Anda di halaman 1dari 17

PAKET PENYULUHAN

KAWASAN TANPA ROKOK

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

IRNA IV

RSUD DR.SAIFUL ANWAR MALANG

TAHUN 2017
LEMBAR PENGESAHAN

PAKET PENYULUHAN KAWASAN TANPA ROKOK

RSUD DR.SAIFUL ANWAR MALANG

Tanggal 28 Desember 2017

Oleh:

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

1. Zola Ismu Arjunanto


2. Elvira Bintang Mahadika
3. Riza Intaqwa Farikha

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing


Klinik

Kepala Ruangan
PAKET PENYULUHAN

KAWASAN TANPA ROKOK

Pokok Bahasan : Kawasan Tanpa ROKOK

Sasaran : Pasien, Keluarga Pasien dan Pengunjung

Hari/Tanggal : Kamis, 28 Desember 2017

Tempat : Ruang Penyuluhan IRNA IV

Waktu : 30 menit

Penyuluh : Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas


Muhammadiyah Malang

A. Latar Belakang
Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang tidak sehat akan
tetapi merokok dikalangan masyarakat adalah sebuah hal yang biasa,masyarakat
menganggap merokok sebuah perilaku yang bisa membuatdirinya senang, namun
permasalahan yang dihadapi saat ini adalah kesadaran masyarakat untuk tidak
merokok ditempat yang sudah ditentukan tidak boleh merokok / kawasan tanpa
rokok.

Kesadaran masyarakat saat ini sangat rendah untuk mewujudkan


kawasan tanpa rokok. Masyarakat cenderung tidak mengindahkan aturan yang
sudah dibuat, masyarakat tetap merokok dilingkungan yang sudah
dinyatakantidak boleh merokok, padahal berbagai peringatan yang dibuat oleh
pemerintah yang terdapat pada peraturan menteri kesehatan dan menteri dalam
negeri No. 188/MENKES/PB/2011 No. 7 Tahun 2011 tentang pedoman kawasan
tanpa rokok. Rendahnya kesadaran masyarakat menjadi alasan sulitnya untuk
mewujudkan kawasan tanpa rokok yang dibuktikan dengan masih banyaknya
masyarakat yang merokok di kawasan tanpa rokok.

WHO memprediksikan penyakit yang berkaitan dengan rokok akan


menjadi masalah kesehatan dunia. Dari tiap 10 orang dewasa yang meninggal 1
diantaranya meninggal karena disebabkan asap rokok yang terkandung zat
berbahaya yaitu Nikotin dan Tar.

Data WHO di tahun 2004 ditemukan sudah mencapai 5 juta kasus


kemtian setiap tahunya serta 70% terjadi di negara berkembang, termasuk
didalamnya di asia dan di Indonesia. Indonesia menduduki peringkat ke 5
konsumen rokok terbesar setelah China, Amerika, Rusia Dan Jepang,dari data
hasil riset kesehatan dasar tahun 2010 prevalensi perokok saat ini sebesar 34,7%.
Lebih dari separuh perokok (52,3%) 1-10 batang setiap hari dan 2 dari 5 perokok
saat ini merokok rata-rata 11-20 batang setiap hari. 4,7% perokok merokok 21-30
batang setiap hari dan 2.1% perokok merokok lebih dari 30 batang setiap hari.

Menurut Data Riset Kesehatan Dasar Provinsi Jawa Timur tahun


(2013). Prevalensi angka perokok setiap hari di jawa timur menduduki peringkat
ke 5 setelah Kepulauan Riau, NTB, Maluku Utara, Sumatera Selatan, dengan
nilai 23,9 dari setiap propinsi di indonesia. Dengan rata-rata usia kebiasaan
merokok umur ≥ 10 tahun dan rata-rata 84,2% yang merokok didalam
gedung/ruangan serta 76,2% merokok dirumah bersama anggota rumah tangga.

B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan ini selama 30 menit, peserta/
keluarga diharapkan mampu memahami kawasan mana yang dilarang untuk
merokok dan diperbolehkan untuk merokok.

2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, peserta/keluarga mampu menyebutkan:
a. Mengetahui pengertian Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
b. Mengetahui tujuan pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
c. Mengetahui manfaat pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
d. Mengetahui Kandungan rokok
e. Mengetahui Bahaya merokok
C. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah pasien, keluarga pasien dan pengunjung
D. Media
1. Leaflet
2. LCD
3. Power Point
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Struktur organisasi
1. Moderator : Elvira Bintang Mahadika
2. Penyaji : Riza Intaqwa Farikha
3. Observer : Zola Ismu A
G. Materi Penyuluhan (terlampir)
1. Mengetahui pengertian Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
2. Mengetahui tujuan pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
3. Mengetahui manfaat pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
4. Mengetahui Kandungan rokok
5. Mengetahui Bahaya merokok

H. Kegiatan Penyuluhan

TAHAP WAKTU KEGIATAN KEGIATAN METODE MEDIA


PENYULUHAN PESERTA
Pembukaan 5 menit  Membuka dengan  Menjawab salam  ceramah
salam
 Memperkenalakan  Mendengarkan
diri
 Menjelaskan  Memperhatikan
maksud dan tujuan
 Kontrak waktu  Mendengarkan
 Menggali  Menjawab
pengetahuan pertanyaan
peserta sebelum
dilakukan
penyuluhan
Penyajian 15 menit  Menjelaskan  Mendengarkan Ceramah, PPT
tentang :  Memberikan tanya
- Pengertian tanggapan dan jawab
Kawasan Tanpa pertanyaan
Rokok (KTR) mengenai hal yang
- Tujuan Kawasan kurang dimengerti
Tanpa Rokok  Memberi
(KTR) kesempatan kepada
- Manfaat peserta untuk
pelaksanaan bertanya
Kawasan Tanpa
Rokok (KTR).
- Kandungan rokok
- Bahaya merokok
Penutup 10 menit  Evaluasi :  Menjawab Ceramah, PPT
Penyaji bertanya pertanyaan tanya
kepada audience  Pengunjung jawab,
 Kesimpulan dari mendengarkan. Berdoa
materi penyuluhan  Menjawab Salam Bersama
 Memberikan Salam
Penutup dan
mengucapkan
terimakasih

I. SETTING TEMPAT

Riza
Bed Pasien
Peserta

Peserta
Peserta
LCD

Elvira

Zola Kamar Pasien

J. Pemantauan Dan Evaluasi


1. Pemantauan
a. Input

 Kegiatan penyuluhan dihadiri minimal 5 peserta


 Media penyuluhan yang digunakan LCD, Laptop dan Leaflet
 Paket penyuluhan sesuai SPO dan Up to Date
 Waktu kegiatan penyuluhan adalah 30 menit
 Tempat penyuluhan diruang penyuluhan
 Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan

b. Proses

 Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan


 Tidak ada peserta yang meninggalkan penyuluhan
 Narasumber menguasi materi dengan baik

c. Output

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan memahami


materi penyuluhan

d. Outcame
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatan
yang lebih baik

2. Evaluasi
Promosi Kesehatan Rumah Sakit untuk mengetahui efektifitas PKRS terhadap
Kawasan Tanpa ROKOK.
Lampiran Materi Penyuluhan

KAWASAN TANPA ROKOK

A. PENGERTIAN
Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk
dibakar, dihisap, dan / dihirup termasuk rokok kretek, putih, cerutu, atau bentuk
lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica, dan
spesies lainnya atau sintetis yang asapnya mengandung nikotin, tar, dengan atau
tanpa bahan tambahan. Kawasan tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area
yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi,
menjual, mengiklankan, dan atau mempromosikan produk tembakau. Kawasan
tanpa rokok (KTR) meliputi tempat-tempat sebagai berikut: fasilitas pelayanan
kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah,
angkutan umum, tempat kerja, tempat umum, dan tempat lain yang ditetapkan.
Namun, dengan adanya kawasa tanpa rokok, maka terdapat tempat
khusus merokok yang berarti ruangan yang diperuntukkan khusus untuk kegiatan
meroko yang berada dalam KTR. Tempat khusus merokok adalah tempat yang
mempunyai syarat sebagai berikut: merupakan ruang terbuka atau ruang yang
berhubungan langsung dengan udara luar sehingga dara dapat bersirkulasi dengan
baik, terpisah dari gedung/ tempat/ ruang utama dan ruang lain yang digunakan
uuntuk beraktifitas, jauh dari pintu masuk dan keluar, jdan auh dari tempat orang
berlalu lalang.

B. TUJUAN DAN LANDASAN HUKUM


Pengaturan Kawasan Tanpa Rokok diatur dalam:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
pasal 113 sampai dengan 116.
c. Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak.
e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia.
f. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen.
g. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
h. Peraturan pemerintah RI No.81 Th.1999
i. Peraturan pemerintah RI No.38 Th.2000
j. Peraturan pemerintah RI No.7 Th.2011
Pelaksanaan KTR secara umum bertujuan untuk melindungi masyarakat
terhadap resiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap
rokok, khususnya ditempat kerja, tempat umum, dan angkutan umum. Sedangkan
tujuan secara khusus adalah sebagai berikut:
a. Memberikan acuan bagi pemerintah daerah dalam menetapkan KTR
b. Memberikan perlindungan yang efektif dari bahaya asap rokok
c. Memberikan ruang dan lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat
d. Melindungi kesehatan masyarakat secara umum dari dampak buruk merokok
baik langsung maupun tidak langsung

C. Manfaat Kawasan tanpa Rokok


Manfaat secara umum darai adanya kawasan tanpa rokok adalah Penetapan
Kawasan Tanpa Rokok merupakan upaya perlindungan untuk masyarakat terhadap
risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok.
Penetapan Kawasan Tanpa Rokok ini perlu diselenggarakan di fasilitas pelayanan
kesehatan, tempat proses belajar mengajar , tempat anak bermain, tempat ibadah,
angkutan umum, tempat kerja, tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan.
a. Manfaat di tempat-tempat umum
1. Menciptakan tempat umum yang sehat, nyaman, dan, aman
2. Pengunjung tidak terganggu oleh asap rokok
3. Menegakkan etika merokok
4. Memberi citra yang positif
b. Manfaat di tempat kerja
1. Karyawan tidak terganggu asapa rokok
2. Mengurangi resiko terjadinya kebakaran
3. Biaya pemeliharaan kesehatan untuk karyawan berkurang
4. Meningkatkan produktifitas kerja dan menurunkan tingkat absensi
karyawan
5. Membantu karyawan berhenti merokok

D. Ruang lingkup dan Sasaran Kawasan Tanpa Rokok


Ruang lingkup kawasan tanpa rokok adalah sebagai berikut:
a. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Sasaran pada tempat ini
adalah Pimpinan/penanggung jawab/pengelola fasilitas pelayanan kesehatan,
Pasien, Pengunjung, dan tenaga medis dan non medis.
b. Tempat proses belajar mengajar adalah sarana yang digunakan untuk kegiatan
belajar , mengajar , pendidikan dan/atau pelatihan. Sasaran pada tempat ini
adalah Pimpinan/penanggung jawab/pengelola tempat proses belajar mengajar,
peserta didik/siswa, Tenaga kependidikan (guru), Unsur sekolah lainnya
(tenaga administrasi, pegawai di sekolah).
c. Tempat anak bermain adalah area baik tertutup maupun terbuka, yang
digunakan untuk kegiatan bermain anak-anak. Sasaran pada tempat ini adalah
Pimpinan/penanggung jawab/pengelola tempat anak bermain,
Pengguna/pengunjung tempat anak bermain.
d. Tempat ibadah adalah bangunan atau ruang tertutup yang memiliki ciri-ciri
tertentu yang khusus dipergunakan untuk beribadah bagi para pemeluk
masing-masing agama secara permanen, tidak termasuk tempat ibadah
keluarga.
e. Angkutan umum adalah alat angkutan bagi masyarakat yang dapat berupa
kendaraan darat, air dan udara biasanya dengan kompensasi. Sasaran pada
tempat ini adalah sebagai berikut Pengelola sarana penunjang di angkutan
umum (kantin, hiburan, dsb), Karyawan, Pengemudi dan awak angkutan,
Penumpang.
f. Tempat kerja adalah ruang atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya. Sasaran
pada tempat ini adalah Pimpinan/penanggung jawab/, pengelola sarana
penunjang di tempat kerja (kantin, toko, dsb), Staf/pegawai/karyawan, tamu.
g. Tempat umum adalah semua tempat tertutup yang dapat diakses oleh
masyarakat umum dan/atau tempat yang dapat dimanfaatkan bersama-sama
untuk kegiatan masyarakat yang dikelola oleh pemerintah, swasta dan
masyarakat. Sasaran pada tempat ini adalah Pimpinan/penanggung jawab/
pengelola sarana penunjang di tempat umum (restoran, hiburan, dsb),
Karyawan, Pengunjung/pengguna tempat umum.
h. Tempat lain yang ditetapkan adalah tempat terbuka yang dimanfaatkan
bersama-sama untuk kegiatan masyarakat.

E. Kandungan Rokok
Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis bahan kimia
berbahaya bagi tubuh. 400 diantaranya bisa berefek racun, sedangkan 40
diantaranya bisa mengakibatkan kanker. Berikut beberapa bahan kimia tersebut,
diantaranya yaitu:
a. Nikotin adalah cairan berminyak yang tidak berwarna dan dapat membuat rasa
perih yang sangat. Nikotin ini menghalangi kontraksi rasa lapar, itu sebabnya
seseorang bisa merasakan tidak lapar karena merokok.
b. Karbon monoksida (CO) adalah sejenis gas yang tidak berbau. Unsur ini
dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau
karbon. Zat ini sangat beracun, racun carbon monoksida akan membuat
seseorang gampang cape dan gerogi
c. Tar: bahasa indonesianya disebut ter. Zat ni sejenis cairan kental berwarna
coklat tua atau hitam yang diperoleh dengan cara distilasi dari kayu atau
arang, terdapat dalam rokok yang terdiri dari ratusan bahan kimia yang dapat
menyebabkan kanker paru-paru.
d. DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana): DDT merupakan racun serangga yang
biasanya digunakan untuk membunuh nyamuk, semut atau kecoa.
e. Aseton: Aseton adalah zat yang digunakan untuk melunturkan cat. Bisa
dibayangkan bahayanya apabila zat ini berada di dalam tubuh kita.
f. Formaldehid adalah sejenis gas yang tidak berwarna dengan bau yang tajam.
Gas ini adalah tergolong pengawet dan pembasmi hama. Formaldehyde ini
sangat beracun keras terhadap semua organism hidup.
g. Kadmium: adalah bahan kimia yang biasanya terdapat pada acccu atau aki
kendaraan bermotor
h. Arsenik: seperti DDT, arsenik merupakan bahan kimia yang sering digunakan
untuk membasmi serangga-serangga pengganggu. Biasanya kutu atau
serangga sekelasnya akan mampan bila diberantas dengan arsenik ini.
i. Ammonia adalah merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari
nitrogen dan dan hydrogen. Zat ini sangat tajam baunya dan sangat
merangsang.begitu kerasnya racun yang terdapat pada amoniaitu, sehingga
kalau disuntikkan sedikitpun ke dalam peredaran darah akan mengakibatkan
seseorang pingsan atau koma
j. Polonium-210: Bahan ini merupakan salah satu zat radio aktif, yaitu zat yang
mampu mengeluarkan radiasi aktif, yang bisa menyebabkan perubahan
struktur dan fungsi sel normal. Bahan-bahan radio aktif juga bisa
menyebabkan kanker.
k. Hidrogen sianida: adalah sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak mempunyai rasa.zat ini sangat efisien untuk menghalangi pernapasan.
Cianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya.
Sedkit saja cianida dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat
mengakibatkan kematian.
l. Vinil klorida: Zat ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan
plastik.
m. Naftalena: seperti DDT dan arsenik, bahan ini terdapat pada obat-obat
pembasmi serangga.
n. Methanol adalah sejenis cairan ringan yang gampang menguap dan mudah
terbakar. Meminum atau mengisap methanol dapat mengakibatkan kebutaan,
bahkan kematian.

F. Bahaya Merokok
Kerugian yang di timbulkan oleh rokok sangat banyak bagi kesehatan.
Berikut beberapa bahaya rokok yang perlu diketahui yaitu:
a. Efek racunnya terhadap perokok dibandingkan yang tidak merokok
1. 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
2. 4x menderita kanker esophagus
3. 2x kanker kandung kemih
4. 2x serangan jantung
b. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan
pemicu kanker di udara, dan 50 kali lipat mengandung bahan pengiritasi
mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun
yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi asap rokok
adalah tempat yang lebih berbahaya dari pada polusi dijalan raya yang
macet.
c. Sesorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok
bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang
perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang
dimilikinya terbatas.
d. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tregolong
miskin, sehingga dana kesejahtraan dan kesehatan keluarganya sering
diahlikan untuk membeli rokok.
e. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum
merokok untuk merokok agar dapat merasakan penderitaan yang sama
dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat.
Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok ditempat umum
agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup oleh orang lain,
sehingga orang lain akan terkena kanker
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.


Online:http://www.depkes.go.id/downloads/UU_No._36_Th_2
009_ttg_Kesehatan.pdf.

Peraturan Pemerintah Bersama Mentri Dalam Negeri Nomor


188/Menkes/PB/2011Online:http://pppl.depkes.go.id/_asset/_re
gulasi/49_Peraturan%20Bersama_Menkes%20Mendagri_KTR.
pdf

Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2013 Kota Semarang


Online:http://jdihukum.semarangkota.go.id/isi/2013/Perda%20
no.%203%0Th%202013.pdf.

Yayi surya, Nawi Ng, Retna Siwi Padmawati. Kawasan Tanpa Rokok Sebagai
Alternatif Pengendalian Tembakau Studi Efektifitas
Penerapan Kebijakan Kampus Bebas Rokok Terhadap
Perilaku dan Status Merokok Mahasiswa Di Fakultas
Kedokteran UGM, Yogyakarta. IKM UGM Yogyakarta.
2009

Kementerian Kesehatan. Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengembangan


Kawasan Tanpa Rokok . Jakarta :Kementerian Kesehatan RI,
2010

TCSC-IAKMI. Perlindungan Terhadap Paparan Asap Rokok Orang Lain, Jakarta

Aila Haris, Mukhtar Ikhsan, Rita Rogayah. Asap Rokok sebagai Bahan Pencemar
dalam Ruangan. Departemen Pulmonologi dan Ilmu
Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia - RS Persahabatan, Jakarta 2012
Supriyadi, Agus. 2014. Kawasan Tanpa Rokok Sebagai Perlindungan Masyarakat
Terhadap Paparan Asap Rokok Untuk Mencegah Penyakit
Terkait Rokok. Semarang: Program Studi S1 Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
Semarang

Anda mungkin juga menyukai