Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Matematika merupakan mata pelajaran yang sudah diajar kan pada saat sekolah dasar.
Matematika diberikan kepada semua peserta didik agar mereka memiliki kemampuan
berpikir logis, kritis, sistematis,dan kreatif. Agar tidak monoton dalam mengajarkan
pembelajaran matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi
pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran
yang akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model
pembelajaran akan trgantung pada tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan materi
pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, serta sumbr-sumber
belajar yang ada.

B. Tujuan

Tuliasan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan para pembaca, khususnya calon-
calon pendidik agar nantinya dalam membuat rencana pembelajaran dapat menerapkan
model pembelajaran kooperatif yang sesuai.
BAB II

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

A.Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Usaha guru dalam membelajarkan siswa merupakan bagian yang sangat penting
dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu pemilihan metode,
strategi, dan pendekatan dalam pembelajaran merupakan hal yang utama. Model
pembelajaran menurut joyce (Trianto,2001:5) adalah suatu perencanaan atau suatu pola
yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran
termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.

Pendapat Sanjaya, Wina (2010:241) pembelajaran kooperatif mrupakan model


pembelajaran dengan menggunakan model pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat
sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis
kelamin,ras,atau suku yang berbeda. Jadi model pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang didalamnya mengkondisikan para siswa bekerja bersama-sama
didalam kelompok-kelompok kecil untuk membantu satu sama lain dalam belajar.
Pembelajaran koopearif didasarkan pada pemikiran bahwa siswa bekerja bersama-sama
dalam belajar, dan bertanggung jawab terhadap belajar kelompok mereka seperti terhadap
diri mereka sendiri. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat
kemampuan yang berbeda-beda. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja
sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan
keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

B.Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi
siswa.

2) Menyajikan informasi.

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan mendemonstrasikan atau melalui


bacaan.

3) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar.

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok


belajar.
4) Membimbing kelompok bekerja dan belajar.

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar.

5) Evaluasi.

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari.

6) Memberi penghargaan

Guru mncari cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar secara individu
maupun kelompok.
BAB III

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

A. Pembelajaran kooperatif tipe STAD

Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe pembelajaran


kooperatif yang cocok bagi guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif.
Menurut Slavin dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa ditempatkan dalam
kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang yang merupakan campuran
menurut kinerja, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa
bekerja di dalam kelompok mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok
telah menguasai materi pelajaran tersebut. Pada akhirnya siswa diberikan tes yang mana
pada saat tes mereka tidak dapat saling membantu. Poin setiap anggota tim ini selanjutnya
dijumlahkan untuk mendapat skor kelompok. Tim yang mencapai kriteria tertentu
diberikan reward. Dalam pembelajaran kooperatif STAD, materi pembelajaran dirancang
untuk pembelajaran kelompok. Dengan menggunakan LKS atau perangkat pembelajaran
yang lain, siswa bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan materi. Siswa saling
membantu satu sama lain untuk memahami materi pelajaran, sehingga setiap anggota
kelompok dapat memahami materi pelajaran secara tuntas. Ide utama STAD adalah untuk
memotivasi siswa saling memberi semangat dan membantu dalam memahami materi
yang dipaparkan oleh guru. Jika siswa menginginkan kelompok mereka mendapatkan
penghargaan kelompok, mereka harus membantu teman satu kelompok dalam
mempelajari bahan ajar tersebut. Meskipun siswa belajar bersama, mereka tidak boleh
saling membantu dalam mengerjakan kuis. Setiap siswa harus menguasai materi tersebut.

B. Keunggulan model pembelajaran tipe STAD

Keunggulan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah adanya kerja sama
dalam kelompok, dalam menentukan keberhasilan kelompok bergantung pada
keberhasilan tiap individu dalam satu kelompok tersebut, sehingga setiap anggota
kelompok harus berusaha semaksimal mungkin.
BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

1. Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar siswa dalam sebuah kelompok kecil
yang dimana memiliki tingkat kemampuan yang berbeda.

2. Konsep model pembelajaran tipe STAD adalah guru menyajikan pelajaran lalu siswa
bekerja dalam sebuah kelompok dan memastikan bahwa seluruh anggota tim telah
menguasai pelajaran yang di sajikan.

B. Saran

Sebaiknya guru dapat mulai menggunakan model pembelajaran kooperatif, karna dalam
model ini siswa membentuk sebuah kelompok, dengan dibentuknya sebuah kelompok
siswa jadi dapat lebih mudah memahami materi yang telah dipaparkan oleh guru.

.
DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Wina.(2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Prenada Media

Trianto. (2001). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivitas. Jakarta:


Prestasi Pustaka

Anda mungkin juga menyukai