Anda di halaman 1dari 2

Diagnosis IMA didasarkan atas didapatkannya dua atau lebih dari 3

kriteria yaitu adanya nyeri dada, perubahan elektrokardiografi (EKG) dan


peningkatan petanda biokimia.. Pemeriksaan yang dianjurkan adalah
Creatinin Kinase (CK)MB dan cardiac specific troponin (cTn)T atau cTn1
dan dilakukan secara serial. cTn harus digunakan sebagai petanda optimal
untuk pasien STEMI yang disertai kerusakan otot skeletal, karena pada
keadaan ini juga akan diikuti peningkatan CKMB.
Pada pasien dengan ST elevasi dan gejala IMA, terapi reperfusi
Diberikan segera mungkin dan tidak tergantungpada pemeriksaan
biomarker. Pengingkatan nilai enzim di atas 2 kali nilai batas atas normal
menunjukkan ada nekrosis jantung (infark miokard).

Petanda (Biomarker) Kerusakan Jantung :


1. CKMB:
Meningkat setelah 3 jam bila ada infark miokard dan mencapai puncak
dalam 10-24 jam dan kembali normal dalam 2-4 hari. Operasi jantung,
miokarditis dan kardioversi elektrik dapat meningkatkan CKMB.

2. Enzim Troponin
Ada 2 jenis yaitu cTn T dab cTn I. Enzim ini meningkat setelah 2 jam bila
ada infark miokard dan mencapai puncak dalam 10-24 jam dan cTn T masih
dapat dideteksi setelah 5-14 hari, sedangkan cTn I setelah 5-10 hari.
Pemeriksaan enzim jantung yang lain yaitu:
1. Mioglobin:
Dapat dideteksi satu jam setelah infark dan mencapai puncak dalam 4-8
jam

2. CreatininKinase (CK):
Meningkat Setelah 3-8 jam bila ada infark miokard dan mencapai
puncak dalam 10-36 jam dan kembali normal dalam 3-4 hari

3. Lactic dehydrogenase (LDH):


Meningkat setelah 24 jam bila ada infark miokard, mencapai puncak
3-6 hari dan kembali normal dalam 8-14 hari.

Pada kasus didapatkan troponin 1 sebanyak 34.1 ug/L ( normal 0-2.0


ug/L) dan CKMB sebanyak 49.8 ng/mL ( normal 0-8.0 ng/mL) yang
jauh meningkat dari batas normal mengindikasikan bahwa pasien
mengalami kerusakan otot jantung.
Troponin yang meningkat adalah tanda optimal pasien STEMI yang
sering diikuti oleh peningkatan CKMB.

Anda mungkin juga menyukai