Ocimum sanctum mengandung vitamin C, vitamin A, dan beberapa mineral seperti kalsium, zink, besi, klorofil dan banyak sekali phytonutrients. Tumbuhan ini mengandung protein sebanyak 4,2 gram, lemak sebanyak 0,5 gram, karbohidrat sebanyak 2,3 gram, kalsium sebanyak 25 mg, fosfor sebanyak 287 md, besi sebanyak 15,1 mg dan 25 mg vitamin dalam 100 g daun. Kemangi memiliki kandungan minyak atsiri denan komposisi 75% eugenol, 20% methyl eugenol, dan sisanya carvacol serta sequestrene. Daunnya mengandung senyawa fenolik seperti cirsilineol, cirsimatin, isothymusin, apigenin dan rosameric acid. Gugus flavonoid yang terkandung dalam daun kemangi adalah orientin dan viscenin. Daun kemangi juga mengandung carotene, beberapa asam lemak juga sitosterol. Tumbuhan ini juga mengandung karbohidrat dan antosianin. Karbohidrat yang terdiri dari xylose dan polisakarida (Rahman, 2011). Adapun manfaat dari daun kemangi yaitu sebagai antihipertensi selain itu dapat meningkatkan tekanan darah. Daun kemangi dapat mencegah terjadinya iskemi pada otak, hipoperfusi pada otak yang jangka panjang yang menyebabkan edema seluler, inflamasi perivaskuler. Asam lemak esensial seperti linoleic akan menghasilkan PGE1 dan menghambat terbentuknya PGE2 sehingga akan menyebabkan vasodilatasi (Pandey dan Madhuri,2010). Adapun interaksi obat yaitu paracetamol. Daun kemangi harus digunakan secara hati-hati jika digunakan bersamaan dengan penggunaan paracetamol. Sebaiknya hindari penggunaan pada penderita yang alergi terhadap kemangi, wanita hamil, dan wanita menyusui (Ritiasa, 2004).
Pandey, G. Dan S. Madhuri. 2010. Pharmacological Activities of Ocimum sanctum (Tulsi): A
Review. 5 (009): 1. Rahman, S., R. Islam, M. Kamruzzaman, K., Alam dan A. H. M. Jamal. 2011. Ocimum sanctum L.: a review of phytochemical and pharmacological profile. American Journal of Drug Discovery and Development, 2-6. Ritiasa, Ketut. 2004. Acuan Sediaan Herbal. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.