I. Latar Belakang
PT. Poci Kreasi Mandiri Sukabumi adalah salah satu perusahaan distributor
yang bergerak dibidang minuman, dibawah naungan PT. Gunung Slamet yang
berpusat di bandung. PT. Poci kreasi mandiri ini bertempat di Sukabumi dan sudah
berdiri sejak tahun 2012. Awalnya produk yang dijual pada perusahaan tersebut
berupa: teh poci, teh celup sosro, teh cap botol, dan beberapa merk lainya. Pada
tahun 2014, poci kreasi mandiri sukabumi berbeda divisi dengan PT. gunung slamet
masyarakat luas. Hal itu dikarenakan teh mempunyai manfaat yang cukup tinggi
bagi kesehatan. Tercatat konsumen teh per kapita pertahun berdasarkan data
susenas BPS sejak tahun 2002-2014 berfluktuatif namun cenderung naik, hal ini
Indonesia).
dan keinginan para konsumen yang sangat tergantung pada perilaku konsumennya
itu sendiri.
1
2
mempertahankan dan memuaskan pelanggan yang sudah ada dari pada mencari
disamping itu konsumen akan memiliki minat beli ulang atas produk tersebut
(repurchase intention).
atau posisi produk tersebut dalam benak atau ingatan konsumen dan akan menjadi
Minat beli adalah bagian dari komponen perilaku sikap konsumen dalam
mencobanya. Kemudian timbul rasa suka atau tidak suka terhadap produk. Rasa
suka terhadap produk dapat diambil bila konsumen mempunyai persepsi bahwa
3
produk yang mereka pilih berkualitas baik dan dapat memenuhi atau bahkan
melebihi keinginan dan harapan konsumen. Dengan kata lain produk tersebut
pembelian.
apa yang mempengaruhi minat beli ulang konsumen pada produk teh poci, sehingga
Mempengaruhi Minat Beli ulang Konsumen produk es teh poci PT. Poci
Kreasi Mandiri.”
Berdasarkan latar belakang di atas, Minat beli ulang produk yang tinggi
suatu produk, sehingga keputusan untuk mengadopsi produk tersebut timbul setelah
konsumen mencobanya. Kemudian timbul rasa suka atau tidak suka terhadap
produk. Rasa suka terhadap produk dapat diambil bila konsumen mempunyai
persepsi bahwa produk yang mereka pilih berkualitas baik dan dapat memenuhi
4
atau bahkan melebihi keinginan dan harapan konsumen. Dengan kata lain produk
juga ada harga, kualitas produk, dan citra merk. Yang diduga mempengaruhi minat
beli ulang konsumen, karena berdasarkan produk yang akan diteliti, ketiga faktor
ini sangat berkaitan dengan terjadinya minat beli ulang konsumen pada produk es
Maka dari itu penelitian ini dibatasi, peneliti hanya menganalisis faktor
kepuasan konsumen, faktor harga, kualitas produk dan citra merk. Yang
2. 2 Rumusan Masalah
2. 2. 2. Apakah faktor harga mempengaruhi minat beli ulang pada produk teh poci
kreasi mandiri?
2. 2. 3. Apakah faktor citra merk mempengaruhi minat beli ulang pada produk teh
faktor-faktor mengenai minat pembelian ulang konsumen pada produk teh poci tersebut.
Selain itu juga, sebagai pengaplikasian ilmu-ilmu yang telah dipelajari selama peneliti
6
Muhammadiyah Sukabumi
diantaranya adalah:
referensi akademik, khususnya tentang minat beli ulang konsumen, serta dapat
4. 1. Penelitian Terdahulu
yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang analisis faktor-faktor
Purbani, vidya hanesty & Suryo budi santoso (2013) dengan judul penelitian
layanan dan promosi terhadap keputusan pembelian” studi kasus pada konsumen
larissa aesthic center semarang. Berdasarkan analisis yang dilakukan dari hasil
penelitian ini, bahwa variabel persepsi harga, kualitas produk, diferensiasi produk,
konsumen yang unik karena di satu sisi konsumen menyukai harga yang relatif
murah tetapi di sisi lain konsumen mempertanyakan kualitas yang didapat dari
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu.
Perbedaan
Judul
No Nama Peneliti Penelitian yang
Penelitian Penelitian terdahulu
sedang dilakukan
1 Hardyanti Analisis Sistem 1. Metode yang 1. Metode yang
Setyasari dan Prosedur dilakukan
Moch Dzulkirom digunakan adalah
Pemberian meliputi
AR Kredit Usaha kualitatif
analisis
Dwiatmanto Mikro Guna kuantitatif yang 2. Terdiri dari satu
(2015) Meminimalisir
mencakup variabel yaitu
Terjadinya
aspek keuangan prosedur
Kredit
serta analisis pemberian kredit
Bermasalah
(Studi pada PT kualitatif yang
BPR Nusumma mencakup
Jatim Cabang aspek hukum,
Malang) pemasaran,
manajemen,
operasional,
sosial ekonomi,
dan analisa
mengenai
lingkungan
2. Terdiri dari
dua variabel
yaitu analisis
sitem (X) dan
prosedur
pemberian
kredit (Y)
2 Nurul Fitria dan Analisis 1. Pengumpulan 1. Pengumpulan
Raina Linda Sari Kebijakan data yaitu data
data yaitu
(2011) Pemberian sekunder dan
Kredit Dan data lainnya dengan
Pengaruh Non yang relevan
observasi,
Performing Loan 2. Terdiri dari
Terhadap Loan dua variabel wawancara,
To Deposit Ratio yaitu Variabel
dokumentasi,
Pada Pt. Bank bebas loanto
Rakyat deposit ratio study
Indonesia (Y) dan
kepustakaan
(Persero), Tbk (Independent
9
4. 2. Kerangka Pemikiran
bahwa prilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh yang kognisi
prilaku dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek dalam hidup
mereka. Paling tidak ada tiga ide penting dalam definisi di atas yaitu: prilaku
dan kognisi, prilaku dan kejadian di sekitar dan hal tersebut melibatkan pertukaran
grup, serta masyarakat secara merubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini
pengembangan studi pemasaran. Dalam hal studi prilaku konsumen, salah satu
jangkauan waktu tertentu, produk, dan individu atau grup tertentu. Dengan
demikian para mahasiswa prilaku konsumen harus berhati-hatiu untuk tidak terlalu
pemasaran, sifat dinamis prilaku konsumen menyiratkan bahwa seorang tidak boleh
berharap kepada satu strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang
sama di sepanjang waktu, pasar, dan indistri walaupun hal ini tampak sederhana
strategoi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang kita pikirkan
(kognisi) dan mereka rasakan (pengarauh), apa yang mereka lakukan (prilaku), dan
apa serta dimana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi dipengaruhi oleh apa
yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen. Disini kita tidak boleh hanya
konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran sejauh ini, juga menekankan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses yang mendahului dan menyusuli
tindakan ini. Ada tiga yaitu: Pengaruh konsumen, menyeluruh, antar budaya.
produk yang bersangkutan, sekalipun orang itu tidak terlibat dalam hal
Menurut Ike Kusdyah (2012) minat beli ulang merupakan salah satu dari
perilaku pembelian konsumen yang mana terdapat keseuaian antara nilai dari
pembelian ulang suatu barang, sebagian besar didasarkan pada rasa percara dan
value yang berkaitan dengan penggunaan barang tersebut. Hal tersebut didukung
oleh pernyataan Anoraga dalam Ike Kusdyah (2012) bahwa minat beli ulang adalah
minat konsumen dalam membeli yang dilihat dari pengalaman pembelian yang
masa lalu.
14
4. 2. 2. Kepuasan konsumen
menimbulkan persepsi suka atau tidak suka terhadap suatu produk atau jasa. Maka
dari itu perusahaan haruslah berusaha membuat strategi supaya produk atau jasa
tersebut bisa bertahan dalam benak konsumen. Sehingga minat akan pembelian
4. 2. 3. Harga
Menurut rewolt dikutip dalam rambat & hamdani (2008), disamping untuk
hasil studi brooking institution dan sebuah artikel jurnal yang menyertai oleh salah
3. Penetapan harga untuk mencapai suatu target market share (pangsa pasar)
4. 2. 5. Citra Merk
4. 2. 6. Kualitas Produk
target sasaran konsumen. Faktor ini merupakan ciri pembentuk citra merk itu
sendiri dan sulit untuk dijabarkan. konsumen tidak sependapat tentang faktor
kualitas yang sesuai dengan fungsi penggunaannya; tidak perlu melebihi. Istilah
yang ada pada kualitas produk adalah sesuai atau tidak sesuainya produk tersebut.
dengan proses evaluasi alternative tahap dua. Hasil dari pascakonsumsi adalah
kepuasan atau ketidak puasan pada produk tersebut. Kepuasan pada kualitas produk
tersebut akan mendorongkonsumen untuk membeli ulang produk tersebut. Hal ini
dapat membentuk terjadinya minat beli ulang konsumen berdasarkan pada kualitas
produk tertentu.
penelitian dalam menyusun suatu penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini
dilakukan pada Koperasi Citra Utama, penelitian ini dilakukan dalam rangka
berdasarkan bukti alamiah yang kuat. Oleh karena itu, metode dapat diartikan pula
sebagai prosedur atau rangkaian cara yang secara sistematis dalam menggali
kebenaran ilmiah.
di salurkan oleh Koperasi Citra Utama. Kasus tersebut merupakan fenomena awal
17
kredit yang telah disalurkan oleh koperasi Citra Utama, apakah telah sesuai dengan
indikasi masalah yang akan diteliti oleh penulis untuk diketahui dan diteliti lebih
mendalam.
Ferayanti diteruskan
Putri: 2010) untuk diproses
1) Dokumen 1) Ketua
Perjanjian dan kelengkapan Koperasi
pencairan
kredit Citra Utama
pinjaman
2) Perjanjian 2) Karyawan
kredit yang penyaluran
19
menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
data primernya yaitu informan yang dalam hal ini ialah Ketua Koperasi, Sekretaris
dan karyawan Koperasi Citra Utama. Sedangkan sumber data sekundernya yaitu
hasil studi kepustakaan dari berbagai sumber, seperti buku dan internet.
1. Data primer, adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara/interview yang
digunakan untuk kelengkapan sumber data dan atau untuk mengetahui maupun
kepustakaan dari berbagai sumber, seperti buku, dan hasil RAT Koperasi Citra
Data dan informasi yang diperoleh dari informan utama dan informan pendukung
digunakan untuk membantu peneliti dalam mengolah dan menganalisis data yang
Utama Cibadak Kabupaten Sukabumi. Berikut adalah Informan yang akan penulis
wawancara dalam penelitian ini, seperti yang dijelaskan dalam tabel berikut :
Tabel 5.4.1
Informan Penelitian
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
Data penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Data ini merupakan data yang
peneliti ketimbang mekanisme yang tak bernyawa sebagai instrumen primer dalam
diantaranya:
a. Observasi
lokasi penelitian. Para peneliti kualitatif juga dapat terlibat dalam peran-peran yang
(2013:267).
tersamar (overt observation and covert observation) dan observasi yang tak
the research is present at the scene of action but does not interact or participate.
Jadi dalam hal ini penulis datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak
23
ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Penulis mempelajari dan melihat bagaimana
proses pemberian kredit yang dilakukan oleh koperasi Citra Utama dan dokumen
b. Wawancara
mereka dengan telepon atau terlibat dalam focus group interview (interview dalam
kelompok tertetu) yang terdiri dri enam sampai delapan partisipan perkelompok.
yang secara umum tidak terstruktur (unstructured) dan bersifat terbuka (open
enden) yang dirancang untuk memunculkan pandangan dan opini dari para
wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta
mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan
(Sugiyono, 2010.413).
c. Dokumentasi
dokumen kualitatif. Dokumen ini bisa berupa dokumen publik (seperti, koran,
24
makalah, laporan kantor) ataupun dokumen privat (seperti, buku harian, diary,
Model analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh. Adapun aktivitas dalam analisis datanya, yaitu:
memfokuskan pada hal-hal yang penting sehingga dapat menentukan tema dan pola
selanjutnya. Proses tersebut dilakukan agar peneliti dapat melihat gambaran yang
lebih nyata tentang prosedur pemberian kredit yang diberikan oleh Koperasi Citra
Utama. Data yang dirasa tidak perlu atau tidak berhubungan dengan penelitian ini
pada objek penelitian. Hasil dari reduksi data akan menghasilkan penjelasan yang
lebih mendalam tentang prosedur pemberian kredit yang diberikan oleh Koperasi
Citra Utama, yang kemudian disajikan dalam teks naratif, gambar, dan bagan.
dapat berubah jika nantinya ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada
pada tahap awal sudah didukung oleh bukti-bukti yang valid, maka kesimpulan
mungkin dapat menjawab rumusan masalah, tetapi mungkin juga tidak, karena
rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan tidak
tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti. Untuk itu diperlukan uji kebenaran (uji kredibilitas)
a. Perpanjangan Pengamatan
Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat
kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat
menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para
responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.
26
b. Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat
dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan
peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Sebagai bekal peneliti
untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai
referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang
terkait dengan temuan yang diteliti.
c. Triangulasi
Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membandingkan
informasi atau data dengan cara yang berbeda. Untuk memperoleh kebenaran
informasi yang handal dan gambaran yang utuh mengenai informasi tertentu,
penulis menggunakan metode wawancara dan observasi atau pengamatan
untuk memastikan kebenaran informasi yang dimilikinya.
triangulasi sumber data. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara menanyakan hal
yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan wawancara semiterstruktur
sumber dengan cara menanyakan hal yang sama melalui sumber yang berbeda
kepada informan.
7.1 Lokasi
Kabupaten Sukabumi.
Adapun jadwal penelitian yang dilakukan penulis selama kurang lebih 2 bulan
terhitung dari bulan Oktober 2017 sampai dengan 29 Desember 2017. Dimana
selama kurun waktu tersebut, penulis melakukan beberapa tahapan penelitian mulai
27
dari persiapan penelitian sampai dengan pengujian. Namun sampai saat ini masih