Penuaan merupakan fenomena natural menderita penyakit sendi di Indonesia yang akan dialami oleh semua organisme adalah 24,7%. Pada wanita lansia 13,4% dan yang hidup. Proses penuaan yang terjadi pria lansia 11,3%. Data tersebut akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan menunjukkan bahwa wanita lansia dominan tubuh secara keseluruhan (Kaur et al., 2007). mengalami nyeri sendi dari pada pria lansia. Populasi lansia di Indonesia diprediksi Persentase lansia yang mengalami penyakit meningkat lebih tinggi dari pada populasi sendi berdasarkan diagnosis dan gejalanya di lansia di wilayah Asia dan global setelah Kalimantan Barat adalah 22,3%. tahun 2050 (Kemenkes RI, 2013). Dalam menangani nyeri sendi pada Menurut Kemenkes RI didapatkan hasil lanjut usia, perlu diberikan penanganan yang estimasi jumlah penduduk pada tahun 2014 tepat baik secara farmakologi maupun di Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa, yang nonfarmakologi. Penanganan farmakologi terdiri atas 126.921.864 jiwa penduduk laki- akan diberikan obat antiinflamasi nonsteroid laki dan 125.202.594 jiwa penduduk (NSAID) dalam menghalangi proses perempuan. produksi mediator peradangan (Arya and Menurut BPS Provinsi Kalimantan Jain, 2013). Pemberian terapi farmakologi Barat 2016, Selama periode 2010 hingga terus-menerus menyebabkan ketergantungan 2015, Kalimantan Barat telah berhasil dan mengganggu kerja beberapa organ pada meningkatkan Angka Harapan Hidup saat tubuh lanjut usia (Brashers, 2007). lahir sebesar 0,81 tahun. Proporsi terbesar ( Salah satu terapi komplementer yang >10% ) berada di Kabupaten Pontianak digunakan untuk mengurangi nyeri adalah (14,75%), Kota Pontianak (13,36%), dengan teknik relaksasi dan distraksi. Selain Kabupaten Sambas (12,19%), dan itu juga ada cara lain yaitu dengan kompres Kabupaten Kubu Raya (10,61%) hangat dan dingin yang bertujuan untuk (Panggabean, 2011). menstimulasi permukaan kulit yang Seiring berjalannya waktu, banyak mengontrol nyeri (Prasetyo, 2010). perubahan yang dialami oleh kaum lanjut Kompres hangat dan dingin dapat usia terutama dari segi fisik. Perubahan ini menghilangkan nyeri dan meningkatkan mengakibatkan fungsi tubuh menurun proses penyembuhan panas lembab sehingga muncul masalah kesehatan menghilangkan kekakuan pada pagi hari diantaranya penyakit infeksi, penyakit akibat arthritis, tetapi kompres dingin endokrin, penyakit ginjal, penyakit mengurangi nyeri akut dan sendi yang kardiovaskuler, stroke, dan penyakit sendi mengalami peradangan akibat penyakit (Tamher dan Noorkasiani, 2011). Penyakit tersebut (Potter & Perry, 2005). sendi yang dialami merupakan proses Pada dasarnya, kompres hangat degeneratif dan menimbulkan nyeri sendi memberikan rasa hangat untuk memenuhi pada lansia. Angka insidensi nyeri sendi ini kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau banyak terjadi pada wanita lansia karena membebaskan nyeri, mengurangi atau perubahan hormonal secara signifikan mencegah spasme otot dan memberikan rasa (Smeltzer et al., 2010). Ketika wanita hangat pada daerah tertentu. Kompres memasuki masa menopause terjadi hangat dapat digunakan untuk mengurangi perubahan kadar hormon estrogen sehingga maupun meredakan rangsang pada ujung akan terjadi penurunan osteoblas dan saraf atau memblokir arah berjalanya impuls membuat tulang menjadi berongga, sendi nyeri menuju ke otak meradang (Tamsuri & kaku, pengelupasan rawan sendi sehingga Hareni, 2011). Kompres hangat sebagai muncul nyeri sendi (Riyanto, 2011). metode yang sangat efektif untuk mengurangi nyeri atau kejang otot. Panas imunitas. Selain itu juga jahe sering kali dapat disalurkan melaui konduksi (bantalan digunakan sebagai obat rematik karena panas). Panas dapat melebarkan pembuluh kandungan gingerol dan rasa hangat yang darah dan dapat meningkatkan aliran darah ditimbulkannya membuat pembuluh darah (Potter & Perry, 2005). terbuka dan memperlancar sirkulasi atau Sedangkan kompres dingin mengurangi jalannya peredaran darah. Alhasil, suplai aliran darah ke suatu bagian dan mengurangi makanan dan oksigen menjadi lebih baik perdarahan serta edema. Diperkirakan sehingga nyeri sendi akan berkurang (Utami bahwa terapi dingin menimbulkan efek & Ervira, 2013). analgetik dengan memperlambat kecepatan Diperkuat dari teori tanaman obat hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang keluarga oleh Gendrowati (2014) yang mencapai otak lebih sedikit (Potter & Perry, menyatakan bahwa Jahe mengandung 2005). filandrena dan resin pahit. Resin pahit ini Kompres dingin memang dapat berasal dari senyawa keton yang bernama mengurangi nyeri, namun pengaplikasian zingeron. Jahe memiliki khasiat yang pertama membuat sensai ketidak nyamanan karminatif (merangsang keluarnya gas atau seperti terjadinya ketegangan saraf dan otot angin melalui saluran pencernaan), saat stimulasi dingin diberikan. Setelah stimulant, stomakik, serta diaforetik. Jahe kurang dari 5 menit barulah efek dingin juga mampu memberikan efek analgesik merangsang mediator inflamasi pada daerah (penghilang rasa nyeri) bila diberikan pada nyeri. Terapi dingin dapt diberikan tidak dosis tertentu. kurang dari 30 menit. Jika suhu terlalu Berdasarkan hasil studi pendahuluan dingin dapat menyebabkan mati rasa yang peneliti lakukan di Panti Werdha Maria sebelum rasa nyeri. Hal ini berbahaya karena Joseph Pontianak didapatkan bahwa ada 15 dapat menyebabkan cedera jaringan yang wanita lanjut usia yang ada dipanti. Hanya 6 lebih serius lagi (Potter & Perry, 2005). orang diantaranya yang mengalami masalah Gout adalah penyakit akibat gangguan nyeri sendi terutama di area lutut mulai dari metabolisme yang menghasilkan zat purin skala ringan hingga skala berat. Sebanyak 1 berlebih. Penyakit ini tidak bisa diberikan orang mengalami skala ringan, 2 orang kompres dingin karena hanya akan mengalami skala sedang, dan 3 orang memperberat nyeri karena menekan serabut mengalami skala berat. Pada skala berat otot yang mengalami penumpukan kristal- responden menggunakan minyak kayu putih, kristal purin. Namun kompres hangat dapat salep, minyak gosok bahkan obat-obatan diberikan. Prinsip dari penanganan nyeri (piroxicam 3x1) untuk mengurangi nyeri pada asam urat ini seperti berolahraga. yang dirasakan. Nyeri sendi yang dialami Untuk memacu pengeluaran keringat dari sering muncul pada pagi hari, sehabis dalam tubuh. Dengan dilakukan kompres mandi, dan ada juga yang mengatakan setiap hangat penumpukan kristal-kristal purin saat. Karena responden belum memenuhi akan berkurang dan hilang dengan proses kriteria sampel maka peneliti melakukan pengeluaran keringat dan pengaruh panas studi pendahuluan kembali di Panti Werdha yang diterima (Buku Saku Artritis, 2006). Kasih Bapa Kubu Raya didapatkan bahwa Jahe diketahui memiliki aktivitas ada 15 wanita lanjut usia yang ada dipanti. antialkohol, antiallergi, antimikroba, Hanya 12 orang diantaranya yang antitusif, antikanker, antidepresan, mengalami masalah nyeri sendi diarea lutut antiemetic, anti-inflamasi, antinarkotik, anti mulai dari skala ringan hingga skala berat. penggumpalan darah, dan antioksidan. Jahe Sebanyak 3 orang mengalami skala ringan, 2 juga dipercaya memiliki aktivitas pereda orang skala sedang, dan 7 orang mengalami rasa nyeri, penurun panas, dan peningkat skala berat. Pada skala berat responden menggunakan minyak kayu putih, balsem orang. 8 orang di Graha Werdha Mari extra pedas, dan minum obat-obatan Joseph Pontianak dan 10 orang Graha (piroxicam dan paracetamol) untuk Werdha Kasih Bapa Kabupaten Kubu Raya. mengurangi nyeri sendi yang dirasakan. Variabel independen dalam penelitian Nyeri sendi yang dialami sering muncul ini adalah terapi kompres air hangat jahe pada setiap bangun tidur, cuaca dingin, dan sedangkan variabel dependen adalah nyeri saat bersantai. persendian pada wanita lansia di Panti Dari hasil Tanya jawab yang dilakukan Werdha Maria Joseph Pontianak dan Panti Peneliti juga menanyakan tentang riwayat Werdha Kasi Bapa Kabupaten Kubu Raya. penyakit yang diderita saat ini. Hampir Alat yang digunakan adalah air hangat, semua wanita lansia mengatakan bahwa ia termos, handscoon (sarung tangan), terkena asam urat, dan pernah mengalami termometer air, wadah, handuk kecil, alas trauma pada sendi lututnya. Peneliti juga kain, tensimeter, stetoskop, meteran, kertas, menanyakan tentang pengompresan air dan pulpen. Alat ukur adalah lembar hangat dengan jahe untuk mengurangi nyeri observasi terkait tingkat nyeri sendi yang sendi yang dialami. Hasil dari semua wanita dirasakan responden dengan menggunakan lanjut usia tersebut semuanya belum pernah skala pengukuran nyeri yaitu Numerical melakukan pengompresan air hangat dengan Rating Scale. jahe. Berdasarkan fenomena diatas dan Pretest dilakukan sebanyak 4 kali dengan begitu banyaknya manfaat yang sebelum diberikan intervensi dan pretest terdapat pada jahe maka peneliti tertarik dilakukan pada hari yang berbeda untuk untuk mengetahui bagaimana pengaruh mengetahui kestabilan dan kejelasan kompres air hangat dengan jahe terhadap keadaan responden sebelum diberikan penurunan skala nyeri pada wanita lansia di perlakuan (intervensi). Sedangkan Posttest Panti Werdha Maria Joseph Pontianak dan dilakukan pada hari yang sama setelah Panti Werdha Kasih Bapa Kubu Raya. pemberian intervensi dan posttest dilakukan sebanyak 4 kali juga setelah dilakukan METODE PENELITIAN intervensi. Pengukuran dapat menggunakan angka-angka untuk menggambarkan range Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dari intensitas nyeri. Umumnya pasien akan dengan menggunakan desain penelitian menggambarkan intensitas nyeri yang Quasi Experiment dengan One Group dirasakan dari 0-10. “nol” menggambarkan Pretest Posttest Design. tidak ada nyeri sedangkan “10” Populasi penelitian ini adalah semua menggambarkan nyeri yang hebat (Potter & wanita lansia yang mengalami nyeri sendi di Perry, 2005). Panti Werdha Maria Joseph Pontianak dan Sebelumnya, peneliti memilih jahe Panti Werdha Kasih Bapa Kubu Raya yang emprit yang masih segar (tidak busuk dan berjumlah 30 orang. 15 orang di Graha tidak kering). Jahe emprit, memiliki rasa Werdha Mari Joseph Pontianak dan 15 pedas dan panas yang lebih menyengat. Jahe orang di Graha Werdha Kasih Bapa merah, muncul ketika diakhir dan lebih Kabupaten Kubu Raya. sebentar bila dibandingkan dengan jahe Penelitian ini menggunakan teknik emprit. jahe emprit memiliki kadar gingerol- sampling Purposive Sampling. Kriteria shogaol yang paling tinggi bila inklusi dalam penelitian ini adalah wanita dibandingkan dengan jahe gajah dan jahe lanjut usia yang memiliki masalah nyeri merah. Sifat pedas (pungent) jahe segar dan sendi, wanita lanjut usia dengan kognitif juga yang terdapat dalam oleoresin jahe yang masih baik. dan bersedia menjadi merupakan gabungan sensasi panas, tajam, responden. Jumlah sampel berjumlah 18 dan menyengat yang berasal dari komponen gingerol pada jahe (Nurminah & Julianti, diobservasi sebanyak 4x sebelum (pretest) 2006). dan sesudah (posttest) untuk mengetahui Setelah itu cuci bersih jahe, parut jahe tingkat nyerinya. sebanyak 100gram beserta kulitnya. Pengaruh terapi kompres air hangat Memarut jahe dilakukan tanpa pengupasan terhadap penurunan skala nyeri sendi pada kulit karena pada bagian kulit jahe wanita lansia ini dianalisa menggunakan uji mengandung komponen minyak atsiri yaitu T berpasangan. pada bagian korteks jahe sehingga dapat mengurangi hilangnya minyak atsiri HASIL PENELITIAN (Nurminah & Julianti, 2006). Sedangkan pada 100 gram jahe mengandung energi Tabel 1 : Distribusi karakteristik responden sebesar 51 kilokalori, protein 1,5 gram, berdasarkan usia Persen karbohidrat 10,1 gram, lemak 1 gram, Tingkat Usia Frekuensi (%) kalsium 21 miligram, fosfor 39 miligram, Lanjut Usia 11 61,1% dan zat besi 2 miligram. Selain itu di dalam (60-74 Tahun) Jahe juga terkandung vitamin A sebanyak 30 Lanjut Usia Tua (75-90Tahun) 7 38,9% IU, vitamin B1 0,02 miligram dan vitamin C Total 18 100% 4 miligram (Safitri, 2013). Kalsium, fosfor, Berdasarkan tabel di atas didapatkan dan vitamin C dapat berguna untuk bahwa tingkatan usia pada penelitian ini menenangkan saraf dan mengurangi rasa adalah Lanjut Usia (60-74 tahun) berjumlah nyeri (Izza, 2014). 11 orang dengan persentase 61,1% dan Rebus jahe dengan air 500ml selama 6 jumlah responden terkecil adalah Lanjut menit, dan hingga air mencapai suhu 40- Usia Tua (75-90 tahun) berjumlah 7 orang 50 ̊C (ukur dengan thermometer air). dengan persentase 38,9%. Penggunaan air ini dapat membuat partikel- partikel pada jahe aktif dan dapat Tabel 2 : Distribusi karakteristik responden memberikan efek komponen kimia dalam berdasarkan berat badan minyak atsiri jahe lebih optimal. Proses Berat Badan Frekuensi Persen (%) pemanasan dengan lama waktu ekstraksi 6 Berat Badan 1 5,6% menit memberikan efek antioksidan terbaik Kurang Berat Badan 5 27,8% pada pengolahan jahe. Titik cair pada jahe Normal mencapai suhu 40 C ̊ . (Ibrahim, 2015). Pre Obesitas 4 22,2% Kemudian simpan air hangat dengan Obesitas I 5 27,8% jahe tersebut didalam wadah/ baskom Obesitas II 3 16,7% stenlis untuk pengompresan. Pengendalian Total 18 100% suhu penyimpanan merupakan hal penting Berdasarkan tabel di atas didapatkan untuk dapat menjaga bahan dari perubahan karakteristik berdasarkan Berat Badan suhu. Sehingga alat yang digunakan pun responden terbanyak adalah Berat Badan harus dapat dipertahankan secara konstan. >Normal (Pre Obesitas berjumlah 4 orang (Nurminah & Julianti, 2006). dengan persentase (22,2%), Obesitas I Kemudian diberikan kompres air hangat berjumlah 5 orangdengan persentase dengan jahe pada sendi yang sakit selama 20 (27,8%) dan Obesitas II berjumlah 3 orang menit dengan suhu air 40-500C dan jahe dengan persentase (16,7%)) dan jumlah 100gram. Tiap 5 menit kompres diangkat responden terkecil adalah Berat Badan dan dicelupkan ke dalam air hangat untuk Kurang dan Normal (Berat Badan Kurang menjaga suhu air (Asmadi, 2008). Lakukan berjumlah 1 orang dengan persentase selama 4 kali, hingga 20 menit. Terapi ini (5,6%), dan Berat Badan Normal berjumlah dilakukan per individu. Tiap responden telah 5 orang dengan persentase (27,8%)). Tabel 3 : Distribusi karakteristik responden Usia berdasarkan riwayat pekerjaan Tua Persen (75- Riwayat Pekerjaan Frekuensi (%) Ibu Rumah Tangga 90Tahu 9 50,0% (IRT) n) Pembantu Rumah 3 16,7% Total 18 Tangga Penjaga Toko Berdasarkan tabel diatas didapatkan 2 11,1% pada kelompok Lanjut Usia (60-74 tahun) Tukang Masak 1 5,6% yang mengalami nyeri sendi terbanyak ialah Pembantu Bidan 1 5,6% 10 orang responden pada rentang Skala Kampung Nyeri Berat (7-9) dan 1 orang responden Bekerja di Rumah 1 5,6% pada rentang Skala Nyeri Sedang (4-6). Pada Sakit Memberikan Ibadah kelompok Lanjut Usia Tua (75-90 tahun) 1 5,6% Keliling yang mengalami nyeri sendi terbanyak ialah Total 18 100% 5 orang responden pada rentang Skala Nyeri Berdasarkan tabel di atas didapatkan Sedang (4-6), 1 orang responden pada karakteristik berdasarkan riwayat pekerjaan rentang Skala Nyeri Ringan (1-3) dan 1 responden terbanyak adalah Ibu Rumah orang responden pada rentang Skala Nyeri Tangga (IRT) berjumlah 9 orang dengan Berat (7-9). persentase (50,0%) dan terkecil adalah Tukang Masak, Pembantu Bidan Kampung, Tabel 6 : Rentang setelah pemberian terapi Bekerja di Rumah Sakit dan Memberikan kompres air hangat dengan jahe Ibadah Keliling masing-masing berjumlah 1 Rentang penurunan skala nyeri sendi orang dengan persentase (5,6%). Penuru Penurun Penurun nan an an Tabel 4 : Distribusi karakteristik responden rentang rentang rentang Umur Total berdasarkan kadar asam urat nyeri nyeri nyeri Persen sendi 1 sendi 2 sendi 3 Kadar Asam Urat Frekuensi (%) skala skala skala Normal 4 22,2% Lanjut >Normal/Tinggi 14 77,8% Usia 0 6 5 11 Total 18 100% (60-74 Berdasarkan tabel di atas didapatkan Tahun) karakteristik berdasarkan kadar asam urat Lanjut responden terbanyak adalah >Normal/ Usia Tinggi berjumlah 14 orang dengan persentase (77,8%) dan jumlah responden Tua 1 2 4 7 terkecil adalah Normal berjumlah 4 orang (75- dengan persentase (22,2%). 90Tahu n) Tabel 5 : Rentang sebelum pemberian terapi Total 18 kompres air hangat dengan jahe Berdasarkan tabel diatas didapatkan Rentang Skala Nyeri Sebelum Umur 1-3 4-6 7-9 10 Total pada kelompok Lanjut Usia (60-74 tahun) 0 Lanjut ialah didapatkan tidak ada responden yang Usia mengalami penurunan nyeri sendi 1 skala, - - 10 1 - 11 ada 6 orang responden yang mengalami (60-74 penurunan nyeri sendi dengan rentang 2 Tahun) skala, dan 5 orang responden yang Lanjut - 1 5 1 - 7 mengalami penurunan nyeri sendi dengan rentang 3 skala. Pada kelompok Lanjut Usia Pada lanjut usia yang berumur diatas 70 Tua (75-90 tahun) ialah ada 2 orang tahun cenderung akan menghasilkan auto responden yang mengalami penurunan nyeri antibody sehingga tak jarang banyak lanjut sendi dengan rentang 1 skala, 2 orang usia yang terkena penyakit arthritis. Pada responden yang mengalami penurunan nyeri lanjut usia system imun sitokin inflamasi sendi dengan rentang 2 skala, dan 4 orang (interleukin-1, prostaglandin E2, faktor responden yang mengalami penurunan nyeri nekrosis tumor α, IL-6, oksida nitrat) akan sendi dengan rentang 3 skala. meningkatkan terjadinya inflamasi sendi dan degradasi kartilago (Brashers, 2007). Tabel 7 : Pengaruh terapi kompres air hangat Mean skala nyeri sendi sebelum dengan jahe pada penurunan skala nyeri diberikan terapi kompres air hangat dengan sendi jahe adalah 5,22. Nilai skala nyeri pretest terendah adalah 3 dan tertinggi adalah 7. Variabel mean SD p Mean skala nyeri sendi setelah diberikan Skala Nyeri terapi kompres air hangat dengan jahe turun 5,22 1,114 0,000 menjadi 2,83. Nilai skala nyeri sendi Sendi pretest tertinggi dan terendah pada posttest adalah 5 Skala Nyeri dan 1. 2,83 1,098 Hasil penelitian ini menggambarkan Sendi posttest adanya pengaruh terapi kompres air hangat Berdasarkan tabel di atas, didapatkan dengan jahe pada wanita lansia sesudah mean skala nyeri sendi sebelum diberi terapi diberikan intervensi. Hasil Uji T kompres air hangat 5,22 dengan SD 1,114. berpasangan didapatkan nilai p = 0,000 Sesudah diberikan terapi kompres air disimpulkan bahwa ada pengaruh antara hangat, mean skala nyeri sendi turun skala nyeri sendi sebelum dansesudah diberikan terapi kompres air hangat dengan menjadi 2,83 dan SD 1,098 serta nilai p = jahe yang berarti bahwa Ha gagal ditolak 0,000 yang berarti terdapat pengaruh yaitu ada pengaruh terapi kompres air pemberian terapi kompres air hangat dengan hangat dengan jahe terhadap penurunan jahe terhadap penurunan skala nyeri sendi skala nyeri sendi pada wanita lansia pada wanita lansia. di Panti Graha Werdha Maria Joseph Pontianak dan Graha Werdha Kasih Bapa PEMBAHASAN Kabupaten Kubu Raya Tahun 2017. Setelah dilihat dari data di atas, bahwa nyeri sendi banyak terjadi dan dikeluhkan Usia responden yang banyak mengalami oleh wanita lanjut usia dan sering muncul nyeri sendi adalah usia elderly (60-74 tahun) ketika wanita telah mengalami menopause 11 orang responden dengan persentase (Santoso & Romah, 2011). Menurut 61,1% dan usia old/ lanjut usia tua (75-90 Kawiyana (2009), wanita yang telah tahun) sebanyak 7 orang responden dengan menopause dan memasuki masa usia lanjut persentase 38,9%. Hal ini sesuai dengan mengalami penurunan hormone estrogen teori pada Smeltzer et al. (2010) bahwa pada sehingga terjadi ketidakseimbangan aktivitas wanita lansia yang telah berusia di atas 60 osteoblas dan osteoklas yang mengakibatkan tahun dan telah mengalami menopause akan penurunan massa tulang trabekula dan mengalami penurunan hormon estrogen kortikal sehingga menyebabkan tulang sehingga terjadi percepatan resorpsi tulang. menjadi tipis, berongga, kekakuan sendi, Beberapa gangguan system musculoskeletal pengelupasan rawan sendi dan sehingga seperti rheumatoid arthritis, osteoarthritis, akan muncul nyeri pada persendian. Jika gout, dan bursitis juga mulai diderita oleh nyeri tidak ditangani maka akan wanita lanjut usia sehingga nyeri pada meningkatkan rasa ketidaknyamanan serta persendian sering muncul sebagai tanda dan dapat mengganggu aktivitas wanita lanjut gejala penyakit musculoskeletal dan menjadi usia. Pada saat sebelum keluhan pada wanita lanjut usia (Lukman & diberikan terapi kompres air hangat, wanita Ningsih, 2012). lansia merasakan nyeri dan kekakuan pada sendi yang nyeri terutama pada pagi hari. Selain itu penggunaan kompres hangat jahe Teori memberikan efek fisiologis dengan cara dalam Riyanto (2011) menyebutkan bahwa menurunkan nyeri sendi pada tahap terjadi penurunan aktivitas dan muncul transduksi (proses konversi energi dari kekakuan pada sendi saat pagi hari. rangsangan noksius (suhu, mekanik, atau Nyeri pada persendian dapat dikurangi kimia) menjadi energi listrik (impuls saraf) menggunakan terapi farmakologi dan terapi oleh reseptor sensorik untuk nyeri nonfarmakologi.Pada penelitian ini (nosiseptor), pada tahapan ini jahe memiliki menggunakan terapi kompres air hangat kandungan gingerol yang mengandung dengan jahe merupakan salah satu terapi siklooksigenase yang bisa menghambat nonfarmakologi yang telah berkembang dan terbentuknya prostaglandin sebagai mediator memberikan manfaat positif karena dapat nyeri, sehingga terjadi penurunan nyeri merelaksasi otot, meningkatkan mobilitas, sendi. Sehingga jahe dapat digunakan menurunkan nyeri dan dapat menghilangkan sebagai salah satu alternatif pengobatan non kekakuan sendi pada pagi hari. farmakologis untuk menurunkan nyeri sendi Menurut Difa (2011) Efek farmakologi (Izza, 2014). yang terdapat dalam jahe sangat bermanfaat. Untuk melihat kebenaran mengenai Jahe dapat menghambat sintesis penurun rentang nyeri responden. Peneliti prostaglandin dan leukotrien, merupakan menggunakan data objektif seperti dua zat mediator atau substansi radang yang pengukuran nadi dan pernafasan. sangat dikenal disamping histamine, Pengukuran data objektif tersebut dilakukan bradikinin, kalidin, dan serotonin. sebelum dan sesudah dilakukan terapi. Peningkatan zat tersebut akan Berdasarkan hasil pengukuran yang mengakibatkan terjadinya proses peradangan dilakukan peneliti terhadap 18 responden, yang salah satu tandanya adalah timbulnya maka didapatkan nilai tertinggi Nadi rasa nyeri (dolor). Oleh karena itu hambatan sebelum diberikan terapi kompres air hangat sintesis kedua zat tersebut dapat dengan jahe ialah 2 orang responden dalam menurunkan rasa nyeri karena proses rentang nadi cepat/ diatas normal inflamasi. Hal ini juga diperkuat bahwa (>100x/menit) dalam rentang nyeri berat. Kandungan lain dari jahe ialah adanya Nilai tertinggi Pernafasan sebelum diberikan senyawa gingerol dan shogol yang terapi kompres air hangat dengan jahe ialah berkhasiat untuk mengurangi proses 9 orang responden pada nilai pernafasan peradangan. Selain mengurangi respon cepat/ diatas normal (>20x/menit) dalam inflamasi senyawa shogol juga melindungi rentang nyeri sedang-berat. tulang rawan femur dari kerusakan. Menurut teori dalam Potter & Perry Rangsangan panas yang dihasilkan (2005) terdapat pengaruh antara nadi dan kompres hangat rebusan jahe akan pernafasan. Jika nyeri muncul, akan meningkatkan suhu lokal pada kulit yang mengakibatkan stimulasi simpatik, yang akan mengakibatkan kulit menjadi pucat dapat meningkatkan frekuensi darah, curah karena timbul vasokontriksi akan segera jantung, dan tahanan vascular perifer. Pada diikuti vasodilatasi sehingga timbul system pernafasan, nyeri akan meningkatkan kemeraha-merahan. Apabila terjadi dilatasi frekuensi dan kedalaman nafas sebagai pembuluh darah kulit maka hal ini akan akibat dari stimulasi simpatik. Klien dapat diteruskan ke pembuluh darah di jaringan menghambat atau membebat pergerakan yang lebih dalam sehingga sirkulasi darah dinding dada. Jika ada nyeri pada area dada membaik. Panas tinggi yang terjadi pada atau abdomen sehingga nafas menjadi kulit dapat merangsang hipotalamus untuk dangkal. Pada nadi, nyeri akan menghasilkan endorphin dalam menurukan meningkatkan stimulasi simpatik dan nyeri. Efek pada jaringan kapsul mempengaruhi frekuensi jantung. Nadi akan meningkatkan kadar air sehingga terjadi teraba lebih cepat. kelenturan kapsul ligamen dan fasia nyeri Perubahan mulai tampak setelah menurun, efek panas pada jaringan otot dilakukan terapi kompres air hangat dengan membuat otot rileksasi ketegangan intra jahe. Penurunan nilai rata-rata nadi dan muskuler menurun dan mampu mengatasi pernafasan responden. Nilai rata-rata nadi iskemik jaringan sehingga nyeri menurun. responden mengalami penurunan dari 104x/menit menjadi 70x/menit pada rentang KESIMPULAN skala nyeri berat (7) hingga menjadi ringan (4) hal tersebut juga didukung oleh nilai Kesimpulan dalam penelitian ini adalah rata-rata pernafasan responden yang juga ada pengaruh terapi kompres air hangat mengalami penurunan dari 21x/menit terhadap penurunan skala nyeri sendi pada menjadi 18x/menit pada rentang skala nyeri wanita lanjut usia sebelum dan sesudah berat (7) hingga menjadi ringan (2). Terapi diberikan Terapi Kompres Air Hangat kompres air hangat dengan jahe dapat Dengan Jahe. memberikan relaksasi, melancarkan sirkulasi Berdasarkan hasil penelitian ini, darah, dan meningkatkan suplai oksigen responden dapat menggunakan terapi sehingga dapat menurunkan efek stimulasi kompres hangat ini sebagai salah satu simpatik. Pada tekanan darah akan pilihan terapi nonfarmakologi dalam mengurangi tahanan vaskuler perifer, menangani nyeri sendi mengurangi frekuensi jantung dan cardiac pada wanita lansia. Bagi pengelola panti, output sehingga dapat menurunkan denyut terapi nadi. Pada sistem pernafasan akan terjadi ini dapat diberikan pada wanita lansia yang penurunan frekuensi dan kedalaman nafas mengalami nyeri sendi. Bagi penelitian (Potter & Perry, 2010). selanjutnya, Disarankan untuk melakukan Berdasarkan nilai rata-rata, fisiologis penelitian sejenis dengan menggunakan nyeri serta teori yang ada maka dapat kelompok kontrol dan jumlah sampel yang disimpulkan bahwa terapi kompres air lebih banyak mengenai respon psikologis hangat dengan jahe juga berpengaruh pada atau hal lainnya yang terkait pada terapi penurunan nyeri sendi yang diikuti dengan kompres air hangat dengan jahe. Dalam penurunan denyut nadi dan pernafasan. melakukan penelitian lanjutan ini, pada saat Sejalan dengan hasil penelitian Diah & melakukan terapi kompres air hangat dengan Heny (2016) mengatakan bahwa sikap rileks jahe, respon dilakukan dalam satu ruangan, akan meningkatkan pengeluaran opioat terapi dilakukan serentak pada saat yang endogen seperti endorphin dan enkefalin, sama, dan mengkelompokkan rentang nyeri sebaliknya hormone epinefrin dan nor yang sama pada responden . Penelitian ini epinefrin akan menurun. Penurunan juga disarankan untuk menggunakan asisten hormone ini akan mengurangi resiko peneliti. Pada penelitian selanjutnya dapat vasokonstriksi yang diakibatkan oleh nyeri menggunakan metode perbandingan tingkat dan kecemasan sehingga membantu efektivitas terapi farmakologi dengan memperbaiki tanda-tanda vital diantaranya kompres hangat rebusan jahe terhadap adalah penurunan kekuatan kontraksi tingkat nyeri pada lanjut usia dengan ventrikel yang dimanifestasikan dengan penyakit degenerative sendi. Bagi institusi adanya kestabilan tekanan sistolik, denyut pendidikan, penelitian ini dijadikan sumber jantung dan frekuensi nafas. referensi dalam pembelajaran gerontik pada Oleh karenanya tidak mengherankan penelitian mahasiswa selanjutnya. jika pada saat pengambilan data ada hal yang menarik ketika pemberian terapi diberikan, responden tampak begitu rileks UCAPAN TERIMA KASIH dan menikmati sensai hangat pada lokasi nyeri yang dirasakan. Perilaku yang Terima kasih untuk pengurus Panti Graha sebelumnya tampak gelisah, sering mengadu Werdha Maria Joseph Pontianak dan Graha kesakitan berubah menjadi tenang, diam Werdha Kasih Bapa Kabupaten Kubu Raya tidak banyak mengadu seakan akan mereka yang telah memberikan ijin penelitian dan sedang berkonsentrasi terhadap sensasi wanita lansia yang telah memberikan hangat yang dirasakan. Meskipun respon waktunya untuk menjadi responden perilaku tidak diteliti dalam penelitian ini penelitian ini. namun temuan ini sudah cukup membuktikan bahwa pemberian terapi DAFTAR PUSTAKA kompres air hangat dengan jahe ini mampu membuat responden merasa lebih nyaman Arya, R., & Jain, V. (2013). Osteoarthritis of dan rileks. Knee Joint: An Overview. Journal Indian Academy of Clinical medicine.14(2) , 154-162. Gendrowati, F. (2014). TOGA (Tanaman Asmadi. (2008). Teknik prosedural Obat Keluarga) Aman & Tanpa Efek keperawatan: konsep dan aplikasi Samping. Jakarta: Padi kebutuhan dasar klien. Jakarta: Ibrahim, A. M., Yunianta., & Sriherfyna, F. salemba medika Diakses 15 september H., (2015). Pengaruh Suhu dan Lama 2016.https://books.google.co.id/books?id Waktu Ekstraksi Terhadap Sifat Kimia =IJ3P1qiHKMYC&pg=PA160&lpg=PA dan Fisik Pada Pembuatan Minuman Sari 160&dq=program+dengan+anti+balutan Jahe Merah (Zingiber Officinale Var. +kompres+tiap+5+menit+adalah&source Rubrum) Dengan Kombinasi =bl&ots=llh_hqBmY- Penambahan Madu Sebagai Pemanis. &sig=0MbNfeAxYqCyRrCCWafVOTIf Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 _I8&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjNj8i No 2 p.530-541, April 2015. Diakses 5 Kj6PPAhWCHR4KHeSmA28Q6AEIIT oktober 2016. AB#v=onepage&q=program%20dengan http://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/vi %20anti%20balutan%20kompres%20tia ewFile/171/180 p%205%20menit%20adalah&f=false Izza, S. (2014). Perbedaan Efektifitas Brashers, V. L. (2007). Aplikasi klinis Pemberian Kompres Air Hangat Dan patofisiologi: Pemeriksaan dan Pemberian Kompres Jahe Terhadap Manajemen. Ed ke-2. Jakarta: EGC. Penurunan Nyeri Sendi Pada Lansia Di Buku Saku Artritis. (2006). Pharmaceutical Unit Rehabilitasi Sosial Wening Care Untuk Pasien Penyakit Arthritis Wardoyo Ungaran. Jurnal Publikasi. Rematik. Jakarta: Bakti Husada. Diakses Program Studi Keperawatan STIKES 10 november 2016 Ngudi Waluyo Ungaran. Diakses 10 https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j september 2016. &q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad= https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j rja&uact=8&ved=0ahUKEwjSof_7xJ7Q &q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad= AhUJs48KHUd8AowQFggcMAA&url= rja&uact=8&ved=0ahUKEwj127f2i6HP http%3A%2F%2Fbinfar.kemkes.go.id% AhULPo8KHQe5CfkQFggaMAA&url= 2F%3Fwpdmact%3Dprocess%26did%3 http%3A%2F%2Fperpusnwu.web.id%2F DMTg4LmhvdGxpbms%3D&usg=AFQj karyailmiah%2Fdocuments%2F3818.doc CNERHxg9Dd5uzrqrR1V4HVmiTymh x&usg=AFQjCNGE6B9aW2bU9V4cH0 WA LlRlrbBugTtQ Diah, E. M., & Heny, E. (2016). Pengaruh Kaur, P., Walia, I., & Saini, S. K. (2007). Pemberian Terapi Musik Terhadap Nyeri Study on Intensity of knee joint Paint by Persalinan, Tekanan Darah, Nadi Dan Application of Moist Heat Among Respirasi Rate Ibu Bersalin. Vol.04, Geriatric Population. Nursing and No.XX, Desember 2016. Diakses 26 Midwifery Research Journal, 3:162-171. Januari 2017. Diakses 30 agustus 2016. http://stikesmuhla.ac.id/wp- http://medind.nic.in/nad/t07/i4/nadt07i4p content/uploads/jurnalsurya/NoXX/17- 162.pdf 25%20Diah%20Eko%20Heny%20des% Kawiyana, I. K. (2009). Osteoporosis 202016.pdf Patogenesis Diagnosis dan Penanganan Difa, F. (2011). Kandungan Gingerol Dan Terkini. Jurnal Penyakit Dalam, 10: Shogaol, Intensitas Kepedasan Dan 157-170. Diakses 10 september 2016 Penerimaan Panelis Terhadap Oleoresin https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j Jahe Gajah (Zingiber Officinale Var. &q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad= Roscoe), Jahe Emprit (Zingiber rja&uact=8&ved=0ahUKEwjj847Z2rzP Officinale Var. Amarum), Dan Jahe AhXBL48KHUP6BNMQFggcMAA&ur Merah (Zingiber Officinale Var. l=http%3A%2F%2Fojs.unud.ac.id%2Fin Rubrum). Skripsi. Diakses 29 september dex.php%2Fjim%2Farticle%2Fdownloa 2016.http://repository.ipb.ac.id/bitstream d%2F3898%2F2891&usg=AFQjCNEP7 /handle/123456789/51192/F11dfa.pdf;jse 7lra1Vs4oAQemAmcjTRIvqRRg ssionid=CBEE56510C71785B854433E9 Kementrian Kesehatan RI. (2013). Buletin 684D41E9?sequence=1 Jendela Data dan Informasi: Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Bakti Husada. ISSN 208-270X. Diakses Riset Kesehatan Dasar. (2013). Jakarta: 18 juni 2016. Badan Penelitian dan pengembangan https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j kesehatan kementrian kesehatan RI. &q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad= Diakses 18 juni 2016. rja&uact=8&ved=0ahUKEwithtDV9qDP http://www.depkes.go.id/resources/down AhXBMY8KHa22C_YQFggaMAA&url load/general/Hasil%20Riskesdas%20201 =http%3A%2F%2Fwww.depkes.go.id% 3.pdf 2Fdownload.php%3Ffile%3Ddownload Riyanto, A. (2011). Penambahan %2Fpusdatin%2Fbuletin%2Fbuletin- Traksi/Translasi Pada Latihan Rentang lansia.pdf&usg=AFQjCNEzOyJfbIBduN Gerak Aktif Lebih Meningkatkan ZTjvbQ- Lingkup Gerak Sendi dan Menurunkan 85kQy14tw&bvm=bv.133387755,d.c2I Nyeri Pada Osteoarthritis Lutut Wanita Lukman, & Ningsih, N. (2012). Asuhan Lanjut Usia. Dipetik September, 10, Keperawatan Klien dengan Gangguan 2016. Dari penelitian thesis universitas Sistem Muskuloskeletal. Jakarta: undayana Diakses 25 juni 2016.. Selemba Medika. http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_the Nurminah, M., & Julianti. E. (2006). Buku sis/ Ajar Teknologi Pengemasan: Fakultas Safitri, A. P. (2013). Peranan Jahe Sebagai Pertanian. Dokter Alami. Fakultas Pertanian https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j Universitas Brawijaya Malang. Diakses &q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad= 29 september 2016. rja&uact=8&ved=0ahUKEwid7PyUr6PP https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j AhUBmJQKHRUfCLEQFggiMAE&url &q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad= =http%3A%2F%2Focw.usu.ac.id%2Fco rja&uact=8&ved=0ahUKEwi1tYjGq6PP urse%2Fdownload%2F3130000081- AhVS4WMKHUx8Cb0QFggaMAA&url teknologi- =http%3A%2F%2Fblog.ub.ac.id%2Farg pengemasan%2Fthp_407_textbook_tekn ayonixwirasma%2Ffiles%2F2013%2F10 ologi_pengemasan.pdf&usg=AFQjCNE %2FPeranan-Jahe-Sebagai-Dokter- Q0pxU788CA4pCcX7s- Alami.docx&usg=AFQjCNG9sjOYDec5 G5V9kuJ9w&bvm=bv.133387755,d.dG H0vTvalGyZR06hWalA&bvm=bv.1333 o 87755,d.dGo Panggabean, M. (2011). Potret Penduduk Santoso, T. B., & Romah, A. S. (2011). Lansia Di Kalimantan Barat. PSK Gangguan Gerak dan fungsi Kognitif Universitas Tanjungpura. Diakses 25 pada Wanita Lanjut Usia. Jurnal juni 2016. Kesehatan, ISSN 1979-7621 ,4: 1-57. https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j Diakses 2 september 2016. &q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad= https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstrea rja&uact=8&ved=0ahUKEwiazs_d_KDP m/handle/11617/2934/5.%20TOTOK%2 AhULRY8KHYLoC_MQFggaMAA&ur 0BUDI%20S.pdf?sequence=1 l=http%3A%2F%2Fwww.bkkbn.go.id% Smeltzer, S. C., Bare, B.G., Hinkle, J. L., & 2Flitbang%2Fpusdu%2FHasil%2520Pen Cheever, K. H. (2010). Brunner & elitian%2FKarakteristik%2520Demograf Suddarth’s Textbook Of Medical- is%2F2011%2FPotret%2520Penduduk% Surgical Nursing. Ed ke-12. America: 2520Lansia%2520di%2520Kalimantan% Wolters Kluwer Health. 2520Barat.pdf&usg=AFQjCNGbNlVO8 Tamher, S., & Noorkasiani. (2011). Aq1CnTE1Kaj9YqEoYWBiA Kesehatan Lanjut Usia Dengan Prasetyo, S. N. (2010). Konsep Dan Proses Pendekatan Asuhan Keperawatan. Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Graha Jakarta: Salemba Medika. Ilmu. Tamsuri, A., & Hareni, R.D. (2010). Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku Hubungan Pengetahuan Tentang Ajar Fundamental Keperawatan. Ed ke- Osteoporosis Dengan Pencegahan 4. Jakarta: EGC. Osteoporosis Pada Lanjut Usia Di Dusun Potter., & Perry. (2010). Fundamental Puhrejo Desa Tulungrejo Kecamatan Keperawatan, Edisi 7 Buku 2. Jakarta: Pare Kabupaten Kediri. JURNAL AKP. Salemba Medika. No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2010. Diakses 10 november 2016 https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j &q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad= rja&uact=8&ved=0ahUKEwjp6IeExp7Q AhWEto8KHbP8Dz8QFggcMAA&url= http%3A%2F%2Fejournal.akperpamena ng.ac.id%2Findex.php%2Fakp%2Farticl e%2Fdownload%2F9%2F6&usg=AFQj CNG0YTmjTe4gEEPfuc_m_hs8kt75pQ Utami, P., & Ervira, D. (2013). The Miracle of Herbs: Daun, Umbi, dan Batang Tanaman Ajaib Penakluk Aneka Penyakit. Jakarta: Argo Media. 90u