Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ENZIMOLOG

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat
menyelesaikan laporan mengenai Makalah tentang “Enzimologi” meliput pengertan dari enzim,
susunan enzim, ciri – ciri enzim, cara penamaan dari enzim, dan juga faktor yang mempengaruhi kerja
enzim.

Dalam penulisan laporan ini kami merasa masih banyak kekurangan - kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritk dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan laporan diskusi, khususnya kepada :
1. Ibu Ns. Heni Dwi Windarwat, M.Kep.Sp.Kep.J selaku dosen pembimbing kami pada mata kuliah
Bioscience 1.
2. Orang tua dan teman - teman anggota kelompok.
3. Semua pihak yang tdak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam
penulisan tugas ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritk dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun, penulis harapkan demi mencapai kesempurnaan makalah berikutnya.

Sekian penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga Allah
SWT senantasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Kediri, 25 Juli 2013

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kami mengambil tema enzimologi karena kami ingin belajar lebih dalam tentang enzim. Sering kali
kita dibuat bingung tentang materi enzim, oleh karena itu kami menyajikannya dalam bentuk tabel,
dengan tujuan dapat mempermudah pembaca dalam mengert dan memahami tempat dibentuknya
enzim, fungsi enzim, dan lain – lain.

Hal-hal berkaitan dengan enzim dipelajari dalam enzimologi. Dalam dunia pendidikan tnggi,
enzimologi tdak dipelajari tersendiri sebagai satu jurusan tersendiri tetapi sejumlah program studi
memberikan mata kuliah ini. Salam satunya Program studi yang sedang kami jalani ini.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang enzimologi.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa pengertan dari enzim?
2. Bagaimanakah susunan dari enzim?
3. Apa saja ciri – ciri dari enzim?
4. Bagaimana cara penamaan pada enzim?
5. Bagaimana cara kerja enzim?
6. Apa saja faktor yang memperngaruhi kerja enzim?

1.4 Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:

 Memudahkan pembaca mempelajari materi tentang enzimologi.


 Mampu menambah pemahaman pembaca tentang enzimologi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Enzim


Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptda (protein) yang berfungsi sebagai katalis
(senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim
bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian
mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktfan yang
dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas,
yang artnya setap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal
ini disebabkan perbedaan struktur kimia tap enzim yang bersifat tetap.
Enzim merupakan pengatur suatu reaksi. Berikut ini adalah contoh reaksi yang diatur oleh enzim:

Bahan tempat enzim bekerja disebut substrat. Dalam contoh reaksi di atas substratnya adalah
maltase
Maltosa
maltosa. Bahan 2glukosa
baru atau materi yang dibentuk sebagai hasil reaksi disebut produk. Dalam contoh
(substrat) (enzim) (produk)
reaksi di atas hanya ada 1 produk yaitu glukosa.

2.2 Susunan Enzim


Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan
bagian bukan protein.
 Bagian protein disebut apoenzim. Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya
terpengaruh oleh suhu dan Keasaman (pH). Berfungsi menentukan kekhususan dari enzim,
contoh, dari substrat yang sama dapat menjadi senyawa yang berlainan, tergantung dari
enzimnya.

 Bagian yang bukan protein disebut gugus prostetk. Gugus prostetk yang berasal dari molekul
anorganik disebut kofaktor. misalnya besi tembaga, seng. Gugus prostetk yang terdiri dari
senyawa organik kompleks disebut koenzim misalnya NADH, FADH, koenzim A dan vitamin B.
 Koenzim bersifat termostabil (tahan panas), mengandung ribose dan fosfat. Fungsinya
menentukan sifat dari reaksinya. Misalnya, apabila koenzim NADP (Nicotiamida Adenin
Denukleotid Phosfat) maka reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase. Disini NADP berfungsi
sebagai akseptor hidrogen.

3
 Koenzim dapat bertndak sebagai penerima / akseptor hidrogen, sepert NAD atau donor dari
gugus kimia, sepert ATP (Adenosin Tri Phosfat).

Gambar Holoenzim, apoenzim, koenzim, dan substrat

2.3 Ciri – Ciri Enzim


 Merupakan protein
Enzim adalah suatu protein. Dengan demikian sifat-sifat enzim sama dengan protein, yaitu
menggumpal pada suhu tnggi dan terpengaruh oleh pH.
 Bekerja secara khusus
Enzim bekerja secara khusus, artnya enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu,
tdak dapat mempengaruhi reaksi lainnya.
 Dapat digunakan berulang kali
Enzim dapat digunakan berulang kali karena enzim tdak berubah pada saat reaksi, akan tetapi
molekul enzim kadang rusak dan harus digant.
 Rusak oleh panas
Enzim rusak oleh panas karena enzim adalah suatu protein. Rusaknya enzim oleh panas disebut
denaturasi. Kebanyakan enzim rusak pada suhu di atas 50° C. Jika telah rusak, enzim tdak dapat
berfungsi lagi walaupun pada suhu normal.

4
 Diperlukan dalam jumlah sedikit
Oleh karena enzim berfungsi sebagai pemercepat reaksi sedangkan dia sendiri tdak ikut
bereaksi, maka jumlahnya tdak perlu banyak. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali,
selama enzim itu sendiri tdak rusak.
 Dapat bekerja bolak – balik
Umumnya, enzim dapat bekerja secara bolak¬balik. Artnya, suatu enzim dapat bekerja
menguraikan suatu persenyawaan menjadi persenyawaan-persenya¬waan lain, dan sebaliknya
dapat pula bekerja menyusun persenyawaan-persenyawaan itu menjadi

2.4 Sifat – Sifat Enzim


a. Enzim mengalami denaturasi / kerusakan pada temperatur tnggi.
b. Efektf dalam jumlah kecil.
c. Tidak berubah pada waktu reaksi berlangsung.
d. Tidak mempengaruhi keseimbangan, tetapi hanya mempercepat reaksi.
e. Spesifik untuk reaksi tertentu.

2.5 Penamaan Enzim


Enzim diberi nama sesuai dengan substratnya, dan diberi akhiran ase.
a. Enzim selulase adalah enzim yang dapat menguraikan selulosa.
b. Enzim lipase menguraikan lipid atau lemak.
c. Enzim protease menguraikan protein.
d. Enzim karbohidrase menguraikan karbohidrat.

2.6 Cara Kerja Enzim


Enzim mengkatalis reaksi dengan cara meningkatkan laju reaksi. Enzim meningkatkan laju reaksi
dengan cara menurunkan energi aktvasi (energi yang diperlukan untuk reaksi) dari EA1 menjadi
EA2. (Lihat Gambar 2.4). Penurunan energi aktvasi dilakukan dengan membentuk kompleks dengan
substrat. Setelah produk dihasilkan, kemudian enzim dilepaskan. Enzim bebas untuk membentuk
kompleks baru dengan substrat yang lain.

5
Enzim memiliki sisi aktf, yaitu bagian enzim yang berfungsi sebagai katalis. Pada sisi ini, terdapat
gugus prostetk yang diduga berfungsi sebagai zat elektrofilik sehingga dapat mengkatalis reaksi
yang diinginkan. Bentuk sisi aktf sangat spesifik sehingga diperlukan enzim yang spesifik pula.
Hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim. Agar dapat
bereaksi, enzim dan substrat harus saling komplementer.

Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan anak kunci, dan teori
kecocokan yang terinduksi.

a. Teori gembok dan anak kunci (Lock and key theory)


Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk kompleks, sepert kunci yang masuk dalam
gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi dengan energi aktvasi yang rendah.
Setelah bereaksi, kompleks lepas dan melepaskan produk serta membebaskan enzim.
b. Teori kecocokan yang terinduksi (Induced fit theory)
Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktf enzim merupakan bentuk yang fleksibel.
Ketka substrat memasuki sisi aktf enzim, bentuk sisi aktf termodifikasi melingkupi substrat
membentuk kompleks. Ketka produk sudah terlepas dari kompleks, enzim tdak aktf menjadi
bentuk yang lepas. Sehingga, substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim tersebut

6
2.7 Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim
 Suhu
Enzim bekerja opotmal pada suhu 30°C atau pada suhu tubuh, dan akan rusak pada suhu tnggi
dan nonaktf pada suhu rendah (0°C atau di bawahnya), tetapi tdak rusak. Jika suhunya kembali
normal enzim mampu bekerja kembali. Sementara pada suhu tnggi enzim rusak dan tdak dapat
berfungsi lagi.
 Derajat keasaman (pH)
Enzim bekerja optmal pada pH netral. Pada kondisi asam atau basa, kerja enzim terhambat.
 Hasil akhir
Kerja enzim dipengaruhi oleh hasil akhir. Hasil akhir yang menumpuk menyebabkan enzim sulit
“bertemu” dengan substrat. Semakin menumpuk hasil akhir, semakin lambat kerja enzim
 Zat penghambat
Zat yang dapat menghambat kerja enzim itu disebut penghambat atau inhibitor. Zat tersebut
memiliki struktur sepert enzim yang dapat “masuk” ke substrat, atau ada yang memiliki struktur
sepert substrat sehingga enzim “salah masuk” ke penghambat tersebut.
 Substrat
Substrat adalah zat yang diubah menjadi sesuatu yang baru. Umumnya, terdapat hubungan yang
sebanding antara substrat dengan hasil akhir apabila konsentrasi enzim tetap, pH konstan, dan
temperatur konstan. Jadi, apabila substrat yang tersedia dua kali lipat, maka hasil akhir juga dua
kali lipat.
 Air
Air berperan dalam memulai kegiatan enzim. Contoh pada waktu biji dalam keadaan kering
kegiatan enzim tdak kelihatan. Baru setelah ada air, melalui imbibisi mulailah biji berkecambah.

2.8 Contoh - contoh enzim dalam proses metabolisme.

7
 Enzim katalase. Enzim katalase berfungsi membantu pengubahan hidrogen peroksida menjadi air
dan oksigen. Katalase 2H2O2 → 2H2O + O2.
 Enzim oksidase. Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O 2 dengan suatu substrat
yang pada saat bersamaan juga mereduksikan O 2, sehingga terbentuk H2O.
 Enzim hidrase. Enzim hidrase berfungsi menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa
tanpa menyebabkan terurainya senyawa yang bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase,
akonitase.
 Enzim dehidrogenase. Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu zat ke
zat yang lain.
 Enzim transphosforilase. Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan H 3PO4 dari molekul
satu ke molekul lain dengan bantuan ion Mg 2+.
 Enzim karboksilase. Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organik secara bolak-
balik. Contoh pengubahan asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase piruvat.
 Enzim desmolase. Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau
penggabungan ikatan karbon. Contohnya, aldolase dalam pemecahan fruktosa menjadi
gliseraldehida dan dehidroksiaseton.
 Enzim peroksida. Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat,
sedangkan oksigen yang dipergunakan diambil dari H 2O2.

8
2.9 Tabel Enzim

Fungsi
No. Nama Enzim Letak Penghasil
Mengubah Menjadi

1. Ptalin / Amilase Mulut Amilum Maltosa Kelenjar Ludah

2. Pepsin Lambung Protein Pepton Lambung

3. Renin Lambung Mengendapkan kasein susu Lambung

4. Amilase Usus 12 Jari Maltosa Glukosa Pankreas

5. Tripsin Usus 12 Jari Pepton Asam Amino Pankreas

Asam Lemak &


6. Lipase Usus 12 Jari Lemak Pankreas
Gliserol

7. Erepsin Usus Halus Pepton Asam Amino Usus 12 Jari

8. Maltase Usus Halus Maltosa Glukosa + Glukosa Usus Halus

Glukosa +
9. Sukrase Usus Halus Sukrosa Usus Halus
Fruktosa
Glukosa +
10. Laktase Usus Halus Laktosa Usus Halus
Galaktosa

Anda mungkin juga menyukai