Anda di halaman 1dari 3

TBC

1. Patogenesis
a. 4 kelompok kuman
i. A : rentan rimfapisin (di luar sel)
ii. B : rentan INH
iii. C : rentan pirazinamid
iv. d
2. Seorang yang punya gejala klinis TB: suspek TBC/tersangka TBC.
3. TBC tersangka : punya gejala TB setelah dilakukan pemeriksaan tapi dokternya ragu
4. Gejala klinis TB:
a. Respiratory use
i. Batuk > 2 minggu (apapun batuknya)
ii. Sesak napas : bila kerusakan paru luas.
iii. Nyeri dada : bila terkena di pleura
b. Sistemik
i. Sering berkeringat di malam hari
ii. Badan meriang di sore dan malam hari
iii. Malaise
iv. BB turun
v. Lemah, letih, lesu
5. Setelah ditetapkan tersangka -> dipastikan diagnosisnya
a. 2 dari 3 hal dibawah
i. Berdasarkan gejala klinis
ii. Pemeriksaan mikrobiologi
1. Secara langsung -> Melihat kumannya secara utuh
a. Apusan BTA -> jumlah kuman banyak
i. Dari 3x (RS -> pagi-pagi-pagi; di luar RS -> sewaktu-
pagi-sewaktu) pemeriksaan BTA menunjukkan hasil
postif >= 1x
ii. Skor IUALTD (international union against lung and
tuberculosis Disease)
1. Negatif
2. Scanty
3. +
4. ++
5. +++
6. Semakin positif semakin menular
b. Kultur -> jumlah kuman sedikit (gold standart)
i. Konvensional
1. Media padat -> lowenstein-johnson;
khudoch
2. Media cair -> tumbuh kuman lebih cepat
ii. Baru
1. Media padat
2. Media cair
c. Pemeriksaan histopatologis
2. Secara tidak langsung
a. Melihat kuman secara tidak utuh (bagian kuman)
b. Melihat produk kuman
c. Melihat produk tubuh sebagai respon kuman
iii. Radiologi (foto dada)
1. Memperlihatkan gambaran TB aktif -> gambaran satu atau lebih
infiltrat, cavitas, pembesaran KGB parahiller, bila ada efusi pleura,
gambaran tb milier
2. Gambaran Tb tidak aktif -> gambaran fibrotik, gambaran kalsifikasi,
adanya atelektasis, gambaran destroyed lung
6. Tatalaksana
a. Pada pengobatan Tb tidak boleh memakai 1 macam obat Tb, minimal 2
b. Pemberian obat tersebut diberikan dalam jangka waktu pendek (dibawah 1 tahun) -
> harus rimfapisin; jika tidak pakai rimfapisin minimal 1 tahun (misal pada pasien
dengan ggn hepar) -> pakai (2 SHE + 10 HE)
c. Terdiri dari 2 fase :
i. Fase intensif/fase bakterisidal -> membunuh kuman secepat mungkin dan
sebanyak mungkin -> banyak regimen obat dan setiap hari
ii. Fase lanjutan/fase sterilisasi
1. Intermitten (fase lanjutan bila obat diberikan secara intermitten) ->
kelang hari
2. Kalau tidak kelang hari ->fase lanjutan.
d. Sebaiknya dosis obat diberikan berdasarkan BB. minimal inhibitory concentration;
maximal inhibitory concentration -> diantara ini obat bekerja maka dibuatlah FDC.
i. < 37 kg : 2
ii. < 37 – 54 : 3 kaplet FDC
iii. 54 – 70 : 4
iv. > 70 : 5
e. Harus dilakukan kultur dan resistensi untuk orang yang pernah makan OAT
f. Kategori 1 : 2 RHZES / 4R3H3
g. Kategori 2 : 2 RHZES / 1 RHZE / 5R3H3E3

7. Monitoring/evaluasi
a. Klinis pasien
b. Radiologis
c. Sputum BTA
i. Kategori 1 : akhir 2 bulan pengobatan + 1 bulan sebelum pengobatan + akhir
bulan pengobatan (bulan ke 2, 5, 6)
ii. Kategori 2: akhir 3 bulan pengobatan + 1 bulan sebelum pengobatan + akhir
bulan pengobatan (bulan ke 3, 7, 8)
d. Efek samping obat
e. Kepatuhan
f. Hasil akhir pengobatan
i. Sembuh
ii. Pengobatan lengkap
iii. Gagal pengobatan
iv. Defaulter/lalai
v. Transfer out
vi. Die

Anda mungkin juga menyukai