Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG HIPERTENSI

PADA LANSIA DI PUSKESMAS EMPANG


Jum’at, 19 Januari 2018

A. Latar Belakang
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari

140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali

pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat atau

tenang (Kemenkes RI, 2014). Hipertensi berarti tekanan darah di dalam pembuluh-

pembuluh darah sangat tinggi, dimana keadaan ini dapat merusak organ-organ vital

tubuh bahkan menyebabkan kematian (Susilo, 2011).

Hipertensi merupakan salah satu penyakit system kardiovaskuler yang banyak

dijumpai di masyarakat. Hipertensi bukanlah penyakit menular, namun harus

senantiasa diwaspadai. Tekanan Darah tinggi atau Hipertesi dan arteriosclerosis (

pengerasan arteri ) adalah dua kondisi pokok yang mendasari banyak bentuk penyakit

kardiovaskuler. Lebih jauh, tidak jarang tekanan darah tinggi juga menyebabkan
gangguan ginjal. Sampai saat ini, usaha-usaha baik mencegah maupun mengobati

penyakit hipertensi belum berhasil sepenuhnya, karena adanya factor-faktor

penghambat seperti kurang pengetahuan tentang hipertensi (pengertian, tanda dan

gejala, sebab akibat, komplikasi dan juga perawatannya .

Hipertensi masih menjadi permasalahan kesehatan dunia yang membutuhkan

perhatian karena dapat menyebabkan kematian utama di negara-negara maju maupun

negara berkembang. Jumlah penderita hipertensi terus bertambah dari tahun ketahun.

Sekitar 40% orang dewasa berusia diatas 25 tahun telah didiagnosa menderita
hipertensi Saat ini terdapat 1 milyar penderita hipertensi di seluruh dunia. Sebanyak

9,4 juta kematian setiap tahun akibat hipertensi dan penyakit terkait. Dari jumlah

tersebut, 1,5 juta di antaranya ada di Asia Tenggara (WHO, 2013).

Di Indonesia hipertensi masih menjadi tantangan besar. Hal ini

dikarenakan hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan

kesehatan primer. Sekitar 1 dari 3 orang penduduk Indonesia menderita hipertensi.

Berdasarkan prevalensinya, persentase penderita hipertensi yang berusia diatas 18

tahun yaitu 25,8%. Jumlah kasus hipertensi yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan

hanya sebesar 36,8% dan selebihnya (63,2%) tidak terdiagnosis. Hasil pengukuran

yang dilakukan menunjukkan persentase penderita hipertensi mengalami peningkatan

seiring dengan pertambahan rentang usia. Pada kelompok umur 35-44 sebanyak

24,8% menderita hipertensi, umur 45-54 sebesar 35,6%, meningkat lagi pada umur

65-74 sebesar 57,6% dan yang paling tinggi sebanyak 63,8%dari lansia berusia 75

tahun keatas mengalami hipertensi. (Riskesdas, 2013).

Penderita hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi. 60% dari

penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada jantung, gagal

ginjal, dan kebutaan. Sementara di dunia Barat, hipertensi justru banyak

menimbulkan gagal ginjal, oleh karena perlu di galakkan pada masyarakat mengenai

pengobatan dan perawatan Hipertensi.

Dari hasil pemeriksaan, hipertensi diderita oleh lansia sebanyak 73%. Hal

ini menggambarkan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada lansia di

kecamatan Empang. Berdasarkan uraian diatas mahasiswa merencanakan akan

melaksanakan penyuluhan mengenai hipertensi di puskesmas Empang.


B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi klien mampu
mengetahui tentang penyakit hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang hipertensi,
diharapkanmasyarakat mampu:
a. Mengetahui pengertian hipertensi
b. Mengetahui penyebab hipertensi
c. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
d. Mengetahui akibat lanjut hipertensi
e. Mengetahui penatalaksanaan hipertensi

Materi (Terlampir)

D. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi
2. Sasaran
Masyarakat RW 01 Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
4. Media dan alat
a. Leaflet
b. LCD
c. Laptop
5. Waktu dan tempat
 Hari : Jum’at, 13 Mei 2016
 Jam : 20.00 WIB-Selesai
 Tempat : Masjid Al-Islah RW 01 Kelurahan Pisang
6. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Dwi Anggraini, S.Kep
Moderator : Lentra Geotira Syara, S.Kep
Pemateri : Dwi Anggraini, S.Kep
Observer : Ratika Yuzallia, S.Kep
Fasilitator : Naldia,S.Kep
Windari Sabella, S.Kep
Dian Paramitha, S.Kep
Beta Awalia,S.Kep
Trisnawati Siska,S.Kep
Aulia Rahman,S.Kep
Martha Hidya, S.Kep
Reza S. Maryam,S.Kep
Febrina Muslimah, S.Kep
Welnita, S.Kep

7. Setting Tempat
Keterangan :

: Pembimbing

: Fasilitator
: Pemateri

:Observer

: Moderator
: Peserta

8. Uraian Tugas
1. Penanggung Jawab
 Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Pemateri
 Mempresentasikan materi
 Mengevaluasi peserta tentang materi yang diberikan
3. Moderator
 Pada acara pembukaan
1. Membuka acara
2. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing
3. Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
4. Menjelaskan kontrak waktu dan bahasa
5. Menjelaskan tata tertib penyuluhan
 Kegiatan Inti
1. Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak dipahami.
2. Memberikan kesempatan pada mahasiswa menjawabpertanyaan yang
diajukan peserta.
 Pada acara penutup
1. Menyimpulkan dan menutup diskusi
2. Mengucapkan salam
4. Fasilitator
 Memotivasi peserta agar berperan aktif
 Membuat absensi penyuluhan
 Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
5. Observer
 Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
 Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
6. Dokumentator
 Mendokumentasikan kegiatan penyuluhan yang dilakukan

E. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Kegiatan Waktu
Audiens/Sasaran
1
Pembukaan - Menjawab salam 5 menit
- Moderator memberi salam - Mendengarkan dan
- Moderator memperkenalkan anggota memperhatikan
penyuluhan - Mendengarkan dan
- Moderator memperkenalkan memperhatikan
pembimbing klinik dan pembimbing - Mendengarkan dan
akademik memperhatikan
- Moderator menjelaskan tentang topik - Mengemukakan
penyuluhan pendapat
- Menjelaskan dan membuat kontrak waktu,
bahasa, tujuan dan tata tertib penyuluhan

Pelaksanaan
- Mengkaji pengetahuan audiensmengenai
pengertian hipertensi
2 - Memberi reinforcement (+)
- Menjelaskan tentang pengertianhipertensi
- Mengkaji pengetahuan -Mengemukakan pendapat 20 menit
audienstentang penyebab hipertensi - Mendengarkan dan
- Memberi reinforcement (+) memperhatikan
- Menjelaskan penyebab - Mengemukakan
- Mengkaji pengetahuan pendapat
audienstentang tanda dan gejala hipertensi - Mendengarkan dan
- Memberi reinforcement (+) memperhatikan
- Menjelaskan tanda dan gejalahipertensi - Mengemukakan
- Mengkaji pengetahuan audienstentang aki pendapat
hipertensibat lanjut - Mendengarkan dan
- Memberi reinforcement (+) memperhatikan
- Menjelaskan akibat lanjut hipertensi - Mendengarkan dan
- Mengkaji pengetahuan audiens memperhatikan
tentang penatalksanaan hipertensi - Mendengarkan dan
- Memberi reinforcement (+) memperhatikan
- Menjelaskan tentang - Mengemukakan
penatalksanaanhipertensi pendapat
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Mengemukakan
pendapat
- Mendengarkan dan
memperhatikan

Penutup - Mengemukakan
pendapat
- Memberi kesempatan audiens untuk
bertanya
- Menjawab pertanyaan
- Meminta audiens mengulang beberapa
informasi yang telah diberikan
- Memberi reinforcement (+)
3. - Bersama peserta menyimpulkan materi
- Menutup dengan salam

- Mengajukan
pertanyaan 10 menit
- Mendengarkan
dan memperhatikan
- Mengemukakan
pendapat
- Mendengarkan
- Menjawab salam

F. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1. 75 % atau lebih peserta menghadiri acara
2. Alat dan media sesuai dengan rencana
3. Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan yang direncanakan
b. Evaluasi proses
1. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
2. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi
c. Evaluasi hasil
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :
a. audiens mampu menyebutkan pengertian hipertensi
b. audiens mampu menyebutkan 3 dari 5 penyebab hipertensi
c. audiens mampu menyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala hipertensi
d. audiens mampu menyebutkan 2 dari 4 akibat lanjut dari hipertensi
e. audiens mampu menyebutkan 5 dari 7 penatalksanaan hipertensi
f. audiens mampu menyebutkan pengertian hipertensi
g. audiens mampu menyebutkan langkah-langkah senam hipertensi

cv

Lampiran
MATERI PENYULUHAN
A. DEFENISI
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90
mmHg. (Smeltzer,2001)
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah diastolik
>90 mmHg, atau bila pasien memakai obat antihipertensi.Hipertensi didefinisikan
oleh Joint National Committee on Detection(JIVC) sebagai tekanan yang lebih tinggi
dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai
rentang dari tekanan darah (TD) normal tinggi sampai hipertensi maligna.
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau
lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996). Hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan darah diastolic
lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996). Hipertensi adalah suatu keadaan
dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan
darah diastolic 90 mmHg ataulebih. (Barbara Hearrison 1997)

B. KLASIFIKASI HIPERTENSI
Para pakar hipertensi di Indonesia sepakat untuk menggunakan klasifikasi WHO
dan JNC 7 sebagai klasifikasi hipertensi yang digunakan di Indonesia.
Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7
Kategori Sistol (mmHg) Dan/atau Diastole (mmHg)
Normal <120 Dan <80
Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89
Hipertensi tahap 1 140-159 Atau 90-99
Hipertensi tahap 2 ≥ 160 Atau ≥ 100

Klasifikasi Hipertensi menurut WHO


Kategori Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)
Optimal < 120 < 80
Normal < 130 < 85
Tingkat 1 (hipertensi 140-159 90-99
ringan)
Sub grup : perbatasan 140-149 90-94
Tingkat 2 (hipertensi 160-179 100-109
sedang)
Tingkat 3 (hipertensi berat) ≥ 180 ≥ 110
Hipertensi sistol terisolasi ≥ 140 < 90
Sub grup : perbatasan 140-149 < 90

Klasifikasi Hipertensi Hasil Konsensus Perhimpunan Hipertensi Indonesia


Kategori Sistol (mmHg) Dan/atau Diastole (mmHg)
Normal <120 Dan <80
Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89
Hipertensi tahap 1 140-159 Atau 90-99
Hipertensi tahap 2 ≥ 160 Atau ≥ 100
Hipertensi sistol ≥ 140 Dan < 90
terisolasi

C. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Rokhaeni ( 2001 ), manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita
hipertensi yaitu : mengeluh sakit kepala, pusing, lemas, kelelahan, sesak nafas,
gelisah, mual muntah, epistaksis, kesadaran menurun
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah :
a. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg
b. Sakit kepala
c. Pusing / migraine
d. Rasa berat ditengkuk
e. Penyempitan pembuluh darah
f. Sukar tidur
g. Lemah dan lelah
h. Nokturia
i. Sulit bernafas saat beraktivitas

D. ETIOLOGI
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik).
Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan
tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya
hipertensi:
a. Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah
meningkat.
c. Stress Lingkungan.
d. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah.
Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
1) Hipertensi Esensial (Primer)
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data
penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya
hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
 Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar
untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi
 Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
 Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
 Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
 Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
 Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi
adalah :
 Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )
 Kegemukan atau makan berlebihan
 Kurang olahraga
 Stress
 Merokok
 Minum alcohol
 Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
2) Hipertensi Sekunder
Penyebab hipertensi sekunder adalah :
 Glomerulonefritis
 Pielonefritis
 Nekrosis tubular akut
 Tumor
 Aterosklerosis
 Trombosis
 Aneurisma
 Emboli kolestrol
 DM
 Hipertiroidisme
 Hipotiroidisme
 Stroke
 Ensepalitis
 Obat – obatan
 Kontrasepsi oral
 Kortikosteroid
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan –
perubahan pada :
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20
tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.

E. KOMPLIKASI
Kondisi hipertensi yang berkepanjangan menyebabkan gangguan pembuluh darah di
seluruh organ tubuh manusia. Angka kematian yang tinggi pada penderita darah
tinggi terutama disebabkan oleh gangguan jantung.
1. Organ jantung
Kompensasi jantung terhadap kerja yang keras akibat hipertensi berupa penebalan
otot jantung kiri. kondisi ini akan memperkecil rongga jantung untuk memompa,
sehingga jantung akan semakin membuuhkan energi yang besar. Kondisi ini disertai
dengan gangguan pembuluh darah jantung sendiri ( jantung koroner ) akan
menimbulkan kekurangan oksigen dari otot jantung dan menyebabkan nyeri. Apabila
kondisi dibiarkan terus menerus akan menyebabkan kegagalan jantung untuk
memompa dan menimbulkan kematian ( gagal jantung kongestif ).
2. Sistem Saraf
Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina( mata bagian dalam ) dan sistem
saraf pusat ( otak ). Di dalam retina terdapat pembuluh – pembuluh darah yang tipis
yang akan melebar saat terjadi hipertensi, dan memungkinkan terjadi pecah pembuluh
darah retina yang akan menyebabkan gangguan penglihatan. Selain itu pecahnya
pembuluh darah dapat terjadi di otak dan dapat menimbulkan stroke.
3. Ginjal
Hipertensi yang berkepanjangan akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah
ginjal, sehingga fungsi ginjal sebagai pembuang zat-zat racun bagi tubuh tidak
berfungsi dengan baik, akibatnya terjadi penumpukan zat-zat berbahaya bagi tubuh
yang dapat merusak organ tubuh lain terutama otak.

F. PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
Pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi :
1. Diet
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
 Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 6 gr/hr (tidak lebih dari ¼
sampai ½ sendok teh/ hari)
Konsumsi garam perhari adalah:
 Hipertensi ringan : ½ sendok teh per hari
 Hipertensi sedang : ¼ sendok teh per hari
 Hipertensi berat : tanpa garam
 Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
 Penurunan berat badan
 Menghidari minuman mengandung kafein

Tabel Makanan dan Minuman yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan untuk
Penderita Hipertensi
No. Jenis makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
1. Karbohidrat Beras, kentang, singkong, terigu, Roti, biskuit dan kue-kue
hankwe, gula, makaroni, mie, yang dimasak dengan garam
bihun, roti, biskuit, kue kering dapur dan atau baking
yang dimasak tanpa garam dapur powder dan soda
atau baking powder dan soda
2. Protein hewani Telur maksimal 1 butir / hari, Otak, ginjal, lidah sapi,
daging sapi, ayam dan ikan sarden, daging ,ikan, susu dan
maksimal 100 gram / hari ( 2 telor yang diolah dengan
potong kecil ) garam dapur. Contohnya :
daging asap, ham, Bachan,
dendeng, abon, keju, ikan
asin, ikan kaleng, kornet, ebi
atau udang kering, telor asin
dan telor pindang.
3. Protein nabati Tempe, tahu,kacang tanah, Selai kacang, keju, kacang
kacang hijau, kacang kedele, tanah dan semua kacang-
kacang merah, dan kacang- kacangan yang dimasak
kacangan lain yang dimasak dengan garam dapur dan
tanpa garam dapur, baking baking soda.
powder dan soda.
4. Lemak Minyak goreng, mentega dan Margarin dan mentega biasa
margarin tanpa garam
5. Sayuran Semua sayuran segar dan Sayur dalam kaleng, sawi
sayuran yang diawetkan tanpa asin, asinan dan acar
garam dapur dan natrium
benzoat ( paria, labu siam,
seledri, bawang merah, bawang
putih )
6. Buah-buahan Semua buah-buahan segar dan Buah dalam kaleng, asinan
buah-buahan yang diawetkan buah dan manisan buah.
tanpa garam dapur dan natrium
benzoat ( contohnya : alpukat,
melon, semangka dll )
7. Minuman Air putih 8 gelas / hari. Minuman kaleng, kopi, teh,
1 gelas = 250 ml alkohol
8. Bumbu Semua bumbu yang Garam dapur ( untuk
mengandung garam dapur hipertensi berat ), baking
powder, soda kue, vetcin ,
kecap, terasi, bumbu kaldu,
saos, petis dan tauco

2. Perubahan Pola hidup


a. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk
penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu :
o Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti jalan, lari, jogging, bersepeda,
berenang dan lain-lain
o Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 % dari
denyut nadi maksimal ( 220 – umur ) yang disebut zona latihan.
o Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam zona latihan
o Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu
o Jangan memulai latihan bila tekanan darah masih diatas 170/ 100 mmhg
b. Menghentikan kebiasaan minum minuman beralkohol
c. Menghentikan kebiasaan merokok
d. Istirahat
Dianjurkan untuk istirahat 6 – 8 jam sehari. Hindari untuk begadang.
e. Mengendalikan stress
Bisa dilakukan dengan teknik relaksasi ( napas dalam ) dan juga meditasi untuk
menstabilkan emosi dan pikiran. Dianjurkan untuk berpikir positif. Teknik napas
dalam dengan cara menarik napas dari hidung secara perlahan dan menahannya
selama 3 detik, kemudian keluarkan melalui mulut secara perlahan dengan mulut
membentuk huruf O. Saat pagi dan sore hari, selama lima menit tarik nafas secara
dalam dan buang secara perlahan. Hal tersebut bisa menurunkan renin, yaitu enzim
pada ginjal yang bisa meningkatkan tekanan darah
f. Kontrol teratur ke puskesmas/ fasilitas kesehatan

G. PENGOBATAN TRADISIONAL
1. Dua buah timun dimakan atau diambil airnya diminum pagi dan sore.
Ada sebuah penelitian yang baru saja dilakukan baru-baru, yang menunjukkan bahwa
makanan tinggi kalium, magnesium dan serat dapat mengurangi tekanan darah.
Dengan dikombinasikan dengan diet yang sehat, makanan tersebut akan mampu
menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 5 poin, serta tekanan darah diastolik
sebesar 3,5 poin. Mentimun tidak hanya mengandung tinggi tiga nutrisi yang
disebutkan diatas, ia juga merupakan sumber Vitamin A dan K, folat, asam caffeic,
dan silika. Selain itu juga mengandung vitamin C, yaitu antioksidan kuat yang juga
dapat membantu untuk menurunkan tekanan darah.
a. Rendah sodium
Salah satu alasan lain penggunaan mentimun untuk hipertensi adalah karena
ia hanya sedikit mengandung sodium. Asupan sodium berlebihan dapat
menyebabkan tekanan darah tinggi, serta menyulitkan untuk diturunkan
kembali. Dengan demikian, membantu menurunkan tekanan darah tinggi
dengan mentimun adalah pilihan yang tepat.
b. Mengandung kalium
Kalium merupakan mineral yang sangat penting untuk mengontrol tekanan
darah. Mentimun adalah sumber terbaik kalium, yaitu menyediakan sekitar
442 mg kalium. Asupan kalium yang direkomendasikan setidaknya adalah
4.700 mg per hari. Selain itu, Sayuran lain dan berbagai jenis buah-buahan,
kacang-kacangan , ikan dan yogurt juga merupakan sumber kalium yang
baik.
c. Kontrol berat badan
Mentimun sangat baik untuk membantu mengurangi kelebihan berat badan
atau obesitas, karena faktor darah tinggi Anda mungkin karena akibat
kegemukan. Jika Anda berhasil menurunkan berat badan menjadi normal,
makan kemungkinan besar darah tinggi yang Anda alami juga akan
membaikLebih dari 95 persen dari berat mentimun adalah air, yaitu yang
merupakan nutrisi bebas kalori yang dapat menekan nafsu makan alami.
2. Dua buah belimbing dimakan diambil airnya diminum pagi dan sore
Belimbing manis merupakan buah yang kaya vitamin A dan C yang bersifat
antioksidan dan kalium. Yang patut diperhitungkan juga adalah seratnya, terutama
serat pektin yang berguna bagi kesehatan pembuluh darah.
Beberapa manfaat dari buah belimbing manis untuk kesehatan tujbuh manusia:
 Mengatasi Hipertensi
Besar kemungkinan karena buah ini kaya kalium yang membuat pengasupnya sering
buang air kecil (diuretik) sehingga tekanan darah pun terkendali. Selain itu, serat
yang terkandung, terutama pektin, mampu menyerap lemak sehingga ikut membantu
menurunkan tekanan darah.
 Menurunkan Kadar Kolesterol
Berkat kandungan pektin yang merupakan serat kasar, kolesterol dan asam empedu
akan diikat oleh serat ini agar tidak masuk ke dalam pembuluh darah. Alhasil, kadar
kolesterol dalam tubuh pun turun.
 Melancarkan Buang Air Kecil
Buah yang banyak airnya dan mengandung kalium ini berkhasiat memperlancar
masalah buang air kecil, serta tidak memberi kesempatan terbentuknya batu ginjal
sekaligus menyehatkan ginjal.
 Menurunkan Berat Badan
Buah yang banyak mengandung air ini kadar kalorinya sangat rendah sehingga cocok
diasup oleh mereka yang sedang berniat menurunkan berat badan (karena harus
mengurangi asupan kalori). Serat yang terkandung pada belimbing pun berperan
besar dalam melancarkan pencernaan sehingga tidak terjadi sembelit.

3. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam 2 gelas air sampai rebusannya tinggal 1
gelas, diminum pagi dan sore hari
Flavonoid dalam daun salam berfungsi sebagai antioksidan yang mampu
mencegah terjadinya oksidasi sel tubuh. Semakin tinggi oksidasi sel dalam tubuh,
maka semakin tinggi kemungkinan seseorang untuk menderita penyakit degeneratif.
Kandungan flavonoid pada daun salam dapat digunakan untuk mencegah terjadinya
hipertensi, menurunkan kadar kolesterol tubuh, menurunkan kadar gula darah, dan
menurunkan kadar asam urat.

4. Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam 2 gelas air sampai airnya tinggal satu
gelas
Menurut penelitian oleh Dra Azizahwati MS. Apt yang dilakukan di UI (Universitas
Indonesia) pada 2010 tentang khasiat daun alpukat untuk hipertensi, membuktikan
bahwa pada daun alpukat terdapat senyawa flavonoid yang berperan untuk mengatasi
tekanan darah tinggi. Menurut Beliau sejauh ini dosis yang yang aman untuk
dikonsumsi sebagai obat hipertensi dan kolesterol adalah 10 mg/kg berat badan
dengan melarutkan ekstrak daun avokad menggunakan pelarut etanol 70%.
Daun alpukat selain sebagai obat untuk mengatasi hipertensi, juga manjur sebagai
obat antihiperlipidemia. Hiperlipidemia merupakan kondisi dimana pada jalur
pembuluh darah terjadi penyumbatan. Hal ini terjadi karena hiperlpidemia merupakan
salah satu pemicu serangan jantung yang terjadi diakibatkan kolesterol mengendap
sebagai plak yang kemudian luruh sehingga terjadi penyumbatan. Hiperlipidemia dan
hipertensi adalah penyakit yang mengakibatkan kematian paling tinggi untuk saat ini.

5. Satu genggam daun seledri ditumbuk dengan sedikit air diperas lalu diminum pagi
dan sore
Daun seledri mempunyai kandungan Apigenin yang dapat mencegah penyempitan
pembuluh darah dan Phthalides yang dapat mengendurkan otot-otot arteri atau
membuat rileks pembuluh darah. Kandungan itulah yang mengatur aliran darah yang
memungkinkan pembuluh darah membesar dan mengurangi tekanan darah.
Selain Apigenin, seledri juga mengandung gizi yang tinggi dengan kandungan
vitamin A, B1, B2, B6 dan vitamin C. Seledri juga kaya akan kalium, asam folic,
kalsium, magnesium, zat besi, fosfor, sodium dan banyak mengandung asam amino
esensial.

Anda mungkin juga menyukai