Pemangku kepentingan
dari pihak dalam
Eksekutif
Dewan direksi
Pemegang saham
Karyawan
JENIS JENIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Tanggung jawab ekonomi (Economic responsibilities) merupakan tanggung jawab social
perusahaan paling mendasar. Sebagaimana telah dibahas, beberapa pakar ekonomi melihat hal
ini sebagai satu satunya tanggung jawab social perusahaan yang sah. Untuk memenuhi tanggung
jawab ekonomi perusahaan, manajer harus memaksimalkan laba, jika memungkinkan. Tanggung
jawab inti perusahaan adalah meyediakan barang dan jasa kepada masyarakat dengan biaya
layak.
Tanggung jawab Hukum (Legal Responsibilities) mencermikan kewajiban perusaan
untuk mematuhi undang undang yang mengatur aktivitas bisnis. Tujuan dari undang undang
konsumen adalah memperbaiki “Keseimbangan Kekuasaan” antara pembeli dan penjual di pasar.
Bebrapa undang undang penting adalah undang undang pengepakan dan pelabelan ( federal fair
packaging and labeling act) yang mewajibkan pemberian label oleh perusahaan oleh perusahaan,
undang undang peminjaman (Truth in landing act) yang mengatur pemberian kredit untuk
individu, undang undang keselamatan konsumen ( Consumer product safety act) yang
melindungi konsumen dari risiko terluka saat menggunakan produk tertentu.
Gerakan lingkungan hidup memiliki dampak yang serupa terhadap undang undang bisnis.
Gerakan ini membuat undang undang perlindungan lingkungan yang sudah ada di tegakkan
dengan lebih ketat dan mendoring di berlalukannya undang undang baru yang lebih
komprehensif, seperti undang undang kebijakan lingkungan hidup nasional (National
Environmental policy act) yang ditujukan untuk melindungi keseimbangan ekologi di AS dan
membuat perlindungan lingkungan hidup sebagai sasaran kebijakan pemerintah federal. Undang
undang ini mewajibkan dilakukanya penelitian dampak lingkungan hidup ketika suatu konstruksi
baru dapat mengancam ekosistem yang sudah ada, dan mendirikan kualitas lingkungan hidup
(Cuncil Environmental Quality) untuk mengarahkan pengembangan bisnis. Salah satu produk
produk dari gerakan lingkungan hidup adalah pendirian badsn perlindungan lingkungan hidup
(Environmetal Protection Agency) federal, yang menerjemahkan dan mengadministrasi
kebijakan perlindungan lingkungan hidup yang dibuat oleh pemerintah AS
Tanggung jawab Etis ( Ethical responsibilities) adalah gagasan para manajer strategis
terhadap perilaku bisnis yang benar dan layak.
Tanggung jawab diskresi ( Discretionary Respondibilities) adalah tanggung jawab yang
secara suka rela dilakukan suatu organisasi bisnis, seperti hubungan masyarakat, kewargaan yang
baik, dan tanggung jawab social perusahaan secara penuh.
Audit Social
Audit social (Social Audit) mencoba mengukur kinerja social actual perusahaan di
bandingkan dengan tujuan social yang ditetapkan oleh perusahaan itu untuk dirinya sendiri.
Audit social dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan tersebut. Kredibilitas merupakan hal
penting jika manajemen menganggap penting hasil audit tersebut dan jika masyarakat umum
akan di yakinkan terhadap publikasi dari humas perusahaan.
Pemantauan dan Evaluasi yang berhati hati dan akurat atas aktifitas CSR perusahaan
adalah penting, tidak hanya karena penjuakan perusahaan ingin memastikan bahwa kebijakan
CSR dilakukan sesuai dengan yang direncanakan, tetapi juga karna aktivitas CSR pada dasarnya
bersifat terbuka bagi public untuk dicermati.
Audit Sosial dapat digunakan lebih dari sekedar memantau dan mengwasi kinerja social
perusahaan. Majaner juga menggunakan audit social untuk memindai lingkungan eksternal,
manentukan kerentanan perusahaan, dan melembaga kan CSR dalam perusahaan.
Tanggung jawab social perusahaan telah menjadi bagian yang sangat penting dalam
percakapan bisnis. Masalah nya bukanlah mengenai apakah perusahaan akan terlibat dalam
aktivitas yang bertanggung jawab secara social, tetapi bagaimana perusahaan akan terlibat.
Bagi sebagian besar perusahaan, tantanganya adalah bagaimana cara terbaik untuk
memperoleh manfaat social maksimal dari sejumlah tertentu sumber daya yang tersedia untuk
proyek proyek social.
Inti perdebatan CSR
Keuntungan bersama dari inisiatif
Fakta Strategi
Lima prinsip kolaborasi tanggung jawab social perusahaan yang berhasil :
1. Mengidentifikasikan Misi jangka panjang yang tahan lama
2. Mengontribusikan “Apa yang kami lakukan”
3. Mengontribusikan jasa khusus berskala besar
4. Menimbang pengaruh pemerintah
5. Menyusun dan menilai total paket manfaat
Menyusun Komponen Komponen tersebut
Dari kelima prinsip yang paling penting adalah prinsip kedua. Perusahaan
mengaplikasikan apa yang perusahaan lakukan paling baik dalam operasi komersial normal
terhadap aktivitas tanggung jawab social.
Prinsip ini konsisten dengan penelitian yang berpendapat bahwa aktivitas social yang
berkaitan erat dengan misi inti perusahaan di kelola paling efisien melalui internalisasi atau
kolaborasi.
Tren terbaru adalah bahwa kode ini juga ditampilkan secara menyolok pada situs web
perusahaan, dalam laporan tahunan, dan bersebelahan dengan poster title VII di majalah dinding
perusahaan.
Tren kedua adalah bahwa perusahaan perusahaan menambahkan ukuran ukuran
penegakan terhadap kode etiknya, termasuk kebijakan yang di rancang untuk memandu
karyawan mengenai apa yang harus dilakukan jika mereka melihat terjadinya pelanggaran dan
sanksi yang kan di kenakan, termasuk konsekuensinya terhadap pekerjaan serta kemungkinan
diajukannya tuntutan pidana dan perdata.
Tren ketiga adalah semakin meningkatnya perhatian perusahaan untuk memperbaiki
pelatihan karyawan dalam memahami kewajibanya berdasarkan pada kode etik perusahaan.
Tujuan nya adalah menekankan pertimbangan etika selama proses pengambilan keputusan.