Review Jurnal Supercritical
Review Jurnal Supercritical
NRP : 2314100136
Pada percobaan ini akan dibuat CeO2 nanopartikel (2 2 0) dengan metode rapid
hidrotermal dengan suhu operasi 1800C pada waktu 100 menit. Menggunakan
Ce(NO3)2 sebagai sumber cerium. Hexamethylenetetramine (HMT) sebagai
precipitant dan berpengaruh terhadap pembentukan struktur Kristal (2 2 0) dan
Polyvinylpyrrolidone (PVP) sebagai surfactact.
Tahapan percobaan :
1. 0.374 Gram Ce(NO3)2.6H2O, 0.09 g HMT, dan 0.4 g PVP dilarutkan pada
16 ml aquades.
Analisa percobaan :
2. Reactant gas (1% CO, 10% O2, dan 89% N2) dilewatkan melalui reactor
dengan flowrate 60 mL/menit
Dari analisa X-ray diffractometer menunjujan bahwa nano partikel CeO2 yang
dihasilkan dari proses hidrotermal menunjukan kristral CeO2 dengan struktur(1
1 1), (2 0 0), (2 2 0), (3 1 1), (2 2 2), (4 0 0), (3 1 1), dan (4 2 0).
kristal CeO2 dari analisa HRTEM menunjukan d-spacing 0.315 dan 0.314 nm
dan membentuk sudut 710 menunjukan struktur Kristal (1 1 1). Berdasarkan
gambar terliat bahwa struktu (2 2 0) adalah struktur mayoritas yang terbentuk.
Dengan analisa selected area electron diffraction (SAED) patern menunjukan
bahwa Nanopartikel CeO2 adalah struktur polycrystalline. Dari gambar 2d
terlihat bahwa Dari patern terlihat banyak titik titik (dots) menunjukan NPs
mengandung single-crystal particles
e. CO catalysis
Sintesis AlOOH
Peningkatan ion OH- pada critical point dapat dimanfaatkan untuk sintesis
nanopartikel. Peningkatan ion OH- dapat dilakukan menggunakan hydrolysis
garam logam (eq 2) dan di ikuti oleh reaksi dehidrasi (eq 3)
Untuk sintesis AlOOH maka reaksi dehydration (eq 3) tidak berjalan dikarenakan
pengaturan temperatur post-mixing (T2) dimana dibatasi sampai 3400C. downflow
steam (A) adalah aqueous solution 5% H2O2 pada tekanan 200 bar suhu 4000C
(20 mL/min). aluminium nitrate nonahydrate (0.05-0.2 M) digunakan sebagai
aqueous metal salt feed dengan flowrate 10 mL/min.
PAA (5x106 g/mol) digunakan sebagai flocculating agent. PAA (0.4 g) dilarutkan
pada air (1L) dan di injeksikan pada capping point (5mL/min) dimana parameter
hydrothermal sama seperti pada sintesis AlOOH. Suhu aliran slurry pada surface
modification stage (T3) adalah 1300C untuk mencegah surfaktan terdekomposisi.
PAA-AlOOH terflokulasi dari larutan colloid dalam waktu 30 menit.
800oC dengan 5oC/min dengan gas argon 200 mL/min. Perubahan fase dari
AlOOH menjadi Al2O3 dianalisa menggunakan XRD dimana sampel dipanaskan
dari 400-800oC dimana setiap kenaikan suhu 100oC dilakukan XRD.
Sifat optical dari Nanopartikel Cobalt oxide (Co3O4) menunjukan dua band
gaps viz 2.9 dan 2.4 eV. Data dari vibrating sample magnetometer (VSM)
menunjukan kemurian dari produk dengan single phase paramagnetic
behaviour.
b. Introduction
Cobalt oxide (Co3O4) paling stabil dengan band gap 1.48-2.19 eV, digunakan
sebagai p-type semiconductor. Berbagai metode sudah dikembangkan untuk
mensitesis nanopartikel Co3O4 termasuk dengan cara hydrothermal,
microwafe-assisted, dan reverse micelles. Namun hydrothermal lebih murah
dan lebih ramah lingkungan. Sintesis nanopartikel Co3O4 dengan cara
hydrothermal membutuhkan reducing dan precipitation agent.
c. Material and Method
Semua reagent dan solvent untuk sintesis dan analisis tersedia secara
komersial. X-ray powder diffraction (XRD) menggunakan Bruker AXS
diffractometer D8 ADVANCE dengan Cu=kα radiation dengan nickel beta
filter dengan range 2θ = 4o-84o. Fourier transform infrared dianalisa dengan
KBr disk dengan FT-IR Perkin-Elmer spectrophotometer. Analisa scanning
electron microscopy (SEM) menggunakan Philips XL-30ESEM. transmission
electron microscopy (TEM) menggunakan JEOL JEM 1400. Optical
absorption spectra dianalisa pada suhu ruangan menggunakan Cary 100 UV-
visible spectrophotometer dengan panjang gelombang 200-700 nm. Magnetic
measurements diuji menggunakan vibrating sample magnetometer (VSM)
(BHV-55,Riken, Japan)
Tahapan Persiapan Partikel Co3O4
Cobalt chloride (2.4 mmol) dilarutkan dalam 40 mL dair dengan 1% w/w triton
x-1). Larutan KOH dan surfaktan ditambahkan hingga terbentuk larutan
Nama : Rinaldi
NRP : 2314100136
Direct band gaps energy dari nanopartikel Co3O4 adalah 2.9 eV untuk MY-1
dan 2.4 eV untuk MY-2. Semua sifat magnetic Co3O4 di analisa pada suhu
ruangan. Gambar 4 menunjukan karakteristik dari paramagnetic. Walaupun
bulk Co3O4 menunjukan sifat anti-ferromagnetic.
SEM dan TEM images
Gambar 5 dan gambar 6 merupakan gambar SEM dan TEM dari MY-1 dan
MY-2 menunjukan bahwa Kristal Co3O4 terbentuk dari aggregation dari kristal
kecil selama proses sintesis dan morfologi nanopartikel Co3O4 yang terbentuk
seragam.
e. Conclusion
Nanopartikel Co3O4 MY-1 dan MY-2 degan morfologi yang sama berhasil
dibentuk dengan metode hydrothermal dengan mengunakan cobalt nitrate dan
acetate yang terdapat pada Triton X-100 sebagai surfaktan, KOH dan H2O2
sebagai homogeneous precipitating agents. Nanopartikel Co3O4 yang
terbentuk berbentuk spherical dengan ukuran rata-rata 26.6 nm (MY-1) and
21.3 nm (MY-2). Analisa karateristik menggunakan FTIR, XRD, SEM and
TEM. Optical properties dari nanopartikel Co3O4 menunjukan dua band gaps
2.9 dan 2.4 eV. Vibrating sample magnetometer (VSM) menunjukan Kristal
nanopartikel Co3O4 yang terbentuk murni, satu fase dan bersifat paramagnetic.