OLEH :
UJI ABRIAN (J1A116135)
KELAS KESLING
telah melimpahkan rahmat dan segala bentuk kenikmatannya kepada kita semua sehingga
penulisan makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan. Tak lupa
pula kami mengirimkan salam dan shalawat atas junjungan kita Nabiullah Muhammad
Makalah ini merupakan bentuk kewajiban dan penyempurnaan nilai kami selaku
mahasiswa di Universitas haluoleo pada mata kuliah pendidikan agama islam dengan judul “
Iman, Ilmu dan Amal serta akhlak dalam akultualisasinya dalam kehidupan manusia Sebagai
Pikir Peradaban”.
Wassalamualaikum wr.wb.
Kendari, 20 oktober 2016
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam kehidupannya perlu akan konsep hidup, yang akan
memberikan gambaran secara jelas tentang bagaimana manusia dalam
berkehidupan yang harmonis dengan Tuhan dan Manusia serta alam sekitarnya.
Konsep hidup ini bekerja secara berkesinambungan dan mengalami
pembaharuan dalam implikasinya sesuai dengan tuntutan zamannya.
Sebagai dasar kebenaran, maka konsepsi Iman menjadi landasan kebenaran
pada kebenaran mutlak. Kebenaran menjadi titik ideal yang manusia perlu
mengindahkannya, titik ideal ini menjadi dasar konsepsi atau sumber nilai yang
menentukan kerja amal manusia sesuai dengan kebenaran.
Kebenaran yang menjadi dasar tidak serta-merta "ada", namun ikhtiar
manusia sebagai subjek kehidupan yang memiliki kehendak bebas serta berpikir
bebas selalu mencoba mendekatkan diri pada kebenaran melalui ilmu. Sebagai
sarana pendekatan diri pada kebenaran, ilmu pengetahuan sebagai pangkal
bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan secara masif mendekatkan dirinya
melalui pencarian kebenaran atau pembelajaran.
Ilmu sebagai cahaya pencerah akal manusia pada kebenaran, maka ilmu akan
senantiasa membawa manusia pada pribadi yang bernilai. Manusia yang bernilai
adalah manusia yang melakukan kerja kemanusiaan atau amal. Ilmu akan
menjadi hidup dengan membumikan ilmu dalam pola pikir dan pola tindak
manusia.
Konsepsi yang menjadi dasar perencanaan manusia secara hirarki dan
simultan memberikan kesinambungan gerak pikir dan gerak tindak perlu
dibumikan dalam diri manusia itu sendiri. Seperti konsepsi Marx, tentang
pertentangan klas, bahwa manusia yang berada dalam klas-klas tertentu berubah
dengan manusia yang tanpa klas. Konsepsi Marx dapat dikatakan sosialis.
Seperti itu halnya, manusia yang beragama (Berkebenaran) harus memiliki
konsep hidup yang mencerminkan suatu karakter manusia yang cenderung pada
kebenaran.
B. Rumusan Masalah
1. iman, ilmu dan amal ?
2. apa itu akhlak dalam akultualisasinya dalam kehidupan manusia ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi iman, almu dan amal.
2. mengetahui definisi akhlak dalam akultualisasinya dalam kehidupan
manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. IMAN
Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut
istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan
lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian
iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-
benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian
pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan
secara nyata.
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman)
sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang
mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan
dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak
dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan
tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
B. ILMU
Kata ilmu berasal dari kata kerja ‘alima, yang berarti memperoleh hakikat
ilmu, mengetahui, dan yakin. Ilmu, yang dalam bentuk jamaknya adalah ‘ulum,
artinya ialah memahami sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan
dan pengetahuan. Jadi ilmu merupakan aspek teoritis dari pengetahuan. Dengan
pengetahuan inilah manusia melakukan perbuatan amalnya. Jika manusia
mempunyai ilmu tapi miskin amalnya maka ilmu tersebut menjadi sia-sia.
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang
apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat
disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh
paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu
C. AMAL
Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau
tindakan, sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah,
amal saleh ialah perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di
dunia dan balasan pahala yang berlipat di akhirat.
Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau setiap
perbuatan kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT. Dengan demikian, amal
dalam Islam tidak hanya terbatas pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam Islam
tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama. Ilmu dalam
dalam ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia seperti meliputi ilmu
agama, ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain. Ilmu-ilmu ini jika dikembangkan
dengan benar dan baik maka memberikan dampak yang positif bagi peradaban
manusia. Misalnya pengembangan sains akan memberikan kemudahan dalam
lapangan praktis manusia. Demikian juga pengembangan ilmu-ilmu sosial akan
memberikan solusi untuk pemecahan masalah-masalah di masyarakat.
Nilai yang hidup dan nyata adalah amal,hidup berkembangnya peradaban
berdasarkan perkembangan ilmu yang korelatif dengan perubahan yang terjadi
dalam arus, maka ilmu menjadi tiang bagi berdirinya peradaban. Ilmu harus
memiliki keterjangkauan dengan realitas yang ada, ilmu harus mampu
membumi dan dapat diterapkan dalam menjawab arus perubahan. Ilmu akan
mati jika ilmu tidak memberikan konsepsi yang jelas pada realita, maka dari itu
ilmu harus melandaskan dirinya pada realita yang ada.
Penerapan ilmu dinamakan alam perbuatan, maka ilmu akan membumi
nilainya jika manyetuh realita (amal perbuatan). Objek dan tujuan ilmu adalah
relaita. Realita merupakan perubahan atas arus perkembangan zaman, mulai dari
perkembangan sosial, politik, ekonomi dan lain sebagainya.
Seiring dengan perubahan dan perkembangan arus kehidupan manusia
tersebut, maka nilai yang tetap harus berimplikasi pada perkembangan ilmu
yang relevan dengan keadaan zamannya. Nilai dikatakan hidup jika menyentuh
realita dengan impilikasi dari ilmu pengetahuan.
Keutamaan orang-orang yang berilmu dan beriman sekaligus, diungkapkan
Allah dalam ayat-ayat berikut:
“Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang yang
tidak berilmu?’ Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang dapat
menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar [39] : 9).
“Allah berikan al-Hikmah (Ilmu pengetahuan, hukum, filsafat dan kearifan)
kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al-
Hikmah itu, benar-benar ia telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya
orang-orang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (berdzikir) dari firman-
firman Allah.” (QS. Al-Baqoroh [2] : 269).
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS Mujaadilah [58] :11)
Rasulullah saw pun memerintahkan para orang tua agar mendidik anak-
anaknya dengan sebaik mungkin. “Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu
diciptakan buat menghadapi zaman yang sama sekali lain dari zamanmu kini.”
(Al-Hadits Nabi saw). “Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap Muslimin,
Sesungguhnya Allah mencintai para penuntut ilmu.” (Hadis Nabi saw).
D.AHLAK
Diterjemah dari kitab Is’af thalibi Ridhol Khllaq bibayani Makarimil
Akhlaq.Akhlak adalah sifat-sifat dan perangai yang diumpamakan pada manusia
sebagai gambaran batin yang bersifat maknawi dan rohani.Dimana dengan
gambaran itulah manusia dibangkitkan disaat hakikat segala sesuatu tampak
dihari kiamat nanti.
Akhlak adalah kata jamak dari khuluk yang kalau dihubungkan dengan
manusia,kata khuluk lawan kata dari kholq. Perilaku dan tabiat manusia baik
yang terpuji maupun yang tercela disebut dengan akhlak.Akhlak merupakan
etika perilaku manusia terhadap manusia lain,perilaku manusia dengan Allah
SWT maupun perilaku manusia terhadap lingkungan hidup.
Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan
sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah.Acuhannya
adalah Al-Qur’an dan Hadist serta berlaku universal.
Pembagian Akhlak
Pembagian akhlak yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah menurut sudut
pandang Islam, baik dari segi sifat maupun dari segi objeknya. Dari segi
sifatnya, akhlak dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertama, akhlak yang baik,
atau disebut juga akhlak mahmudah (terpuji) atau akhlak al-karimah; dan kedua,
akhlak yang buruk atau akhlak madzmumah.
Sifat terpuji yang dimaksud adalah, antara lain: cinta kepada Allah, cinta kepda
rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap ridha Allah, tawadhu’, taat dan
patuh kepada Rasulullah, bersyukur atas segala nikmat Allah, bersabar atas
segala musibah dan cobaan, ikhlas karena Allah, jujur, menepati janji, qana’ah,
khusyu dalam beribadah kepada Allah, mampu mengendalikan diri,
silaturrahim, menghargai orang lain, menghormati orang lain, sopan santun,
suka bermusyawarah, suka menolong kaum yang lemah, rajin belajar dan
bekerja, hidup bersih, menyayangi inatang, dan menjaga kelestarian alam.
Seseorang akan dihargai dan dihormati apabila memiliki sifat atau mempunyai
akhlak mulia. Demikian juga sebaliknya dia akan dicampakkan dan dibenci
apabila dia berakhlak yang buruk dan tercela, bahkan di hadapan Allah akan
mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang yang dilakukannya.
Sebagaimana juga kita ketahui bahwa nilai dan harga manusia itu terletak pada
akhlaknya yaitu tingkah laku dan amal perbuatannya, semakin luhur akhlak
seseorang, semakin tinggi nilai dan harga dirinya. Karena itu upaya pembinaan
dan peningkatan akhlak dalam melestarikan martabat manusia adalah teramat
penting dan dalam hal ini Islam dengan segenap aspek ajarannya merupakan
salah satu alternative sebagai pedoman dan tuntunan.
Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial yaitu tidak akan bisa
hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, dengan kata lain manusia hidup dalam
suatu masyarakat, dalam kehidupan bermasyarakat ini akhlak mempunyai
peranan yang penting sekali, khususnya dalam kehidupan sehari-hari, sebab
kejayaan suatu negara itu terletak pada akhlak masyarakatnya.
Demikian pula kehancuran di muka bumi ini disebabkan perbuatan manusia itu
sendiri sebagaimana firman Allah dalam surat Ar-Rum ayat 41 yang berbunyi
:
“telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Iman, ilmu dan amal merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak
dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Sumber pokok ilmu
pengetahuan menurut Islam adalah wahyu dan akal yang keduanya
tidak boleh dipertentangkan karena manusia diberi kebebasan
dengan mengembangkan akalnya dengan catatan dalam
pengembangan tersebut tetap, terikat dengan wahyu dan tidak akan
bertentangan dengan syariat Islam. Sehingga ilmu pengetahuan
dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu ilmu yang bersifat abadi yang
tingkat kebenarannya bersifat mutlak dan ilmu yang bersifat
perolehan yang tingkat kebenarannya bersifat nisbi. Menuntut ilmu
pengetahuan mendalami ilmu agama bertujuan untuk mencerdaskan
umat dan mengembangkan agama islam agar dapat disebarluaskan
dan dipahami oleh masyarakat.
Jadi akhlak adalah merupakan tingkah laku manusia yang tampak dan
dapat dilihat pada dirinya yang didorong oleh hati nurani, pemikiran,
serta rasio.
Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan
sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah
B. Saran
Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan, membantu, dan
memudahkan kita dalam memahami dan mempelajari ajaran islam
yang sebenarnya. untuk itu kami menghimbau untuk memahami isi
makalah ini sebaik-baik mungkin sehingga dapat di implementasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Anis Matta (2006). Dari Gerakan ke Negara. Jakarta: Fitrah
Rabbani.
lucki72.blogspot.com/2014/03/memeliharakeseimbangan-antara-
iman-ilmu.html
Muhammad bin Said al Qahthani (2005). Al Wala’ wal Bara’. Solo:
Era Intermedia.
Sayyid Quthb (2010). Ma’alim Fi Ath Thariq. Yogyakarta: Uswah.
www.belajaragamaislam.blogspot.com
www.ilmuislam.blogspot.com
www.gudangilmu.blogspot.com