Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN Tn. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS


GASTRITIS

No. Register : 101.8680


Ruang : Bougenvile
Tanggal/Jam MRS : 28 September 2016/ 21.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 29 September 2016
Diagnosa Medis : Gastritis

I. PENGKAJIAN
Tn. S usia 35 tahun mengatakan bahwa pernah dirawat di RSI Sultan Agung dengan
penyakit (gastritis) pada tanggal 5 April 2013, dan diberi obat Antasida. Pasien mengatakan
bahwa setiap pagi hari setelah bangun tidur pasien sering merasa nyeri pada perut bagian
sebelah kirinya. Rasa nyerinya itu seperti diremas-remas serta terasa panas. Rasa nyerinya
berada di skala 7 dari skala nyeri 0-10 menurut Bourbanis. Menurut Bourbanis skala 7
menggambarkan nyeri berat terkontrol dimana terkadang tidak dapat mengikuti perintah
tetapi respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan nyeri tetapi tidak dapat
mendiskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan
distraksi.Pasien mengatakan merasa lebih baik jika dibuat berbaring.Pasien juga mengeluh
mual dan muntah yang membuat nafsu makan pasien menurun. Pasien mengatakan keluhan
ini terjadi hampir seminggu sampai akhirnya dia dibawa ke IGD RSI Sultan Agung pada
tanggal 28 September 2016 pukul 21.00 WIB.
Pasien dibawa ke ruang bugenvil sekitar jam 21.00 WIB. Pada saat di ruangan kondisi
klien tampak lemas, akral hangat, pusing, pasien mual,tidak mau makan, tanda tanda vital;
TD : 120/80 mmHg , S: 37C, N: 80x/m, R:20x/m.
A. Biodata Pasien
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Bojong Menteng Rt. 03/ IX Kelurahan Pasir Kuda
B. Penanggung Jawab
Nama : Ny. N
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan px : Istri
Alamat : Bojong Menteng Rt. 03/ IX Kelurahan Pasir Kuda

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri perut.

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan bahwa setiap pagi hari setelah bangun tidur pasien sering merasa nyeri
pada perut bagian sebelah kirinya. Rasa nyerinya itu seperti diremas-remas serta terasa panas.
Rasa nyerinya berada di skala 7 dari skala nyeri 0-10 menurut Bourbanis. Menurut Bourbanis
skala 7 menggambarkan nyeri berat terkontrol dimana terkadang tidak dapat mengikuti
perintah tetapi respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan nyeri tetapi tidak dapat
mendiskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan
distraksi.Pasien mengatakan merasa lebih baik jika dibuat berbaring.Pasien juga mengeluh
mual dan muntah yang membuat nafsu makan pasien menurun. Pasien mengatakan keluhan
ini terjadi hampir seminggu sampai akhirnya dia dibawa ke IGD RSI Sultan Agung pada
tanggal 28 September 2016 pukul 21.00 WIB.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan bahwa pernah dirawat di RSI Sultan Agung dengan penyakit yang sama
(gastritis) pada tanggal 5 April 2013, dan diberi obat Antasida.

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti Diabetes
Mellitus dan Hipertensi serta penyakit menular seperti Hepatitis dan TBC.

D. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


1. Nutrisi
Di Rumah : makan tidak teratur ±1-2x sehari. Makan selalu habis dalam 1 porsi.
Pasien mengatakan tidak mempunyai pantangan terhadap makanan, pasien minum 6-7 gelas (
±1500-1700cc) setiap hari.
Di Rumah Sakit : pasien mengatakan pagi hanya makan bubur habis 1/4 porsi karena
pasien merasa mual setiap kali mau makan dan sehabis makan pasien sering muntah. Pasien
minum air putih habis 4-5 gelas (1000-1200cc) setiap hari.

2. Eliminasi
Di Runah : pasien mengatakan BAB 1x sehari pada waktu pagi dengan
konsistensi lembek, warna kuning, bau khas dan tidak ada keluhan dalam BAB.
Klien BAK ± 2-6x sehari dengan warna kuning, bau khas, dan
pasien tidak ada kesulitan dalam BAK.
Di Rumah Sakit : pasien mengatakan selama dirawat di rumah sakit klien BAB dengan
frekuensi 1x sehari, konsistensi keras (berbentuk bulat-bulat kecil), warna hitam, bau khas
dan pasien mengeluh sulit untuk BAB.
Pasien mengatakan BAK dengan frekuensi 5-6x sehari warna
kekuningan, bau khas dan tidak ada keluhan dalam BAK.

3. Istirahat dan Tidur


Di Rumah :pasien mengatakan tidur selama 7jam mulai tidur pukul 22.00 WIB
dan bangun pukul 05.00 WIB. Pasien jarang tidur siang.
Di Rumah Sakit :pasien mengatakan tidur selama 9jam mulai pukul 21.00 WIB, kalau
malam sering terbangun karena suasana yang panas, pasien bangun pukul 06.00 WIB.
4. Aktifitas Fisik
Di Rumah : pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang
lain maupun alat bantu.
Di Rumah Sakit : pasien mengatakan bisa melakukan aktivitas sehari-hari sesuai
kemampuan, pasien ke kamar mandi dibantu oleh keluarga, pasien tidak mengalami kesulitan
dalam melakukan personal hygiene, pasien mengatakan lebih banyak berbaring di tempat
tidur karena perut terasa sakit saat bergerak.

5. Personal Hygiene
Di Rumah :pasien mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, keramas 2 kali dalam
seminggu, ganti baju 1 kali sehari, dan tidak ada gangguan apapun.
Di Rumah Sakit :pasien diseka oleh keluarga 2 kali sehari yaitu pagi dan sore dengan
tidak memakai sabun.

E. DATA PSIKOSOSIAL
1. Status Emosi
Emosi pasien stabil.

2. Konsep Diri
Body Image : pasien mengetahui bahwa dirinya sedang sakit dan membutuhkan
pengobatan agar cepat sembuh
Self Ideal : pasien merasa diperlakukan dengan baik oleh perawat dan mendapat
perhatian yang cukup dari keluarga
Self Eksterm : pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang ke rumah
Role : pasien sebagai kepala keluarga.
Identity : pasien bernama Tn. “S” dengan usia 35 tahun yang beralamatkan di
Bojong Menteng Rt. 03/ IX Kelurahan Pasir Kuda
3. Interaksi Sosial
Hubungan pasien dengan perawat serta pasien lain dalam satu ruangan baik. Pasien juga
kooperatif dan dapat berinteraksi baik dengan tenaga kesehatan serta hubungannya dengan
keluarga juga baik.

4. Spiritual
Pasien beragama Islam, sebelum sakit ia taat beribadah, tetapi sekarang tidak bisa
menjalankan sholat lima waktu. Pasien hanya dapat berdoa demi kesembuhannya.

F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Keadaan umum kurang

2. Kesadaran
CM (Composmentis) 4-5-6

3. Tanda-Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg S : 37°C
N : 80 x/menit RR : 20 x/menit

4. Kepala
Kulit Kepala
Bersih tidak ada lesi, tidak ada tumor, rambut warna hitam, tidak ada nyeri tekan.

Wajah
Bentuk wajah simetris, tidak ada luka, tidak ada edema.
Mata
Simetris, konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan baik.
Hidung
Bentuk simetris tidak ada polip, tidak ada keluhan dan kelainan pada hidung.
Telinga
Bentuk simetris, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
Mulut
Bibir tampak kering dengan gigi bersih, tidak ada perdarahan dan pembengkakan gusi.
5. Leher
Tidak terdapat pembesaran tiroid.

6. Dada dan Thorak


Inspeksi : bentuk simetris
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
Perkusi : suara jantung pekak, suara paru sonor
Auskultasi : bunyi paru vesikuler, bunyi jantung normal (1,2)

7. Abdomen
Inspeksi : simetris, datar
Palpasi : ada nyeri tekan terhadap abdomen (ulu hati)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus ± 8x/menit

8. Ekstremitas
Ekstremitas atas : terpasang infus RL 20 tpm (tetes per menit) pada tangan kiri, tidak
terdapat oedem.
Ekstremitas bawah : tidak terdapat luka, tidak terjadi kelumpuhan, dan tidak oedem.

9. Genetalia
Tidak terpasang kateter.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
WBC (SEL DARAH PUTIH) : 9,51 . 103m/l (4,00 – 10,00)
RBC (eritrosit) : 5,39 . 106m/l (3,50 – 5,50)
HGB (hemoglobin) : 14,3 g/dl (11,0 – 16,0)
HCT (hemotokrit) : 42,8% (37,0 – 50,0)
MCV (Volume Korpuskular rerata) : 79,4 fl (80,0 – 50,0)
MCH : 26,5 pg (27,0 – 100,0)
MCHC : 33,0 g/dm (32,0 – 31,0)
RDW : 12,9% (1,5 – 36,0)
PLT : 207 . 103m/l (150 – 450)
MPV : 7,0 fl (7,0 – 11,0)
PDW : 16,1 (15,0 – 17,0)

H. TERAPI DAN PENATALAKSANAAN


Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
Injeksi :
Cefotaxime (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
Oral :
Antasida (3x500 mg)
II. ANALISA DATA

Nama : Tn. “S” No.Reg : 101.8680


Umur : 35 tahun Ruang : Bougenvile

NO. PENGKAJIAN ETIOLOGI MASALAH


29 DS: Peradangan pada Gangguan rasa
September 1. Tn. “S” mengatakan kalau dinding mukosa nyaman (Nyeri)
2012 daerah ulu hatinya terasa panas dan lambung (gaster)
terbakar
2. Tn.“S” mengatakan kalau
nyerinya hilang timbul jika
epigastrium di tekan
3. Tn.“S” mengeluh sering
merasa mual dan muntah
DO:
1. Diagnosa medis dari Tn.“S”
adalah gastritis
2. Skala nyeri klien 7 dari skala
(0-10)
3. Nyeri tekan pada daerah ulu
hati (epigastrium) Tn.“S”

DS : Pemenuhan nutrisi Gangguan pola


1. Tn.“S” sering merasa mual dan tidak adekuat makan: kurang dari
muntah kebutuhan tubuh
2. Tn.“S” mengatakan kalau dia
hilang selera makan
3. Tn.“S” sering merasa kenyang
DO :
1. Diagnosa Medis dari Tn.“S”
adalah Gastritis
2. Tn.“S” tampak lemah dan
tidak berenergi
3. Kesadaran Tn.“S”
Composmentis

DS: Kurang aktivitas Konstipasi


1. Tn.“S” mengatakan di rumah
sakit BAB dengan konsistensi feses
keras
2. Tn. “S” mengatakan lebih
banyak berbaring di tempat
DO:
1. Palpasi abdomen : teraba keras
di perut sebelah kiri bawah
2. Auskultasi pada
abdomen: peristaltik ± 4x/mnt
3. tidur karena perut terasa sakit
saat bergerak
DS: Kurang informasi Kurang
1.Tn.“S” mengatakan hal yang pengetahuan
dipikirkan terhadap penyakitnya
adalah penyakit jantung karena di
ulu hati terasa perih, panas dan
kemeng-kemeng.
DO:
1.Tn.“S” tampak bingung
terhadap penyakitnya
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama : Tn. “S” No.Reg : 101.8680


Umur : 35 tahun Ruang : Bougenvile

NO. TGL/JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. 29 Gangguan rasa nyaman (Nyeri dengan skala 7 dari rentang skala (0-10))
September berhubungan peradangan pada dinding mukosa lambung (gaster)
2016 DS:
1.Tn. “S” mengatakan kalau daerah ulu hatinya terasa panas dan terbakar
2.Tn.“S” mengatakan kalau nyerinya hilang timbul jika epigastrium di
tekan
3.Tn.“S” mengeluh sering merasa mual dan muntah
DO:
1.Diagnosa medis dari Tn.“S” adalah gastritis
2.Skala nyeri klien 7 dari skala (0-10)
3.Nyeri tekan pada daerah ulu hati (epigastrium) Tn.“S”

2. Gangguan pola makan (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan


pemenuhan nutrisi tidak adekuat
DS :
1.Tn.“S” mengatakan sering merasa mual dan muntah
2.Tn.“S” mengatakan kalau dia hilang selera makan
3.Tn.“S” mengatakan sering merasa kenyang
DO :
1. Diagnosa Medis dari Tn.“S” adalah Gastritis
2. Tn.“S” tampak lemah dan tidak berenergi
3. Kesadaran Tn.“S” Composmentis

3. Konstipasi berhubungan dengan kurang aktifitas


DS:
1. Tn.“S” mengatakan di rumah sakit BAB dengan konsistensi feses keras
2. Tn. “S” mengatakan lebih banyak berbaring di tempat tidur karena
perut terasa sakit saat bergerak
DO:
1. Palpasi abdomen : teraba keras di perut sebelah kiri bawah
2. Auskultasi pada abdomen: peristaltik ± 4x/mnt

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi


4. DO:
1. Tn.“S” mengatakan bingung terhadap penyakitnya
DS:
1. Tn.“S” mengatakan hal yang dipikirkan terhadap penyakitnya adalah
penyakit jantung karena di ulu hati terasa perih, panas dan kemeng-kemeng.
IV. INTERVENSI

Nama : Tn. “S” No.Reg : 101.8680


Umur : 35 tahun Ruang : Bougenvile

NO. TGL/JAM DIAGNOSA TUJUAN/ INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN KRITERIA
HASIL
1. 29 Gangguan rasa Rasa Nyeri klien 1.Catat keluhan 1.nyeri tidak selalu
September nyaman (Nyeri) berkurang dengan nyeri, ada tetapi bila ada
2016 berhubungan tidak termasuk lokasi, harus dibandingkan
dengan peradangan ada peradangan lamanya, dengan gejala nyeri
pada dinding atau iritasi pada intensitas (skala pasien
mukosa lambung mukosa lambung 0-10) sebelumnya,dimana
(gaster) Tn.S dalam 2.Kaji ulang dapat membantu
waktu 2 x 24 jam faktor yang mendiagnosa etiologi
dengan kriteria: meningkatkan perdarahan dan
1.Skala Nyeri atau terjadinya komplikasi.
Tn.S berkurang menurunkan 2.membantu dalam
2.Tn.S tidak nyeri membuat diagnosa
merasa 3.Berikan dan kebutuhan terapi.
nyeri pada makanan sedikit 3.makanan
epigastrium tapi sering mempunyai
(uluhati) sesuai indikasi efek penetralisir
3.Tn.S tidak untuk pasien asam, juga
meringis (tidak 4.Bantu latihan menghancurkan
nyeri tekan rentang kandungan
abdomen) gerak aktif /pasif gaster.Makan sedikit
5.Berikan mencegah distensi dan
perawatan oral haluaran gastrin
sering dan 4. menurunkan
tindakan kekakuan sendi,
kenyamanan meminimalkan nyeri
(pijatan ketidaknyamanan.
punggung, 5.Napas bau karena
perubahan posisi tertahanya sekret
) mulut menimbulkan
Kolaborasi: tak nafsu makan dan
1.Berikan obat dapat meningkatkan
sesuai indikasi, mual. Gingivitis dan
misal : Antasida masalah gigi dapat
2.Antikolinergik meningkat
(misal 1.menurunkan
: belladonna, keasaman
atropin) gaster dengan absorbsi
atau dengan
menetralisir kimia
2.diberikan pada
waktu tidur
untuk menurunkan
motilitas
gaster,menekan
produksi asam,
memperlambat
pengosongan gaster,
dan menghilangkan
nyeri nokturnal.

2. Gangguan pola Pola Makan dari 1.Timbang berat 1.Mengevaluasi


makan: kurang dari Tn.S teratur badan sesuai keefektifan atau
kebutuhan tubuh dengan cukup indikasi kebutuhan mengubah
berhubungan memenuhi 2.Aukultasi pemberian nutrisi
dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bising usus 2.Membantu dalam
nutrisi dalam waktu 2 x 3.Berikan menentukan respon
tidak adekuat 24 jam dengan makanan untuk makan
kriteria: dalam jumlah atau berkembangnya
1.Klien tidak kecil dan dalam komplikasi
mual waktu yang 3.Meningkatkan
2.Klien tidak sering dan proses pencernaan dan
merasa nyeri teratur toleransi pasien
akibat gastritis 4.Tentukan terhadap nutrisi yang
atau iritasi dari makanan yang diberikan dan dapat
mukosa lambung Tidak membent meningkatkan
uk gas. kerjasama pasien saat
5.Berikan makan
perawatan oral 4.Dapat
teratur, sering mempengaruhi nafsu
dan teratur makan/pencernaan dan
termasuk minya membatasi masukan
k untuk bibir nutrisi
5.Mencegah
ketidaknyamanan
karena mulut kering
dan bibir pecah yang
disebabkan
oleh pembatasan
cairan
3. Konstipasi BAB dari Tn.S 1.Ajarkan alih 1.Banyak aktivitas
berhubungan lancar dengan baring setiap 2 bisa merangsang
dengan kurang bisa melakukan jam sekali gerakan peristaltik
aktivitas aktivitas (banyak 2.Anjurkan pada 2.Banyak minum
gerak) ditempat klien untuk mencairkan
tidur dalam untuk minum feses
waktu 2 x 24 jam banyak (10-12 3.Serat sangat
dengan kriteria: gelas) berfungsi
1.Feses lunak 3.Anjurkan pada untuk melancarkan
(normal) klien proses defekasi karena
2.Mudah proses untuk makan serat bisa melunakan
defekasi tinggi serat konsistensi feses
(pepaya) 4.Untuk melancarkan
4.Kolaborasi proses defekasi
pemberian obat
laksatif.
4. Kurang Tn.S mengetahui 1.Kaji tingkat 1.Untuk mengetahui
pengetahuan berhub masalah yang dia pengetahuan sampai
ungan dengan alami dengan tentang mana pengetahuan
kurang informasi memberikan penyakitnya klien sehingga
informasi 2.Berikan memudahkan untuk
terhadap masalah pendidikan memberikan penyuluh
dari Tn.S dalam kesehatan an
waktu 1 x 24 jam tentang 2.Untuk menambah
dengan kriteria: penyakitnya informasi
1.Tn.S tahu 3.Motivasi klien 3.Untuk menambah
tentang penyakit untuk melakuka semangat dan
dan tidak salah n anjuran harapanya klien mau
persepsi dalam pendidika melakukan hal positif
2.Tn.S tidak n kesehatan untuk kesehatan
bingungterhadap 4.Beri 4.Untuk menambah
masalahkesehatan kesempatan pengetahuan klien
yang diaalami untuk
klien bertanya
tentang
penyakitnya
V. IMPLEMENTASI

Nama : Tn. “S” No.Reg : 101.8680


Umur : 35 tahun Ruang : Bougenvile

Tanggal/jam Dx Implementasi Respon TTD


29 I 1. Menjelaskan pendekatan pada px Px kooperatif
September dan keluarga dengan BHSP
2016 / 10.00 2. Menjelaskan pada px dan keluarga Px kooperatif
WIB tentang penyebab nyeri px dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan
3. Melibatkan keluarga px dalam Px dan keluarga
pelaksanaaan asuhan keperawatan kooperatif dan bersedia
4. Mengkaji skala nyeri dan lokasi Px kooperatif
nyeri Px merasa diperhatikan
5. Memberikan makanan sedikit tapi
sering sesuai indikasi untuk pasien Px bersedia dan
6. Menganjurkan pasien untuk melaksanakannya
mengubah posisi Px merasa senang
7. Memberikan perawatan oral Px kooperatif
8. Melakukan kolaborasi dengan tim
dokter dalam pemberian obat Px merasa diperhatikan
9. Melakukan pemeriksaan TTV
T : 120/80 mmHg
RR : 20x/menit
N : 80x/menit
S : 37 C

29 Px kooperatif
September 1. Memberikan makan sedikit tapi
2016/ 19.00 sering Px merasa senang
WIB 2. Memberikan lingkungan yang
tenang dan nyaman Px kooperatif
3. Mengkaji skala nyeri dan lokasi Px merasa diperhatikan
nyeri Px kooperatif
4. Memberikan perawatan oral
5. menganjurkan tekhnik relaksasi Px kooperatif
dengan nafas dalam
6. menganjurkan px untuk mengubah Px merasa diperhatikan
posisi
7. melakukan observasi TTV
T : 110/70 mmHg
RR : 20x/menit
N : 84x/menit
30 S : 37,5 C Px kooperatif
September
2016/ 10.00 1. Memberikan makan sedikit tapi Px merasa senang
WIB sering
2. Memberikan lingkungan yang Px kooperatif
tenang dan nyaman Px merasa diperhatikan
3. Mengkaji skala nyeri dan lokasi Px kooperatif
nyeri
4. Memberikan perawatan oral Px kooperatif
5. menganjurkan tekhnik relaksasi
dengan nafas dalam Px merasa diperhatikan
6. menganjurkan px untuk mengubah
posisi
7. melakukan observasi TTV
T : 120/80 mmHg
RR : 20x/menit
N : 80x/menit
S : 37,3 C
VI. EVALUASI

Nama : Tn. “S” No.Reg : 101.8680


Umur : 35 tahun Ruang : Bougenvile

No. Tanggal/jam Diagnosa Evaluasi


1 29 Dx I DS:
September 1.Tn. “S” mengatakan kalau daerah ulu hatinya
2016/10.00 terasa nyeri, panas dan terbakar
2.Tn.“S” mengatakan nafsu makannya berkurang
3.Tn.“S” mengeluh sering mual dan muntah
O : keadaan lemah
Makan / minum : 1/4 porsi/4-5 gelas
T : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
RR: 20x/menit
S : 37 C
A : nyeri , masalah belum teratasi
P : R dilanjutkan
· Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
· Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
· Oral :
Antasida (3x500 mg)
2 29 DS:
September 1.Tn. “S” mengatakan kalau daerah ulu hatinya
2016/19.00 masih terasa nyeri.
2.Tn.“S” mengatakan masih belum nafsu makan
3.Tn.“S” mengeluh sering merasa mual dan
muntah
O : keadaan cukup
Makan / minum : 1/4 porsi /5-6 gelas
T : 110/70 mmHg
N : 84x/menit
RR: 20x/menit
S : 37,5 C
A : masalah teratasi sebagian
P : R dilanjutkan
· Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
· Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
· Oral :
Antasida (3x500 mg)
3. 30 S: 1.Tn. “S” mengatakan kalau nyerinya masih
September terasa di daerah ulu hati
2016/10.00 2.Tn.“S” mengatakan nafsu makannya sudah
bertambah
3.Tn.“S” mengatakan sudah tidak merasa mual
dan muntah
O : keadaan cukup
Makan / minum : ½ porsi/6-7 gelas
T : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
RR: 20x/menit
S : 37,3 C
A : masalah teratasi sebagian
P : R dilanjutkan
· Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
· Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
· Oral :
Antasida (3x500 mg)
CATATAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. “S” No.Reg : 101.8680


Umur : 35 tahun Ruang : Bougenvile

Tanggal/jam Catatan Keperawatan TTD


29 September · Bina Hubungan Saling Percaya dengan px dan keluarga
2016/ 10.00 · Memberikan makanan sedikit tapi sering
WIB · Menganjurkan px untuk mengubah posisinya
· Melakukan TTV
· Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
·
· Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
· Oral :
Antasida (3x500 mg)
29 September · Memberikan makanan sedikit tapi sering
2016/ 19.00 · Menganjurkan px untuk mengubah posisinya
WIB · Mengajarkan teknik relaksasi pada px
· Melakukan observasi TTV
· Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
· Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
· Oral :
Antasida (3x500 mg)

30 September · Memberikan makanan sedikit tapi sering


2016/ 10.00 · Menganjurkan px untuk mengubah posisinya
WIB · Mengajarkan teknik relaksasi pada px
· Melakukan observasi TTV
· Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
· Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
· Oral :
Antasida (3x500 mg)

Anda mungkin juga menyukai