Anda di halaman 1dari 3

Ardha Site's

Physics is Fun ▼

Sabtu, 18 Mei 2013

Model Pembelajaran Portofolio


a.      Pengertian model pembelajaran portofolio
Portofolio berasal dari bahasa inggris “portfolio” yang artinya dokumen atau
surat-surat dan dapat juga diartikan sebagai kumpulan kertas-kertas berharga
dari suatu pekerjaan tertentu. Menurut Fajar portofolio adalah suatu
kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi
menurut panduan yang ditentukan. Panduan ini beragam tergantung pada
mata pelajaran dan tujuan penilaian portofolio. Biasanya portofolio ini
merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dalam model
pembelajaran ini setiap portofolio berisi karya terpilih siswa dari satu kelas
secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas,
mencari data, mengolah, menganalisis dan mencari pemecahan terhadap suatu
masalah yang dikaji.
b.    Langkah-langkah model pembelajaran portofolio adalah
Langkah-langkah model pembelajaran portofolio adalah
1)   Mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat
Dalam tahap ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru bersama
siswa yaitu : mendiskusikan tujuan, mencari masalah, apa saja yang siswa
ketahui, tentang masalah-masalah di masyarakat dan memberi tugas
pekerjaan rumah tentang masalah-masalah yang ada di lingkungan
masyarakat yang mereka anggap penting sesuai dengan kemampuan siswa.
2)   Memilih masalah untuk kajian kelas
Sebelum memilih masalah yang akan dikaji hendaknya para siswa mengkaji
terlebih dahulu pengetahuan yang telah mereka miliki tentang masalah di
masyarakat, dengan langkah sebagai berikut:
·      Mengkaji masalah yang telah dikumpulkan.
·          Mengadakan pemilihan secara demokratis tentang masalah yang akan
mereka kaji dengan cara memilih salah satu masalah yang telah ditulis di
papan tulis.
·  Melakukan penelitian lanjutan tentang masalah yang terpilih untuk dikaji
dengan mengumpulkan informasi.
3)   Mengumpulkan informasi masalah yang akan dikaji di kelas
Langkah-langkah dalam tahap ini adalah sebagai berikut:
·      Mengidentifikasi sumber-sumber informasi.
·      Tinjau ulang untuk memperoleh dan mendokumentasikan informasi.
·      Pengumpulan informasi.
4)   Mengembangkan portofolio kelas
Pada tahap ini, siswa hendaknya telah menyelesaikan penelitian yang
memadai untuk memulai membuat portofolio kelas, dengan langkah sebagai
berikut:
·    Kelas dibagi dalam 4 kelompok dan setiap kelompok akan bertanggung
jawab untuk membuat satu bagian portofolio.
·      Guru mengulas tugas-tugas rinciannya untuk portofolio.
·      Guru menjelaskan bahwa informasi yang dikumpulkan oleh tim penelitian
seringkali akan bermanfaat bagi lebih dari satu kelompok portofolio.
·   Guru menjelaskan spesifikasi portofolio yakni terdapat bagian  penayangan
dan bagian dokumentasi pada setiap kelompok.
5)   Penyajian portofolio (show case)
Dalam menyelenggarakan gelar kasus (show case), guru sebagai pihak
penyelenggara hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut:
·      Persiapan show case.
·      Pembukaan show case.
·          Penyajian oleh kelompok yang telah dibentuk disertai tanya-jawab oleh
dewan juri.
·      Selingan.
·      Tanggapan audiens.
·      Pengumuman dewan juri.
·      Kriteria dan format penilaian.
Penyajian portofolio (show case) dilaksanakan setelah kelas menyelesaikan
portofolio tampilan maupun portofolio dokumentasi. Pelaksanaan dapat
dilakukan pada akhir semester satu atau akhir semester dua bersamaan
dengan kenaikan kelas. Hal itu tergantung pada kondisi dan situasi sekolah.
6)   Merefleksi pada pengalaman belajar
Dalam kegiatan refleksi ini siswa diajak melakukan evaluasi tentang apa dan
bagaimana mereka belajar. Tujuan refleksi adalah untuk belajar menghindar
kesalahan di masa yang akan datang dan meningkatkan kinerja siswa.
c.       Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran portofolio
Menurut Nuryani dalam Nugrahaeni (2007) kelebihan dan kelemahan model
pembelajaran portofolio adalah
1)   Kelebihan model pembelajaran portofolio adalah
a) Memungkinkan pendidik mengakses kemampuan peserta didik untuk
membuat, menghasilkan berbagai tugas akademik.
b)    Memungkinkan pendidik menilai ketrampilan atau kecakapan peserta
didik.
c)  Mendorong kolaborasi antara peserta didik dengan pendidik, antara
peserta didik dengan peserta didik lainnya.
d) Memungkinkan pendidik mengintervensi proses dan menentukan dimana
pendidik tersebut perlu membantu.
2)   Kelemahan model pembelajaran portofolio adalah
a)    Memerlukan waktu yang relatif lama.
b)   Pendidik harus tekun, sabar dan terampil.
c)    Tidak ada kriteria yang standar.

Ardha Arief di 12:10 PM

Berbagi 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar
Link ke posting ini
Buat sebuah Link

‹ Beranda ›
Lihat versi web

My Profile

Ardha Arief
Ikuti 118

Setetes demi setetes air hujan pun dapat melubangi batu yang kokoh sebagai pelajaran
bahwa usaha yang dilakukan terus menerus dan pantang menyerah Insyaallah akan
mencapai hasil yang memuaskan.
(Palu, Mei 2014)
Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai