Masa nifas adalah mmasa sesudahnya persalinan terhitung dari saat
selesai persalinan sampai pulihnya kembali alat kandungan ke keadaan sebelum hamil dan lamanya masa nifas kurang lebih 6 minggu (Padila, 2014) mengingat banyaknya terjadi perubahan perilaku dalam masyarakat khusunya ibu-ibu yang cenderung menolak menyusui bayinya sendiri terutama ibu-ibu yang bekerja dengan alasan air susunya hanya sedikit atau tidak keluar sama sekali. keadaan ini memberikan dampak negatif terhadap status kesehatan, gizi serta tingkat kecerdasan anak. oleh karena itu untuk menanggulangi permasalahan diatas perlu dilakukan upaya preventif dan promotif dalam meningkatkan penggunaan ASI dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara ibu menyusui, sehingga membantu pengeluaran ASI secara lancar ( Prasetyoono, 2009). masalah-masalah yang sering terjadi pada menyusui terutama terdapat pada ibu primipara. oleh karena itu kepada ibu-ibu ini perlu diberikan penjelasan tentang pentingnya perawatan payudara, cara menyusui yang benra, dan hal-hal lain yang erat hubungannya dengan proses menyusui. masalah yang tersering dalam menyusui adalah puting susu nyeri/ lecet, sekitar 57% dari ibu menyusui dilaporkan pernah menderita kelecetan pada putingnya, payudara bengkak (engorgement), saluran suus tersumbat (obstructive duct) mastitis dab asbes payudara (Soetijiningsih, 1997) berbagai kommplikasi yang sering dialami selama masa menyusui antara lain puting susu nyeri, puting susu lecet, payudara bengkak, mastitis atau asbes payudara sehingga ibu harus tetap melakukan perawatan payudara secara benar, baik untuk mempersiapkan masa menyusui (selama kehamilan) dan selama masa menyusui (Kristiyanasari, 2009) berdasarkan laporan dari survei demografi dan kesehatan indonesia (SDKI, 2007) diusia lebih dari 25 tahun sepertiga wanita di dunia (38%) didapati tidak menyusui bayinya sehingga terjadi pembengkakan payudara, dan di indonesia angka cakupan ASI eksklusif mencapai 32,3% ibu yang memberikan ASI eksklusif pada anak mereka. survei demografi dan kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2008-2009 menunjukan bahwa 55% ibu menyusui mengalami mastitis dan puting susu lecet, puting susu lecet terjadi karena dua faktor, yaitu karena kondisi puting yang jarang di bersihkan dan posisi ibu saat menyusui yang kurang benar, hal tersebut disebabkan karena kurangnya perawatan payudara selama kehamilan. sebagai persiapan menyongsong kelahiran sang bayi perawatan payudara yang di mulai dari kehamilan bulan ke 7-8 memegang peranan penting dalam menentukan berhasilnya menyusui bayi. payudara yang terawat aka memproduksi ASI cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. begitu pula dengan perawatan payudara yang baik, ibu tidak perlu khawatir bentuk payudaranya akan cepat berubah sehingga kurang menarik. juga dengan perawatan payudara yang baik puting tidak akan lecet sewaktu diisap bayi (Soetijiningsih, 1997) demi keberhasilan menyusui, payudara memerlukan perawatan sejak dini secara teratur. perawatan selama kehamilan bertujuan agar selama masa menyusui kelak produksi ASI cukup, tidak terjadi kelainan pada payudara dan agar bentuk payudara tetap baik setelah menyusui (Nugroho, 2011) ibu post partum primipara adalah seorang wanita yang pernah hamil satu kali dan telah melahirkan satu atau dua anak yang hidup (Bobak, Lowdermilk, Jensen, & Perry, 2005) ibu nifas primipara yaitu seorang wanita yang belum pernah melahirkan bayi yang viabel untuk pertama kali. pengetahuan ibu nifas primipara dalam merawat bayinya adalah sangat penting karena dengan pengetahuan yang cukup, maka ibu nifas mampu melakukan perawatan bayinya dengan benar (Wiknjosastro, 2007)