akreditasi rumah sakit dan penentuan statusnya yang
menuntut pelayanan kesehatan di RSUD sesuai mutu dan standar
pelayanan.
6) Peralatan medis masih belum lengkap secara keseluruhan, sesuai
dengan kebutuhan para dokter spesialis untuk memberikan pelayanan
yang bermutu.
7) Perhitungan tarif pelayanan kesehatan belum sepenuhnya didasarkan
unit cost.
8) Sistem Informasi untuk mendukung manajemen RS masih belum
optimal, terutama akses informasi, ketepatan, akurasi, kecepatan,
kelengkapan, keterpaduan lintas program dan lintas sektor,
pemanfaatan data / informasi sebagai landasan dalam pengambilan
keputusan.
4. ANALISA LINGKUNGAN DALAM ORGANISASI
a. Kekuatan/ Strenghts (S)
1) Letak RSUD dr. R. SoetijonoBlora yang berada di KecamatanBlora, di
pusat kota kabupaten dan dekat dengan pusat pemerintahan
menyebabkan akses menuju rumah sakit relative mudah dijangkau
2) Sarana dan prasarana alat kesehatan yang ada di rumah sakit sudah
memenuhi Permenkes 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perijinan
rumah sakit
6
3) Sebagai rumah sakit tipe C, struktur organisasi rumah sakit dan jenis
layanan yang tidak terlalu kompleks, menyebabkan koordinasi lintas
program berjalan cukup baik
4) Semangat kerja karyawan untuk meningkatkan mutu pelayanan.
b. Kelemahan/ Weakness(W)
1) Tarif pelayanan kesehatan rumah sakit Pemerintah Blora ditetapkan
dengan Perbup no. 29 tahun 2011. Ada banyak aspek pertimbangan
dalam menetapkan tarif rumah sakit pemerintah di Blora salah satunya
adalah daya beli masyarakat. Dan tarif RSUD dr. R. Soetijono Blora
saat ini masih dipersepsi mahal oleh masyarakat.
2) Pelayanan dokter spesialis tidak tepat waktu, hal ini karena jumlah
dokter spesialis yang kurang namun melayani pasien yang sangat
banyak.
3) Sistem layanan internal dan layanan eksternal/jejaring rumah sakit
yang belum semuanya terintegrasi
4) Jumlah dan jenis dokter spesialis yang kurang, apalagi dengan adanya
perubahan pola penyakit di masyarakat yang semakin berkembang
sehingga dokter spesialis tidak hanya cukup dengan 4 spesialisasi
dasar sesuai dengan tipe rumah sakit (tipe C)
5) Budaya kerja organisasi belum dipahami dan dilaksanakan karyawan
dengan baik
6) Sebagai rumah sakit yang telah berdiri sejak lama dan adanya
perubahan orientasi pelayanan kesehatan berdasarkan pasient safety,
menyebabkan bangunan gedung rumah sakit beserta sarana
prasarananya disesuaikan dengan peraturan/standar yang berlaku.
7
2. Tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu yaitu
pelayanan yang memenuhi standar pelayanan minimal dan terpenuhinya
syarat kelulusan akreditasi rumah sakit
3. Belum lengkapnya sarana & prasarana untuk pelayanan kesehatan yang
sesuai standar dan untuk pengembangan pelayanan.
4. Belum optimalnya system informasi untuk mendukung manajemen
pelayanan di rumah sakit
6. STRATEGI ORGANISASI
Dari beberapa isu strategis di atas, maka strategi yang diambil RSUD
dr. R. SoetijonoBlora, adalah:
a. Membuat usulan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten melalui BKD
untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis
b. Membuka formasi tenaga keperawatan.
c. Merekrut tenaga keperawatan dan Penunjang Pelayanan kesehatan dengan
sistim kontrak/magang.
d. Melaksanakan Survei kepuasan pasien di setiap jenis pelayanan
e. Melaksanakan Pendidikan dan pelatihan service excellent
f. Mengadakan Pendidikan dan pelatihan inhouse training tenaga
keperawatan
g. Mengupayakan Peningkatan mutu pelayanan kesehatan melalui
pelaksanaan akreditasi RS
h. Membuat Usulan Program kegiatan dengan sumber anggaran dari APBD
Kab, APBD Prop, DBHCHT, APBN
i. Memberikan Pelayanan pasien non kuota BPJS
7. RENCANA KERJA
a. Program Peningkatan pelayanan BLUD Kesehatan Kegiatan Pelayanan
dan pendukung pelayanan BLUD rumah sakit
b. Program peningkatan kelancaran pelayanan dan administrasi umum
Kegiatan Penyediaan honorarium tenaga kontrak daerah
c. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur kegiatan pendidikan
dan pelatihan formal
8
d. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RS/RSJ/RS Paru-
paru/RS mata Kegiatan Penambahan ruang rawat inap RS (VVIP, VIP,
Kelas I, II, III)
e. Program bidang kesehatan bersumber dari pemerintah pusat dan
pemerintah provinsi, beserta dana pendampingnya kegiatan penyediaan
sarana dan prasarana pelayanan rujukan (DAK)
f. Program DBH Cukai Hasil tembakau Bidang kesehatan kegiatan
pemeliharaan dan pemulihan kesehatan akibat dampak rokok
g. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatankegiatan Kemitraan
pengobatan bagi pasien kurang mampu
BAB III
PE N UTU P
9
semakin ditingkat agar lebih transparan, profesional dan akuntabel untuk
mendukung upaya kemandirian dan meningkatkan daya saing
10