Laporan Penkes Sabila Poli
Laporan Penkes Sabila Poli
Laporan Penkes Sabila Poli
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Amalia Pebriyanti 220112170067
Suryati 220112170092
menghentikan pertumbuhan sel kanker, dengan membunuh sel secara langsung dan
normal sehingga muncul beberapa efek samping dari kemoterapi yang dapat
Salah satu efek samping antikanker yang sering muncul adalah mual dan
yang mendapat kemoterapi sering takut pada mual dan muntah walaupun hal itu
jarang yang mengancam jiwa (Grunberg & Hesketh, 1993). Mual dan muntah pada
dan II pada pasien yang mendapat kemoterapi. Mual dan muntah dialami sebanyak
70-80% pasien yang diberi kemoterapi (Agoes, 2001). Untuk mengatasi efek
samping mual dan muntah akibat pemberian antikanker, sering diberikan obat-obat
mustard, prokarbazin, dan streptosin menyebabkan muntah lebih dari 75% pasien
Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya mual dan muntah antara lain besarnya
dosis sitotoksika dan cara pemberian obat seperti pemberian intravena maupun oral.
pasien seperti penderita kanker usia muda biasanya lebih peka terhadap efek mual
dan muntah bila dibanding dengan pasien usia tua, penderita perempuan umumnya
lebih peka terhadap mual muntah sehingga perlu perhatian dalam antisipasi
1. Pengertian Kemoterapi
Kemoterapi adalah terapi kanker menggunakan obat-obatan untuk
menghentikan pertumbuhan sel kanker, dengan membunuh sel secara langsung
dan menghentikan membelahnya sel. Namun kemoterapi juga dapat membunuh
sel normal sehingga muncul beberapa efek samping dari kemoterapi yang dapat
bersifat sistemik, sehingga memiliki potensi lebih besar daripada radiasi.
c. Diare
Diare terjadi karena kerusakan sel epitel saluran cerna sehingga absorbsi
tidak adekuat.
d. Sembelit
Sembelit adalah masalah yang sangat umum bagi pasien kanker. Jika Anda
mengalami buang air besar yang tidak biasa, itu bisa disebabkan oleh
kurangnya air atau serat dalam pola makan, kurangnya kegiatan fisik, atau
terapi anti-kanker seperti kemoterapi, dan konsumsi obat-obatan.
e. Sariawan
Seriawan dapat terinfeksi dan berdarah, sehingga menyulitkan untuk
makan. Dengan memilih makanan tertentu dan merawat mulut Anda, Anda
bisa makan dengan lebih mudah.
f. Rambut Rontok
Rambut rontok pada pasien kemoterapi terjadi akibat beberapa obat
kemoterapi yang merusak sel-sel normal tubuh termasuk sel folikel rambut.
Sehingga 2-3 minggu setelah dimulainya kemoterapi biasanya pasien akan
mulai mengalami rontok (baik rambut di kepala, wajah maupun sekitar alat
kelamin). Pada mulanya folikel rambut akan rusak dan membuat rambut
yang tersisa menjadi kering kusam yang kemudian rontok.
4) Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna serta lebih sensitive
terhadap matahari.
h. Efek samping psikis : Timbulnya rasa cemas
c. Diare
Kiat:
Makanlah kaldu, sup, minuman elektrolit, pisang, dan buah-buahan
kalengan untuk membantu menggantikan garam dan kalium yang
hilang karena diare
Minumlah banyak cairan sepanjang hari. Cairan pada suhu kamar
mungkin lebih bisa ditolerir
Batasi produk susu hingga masalah ini selesai
Minumlah 1 cangkir cairan setiap kali setelah buang air besar
lembek
Hindari:
Makanan panas dan pedas
Makanan berlemak, berminyak, atau goreng
Kacang-kacangan, biji-bijian, atau buah kering
Minuman yang sangat panas atau dingin
Minuman yang mengandung kafein (kopi, teh, cola, dan cokelat)
Minum susu dan semua produk yang mengandung susu.
d. Sembelit
Kiat:
Tingkatkan jumlah serat (misalnya buah-buahan, sayuran, dan biji-
bijian utuh)
Minumlah banyak cairan (setidaknya 8 – 10 gelas)
Masukkan beberapa kegiatan fisik jika diizinkan
Hindari:
Makanan bergas seperti beras ketan, talas, ubi jalar, kacang merah,
kol, lobak, nangka, durian
Kue yang terlalu manis
e. Sariawan
Kiat:
Gosok gigi setiap selesai makan menggunakan sikat gigi berbulu
lembut
Jangan menggunakan obat kumur yang mengandung alcohol
Makanlah makanan lunak, bubur, atau makanan cair untuk
mengurangi pengunyahan serta buah yang lunak (pisang, melon),
Hindari produk berbahan dasar jeruk dan tomat; hindari makanan
berat, kasar, atau kering (kerupuk, roti panggang, sayuran mentah);
hindari makanan yang pedas atau asin; hindari makanan yang
bersifat asam seperti cuka, acar
Oleskan madu pada area sariawan
f. Rambut rontok
Kiat:
Gunakan sarung bantal dengan bahan kain satin
Gunakan sisir rambut yang lembut
Pilih model rambut pendek supaya kerontokannya tidak terlalu
menyolok
Gunakan kerudung, topi, selendang, rambut palsu untuk menutupi
kerontokan rambut
Rawat kulit kepala dan rambut dengan lembut dan hati-hati. Hindari
pewarna rambut, hairspray, dan cat rambut.
Makan makanan yang baik untuk pertumbuhan rambut seperti
kacang hitam, gandum, nasi, bayam, seledri, wortel, kemiri, daging,
ikan, telur, hati dll
g. Nyeri
Farmako : menggunakan obat- obatan
Non Farmako
Relaksasi :Nafas dalam
Distraksi: Berbincang
Mendengarkan musik
Dll
Masase
Tujuan Penatalaksanaan Nyeri
Sub Pokok Bahasan : Pendidikcn kesehatan kemoterapi tentang efek samping dan
cara mengatasi kemoterapi
V. Materi Penyuluhan
1. Pengertian kemoterapi.
2. Efek samping kemoterapi.
3. Cara mengatasi efek samping kemoterapi.
Memberi Mengajukan
Isi kesempatan kepada pertanyaan kepada
Tanya
09.17- peserta untuk pemateri
4. 10” jawab -
09.27 bertanya tentang
(diskusi)
materi yang
disampaikan
Memberikan Menjawab Tanya
09.27-
5. 5” pertanyaan akhir prtanyaan yang jawab -
09.32
sebagai evaluasi diberikan pemateri (diskusi)
Menyimpulkan Mendengarkan
09.32-
6. 5” bersama materi dengan seksama Diskusi -
09.37
penyuluhan
Penutupan Menutup Menjawab salam
09.37- penyuluhan dan Tanya
7. 3” -
09.40 mengucapkan jawab
salam
VIII. Evaluasi
Prosedur : Post test
Evaluasi Hasil :
menghentikan pertumbuhan sel kanker, dengan membunuh sel secara langsung dan
normal sehingga muncul beberapa efek samping dari kemoterapi yang dapat
Elisa. 2014. Hubungan antara status gizi terhadap proses penyembuhan luka post
section caesaria di Ruang Dewi Kunti RSUD Kota Semarang. Jurnal
Keperawatan Maternitas vol 2 No 1.
Enikmawati. (2016). Pengaruh Aromaterapi Jahe Terhadap Mual Dan Muntah Akut
Akibat Kemoterapi Pada Penderita Kanker Payudara Di Rs Pku
Muhammadiyah Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhamadiyah Surakarta. (Diakses melalui http://journal.stikeseub.ac.id)
Montazeri, A. Z., Raei, M., Ghanbari , A., Dadgari, A., Sadat A., Montazeri
,Hamidzadeh. A., Effect of Herbal Therapy to Intensity Chemotherapy-
Induced Nausea and Vomiting in Cancer Patients. Iran Red Crescent Med
J. 2013:15(2). Diunduh dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24693415
Nugroho, SHP. (2012). Hubungan asupan nutrisi dengan lama penyembuhan luka
post operasi hernia inguinalis di Rumah Sakit Mitra Sehat Lamongan.
Jurnal Kesehatan vol 3, No XIII (http://stikesmuhla.ac.id/wp-
content/uploads/74-80-Ponco.pdf)
Sutandyo, Noorwati. 2012. Nutrisi pada pasien kanker yang mendapat kemoterapi.
Indonesian Journal of Cancer vol 1, No 4. (diunduh pada 4 Juni 2017 di
http://www.indonesianjournalofcancer.or.id/e
journal/index.php/ijoc/article/view/28)
Wardani, Erlinda Kusuma. (2014). Respon Fisik dan Psikologi Wanita dengan
Kanker Serviks yang Telah Mendapat Kemoterapi Di RSUD Dr.
Moerawardi Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah
Surakarta.
http://www.canhope.org/id/learn/nutrition-in-cancer-care/nutritional-tips-during-
chemotherapy/
Lampiran