Anda di halaman 1dari 27

RENCANA JUDUL: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli

ulang Konsumen produk teh poci PT. Poci Kreasi Mandiri.

I. Latar Belakang

PT. Poci Kreasi Mandiri Sukabumi adalah salah satu perusahaan distributor

yang bergerak dibidang minuman, dibawah naungan PT. Gunung Slamet yang

berpusat di bandung. PT. Poci kreasi mandiri ini bertempat di Sukabumi dan sudah

berdiri sejak tahun 2012. Awalnya produk yang dijual pada perusahaan tersebut

berupa: teh poci, teh celup sosro, teh cap botol, dan beberapa merk lainya. Pada

tahun 2014, poci kreasi mandiri sukabumi berbeda divisi dengan PT. gunung slamet

yang artinya hanya menjual produk teh poci saja.

Produk teh merupakan produk minuman yang seringkali diminati oleh

masyarakat luas. Hal itu dikarenakan teh mempunyai manfaat yang cukup tinggi

bagi kesehatan. Tercatat konsumen teh per kapita pertahun berdasarkan data

susenas BPS sejak tahun 2002-2014 berfluktuatif namun cenderung naik, hal ini

dikarenakan kebutuhan konsumen teh yang semakin banyak (Asosiasi Teh

Indonesia).

Dalam memanfaatkan fenomena ini setiap perusahaan harus mampu

memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya, karena kelangsungan hidup

perusahaan tersebut sebagai wadah yang berorientasi untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan para konsumen yang sangat tergantung pada perilaku konsumennya

itu sendiri.

1
2

Dengan demikian, perusahaan pasti berupaya sekuat tenaga untuk

mempertahankan dan memuaskan pelanggan yang sudah ada dari pada mencari

pelanggan baru. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan tentu

mempunyai keinginan agar produknya dapat terjual seperti yang diharapkan,

disamping itu konsumen akan memiliki minat beli ulang atas produk tersebut

(repurchase intention).

Tujuan untuk mencapai keinginan maupun kebutuhan konsumen adalah

tercapainya tingkat kepuasan setinggi mungkin. Kemampuan produk untuk

memberikan kepuasan tertinggi kepada pemakainya akan menguatkan kedudukan

atau posisi produk tersebut dalam benak atau ingatan konsumen dan akan menjadi

pilihan pertama bila mana terjadi pembelian untuk selanjutnya.

Minat beli adalah bagian dari komponen perilaku sikap konsumen dalam

mengkonsumsi suatu produk. Minat membeli merupakan bagian dari komponen

perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan respon untuk

bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Sedangkan minat

beli ulang merupakan minat pembelian yang didasarkan atas pengalaman

pembelian yang telah dilakukan sebelumnya.

Minat beli ulang produk yang tinggi mencerminkan tingkat kepuasan

konsumen ketika memutuskan untuk mengadopsi suatu produk, sehingga

keputusan untuk mengadopsi produk tersebut timbul setelah konsumen

mencobanya. Kemudian timbul rasa suka atau tidak suka terhadap produk. Rasa

suka terhadap produk dapat diambil bila konsumen mempunyai persepsi bahwa
3

produk yang mereka pilih berkualitas baik dan dapat memenuhi atau bahkan

melebihi keinginan dan harapan konsumen. Dengan kata lain produk tersebut

mempunyai nilai yang tinggi di mata konsumen.

Fenomena yang terjadi banyak konsumen yang melakukan pembelian bahkan

ada yang berulang-ulang. Penyebab terjadinya fenomena tersebut, yaitu adanya

beberapa faktor yang mempengaruhi minat pembelian ulang. Faktor-faktor ini

disebabkan oleh perilaku konsumen yang membeli produk berdasarkan pengalaman

pembelian.

Maka berdasarkan fenomena tersebut, peneliti ingin mengetahui faktor-faktor

apa yang mempengaruhi minat beli ulang konsumen pada produk teh poci, sehingga

tertarik mengambil judul untuk usulan penelitian “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Minat Beli ulang Konsumen produk es teh poci PT. Poci

Kreasi Mandiri.”

II. Identifikasi dan Rumusan Masalah

2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, Minat beli ulang produk yang tinggi

mencerminkan tingkat kepuasan konsumen ketika memutuskan untuk mengadopsi

suatu produk, sehingga keputusan untuk mengadopsi produk tersebut timbul setelah

konsumen mencobanya. Kemudian timbul rasa suka atau tidak suka terhadap

produk. Rasa suka terhadap produk dapat diambil bila konsumen mempunyai

persepsi bahwa produk yang mereka pilih berkualitas baik dan dapat memenuhi
4

atau bahkan melebihi keinginan dan harapan konsumen. Dengan kata lain produk

tersebut mempunyai nilai yang tinggi di mata konsumen.

Selain dari kepuasan konsumen yang menyebabkan minat pembelian ulang,

juga ada harga, kualitas produk, dan citra merk. Yang diduga mempengaruhi minat

beli ulang konsumen, karena berdasarkan produk yang akan diteliti, ketiga faktor

ini sangat berkaitan dengan terjadinya minat beli ulang konsumen pada produk es

teh poci, PT. Poci kreasi mandiri.

Maka dari itu penelitian ini dibatasi, peneliti hanya menganalisis faktor

kepuasan konsumen, faktor harga, kualitas produk dan citra merk. Yang

kemungkinan mempengaruhi minat beli ulang konsumen.

2. 2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka perumusan masalahnya

adalah sebagai berikut:

2. 2. 1. Apakah faktor kepuasan konsumen mempengaruhi minat beli ulang pada

produk teh poci kreasi mandiri?

2. 2. 2. Apakah faktor harga mempengaruhi minat beli ulang pada produk teh poci

kreasi mandiri?

2. 2. 3. Apakah faktor citra merk mempengaruhi minat beli ulang pada produk teh

poci kreasi mandiri?

2. 2. 4. Apakah faktor kualitas produk mempengaruhi minat beli ulang konsumen

pada produk the poci kreasi mandiri?


5

III. Tujuan dan Keguanaan Penelitian

3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh dan

mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan sehingga permasalahan yang

dijabarkan diatas bisa dijadikan langkah-langkah untuk melakukan suatu penelitian.

Selain itu, tujuan penelitian ini yaitu:

3. 1. 1. Untuk mengetahui kepuasan konsumen mempengaruhi minat beli ulang

konsumen produk teh poci pada PT. Poci kreasi mandiri.

3. 1. 2. Untuk mengetahui faktor harga mempengaruhi minat beli ulang konsumen

produk teh poci pada PT. Poci kreasi mandiri.

3. 1. 3. Untuk mengetahui faktor citra merk mempengaruhi minat beli ulang

konsumen produk teh poci pt. poci kreasi mandiri.

3. 1. 4. Untuk mengetahui faktor kualitas produk mempengaruhi minat beli ulang

konsumen produk teh poci pt. poci kreasi mandiri.

3.2 Kegunaan Penelitian

3.2.1 Kegunaan Teoretis

Peneliti berharap dapat memberikan suatu kontribusi dalam memberilkan

pemahaman terhadap target sasaran perilaku konsumen supaya mampu mengetahui

faktor-faktor mengenai minat pembelian ulang konsumen pada produk teh poci tersebut.

Selain itu juga, sebagai pengaplikasian ilmu-ilmu yang telah dipelajari selama peneliti
6

mendapatkan keilmuan pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas

Muhammadiyah Sukabumi

3.2.2 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan

diantaranya adalah:

3.2.2.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah pegetahuan, wawasan dan pengalaman dalam

meneliti permasalahan yang sama yang terjadi dilapangan tentang faktor-faktor

yang memepengaruhi minat beli ulang konsumen.

3.2.2.2 Bagi Perusahaan

Sebagai sarana informasi yang sifatnya membangun bagi perusahaan serta

memberikan sumbangan pemikiran dan masukan yang dapat membantu perusahaan

dalam menghadapi dan mengantisipasi masalah yang berkaitan dengan penelitian.

3.2.2.3 Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan menjadi

referensi akademik, khususnya tentang minat beli ulang konsumen, serta dapat

menjadi pelengkap informasi yang berguna bagi penelitian selanjutnya.


7

IV. Kerangka Pemikiran

4. 1. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini penulis memaparkan beberapa penelitian terdahulu

yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi minat beli ulang konsumen.

Purbani, vidya hanesty & Suryo budi santoso (2013) dengan judul penelitian

“analisis pengaruh persepsi harga, kualitas produk, diferensiasi produk, kualitas

layanan dan promosi terhadap keputusan pembelian” studi kasus pada konsumen

larissa aesthic center semarang. Berdasarkan analisis yang dilakukan dari hasil

penelitian ini, bahwa variabel persepsi harga, kualitas produk, diferensiasi produk,

kualitas layanan dan promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah variabel

promosi, sedangkan variabel yang pengaruhnya paling kecil adalah variabel

kualitas produk. Penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat karakteristik

konsumen yang unik karena di satu sisi konsumen menyukai harga yang relatif

murah tetapi di sisi lain konsumen mempertanyakan kualitas yang didapat dari

harga tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kuantitatif.

(jurnal of management Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013).


8

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu.

Perbedaan
Judul
No Nama Peneliti Penelitian yang
Penelitian Penelitian terdahulu
sedang dilakukan
1 Hardyanti Analisis Sistem 1. Metode yang 1. Metode yang
Setyasari dan Prosedur dilakukan
Moch Dzulkirom digunakan adalah
Pemberian meliputi
AR Kredit Usaha kualitatif
analisis
Dwiatmanto Mikro Guna kuantitatif yang 2. Terdiri dari satu
(2015) Meminimalisir
mencakup variabel yaitu
Terjadinya
aspek keuangan prosedur
Kredit
serta analisis pemberian kredit
Bermasalah
(Studi pada PT kualitatif yang
BPR Nusumma mencakup
Jatim Cabang aspek hukum,
Malang) pemasaran,
manajemen,
operasional,
sosial ekonomi,
dan analisa
mengenai
lingkungan
2. Terdiri dari
dua variabel
yaitu analisis
sitem (X) dan
prosedur
pemberian
kredit (Y)
2 Nurul Fitria dan Analisis 1. Pengumpulan 1. Pengumpulan
Raina Linda Sari Kebijakan data yaitu data
data yaitu
(2011) Pemberian sekunder dan
Kredit Dan data lainnya dengan
Pengaruh Non yang relevan
observasi,
Performing Loan 2. Terdiri dari
Terhadap Loan dua variabel wawancara,
To Deposit Ratio yaitu Variabel
dokumentasi,
Pada Pt. Bank bebas loanto
Rakyat deposit ratio study
Indonesia (Y) dan
kepustakaan
(Persero), Tbk (Independent
9

Cabang Rantau, Variable) non 2. Terdiri dari


Aceh Tamiang. performingloa satu variabel
( Periode 2007- n (X) yaitu
2011) 3. Metode yang prosedur
digunakan pemberian
dalam kredit
penelitian ini 3. Metode
adalah metode
Analisis Data
analisis
deskriptif yang
digunakan:
Data
Reduction
(Reduksi
Data), Data
Display
(Penyajian
Data), Data
Conclusion
(Kesimpulan
Data)

3 Dianauli (2006) Analisis 1. Terdiri dari 1. Terdiri dari


Pemberian dua variabel; satu variabel
Kredit dan yaitu sistem yaitu
pemberian (X) prosedur
Sistem
dan penagihan pemberian
Penagihan piutang (Y) kredit
Piutang Pada PT 2. Penelitian ini 2. Penelitian
Bank Rakyat menggunakan menggunaka
Indonesia metode n metode
(Persero) analisis kualitatif
Cabang Medan kuantitatif

4 Samsudin Prosedur 1. Penelitian ini 1. Penelitian ini


(2006) Pemberian menggunakan menggunaka
Kredit dan metode n metode
deskriptif dan kualitatif
Analisis Piutang
dianalisis cara
Pada PT Astra
10

Kredit analisis time


Companies series
Cabang Medan
5 Nurul Wahidah Analsis Sitem 1. Terdiri dua 1. Terdiri satu
(2003) dan Prosedur variabel yaitu variabel yaitu
Pemberian analisis sistem prosedur
(X) dan pemberian
Kredit Sebagai
prosedur kredit
Upaya pemberian
Meningkatkan kredit (Y)
Rentabilitas
Pada PT. BPR
Gunung Ringgit
Dinoyo Malang
Purnama Husna Analsis 1. Penelitian ini 1. Penelitian ini
6 (2005) Kebijakan menggunakan menggunaka
Pemberian metode n metode
kuantitaif kualitatif
Kupedes (Kredit
analisis
Umum
Pedesaan) Di
BRI Gedong
Tataan Kantor
Cabang Tanjung
Karang Kota
Bandar
Lampung
7 Danang Analisis 1. Metode yang 1. Metode yang
Novianto Setyo Prosedur digunakan digunakan
Nugroho Pemberian Dan adalah analisis adalah
Pengelolaan deskriptif kualitatif
(2010)
Kredit 2. Teknik 2. Teknik yang
Kepada Nasabah pembahasan digunakan
(Studi Kasus Pada yang adalah
Pd. Bpr Djoko digunakan kualitatif
Tingkir adalah analisis deskriptif
Kabupaten deskriptif
Sragen) kualitatif dan
analisis
deskriptif
kualitatif
11

4. 2. Kerangka Pemikiran

Menurut American Marketing Ascociation atau AMA mendefinisikan

bahwa prilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh yang kognisi

prilaku dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek dalam hidup

mereka. Paling tidak ada tiga ide penting dalam definisi di atas yaitu: prilaku

konsumen adalah dinamis, prilaku konsumen melibatkan interaksi antara pengaruh

dan kognisi, prilaku dan kejadian di sekitar dan hal tersebut melibatkan pertukaran

(Peter dan Olson, 2000)

1. Perilaku konsumen adalah dinamis

Menekankan bahwa prilaku konsumen dinamis berarti seorang konsumen

grup, serta masyarakat secara merubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini

memiliki implikasi terhadap studi prilaku konsumen, demikian juga terhadap

pengembangan studi pemasaran. Dalam hal studi prilaku konsumen, salah satu

implikasinya adalah generalisasi prilaku konsumen biasanya terbatas untuk satu

jangkauan waktu tertentu, produk, dan individu atau grup tertentu. Dengan

demikian para mahasiswa prilaku konsumen harus berhati-hatiu untuk tidak terlalu

mengeneralisasi teoori atau semua riset dalam hal mengembangkan strategi

pemasaran, sifat dinamis prilaku konsumen menyiratkan bahwa seorang tidak boleh

berharap kepada satu strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang

sama di sepanjang waktu, pasar, dan indistri walaupun hal ini tampak sederhana

namun banyak perusahaan gagal menyadari klebutuhan untuk mengadaptasi

strategi pemasaran di pasar yang berbeda. Prilaku konsumen melibatkan interaksi

antara pengaruh dan kognisi prilaku dan kejadian di seekitar.


12

Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan untuk mengembangkan

strategoi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang kita pikirkan

(kognisi) dan mereka rasakan (pengarauh), apa yang mereka lakukan (prilaku), dan

apa serta dimana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi dipengaruhi oleh apa

yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen. Disini kita tidak boleh hanya

menganalisis dampak kejadian disekitar terhadap pengaruh, kognisi, atau prilaku

seperti yang dilakukan dalam riset dasar.

Prilaku konsumen melibatkan pertukaran diantara individu. Prilaku

konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran sejauh ini, juga menekankan

pertukaran. Kenyataannya, peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran

dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan strategi pemasaran.

2. Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1995), mendefinisakan prilaku

konsumen sebagai tindakan yang terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi, dan

menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses yang mendahului dan menyusuli

tindakan ini. Ada tiga yaitu: Pengaruh konsumen, menyeluruh, antar budaya.

3. Menurut Winiardi (1991) prilaku konsumen dapat dirumuskan sebagai prilaku

yang ditunjukan oleh orang-orang yang ditunjukan untuk merencanakan, membeli,

dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa-jasa. Sedangkan prilaku

pembeli memusatkan perhatian terhadap prilaku individu khusus, yang membeli

produk yang bersangkutan, sekalipun orang itu tidak terlibat dalam hal

merencanakan pembelian tersebut, atau menggunakan produk tersebut.

4. Menurut pendapat pakar lain, dalam bukunya Anwar. P. M (1988) yaitu:

a. David. L. Loudo dan Albert J. Della Bitta (1984), mengemukakan bahwa


“prilaku konsumen dapat didefiniskan sebagai proses pengambilan keputusan
13

dan aktifitas individu secara fisik yang melibatkan dalam mengevaluasi,


memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan
jasa.

b. Gerald Zaltman dan Melanie Walendorf


Prilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang
dilakukan oleh individu, kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan,
mendapatkan suatu prioduk atau lainnya sebagai suatu akibat dari
pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber lainnya.

Berdasarkan dua pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa tindakan-

tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang

berhubungan yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam

mendapatkan, menggunakan barang-barang dalam jasa ekonomis.

4. 2. 1. Minat Beli Ulang Konsumen

Menurut Ike Kusdyah (2012) minat beli ulang merupakan salah satu dari

perilaku pembelian konsumen yang mana terdapat keseuaian antara nilai dari

barang atau jasa yang dapat menghasilkan minat konsumen untuk

mengkonsumsinya lagi di kemudian hari. Keinginan konsumen untuk melakukan

pembelian ulang suatu barang, sebagian besar didasarkan pada rasa percara dan

value yang berkaitan dengan penggunaan barang tersebut. Hal tersebut didukung

oleh pernyataan Anoraga dalam Ike Kusdyah (2012) bahwa minat beli ulang adalah

minat konsumen dalam membeli yang dilihat dari pengalaman pembelian yang

sudah dilakukan di masa lampau. Melalui pandangan-pandangan yang

dikemukakan, dapat dipahami bahwa minat beli ulang (repurchase intention)

adalah kecenderungan sikap pembelian konsumen terhadap produk yang dilakukan

berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu yang didasarkan pada pengalaman di

masa lalu.
14

4. 2. 2. Kepuasan konsumen

Kepuasan konsumen sangatlah penting bagi suatu perusahaan. Karena dapat

menimbulkan persepsi suka atau tidak suka terhadap suatu produk atau jasa. Maka

dari itu perusahaan haruslah berusaha membuat strategi supaya produk atau jasa

tersebut bisa bertahan dalam benak konsumen. Sehingga minat akan pembelian

ulang akan terjadi pada konsumen.

Menurut Kotler (2005:181) menyatakan bahwa: kepuasan adalah sejauh


mana suatu tingkatan produk dipersepsikan sesuai dengan harapan pembeli.
Kepuasan konsumen diartikan sebagai suatu keadaan dimana harapan konsumen
terhadap suatu produk sesuai dengan kenyataan yang diterima konsumen.”

Menurut rangkuti dalam jurnal emba, vol 3 (2015:31) menyatakan bahwa:


“kepuasan konsumen adalah respon atau reaksi terhadap ketidaksesuaian antara
tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja actual yang dirasakan setelah
penggunaan atau pemaian.”

4. 2. 3. Harga

Menurut rewolt dikutip dalam rambat & hamdani (2008), disamping untuk

mengetahui lingkungan pasar di mana harga-harga itu akan ditetapkan, manajer

pemasaran haruslah merumuskan dengan jelas dengan tujuan-tujuannya. Sebagai

hasil studi brooking institution dan sebuah artikel jurnal yang menyertai oleh salah

seorang penyidik utama, tujuan dalam suatu harga ini yaitu:

1. Penetapan harga untuk mencapai suatu target return on investment

(pengembailan atas investasi).

2. Stabilisasi harga dan margin

3. Penetapan harga untuk mencapai suatu target market share (pangsa pasar)

4. Penetapan harga untuk mencegah atau mengatasi persaingan.

5. Penetapan harga untuk memaksimalkan laba.


15

4. 2. 5. Citra Merk

4. 2. 6. Kualitas Produk

Kualitas produk mutlak harus ada dalam pelaksanaan perusahaan pada

target sasaran konsumen. Faktor ini merupakan ciri pembentuk citra merk itu

sendiri dan sulit untuk dijabarkan. konsumen tidak sependapat tentang faktor

pembentuk kualitas produk. Pertama, produk harus mampu mencapai tingkat

kualitas yang sesuai dengan fungsi penggunaannya; tidak perlu melebihi. Istilah

yang ada pada kualitas produk adalah sesuai atau tidak sesuainya produk tersebut.

Setelah konsumen mengkonsumsi suatu produk, konsumen akan

mengevaluasi pascapembelian dan pascakonsumsi. Proses ini juga bisa disebut

dengan proses evaluasi alternative tahap dua. Hasil dari pascakonsumsi adalah

kepuasan atau ketidak puasan pada produk tersebut. Kepuasan pada kualitas produk

tersebut akan mendorongkonsumen untuk membeli ulang produk tersebut. Hal ini

dapat membentuk terjadinya minat beli ulang konsumen berdasarkan pada kualitas

produk tertentu.

V. Objek dan Metodologi Penelitian

5.1 Objek Penelitian


16

Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik

penelitian dalam menyusun suatu penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini

dilakukan pada Koperasi Citra Utama, penelitian ini dilakukan dalam rangka

memperoleh data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang menyangkut

objek penelitian yaitu Prosedur Pemberian Kredit.

5.2 Metodologi Penelitian

Metode merupakan cara untuk mengungkapkan kebenaran yang objektif.

Kebenaran tersebut merupakan tujuan, sementara metode itu adalah cara.

Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar

berdasarkan bukti alamiah yang kuat. Oleh karena itu, metode dapat diartikan pula

sebagai prosedur atau rangkaian cara yang secara sistematis dalam menggali

kebenaran ilmiah.

Metode yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif mengenai

penelitian kualitatif menurut Creswell (2013:4) yaitu :

Penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan


memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap
berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini
melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan
prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan,
menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema
umum, dan menafsirkan makna data. Laporan akhir untuk penelitian ini memiliki
struktur atau kerangka yang fleksibel. Siapapun yang terlibat dalam bentuk
penelitian ini harus menerapkan cara pandang penelitian yang bergaya induktif,
berfokus terhadap makna individual, dan menerjemahkan kompleksitas suatu
persoalan.

Jenis penelitian ini mengenai permasalahan prosedur pemberian kredit yang

di salurkan oleh Koperasi Citra Utama. Kasus tersebut merupakan fenomena awal
17

yang ditemukan ketika penulis ingin mengetahui bagaimana prosedur pemberian

kredit yang telah disalurkan oleh koperasi Citra Utama, apakah telah sesuai dengan

sebagaimana mestinya ataukah sebaliknya. Fenomena inilah yang dijadikan

indikasi masalah yang akan diteliti oleh penulis untuk diketahui dan diteliti lebih

mendalam.

5.3 Operasionalisasi Konsep

Dalam operasionalisasi konsep menjelaskan mengenai instrumen yang

menjadi fokus penelitian peneliti. Agar mempermudah maka penulis menyajikan

data alam bentuk tabel.

Tabel 5.3 Opersional Konsep


Variabel Elemen yang
Dimensi Sumber Data
diteliti
Prosedur 1) Ketua
a. Calon
Pemberian kredit: peminjam Koperasi
terlebih Kredit Citra
1. Permohonan dahulu Utama
Kredit mengisi 2) Karyawan
2. Evaluasi formulir penyaluran
atau analisis permohonan kredit
kredit pinjaman
3. Keputusan koperasi
yang telah
pinjaman Permohonan tersedia. Citra Utama
4. Perjanjian Kredit b. Petugas 3) Sekretaris
pinjaman memberikan koperasi
dan petunjuk Citra Utama
Pencairan serta 4) Debitur
pinjaman bimbingan
kepada
M.Tohar calon dalam
dalam jurnal pengisian
(Guruh Tika formulir.
c. Proses
permohonan
18

Ferayanti diteruskan
Putri: 2010) untuk diproses

1. Analisis kredit 1) Ketua


5c : Koperasi
- Character Citra Utama
Evaluasi atau - Capacity 2) Karyawan
analisis kredit - Capital penyaluran
- Collateral kredit
- Condition koperasi
2. Melaksanakan Citra Utama
survey 3) Debitur
1) Ketentuan- 1) Ketua
ketentuan Koperasi
mengenai Citra Utama
jumlah 2) Karyawan
pinjaman yang penyaluran
disepakati, kredit Cittra
jumlah bunga Utama
yang akan
dibayarkan,
besarnya
Keputusan jaminan yang
pinjaman ditawarkan
dan
persyaratan
yang menjadi
dasar bagi
penyusunan
perjanjian
kredit
2) Laporan
analisis kredit

1) Dokumen 1) Ketua
Perjanjian dan kelengkapan Koperasi
pencairan
kredit Citra Utama
pinjaman
2) Perjanjian 2) Karyawan
kredit yang penyaluran
19

sudah ditanda kredit Citra


tangani Utama
3) Besarnya 3) Debitur
kredit harus
sesuai dengan
perjanjian
yang telah
disepakati
antara dana
yang
bersumber dari
debitur dan
pembiayaan
dari koperasi

5.4 Sumber Data

Apabila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat

menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber

data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder

merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,

misalnya lewat dokumen (Sugiyono, 2011:225). Penelitian menggunakan sumber

data primernya yaitu informan yang dalam hal ini ialah Ketua Koperasi, Sekretaris

dan karyawan Koperasi Citra Utama. Sedangkan sumber data sekundernya yaitu

hasil studi kepustakaan dari berbagai sumber, seperti buku dan internet.

Adapun jenis data yang digunakan pada penelitian kualitatif yaitu:

1. Data primer, adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk

menjawab masalah penelitiannya secara khusus. Data primer ini diperoleh


20

langsung dari hasil pengamatan/observasi dan wawancara di tempat penelitian

yaitu Koperasi Citra Utama

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara/interview yang

digunakan untuk kelengkapan sumber data dan atau untuk mengetahui maupun

membandingan keabsahan data dari penelitian. Dalam penelitian ini data

sekunder meliputi: dokumen-dokumen, arsip-arsip, catatan-catatan, hasil studi

kepustakaan dari berbagai sumber, seperti buku, dan hasil RAT Koperasi Citra

Utama, data debitur, dan internet.

Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara terhadap 5 informan.

Sebelum melakukan wawancara, penulis menyusun pedoman wawancara yang

selanjutnya dijadikan dasar dalam memberikan pertanyaan pada saat wawancara.

Data dan informasi yang diperoleh dari informan utama dan informan pendukung

digunakan untuk membantu peneliti dalam mengolah dan menganalisis data yang

berhubungan dengan prosedur pemberian kredit di koperasi simpan pinjam Citra

Utama Cibadak Kabupaten Sukabumi. Berikut adalah Informan yang akan penulis

wawancara dalam penelitian ini, seperti yang dijelaskan dalam tabel berikut :

Tabel 5.4.1
Informan Penelitian

Informan Alasan Penarikan Informan


Jabatan
21

Ketua Koperasi merupakan


atasan dari lembaga ini, selain
jabatan yang tinggi maka Ketua Koperasi
1.
pengetahuan mengenai seluk Citra Utama
beluk Koperasi Citra Utama
akan mendalam
Bagian penyaluran kredit akan
mengetahui prosedur dan proses
Karyawan
seperti apa saja sebelum kredit
penyaluran
2. di berikan kepada calon
kredit Cittra
penerima kredit ikut terlibat
Utama
dalam pemberian kredit, dan
analisis kredit
Ikut terlibat dalam pemberian
kredit, membantu prosedur Costumer
3.
kredit saat permohonan kredit Service
sampai pencairan
Debitur yang mengalami secara
4. langsung kegiatan permohonan Debitur
pemberian kredit
Debitur yang mengalami secara
5. langsung kegiatan permohonan Debitur
pemberian kredit

5.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Data penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Data ini merupakan data yang

disajikan dalam bentuk kata-kata (utamanya kata-kata partisipan) atau gambar-

gambar ketimbang angka-angka. “Penelitian kualitatif lebih memproritaskan

peneliti ketimbang mekanisme yang tak bernyawa sebagai instrumen primer dalam

pengumpulan data” Creswell (2013:266).


22

Langkah-langkah pengumpulan data meliputi usaha membatasi penelitian,

mengumpulkan informasi melalui observasi dan wawancara, baik yang terstruktur

maupun tidak, dokumentasi, materi-materi visual, serta usaha merancang protokol

untuk merekam/mencatat informasi. Teknik pengumpulan data tersebut

diantaranya:

a. Observasi

Observasi kualitatif merupakan observasi yang didalamnya peneliti langsung

turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di

lokasi penelitian. Dalam pengamatan ini, peneliti merekam/mencatat- baik dengan

cara terstruktur maupun semistruktur (misalnya, dengan mengajukan sejumlah

pertanyaan yang memang ingin diketahui oleh peneliti) aktivitas-aktivitas dalam

lokasi penelitian. Para peneliti kualitatif juga dapat terlibat dalam peran-peran yang

beragam, mulai dari sebagai non-partisipan hingga partisipan utuh Creswell

(2013:267).

Sanafiah Faisal mengklasifikasikan observasi menjadi observasi

berpartisipasi (participant observation), observasi secara terang-terangan dan

tersamar (overt observation and covert observation) dan observasi yang tak

berstruktur (unstructured observation). Menurut Sugiyono (2010:403) observasi

berpartisipasi menjadi empat yaitu ”passive participation, moderate participation,

active participation dan complete participation”.

Penulis melakukan observasi partisipasi pasif (passive participation) means

the research is present at the scene of action but does not interact or participate.

Jadi dalam hal ini penulis datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak
23

ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Penulis mempelajari dan melihat bagaimana

proses pemberian kredit yang dilakukan oleh koperasi Citra Utama dan dokumen

perusahaan yang berkaitan dengan topik yang diteliti selama observasi.

b. Wawancara

Dalam melakukan wawancara kualitatif, peneliti dapat melakukan face to

face interview (wawancara berhadap-hadapan) dengan partisipan, mewawancarai

mereka dengan telepon atau terlibat dalam focus group interview (interview dalam

kelompok tertetu) yang terdiri dri enam sampai delapan partisipan perkelompok.

Wawancara-wawancara seperti ini tentu saja memerlukan pertanyaan-pertanyaan

yang secara umum tidak terstruktur (unstructured) dan bersifat terbuka (open

enden) yang dirancang untuk memunculkan pandangan dan opini dari para

partisipan Creswell (2013:267).

Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara

semiterstruktur. Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept

interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan

wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan

permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta

pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu

mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan

(Sugiyono, 2010.413).

c. Dokumentasi

Selama proses penelitian, peneliti juga bisa mengumpulkan dokumen-

dokumen kualitatif. Dokumen ini bisa berupa dokumen publik (seperti, koran,
24

makalah, laporan kantor) ataupun dokumen privat (seperti, buku harian, diary,

surat, e-mail) (John W. Creswell, 2013:267). Penulis mengumpulkan data melalui

dokumen-dokumen koperasi Citra Utama dan laporan RAT Citra Utama.

d. Studi kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, majalah ilmiah, jurnal,

penelitian terdahulu guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-

teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan penelitian.

5.6 Metode Analisis Data

Model analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono

(2010:430), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,

sehingga datanya sudah jenuh. Adapun aktivitas dalam analisis datanya, yaitu:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Proses awal reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting sehingga dapat menentukan tema dan pola

selanjutnya. Proses tersebut dilakukan agar peneliti dapat melihat gambaran yang

lebih nyata tentang prosedur pemberian kredit yang diberikan oleh Koperasi Citra

Utama. Data yang dirasa tidak perlu atau tidak berhubungan dengan penelitian ini

akan direduksi atau disisihkan oleh peneliti.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah direduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan data tersebut

dengan tujuan mempermudah dalam memahami apa yang sesungguhnya terjadi


25

pada objek penelitian. Hasil dari reduksi data akan menghasilkan penjelasan yang

lebih mendalam tentang prosedur pemberian kredit yang diberikan oleh Koperasi

Citra Utama, yang kemudian disajikan dalam teks naratif, gambar, dan bagan.

3. Data Conclusion (Kesimpulan Data)

Kesimpulan awal yang akan dikemukakan masih bersifat sementara, karena

dapat berubah jika nantinya ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi bila kesimpulan yang dikemukakan

pada tahap awal sudah didukung oleh bukti-bukti yang valid, maka kesimpulan

tersebut sudah dapat dikatakan kredibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif

mungkin dapat menjawab rumusan masalah, tetapi mungkin juga tidak, karena

rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan tidak

akan selalu berkembang ketika peneliti berada dilapangan.

5.6 Pengujian Kredibilitas Data

Data-data atau temuan dalam penelitian kualitatif dinyatakan valid apabila

tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya

terjadi pada objek yang diteliti. Untuk itu diperlukan uji kebenaran (uji kredibilitas)

terhadap data yang didapatkan. Pengujian kredibilitas data penelitian dilakukan

dengan cara (Sugiyono, 2010:270):

a. Perpanjangan Pengamatan
Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat
kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat
menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para
responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.
26

b. Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat
dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan
peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Sebagai bekal peneliti
untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai
referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang
terkait dengan temuan yang diteliti.
c. Triangulasi
Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membandingkan
informasi atau data dengan cara yang berbeda. Untuk memperoleh kebenaran
informasi yang handal dan gambaran yang utuh mengenai informasi tertentu,
penulis menggunakan metode wawancara dan observasi atau pengamatan
untuk memastikan kebenaran informasi yang dimilikinya.

Pengujian kredibilitas data penelitian ini menggunakan triangulasi teknik dan

triangulasi sumber data. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara menanyakan hal

yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan wawancara semiterstruktur

kepada informan, observasi dan dokumentasi. Penulis melakukan Triangulasi

sumber dengan cara menanyakan hal yang sama melalui sumber yang berbeda

kepada informan.

VI. Lokasi dan Lamanya Penelitian

7.1 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Citra Utama Cibadak

yang berlokasdi di Jalan Perintis Kemerdekaan No.8 Kecamatan Cibadak

Kabupaten Sukabumi.

7.2 Jadwal Penelitian

Adapun jadwal penelitian yang dilakukan penulis selama kurang lebih 2 bulan

terhitung dari bulan Oktober 2017 sampai dengan 29 Desember 2017. Dimana

selama kurun waktu tersebut, penulis melakukan beberapa tahapan penelitian mulai
27

dari persiapan penelitian sampai dengan pengujian. Namun sampai saat ini masih

dalam penjajagan dan pengumpulan data.

Anda mungkin juga menyukai