Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA PADA Tn. A DI KARANGANTU SERANG

Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Keluarga


Dosen pembimbing : Hj. Lili Amaliah, SKM, MKes

Disusun oleh :

1. Ages Setiadi(344070.15002)
2. Muhamad Toni Frasetio(344070.15070)
3. Nining Setyawati(344070.15081)
4. Siti Mas’amah(344070.15099)
5. Syintia Larasati(344070.15107)
6. Tati Komalasari (344070.15108)

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


DIPLOMA III KEPERAWATAN
Jl.Letnan Jidun No.2 Kepandean Serang
Tahun Akademik 2016/2017
Asuhan Keperawatan Keluarga

A. Pengkajian keluarga
Hari/tanggal : Kamis, 21 September 2017.
Oleh : AgesSetiadi, M Toni Frasetio, Nining Setiawati,
St.Mas’amah, Syintia Larasati, Tati Komalasari.
Metode :Ceramah dan Tanya jawab.
1. Data keluarga
a. Kepala keluarga (KK) : Tn. A
b. Jenis kelamin : Laki- laki
c. Umur : 35 tahun
d. Alamat : Karangantu, Serang Banten
e. Pekerjaan KK : Petani
f. Pendidikan KK : SD
g. Agama : Islam

2. Komposisi anggota keluarga :


N Nama J Hub. Umur Pend. Status Imunisasi Ket.
o anggot K Kep. (thn) Terakhi BCG Polio DPT Hepat Campa
a Keluarg r itis k
keluarg a 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
a
1 Ny. S P Istri 35 SMP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Nn. F P Anak 17 SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 An. D L Anak 10 SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Genogram

= laki- laki

= perempuan

= klien

Denah Rumah :

DAPUR KAMAR

MANDI
3. Tipe keluarga
Keluarga Tn. A merupakan tipe keluarga inti (Nuclear Family) yang terdiri atas
ayah (Tn. A), ibu (Ny. S), dan anak (Nn. F. An. D). Semua tinggal serumah.
4. Suku bangsa
Keluarga Tn. A menganut suku bangsa sunda.
5. Agama
Tn. A dan seluruh anggota keluarganya beragama Islam.
6. Status sosial ekonomi
Sumber penghasilan keluarga berasal dari Tn. A yang bekerja sebagai tukang
bangunan
7. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn. A tidak mempunyai jadwal khusus untuk berkunjung ke tempat-
tempat wisata.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga saat ini


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Saat ini tahap perkembangan keluarga Tn. A berada pada tahap perkembangan usia
remaja.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga mengatakan masih banyak tugas–tugas keluarga yang belum terpenuhi
seperti mensejahterakan keluarga.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Dalam 3 bulan terakhir tidak ada anggota keluarga yang masuk dan dirawat di rumah
sakit. Namun Tn. A selalu bermasalah dengan kesehatannya yaitu sesak nafas. Jika
penyakit tersebut kambuh Ny. A pergi ke puskesmas.Sedangkan Tn. A saat ini dalam
kondisi sehat. Nn. F, An. D, berada dalam kondisi sehat.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Keluarga Tn. A memiliki riwayat penyakit Asma. Penyakit Asma yang diderita oleh
Tn. A merupakan penyakit keturunan dari orang tuanya,
5. Riwayat kesehatan mental, psikologis, dan spiritual
Kondisi kesehatan mental dan psikologis keluarga Tn. A berada dalam kondisi sehat.
Untuk kesehatan spiritual keluarga Ny. A taat menjalankan ibadah dan sering
mengikuti pengajian mingguan di lingkungan nya.
6. Persepsi dan tanggapan keluarga terhadap layanan kesehatan
Jika dalam keluarga Tn. A ada yang memiliki masalah dengan kesehatan, Tn. A lebih
sering mengkonsumsi obat obatan warung tapi jika tidak teratasi maka Tn. A pergi ke
puskesmas terdekat
7. Pola pengambilan keputusan
Pola pengambilan keputusan dalam keluarga Tn. A didiskusikan secara bersama agar
tercapai kesepakatan.
8. Kebiasaan anggota keluarga sehari-hari
keluarga Tn. A makan 3x sehari, mengantarkan anak nya ke sekolah setiap pagi,
makan dengan seadanya, minum dengan menggunakan air galon.
9. Struktur keluarga
1. Struktur peran
Di dalam keluarga Tn. A menjadi seorang kepala rumah tangga, dan Tn. A
berperan sebagai masyarakat di lingkungan rumahnya
2. Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn. A mentaati norma/aturan yang berlaku dalam keluarganya, dimana
mereka saling menghargai dan menghormati, serta dalam berperilaku harus sopan
santun.
3. Pola komunikasi keluarga
Bahasa komunikasi yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan Sunda.
Komunikasi antar anggota keluarga cukup baik, dimana jika ada masalah dalam
keluarga selalu diselesaikan dengan jalan musyawarah.
4. Struktur kekuatan keluarga
Tn. A selalu mengajarkan serta memberi nasehat kepada istri dan anaknya tentang
bagaimana cara berperilaku dengan anggota masyarakat, saling menghormati dan
menghargai antar anggota keluarga.

III. Fungsi keluarga


1. Fungsi ekonomi
Tn. A memenuhi kebutuhan keluarganya dari hasil jerih payah nya, Tn. A
berharap bisa menyekolahkan anak anaknya sampai ke perguruan tinggi.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. A berinteraksi baik dengan tetangga- tetangga nya bahkan mereka
saling membantu.
3. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Keluarga Tn. A tidak mengetahui tanda dan gejala yang dialami oleh Tn. A
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Jika ada keluarga yang sakit tidak langsung dibawa ke pelayanan kesehatan
terdekat tetapi dengan membeli obat di warung
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Jika ada anggota keluarga Tn. A yang sakit maka mereka merawat secara
bersama-sama di rumah..
d. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit, dalam hal ini sakit yang masih bisa
ditolerir dan tidak mengharuskan untuk mendapatkan perawatan dari tenaga
kesehatan, Tn A hanya membeli obat di warung, tetapi jika keadaan yang
cukup dan perlu perawatan maka Tn. A langsung pergi ke puskesmas
4. Fungsi reproduksi
Saat ini keluarga Ny. A memiliki 2 orang anak.
5. Fungsi afektif
Keluarga Ny. A saling memberikan perhatian dan kasih sayang, saling
menghargai antar anggota keluarga.

IV. Stress dan koping keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek :
Tn. A mengatakan bahwa takut penyakitnya kambuh disaat kerja
2. Stressor jangka panjang :
Ny. A mengatakan bahwa dia stress memikirkan untuk menyekolahkan anak-
anaknya nanti sampai ke perguruan tinggi.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Untuk mengatasi stressor jangka pendek, Tn. A pergi ke puskesmas untuk
mendapatkan obat. Sedangkan untuk menghadapi stressor jangka panjang Ny. A
hanya bekerja keras untuk bisa melanjutkan sekolah anaknya yang saat ini
bersekolah di SMA dan SD.
4. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah dalam keluarga, selalu didiskusikan antar anggota keluarga
5. Strategi adaptasi fungsional
Dalam menghadapi masalah, keluarga Tn. A tidak pernah menyelesaikan dengan
kekerasan,

V. Pemeriksaan kesehatan tia[ individu anggota keluarga

Aspek
pemeriksaan fisik Anggota keluarga
umum
Tn. A Ny. S Nn. F An. D

Keadaan Umum Baik


TTV TD= 110/80 mmhg TD= 120/80 TD= 110/60 TD= 100/70
Suhu= 36,8 c0 mmhg mmhg mmhg
Nadi= 100 x/menit Suhu= 36,5 c0 Suhu= 36,7 c0 Suhu= 36,4 c0
RR = 23 x/menit Nadi= 88 x/menit Nadi= 76 x/menit Nadi= 100
RR = 23 x/menit RR = 23 x/menit x/menit
RR = 23 x/menit
Kepla Bersih, penyebaran Bersih, Bersih, Bersih,
merata rambut penyebaran penyebaran penyebaran
hitam, tidak ada lesi merata rambut merata rambut merata rambut
tidak ada trauma. hitam, tidak ada hitam, tidak ada hitam, tidak ada
lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada
trauma. trauma. trauma.
Mata Simetris, sclera Simetris, sclera Simetris, sclera Simetris, sclera
putih, konjungtiva putih, konjungtiva putih, konjungtiva putih, konjungtiva
non anemis. non anemis. non anemis. non anemis.
Hidung Secret(-), Cuping Secret(-), Cuping Secret(-), Cuping Secret(-), Cuping
hidung (+), hidung (+), hidung (+), hidung (+),
Mulut Membram mukosa Membram Membram Membram
tampak lembab, tdak mukosa tampak mukosa tampak mukosa tampak
terdapat stomatitis, lembab, tdak lembab, tdak lembab, tdak
tidak tampak karies terdapat terdapat terdapat
gigi stomatitis, tidak stomatitis, tidak stomatitis, tidak
tampak karies gigi tampak karies tampak karies gigi
gigi
Telinga Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
serumen(-), serumen(-), serumen(-), serumen(-),
pendengaran (+) pendengaran (+) pendengaran (+) pendengaran (+)
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran kelenjar pembesaran pembesaran pembesaran
tyroid, kelenjar tyroid, kelenjar tyroid, kelenjar tyroid,
Dada Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
pengembangan dada pengembangan pengembangan pengembangan
simetris, adanya otot dada simetris, dada simetris, dada simetris,
bantu pernapasan, tidak ada otot tidak ada otot tidak ada otot
perkusi sonor, bunyi bantu pernapasan, bantu pernapasan, bantu pernapasan,
nafas tambahan suarabunyi nafas suarabunyi nafas suarabunyi nafas
(wizing), vasikuler vasikuler vasikuler
Abdomen Bising usus normal, Bising usus Bising usus Bising usus
tidak ada nyeri, normal, tidak ada normal, tidak ada normal, tidak ada
perkusi tympani nyeri, perkusi nyeri, perkusi nyeri, perkusi
tympani tympani tympani
Ekstremitas Atas Simetris, anggota Simetris, anggota Simetris, anggota Simetris, anggota
gerak lengkap tidak gerak lengkap gerak lengkap gerak lengkap
ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Ekstremitas Simetris, anggota Simetris, anggota Simetris, anggota Simetris, anggota
Bawah gerak lengkap tidak gerak lengkap gerak lengkap gerak lengkap
ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan

VI. Analisa Data


No Data Etiologi Masalah keperawatan
1 Ds : Ketidakefektifan pola
Tn. A mengatakan dada nya sakit pada ketidakmampuan nafas pada Tn. A b/d
saat cuaca dingin keluarga mengenal ketidakmampuan
Do : penyakit khususnya keluarga mengenal
Respirasi 23x/menit asma penyakit khususnya
Adanya bunyi suara nafas tambahan asma
(wheezing)

2 Ds : ketidakmampuan Defisit pengetahuan


Keluarga mengatakan belum keluarga merawat b/d ketidakmampuan
mengetahui tentang tanda dan gejala anggota keluarga keluarga merawat
penyakit asma terutama . Tn. A anggota keluarga
Do : dengan asma terutama Ny. A
Keluarga terlihat tidak bisa menjawab dengan asma
pertanyaan yang diajukan
-
-
-
3. DS: - keluarga mengatakan Tn. A ketidak mampuan Ansietas b.d ketidak
Sering cemas dan gelisah jika keluarga mampuan keluarga
Penyakitnya sedang kambuh memanfaatkan memanfaatkan
- Tn. A mengatakan jika belum fasilitas kesehatan fasilitas kesehatan
terlalu sakit tidak akan pergi ke
puskesmas
DO: Keluarga nampak cemas dan
gelisah

II.Perumusan Diagnosa Keperawatan


1. Ketidakefektifan pola nafas b/d ketidakmampuan keluarga mengenai pencegahan dan
perawatan penyakit asma.
2. Ansietas b.d ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
3. Defisit pengetahuan b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
khususya Ny. A dengan asma
Penilaian (skoring) Diagnosa Keperawatan

DX.I
NO Kriteria Skor Pembenaran
DX
1 Sifat masalah : 3 3 Awalnya keluarga
x1=3
3
Aktual Tn. A tidak
sepenuhnya sadar
untuk mengenal
potensi-potensi yang
menganggu
kesehatannya.
2 Kemungkinan masalah dapat diubah : 1 Pengetahuan
x2=1
2
Hanya sebagian keluarga cukup untuk
menerima penjelasan
tentang kesehatan.
3 Potensi masalah dapat diubah : 2 2 Masalah sudah lama
x1=3
3
Cukup dirasakan dan
pengobatannya
dilakukan sendiri
kecuali jika sesaknya
tidak bisa ditahan
keluarga membawa
ke puskesmas atau
perawat desa.
4 Menonjolnya masalah : 1 Tn. A mengatakan
X2=1
2
Ada masalah, tetapi tidak perlu segera penyakitnya kadang
ditangani menganggu
aktivitasnya dan
hanya diperiksa kalau
sesaknya tidak bisa
ditahan lagi.
2
SKOR : 3 3

DX.II

NO Kriteria Skor Pembenaran


DX
1 Sifat masalah : 2/3x 1 = 2/3 Keluarga Tn. A
Potensial merasakan cemas
karena penyakit asma
yang diderita Tn. A
2 Kemungkinan masalah dapat diubah : Keluarga Tn. A mau
Mudah 2/2x 2 = 2 menerima edukasi
tentang penyakit
asma sehingga cemas
nya berkurang
3 Potensi masalah dapat diubah : 2/3 x1=1 Tn. A menderita
Cukup asma sejak 5 bulan
yang lalu untuk
mencegah
kecemasannya maka
Tn. A mau
mendengarkan
edukasi yang
diberikan perawat
tentang pengobatan
penyakit asma nya.

Keluarga Tn. A
4 Menonjolnya masalah : menyadari bahwa Tn.
Ada masalah tetapi tidak perlu 1/2x 1 = 1/2 A sedang sakit tetapi
ditangani keluarga mencoba
untuk mengurangi
rasa cemas.
SKOR : 2 3/6

Dx III

NO Kriteria Skor Pembenaran


DX
1 Sifat masalah : 1 1 Tn. A mengatakan
x1=3
3
Potensial belum mengetahui
tentang penyakit
asma.
2 Kemungkinan masalah dapat diubah : 2 tn. A mau menerima
x2=2
2
Mudah edukasi tentang
penyakit asma
3 Potensi masalah dapat diubah : 2 2 Masalah sudah lama
𝑥1 =
Cukup 3 3 dirasakan dan
pengobatannya
dilakukan sendiri
kecuali jika sesaknya
tidak bisa ditahan
keluarga membawa
ke puskesmas
4 Menonjolnya masalah : 1 1 Keluarga Tn. A
x1=2
2
Ada masalah tetapi tidak perlu menyadari bahwa Tn.
ditangani A sedang sakit tapi
keluarga tidak ingin
begitu mengetahui
tentang penyakit
yang dideritanya
5
SKOR :16
Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas b/d ketidakmampuan keluarga mengenai pencegahan dan
perawatan penyakit asma.
2. Ansietas b.d ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
3. Defisit pengetahuan b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
khususya Ny. A dengan asma

III. Rencana Asuhan Keperawatan


No Tujuan umum Kriteria Hasil Intervensi
DX
1. Setelah dilakukan asuhan Setelah dilakukan asuhan -Posisikan
keperawatan keluarga keperawatan pasien
selama 1x24 jam : Diharapkan keluarga dan pasien memaksimalkan
mampu ventilasi
menunjukan jalan nafas yang -Auskultasi
paten suara nafas dan
-tanda-tanda vital normal caa adanya suara
Respirasi 20x/menit tambahan
-Monitor TD,
nadi, suhu
-Monitor
kualitas dari
nadi
2. Setelah dilakukan asuhan Setelah dilakukan asuhan Gunakan
keperawatan keluarga keperawatan pendekatan yang
selama 1x24 jam : - Klien mampu menenangkan
mengidentifikasi dan -Temani pasien
mengungkapkan gejala untuk
cemas mengurangi rasa
- Mampu takut
mengeidentifikasi, -Dengarkan
mengungkapkan, dan dengan penuh
menunjukan tekhnik perhatian
untuk mengontrol cemas -Identifikasi
- Vital sign dalam batas tingkat
normal kecemasan

3. Setelah dilakukan asuhan Setelah dilakukan asuhan -Jelaskan


keperawatan keluarga keperawatan patofisiologi
selama 1x24 jam : Diharapkan keluarga dan pasien dari dari
mampu penyakit dan
- Menyatakan pemhaman bagaimana hal
tentang penyakit, kondisi, ini berhubungan
prognosis dan program dengan anatomi
pengobatan dan fisiologi
- Pasien dan keluarga -Identifikasi
mampu melaksanakan kemungkinan
prosedur yang dijelaskan penyebab,
secara benar dengan cara
yang tepat.

Implementasi
Hari/tanggal No DX Implementasi
Sabtu, 23 September 2017 1. Ketidak efektifan memposisikan pasien
pola napas b/d memaksimalkan ventilasi
ketidakmampuan mengauskultasi suara nafas
keluarga menenai dan cari adanya suara
pencegahan dan tambahan
perawatan asma memonitor TD, nadi, suhu

Sabtu, 23 September 2017 2. Ansietas b.d - menggunakan


ketidakmampuan pendekatan yang
keluarga menenangkan
memanfaatkan - menemani pasien
fasilitas kesehatan untuk mengurangi
rasa takut
- mendengarkan
dengan penuh
perhatian
- mengidentifikasi
tingkatkecemasan
-
Sabtu, 23 September 2017 3. Defisit pengetahuan - menjelaskan
b/d ketidakmampuan patofisiologi dari
keluarga merawat anggota penyakit dan
keluarga khususya Ny. A bagaimana hal ini
dengan asma berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi
- mengidentifikasi
kemungkinan
penyebab, dengan
cara yang tepat.

EVALUASI

Hari/tanggal No DX Evaluasi
Minggu, 1. S : keluarga mengatakan bahwa keluarga sudah mengerti cara
24 menangani klien
September O: RR 20x/ menit, tidak ada suara nafas tambahan
2017 A:-masalah teratasi sebagian intervensi dilanjutkan dengan
P: -posisikan pasien semi fowler
-menyelimuti pasien

Minggu, 2. S: keluarga mengatakan sudah mengerti dan tidak merasa cemas


24 O: keluarga terlihat tidak cemas
September A: masalah teratasi
2017 P: intervensi di hentikan
Minggu, 3. S: keluarga mengatakan telah memahami penyakit yang di derita
24 pasien
September O: keluarga bisa menjawab pertanyaan yang diajukan perawat
2017 A: masalah teratasi sebagian dilanjut dengan intervensi
P: - menjauhkan faktor penyebab asma
-menjaga suhu agar pasien tidak kambuh

Anda mungkin juga menyukai