Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) MELALUI METODE

MNEMONIK DENGAN TEKNIK ASOSIASI PADA MATA KULIAH KANJI DASAR

Linna Meilia Rasiban


Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI
Korespondensi: Jln. Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154
Pos-el: linnameilia@upi.edu

Abstrak
Penerapan student centered learning (SCL) melalui metode Mnemonik
dengan teknik asosiasi pada mata kuliah kanji dasar (Shokyu Hyouki).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan media
pembelajaran serta pengaruhnya dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa
dalam pembelajaran kanji dasar Kanji merupakan salah satu unsur penting dalam
mempelajari bahasa Jepang, tapi sekaligus hal yang dianggap sulit dipelajari oleh
pembelajar bahasa Jepang. Selama ini dalam mengajarkan kanji sebagian besar
menggunakan metode ceramah dengan media yang berpusat pada pengajar
(teacher center). Penelitian ini untuk menjawab permasalahan mengenai kesulitan
mahasiswa dalam hal menghafal makna kanji dengan menitikberatkan pada
perbaikan media ajar yang selama ini telah dilakukan. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
media CD interaktif dapat membantu mahasiswa dalam menghafal makna kanji
terutama pada saat mengerjakan soal ujian.
Kata kunci : SCL, metode mnemonik, teknik asosiasi, kanji dasar
Abstract
Application of student centered learning (SCL) through mnemonics method
and associated technique in basic Kanji (Shokyu Hyouki). The purpose of this
study was to determine the effectiveness of instructional media and its influence in
improving students' ability in learning basic kanji. Kanji is one important element
in studying the Japanese language, but at the same time, it is the most difficult by
Japanese learners. So far, in most of the kanji taught using lecture method with
media-centered teaching (teacher center). This research concerns about student
difficulties in memorizing kanji meaning with emphasis on the improvement of
instructional media that had been done. The research method used was
experimental method. Based on the results of this study concluded that sufficient
media interactive CD helps students to memorize kanji meaning, especially when
working on the exam.
Keywords: SCL, mnemonics method,associated technique,basic kanji.

180
PENDAHULUAN berakhir, mahasiswa hanya bisa mengingat
Kanji merupakan salah satu unsur huruf kanji pada saat itu saja, tetapi pada
penting dalam mempelajari bahasa Jepang, waktu berikutnya susah sekali mengingat
tapi sekaligus hal yang paling sulit dan cara baca huruf kanji yang sudah dipelajari
ditakuti oleh pembelajar bahasa Jepang. bahkan mahasiswa tidak dapat
Sejalan dengan perkembangan teknologi, membayangkan bagaimana cara
paradigma model pembelajaran pun sedikit menuliskannya. Ditambah pula, buku
demi sedikit berubah. Tujuan pegangan yang tidak menunjang.
pembelajaran dan kebutuhan belajar Hal ini diperkuat dari hasil angket
disusun berdasarkan keinginan para yang telah disebarkan kepada mahasiswa
pendidik bukan peserta didik. Sehingga JPBJ FPBS UPI diketahui bahwa 80%
motivasi untuk belajar menjadi hilang mahasiswa yang mengambil mata kuliah
disebabkan oleh kenyataan bahwa peserta Shokyu Hyouki merasa kesulitan dalam
didik diharuskan belajar menurut apa yang mengingat makna kanji dan menghafal
harus dipelajari, bukan apa yang cara bacanya. Selama ini yang
diinginkan oleh peserta didik. Padahal dipergunakan dalam pembelajaran Shokyu
motivasi dari dalam diri sendiri adalah Hyouki hanya menggunakan buku utama
sangat dibutuhkan bagi seorang peserta dan buku tugas / lembar latihan. Dalam
didik untuk terus dan suka belajar. hasil tiap minggunya bagus, tetapi setiap
Seiring pendapat Fenty (2011) ada tes keseluruhan mahasiswa merasa
bahwa perbedaan mendasar antara student kesulitan (Meilia, 2012).
centered learning (SCL) dengan teacher Oleh karena itu, untuk menyikapi
centered learning (TCL) terlihat jelas pada permasalahan ini diperlukan metode
orientasinya. Orientasi strategi SCL lebih pembelajaran yang lebih komunikatif dan
menekankan pada terjadinya kegiatan materi yang menunjang dan lebih
belajar oleh siswa, atau berorientasi pada interaktif. Penulis menggunakan model
pembelajaran (learning oriented), pembelajaran yang berpusat pada
sedangkan strategi TCL lebih berorientasi mahasiswa (Student-Centered Learning)
pada konten (content oriented). Dengan untuk membantu cara menghafal makna
kata lain, pada SCL mengajar tidak lagi dan cara baca kanji secara mandiri
dipahami sebagai proses untuk disesuaikan kebutuhan. Media yang
mentransfer informasi, akan digunakan adalah CD interaktif
tetapi sebagai wahana untuk memfasilitasi mnemonik. Karena selama ini media yang
terjadinya pembelajaran. digunakan hanya media power point dan
Berdasarkan hasil studi buku saja.
pendahuluan melalui observasi dan Hal ini didasari dari penelitian
wawancara dengan siswa yang telah sebelumnya bahwa hasil penelitian
mengikuti mata kuliah Shokyu Dokkai / menunjukkan bahwa kemampuan
Hyouki bahwa setelah pembelajaran responden dalam mengingat huruf kanji

181
setelah menggunakan metode mnemonik menerima pengetahuan tidak lagi pasif.
teknik asosiasi belum bisa dikatakan Dengan demikian sangat mungkin
meningkat,karena dari setiap responden nantinya siswa didik menjadi lebih pintar
menunjukkan hasil yang berbeda-beda dari gurunya (tidak seperti film silat jaman
yang dipengaruhi oleh faktor minat dahulu dimana murid selalu kalah dari
terhadap kanji dan gaya belajar masing- gurunya) apabila sang guru tidak aktif
masing (Meilia, 2012). mengembangkan pengetahuannya.
Dalam blognya Santoso (2011) SCL tidak melupakan peran
menuliskan bahwa pembelajaran Student- dosen, dalam SCL dosen masih memiliki
Centered Learning (selanjutnya disingkat peran seperti (1) bertindak sebagai
SCL) menekankan pada minat, kebutuhan fasilitator dan motivator dalam proses
dan kemampuan individu, menjanjikan pembelajaran; (2) mengkaji kompetensi
model belajar yang menggali motivasi matakuliah yang perlu dikuasai mahasiswa
intrinsik untuk membangun masyarakat di akhir pembelajaran; (3) merancang
yang suka dan selalu belajar. Model strategi dan lingkungan pembelajaran
belajar ini sekaligus dapat dengan menyediakan berbagaipengalaman
mengembangkan kualitas sumber daya belajar yang diperlukan mahasiswa dalam
manusia yang dibutuhkan masyarakat rangka mencapai kompetensi yang
seperti kreativitas, kepemimpinan, rasa dibebankan pada matakuliah yang diampu;
percaya diri, kemandirian, kedisiplinan, (4) membantu mahasiswa mengakses
kekritisan dalam berpikir, kemampuan informasi, menata dan memprosesnya
berkomunikasi dan bekerja dalam tim, untuk dimanfaatkan dalam memecahkan
keahlian teknis, serta wawasan permasalahan nyata; (5) mengidentifikasi
globaluntuk dapat selalu beradaptasi dan menentukan pola penilaian hasil
terhadap perubahan dan perkembangan belajar mahasiswa yang relevan dengan
(2006). kompetensinya.
Paradigma pembelajaran SCL, Sementara itu, peran yang harus
dosen hanya sebagai fasilitator dan dilakukan mahasiswa dalam pembelajaran
motivator dengan menyediakan beberapa SCL adalah (1) mengkaji kompetensi
strategi belajar yang memungkinkan matakuliah yang dipaparkan dosen; (2)
mahasiswa (bersama dosen) memilih, mengkaji strategi pembelajaran yang
menemukan dan menyusun pengetahuan ditawarkan dosen; (3) membuat rencana
serta cara mengembangkan pembelajaran untuk matakuliah yang
ketrampilannya (method of inquiry and diikutinya; (4) belajar secara aktif (dengan
discovery). Pada SCL, ilmu pengetahuan cara mendengar, membaca, menulis,
tidak lagi dianggap statik tetapi dinamis diskusi, dan terlibat dalam pemecahan
dimana peserta didik secara aktif masalah serta lebih penting lagi terlibat
mengembangkan ketrampilan dan dalam kegiatan berfikir; (5) tingkat tinggi
pengetahuannya artinya siswa secara aktif seperti analisis, sintesis dan evaluasi), baik

182
secara individu maupun berkelompok; (6) Stine (1999), mnemonik adalah
mengoptimalkan kemampuan dirinya. kemampuan otak untuk menghubungkan
Sedangkan Pada TCL, peran kata-kata, ide, dan khayalan. Berdasarkan
mahasiswa untuk aktif dalam perkuliahan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa
menjadi terbatas. Perbaikan dari metode mnemonik adalah teknik untuk
ini biasanya berupa diskusi tanya jawab memudahkan mengingat sesuatu yang
tetapi dengan tetap mengedepankan peran dilakukan dengan membuat rumusan atau
dosen dalam perkuliahan. Dalam bahasa ungkapan, atau menghubungkan kata, ide,
lain, ilmu pengetahuan dianggap sudah dan khayalan. Dengan kata lain mnemonik
jadi dan dosen disini dikatakan melakukan berarti teknik untuk mendayagunakan daya
transfer of knowledge. Tetapi yang akan ingat dengan cara-cara tertentu.
dirubah dalam pembelajaran ini bukan Instruksi mnemonik mengacu
dengan metode diskusi, tapi dengan kepada instruksi atau strategi belajar yang
mengubah media pembelajarannya dengan terancang secara khusus untuk
menggunakan CD interaktif. mengingatkan memori. Hal ini
Metode pembelajaran dengan dimaksudkan untuk memodifikasi atau
pendekatan SCL merupakan metode mengubah informasi yang bisa dipelajari
pembelajaran yang menempatkan peserta dan bertujuan menghubungkan langsung
didik sebagai pusat dari proses belajar- dengan informasi dimana para pembelajar
mengajar. Metode pembelajaran dengan segera dapat mengetahuinya.
student centered menjadikan peserta didik Mnemonik adalah teknik yang
aktif dan mandiri dalam proses belajarnya, teruji ilmiah berdasarkan pengetahuan
mampu untuk menemukan sumber-sumber manusia tentang prinsip-prinsip memori.
informasi untuk dapat menjawab Terdapat hubungan kata untuk membantu
pertanyaannya dan memiiki kemampuan mengingat bahan-bahan, metode pancang,
dalam membangun serta teknik potong, asosiasi (cerita), asosiasi
mempresentasikan pengetahuannya konyol dan penggunaan akronim dan
berdasarkan kebutuhannya berdasarkan akrostik. Teknik akronim dapat digunakan
dengan sumber-sumber belajar, dalam saat mempelajari warna-warna pelangi,
batas-batas tertentu peserta didik mampu yaitu mejikuhibiniu. Strategi mnemonik
untuk memilih sendiri apa yang akan terkumpulkan dari berbagai artikel-artikel
dipelajarinya (Pongtuluran dan Rahardjo, penelitian yang digunakan untuk
1999). mempelajari nama orang, bahasa asing,
Mnemonik merupakan teknik negara, ibukota, huruf-huruf alphabet dan
untuk memudahkan mengingat sesuatu. pengejaan beberapa nama.
Secara lebih khusus, mnemonik berarti Adapun manfaat penggunaan
rumusan atau ungkapan untuk membantu teknik mnemonik, karena memudahkan
mengingat-ingat sesuatu (Kamus Besar mengingat, tentunya juga akan
Bahasa Indonesia online). Dan menurut memudahkan belajar. Hambatan belajar

183
akan hilang. Ini akan membangkitkan dilakukan pada laptop masing-masing.
motivasi siswa untuk lebih giat belajar, Sedangkan pada kelas kontrol (B) latihan
sehingga akhirnya dapat mencapai hasil dan pengerjaan soal dilakukan di buku
belajar yang optimal. latihan (renshuuchou).
Jadi, capaian akhir penggunaan Media CD interaktif Mnemonik ini
teknik mnemonik dalam pembelajaran mempunyai menu 「勉強」atau ‘belajar’
adalah hasil belajar optimal dengan cara yang berisi tentang materi setiap huruf
yang cepat dan mudah. Karena itu, teknik kanji dengan cara baca kun-yomi dan on-
ini perlu diberikan kepada mahasiswa yomi, cara penulisan, lalu menu 「練習」
khususnya pembelajar kanji dasar. atau latihan yang berisi latihan dari setiap
Perkuliahan Shokyu Hyouki huruf kanji dalam bentuk yomikata dan
adalah mata kuliah menulis kanji dasar kakikata, menu「クイズ」atau soal berisi
yang diajarkan pada semester 1, 2 dan 3 tes dari materi yang diberikan dan menu
dengan bobot 2 sks (Tim Penyusun JPBJ). 「ニーモニック」atau mnemonik yang
Mata kuliah ini sebagai mata kuliah berisi asosiasi gambar dari pembentukan
penunjang kemampuan menulis dan kanji. Konten CD ini sebagian besar
membaca. mengambil referensi dari CD Omoshiroi
Sesuai dengan desain penelitian Kanji (Marisa & Riska, 2012). Ada banyak
pada penelitian ini dilakukan 5 kali kesamaan CD interaktif ini dengan CD
pertemuan baik di kelas eksperimen Omoshiroi Kanji, yang membedakannya
maupun kelas kontrol, dengan waktu adalah menu ‘mnemonik’, karena
pembelajaran setiap pertemuannya selama didalammnya berisikan asosiasi gambar
100 menit. Pertemuan pertama dilakukan yang dibuat sendiri untuk mempermudah
pre-test dan penjelasan perkuliahan dengan mengingat makna dari sebuah kanji.
CD interaktif Mnemonik serta Alur pembelajaran pada kelas
penginstalan program pada laptop masing- eksperimen (A) diawali dengan penjelasan
masing responden di kelas eksperimen dan materi apa yang kan dipelajari hari itu
pada kelas kontrol pun sama. Kemudian selama 15 menit, kemudian sisa waktu 85
melakukan treatment pertama sampai menit untuk tahapan latihan dan
empat. Dan diakhiri dengan mengadakan pengerjaan soal diserahkan pada
post-test dan mengisi angket yang berisi responden masing-masing. Langkah mana
tentang pendapat responden mengenai dulu yang akan dilakukan diberi
pembelajaran yang dilakukan. kebebasan, tapi langkah terakhir harus
Semua langkah dilakukan sama mengerjakan ‘kuis’.
pada kelas eksperimen (A) dan kelas Sesuai dengan pendapat Rogers
kontrol (B), yang membedakan hanya (1983), SCL merupakan hasil dari transisis
media pembelajarannya saja. Pada kelas perpidahan kekuatan dalam proses
eksperimen (A) setiap pertemuan selalu pembelajaran, dari kekuatan dosen sebagai
ada latihan dan pengerjaan soal tapi semua pakar menjadi kekuatan mahasiswa

184
sebagai pembelajar. Dosen hanya sebagai Sedangkan kelemahan dari
fasilitator, mahasiswa dibiarkan untuk pembelajaran ini adalah :
mengeksplor masing-masing. 1) Media ini bergantung pada fasilitas
Setiap model pembelajaran selalu yang ada di setiap tempat
ada nilai positif dan negatifnya. Menurut pembelajaran, yaitu harus tersedia lab
Geraldine O’Neil dan Tim McMahon komputer ataupun perangkat laptop
(2005) bahwa titik perbedaan TCL dan pribadi.
SCL yaitu: 2) Pengajar tidak mengetahui secara
langsung kesulitan mahasiswa apabila
Teacher-Centered Student-Centered ada masalah.
Learning (TCL) Learning (SCL) 3) Apabila terjadi pemadaman listrik akan
Pilihan siswa Pilihan siswa
tingkat rendah tingkat tinggi menghambat model pembelajaran ini.
Siswa pasif Siswa aktif Dilatarbelakangi oleh hasil
Kekuatan pada Kekuatan pada penelitian tersebut, dalam penelitian ini,
dasarnya ada di dasarnya ada di
peneliti mengubah media pembelajaran
Guru Siswa
yang digunakan yaitu CD interaktif. Hal
Sejalan dengan pendapat Geraldine ini disesuaikan dengan minat mahasiswa
O’Neil dan Tim McMahon (2005) sama saat ini lebih menyukai gaya belajar yang
halnya dengan model pembelajaran praktis dan bisa dilakukan kapan saja dan
Shokyu Hyouki dengan menggunakan atas dasar bahwa pembelajaran harus
media CD interaktif mnemonik pun ada dilakukan dengan menarik tanpa paksaan.
kelebihan dan kelemahannya.
Dilihat dari kegiatan treatment, METODE
kelebihan dari pembelajaran kanji dengan Pada penelitian ini penulis
menggunakan CD interaktif mnemonik menggunakan metode eksperimen
adalah : sungguhan / murni (true experimental).
1) Mahasiswa bisa melakukan kegiatan Metode eksperimen sungguhan merupakan
sesuai keinginannya. metode penelitian yang memungkinkan
2) Media interaktif lebih hidup dan peneliti memanipulasi variabel dan
berwarna, sehingga membangkitkan meneliti akibat-akibatnya (Cresswel,
motivasi mahasiswa. 2010).
3) Apabila ada mahasiswa yang Penelitian ini adalah penelitian
menangkap memori agak lama, dapat lanjutan dari penelitian sebelumnya
dilakukan secara berulang-ulang tanpa (Meilia, 2012) yaitu tahap keempat dari
aturan. rangkaian penelitian Research and
4) Selain di kelas, belajar bisa dilakukan Development bagian pengembangannya
dimana saja untuk fukushuu (Development).
(mengulang pelajaran) ataupun Subyek dalam penelitian ini
youshuu (mempersiapkan pelajaran). menggunakan 2 buah kelas yang diambil

185
dari mahasiswa tingkat 2 semester 3 Disain penelitian eksperimen yang
Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS digunakan berbentuk pre-test – eksperimen
UPI. Satu kelas diambil dari kelas A – post test. Dapat digambarkan sebagai
sebagai kelas eksperimen, yaitu kelas yang berikut :
menggunakan pembelajaran CD interaktif O1 – X1 – X2 – X3 – X4 – X5 – O2
mnemonik. Kemudian satu kelas lagi dari
kelas B sebagai kelas kontrol, yaitu kelas HASIL DAN PEMBAHASAN
yang menggunakan media buku ajar 1. Keefektifan Media CD Interaktif
seperti biasa. Mnemonik
Adapun yang menjadi sampel Dari hasil kegiatan yang
dalam penelitian ini adalah dari kelas A 15 dilakukan di kelas eksperimen (A) dan
orang sebagai kelas eksperimen dan 15 kelas kontrol (B) dapat diukur
orang dari kelas B sebagai kelas kontrol. keberhasilan pembelajaran menggunakan
Setiap kelompok terdiri dari tingkat media CD interaktif mnemonik dengan
kecerdasan yang heterogen. media buku ajar. Kemampuan responden
Untuk mendapatkan informasi dalam mengingat makna kanji diukur dari
yang lebih mendalam (Alwasilah, 2005 : nilai pre-test dan post-test. Nilai rata-rata
154), peneliti melakukan interviu pada pre-test kelas A adalah 77 dan nilai rata-
seluruh anggota sampel mahasiswa dan rata post-test adalah 85. Sedangkan pada
seorang pengajar perkuliahan Shokyu kelas B pre-test kelas A adalah 89 dan nilai
Dokkai / Hyouki di Jurusan Pendidikan rata-rata post-test adalah 78. Apabila
Bahasa Jepang FPBS UPI sebagai pilot digambarkan dalam grafik batangan
study. sebagai berikut.

90

85
A (Eksperimen)
80
B (Kontrol)

75

70
Pre-Test Post-Test

Dapat disimpulkan bahwa secara mnemonik. Berbanding terbalik dengan


keseluruhan kemampuan kelas A kelas B mengalami penurunan nilai.
mengalami peningkatan dalam Dengan kata lain pembelajaran kanji dasar
pemahaman mengingat makna kanji dengan menggunakan media CD interaktif
dengan menggunakan media CD interaktif mnemonik lebih efektif dalam mengingat

186
makna kanji. Apabila melihat kemampuan
Hasil ini diperkuat dengan hasil masing-masing responden, sebagian besar
angket dan wawancara yang telah responden kelas A mengalami
dihimpun bahwa penurunan nilai pada peningkatan, sedangkan beberapa yang
kelas kontol disebabkan banyak faktor mengalami penurunan termasuk pada
diantaranya materi kanji yang bertambah mahasiswa yang memiliki latar belakang
sulit sehingga sulit untuk dihafal dan tidak menyukai kanji dan dari kelompok
media buku ajar serta buku latihan tidak rendah. Sedangkan pada kelas B hamper
sangat monoton. Sedangkan peningkatan semua responden mengalami penurunan
nilai pada kelas eksperimen disebabkan nilai. Hal ini bukan lagi dikarenakan latar
karena media yang digunakan cukup belakang responden menyukai kanji atau
interaktif, selain bisa diulang-ulang, media tidak, tetapi lebih dari gaya belajar yang
CD dapat digunakan kapan saja dan dilakukan selama treatment. Dapat dilihat
dimana saja. dari grafik batang sebagai berikut,

120 120
100 100
80 80
60 Pre-Test A 60 Pre-Test B
40 Post-Test A 40 Post-Test B
20 20
Kelas Eksperimen Kelas
0 0
1 3 5 7 9 11 13 15 1 3 5 7 9 11 13 15

2. Respon Mahasiswa terhadap Model kanji. Tetapi kesulitannya ada beberapa


Pembelajaran dengan Media CD asosiasi gambar yang tidak bisa dengan
Interaktif Mnemonik mudah untuk dimengerti. Hal ini
Hasil wawancara dan angket yang disebabkan oleh pemahaman dan
dihimpun dari responden menunjukkan penafsiran setiap orang berbeda-beda.
bahwa responden pada kelas eksperimen
seluruhnya menyukai pembelajaran SIMPULAN DAN SARAN
dengan menggunakan media CD interaktif Berdasarkan hasil analisis data di atas
mnemonik. Terutama pada saat dapat disimpulkan bahwa (1)
menghafalkan makna kanji sangat terbantu Pembelajaran kanji dasar dengan
oleh asosiasi gambar pembentuk kanji menggunakan media CD interaktif
(mnemonik). Ketika responden mnemonik sangat efektif untuk
melakukan tes, memorinya langsung ke menghafalkan makna kanji dan
asosiasi gambar tersebut, sehingga mempermudah dalam pengerjaan soal-soal
mempermudah pada saat menuliskan huruf tes; (2) Penerapan model pembelajaran

187
kanji dengan CD interaktif mnemonik dicapai; (5) Dari hasil wawancara dan
sesuai dengan prinsip SCL yaitu, melalui angket yang dirangkum, seluruh responden
sistem Student-Centered Learning yang menyukai model pembelajaran seperti ini
menghargai keunikan tiap individu dari dan sebagian besar responden berpendapat
tiap peserta didik, baik dalam minat, bakat, bahwa dengan adanya media pembelajarn
pendapat serta cara dalam gaya belajarnya, seperti ini sangat membantu mahasiswa
tiap peserta didik disiapkan untuk dapat dalam mengerjakan soal khususnya dalam
menghargai diri sendiri, orang lain serta menuliskan kanji; (6) Kelemahan dari
perbedaan, menjadi bagian dari pembelajaran dengan menggunakan media
masyarakat yang demokratis dan CD interaktif adalah bergantung pada
berwawasan global; (3) Dosen yang fasilitas listrik dan ketersediaan perangkat
menerapkan SCL harus memiliki komputer / laptop; (7) Rekomendasi untuk
karakteristik sebagai berikut, mengakui penelitian selanjutnya adalah agar dapat
dan menghargai keunikan masing-masing dilanjutkan untuk model pembelajaran
mahasiswa dengan cara mengakomodasi kanji tingkat menengah ke atas, dan
pemikiran mahasiswa, gaya belajarnya, mencari solusi dari permasalahan
tingkat perkembangannya, kemampuan, bagaimana cara yang efektif untuk
bakat, persepsi diri, serta kebutuhan mengingat cara baca kanji baik kun-yomi
akademis dan non akademis mahasiswa. maupun on-yomi.
Serta menciptakan iklim pembelajaran
yang positif dengan cara memberikan UCAPAN TERIMA KASIH
kesempatan pada mahasiswa untuk Peneliti mengucapkan terima kasih
berbicara dengannya secara personal, kepada redaksi jurnal bahasa & sastra
memahami siswa dengan sebaik-baiknya, yang telah memublikasikan artikel hasil
menciptakan lingkungan yang nyaman dan penelitian ini.
menstimulasi bagi siswa, memberikan
dukungan pada siswa, mengakui dan PUSTAKA RUJUKAN
menghargai siswa.; (4) Setiap dosen harus
selalu mengingatkan pada para mahasiswa Alwasilah, C. 2005. Pokoknya Menulis.
diminta untuk mengevaluasi pekerjaannya. Bandung : Kiblat Utama.
Evaluasi diri diperlukan untuk menilai Creswell, J, W.2010. Research Design
kualitas pekerjaan yang telah dilakukan (terjemahan). Yogyakarta : Pustaka
oleh para mahasiswa, semua mahasiswa Pelajar.
harus mengetahui bahwa hasil Marisa & Riska. 2012. Upaya Menginngat
pekerjaannya akan dievaluasi, berdasarkan Kanji dengan Mudah Melalui Media
hasil eveluasi itulah mahasiswa tahu ‘Omoshiroi Kanji’. Skripsi di Jurusan
bagaimana kualitas pekerjaannya dapat Bahasa Jepang UNIKOM : tidak
ditingkatkan serta dapat mengulangi diterbitkan.
prosesnya sampai kualitas terbaik dapat Meilia, L. 2012. Upaya Mengingat Makna

188
Kanji Melalui Metode Mnemonik
dengan Teknik Asosiasi dalam
Pembelajaran Kanji Dasar (Shokyu
Hyouki). Hibah Pembinaan Dosen
Muda UPI : tidak diterbitkan.
Pongtuluran, A dan Rahardjo, A.I. 1999.
Student-Centered Learning: The
Urgency and Possibilities. Seminar
Sehari : Innovative Approaches in
Higher Education, Universitas
Kristen Petra, Surabaya, 28 Agustus.
1999.
Rogers, C. 1983. As a teacher, can I be
myself? In Freedom to learn for the
80s. Ohio: Charles E. Merrill
Publishing Company.
Stine, J.M. 1999. Double Your Brain
Power. Amerika : Amazon.
Tim Penyusun JPBJ. 2011. Shokyu Hyouki
2. Modul Perkuliahan Jurusan
Pendidikan Bahasa Jepang FPBS
UPI : tidak diterbitkan.
http://uripsantoso.files.wordpress.com/201
1/06/scl1.pdf
http://bintangku.mywapblog.com/perbedaa
n-teacher-centered-learning-tcl.xhtml
http://www.aishe.org/readings/2005-
1/oneill-mcmahon-
Tues_19th_Oct_SCL.html
http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/08/
28/pendidikan-konsep-scl-student-
centered-learning/
http://kbbi.web.id.
http://eprints.uny.ac.id/9793/2/BAB%202
%20-%2008111241002.pdf

189

Anda mungkin juga menyukai