Anda di halaman 1dari 5

6.

1 PEMBENTUKAN BENTANGAN DAN PENEKUKAN PADA SHEET METAL

Penentuan yang benar dari dimensi bentangan dari bagian sheet metal yang dibentuk atau ditekuk
adalah hal yang terpenting untuk pekerja sheet metal, desainer, dan drafter. Ada tiga metode untuk
melakukan perhitungan untuk menentukan bentangan yang dianggap umum. Metode yang dipilih
juga dapat menentukan akurasi hasilnya. Tiga metode yang umum digunakan untuk melakukan
pekerjaan ini diantaranya:

1. Metode bend deduction (BD) atau setback

2. Metode bend allowance (BA)

3. Metode inside dimensions (IML), untuk penekukan yang tajam (radius kecil)

Metode lain juga digunakan untuk menghitung panjang bentangan dari bagian sheet metal.
Beberapa mempertimbangkan kelenturan material, dan lain-lain berdasarkan data eksperimen
untuk menentukan bend allowances. Metode yang dimaksud termasuk dalam bagian ini dapat
dipastikan akurat ketika bend allowances telah benar dipilih untuk setiap alat ukur tertentu dan
kondisi material. Saat radius tekukan yang tepat dipilih, tidak ada peregangan sumbu netral dalam
bagian (sumbu netral secara umum diterima terletak pada 0,445 × ketebalan material dalam dalam
garis cetakan) (lihat Gambar. 6.8a dan b untuk perhitungan, dan juga lihat Gambar. 6.9).

Metode Penentuan Pola datar. Lihat Gambar. 6.9.

Metode 1. Dengan bend deduction atau setback:

𝐿 = 𝑎 + 𝑏 − 𝑠𝑒𝑡𝑏𝑎𝑐𝑘
Menghitung radius sumbu
netral

GAMBAR 6.8 Menghitung radius sumbu netral dan panjang.

Metode 2. Dengan metode bend allowance:

𝐿 = 𝑎′ + 𝑏 ′ + 𝑐
di mana c = bend allowance atau panjang sepanjang sumbu netral (lihat Gambar. 6.9).

Metode 3. Dengan diameter dalam atau inside mold line (IML):

𝐿 = (𝑎 − 𝑇) + (𝑏 − 𝑇)

Perhitungan bend allowance dan bend deduction (setback) tersebut disesuaikan dengan Gambar.

6.10 sebagai berikut:


GAMBAR 6.8 (Lanjutan) Menghitung radius sumbu netral dan panjang.

GAMBAR 6.9 Bend allowance pada sumbu netral c.

GAMBAR 6.10 Bend allowance dan deduction.


𝐵𝑒𝑛𝑑 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒 (𝐵𝐴) = 𝐴(0.01745𝑅 + 0.00778𝑇)
1
𝐵𝑒𝑛𝑑 𝑑𝑒𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 (𝐵𝐷) = (2𝑡𝑎𝑛 𝐴) (𝑅 + 𝑇) − (𝐵𝐴)
2
1
𝑋 = (𝑡𝑎𝑛 𝐴) (𝑅 + 𝑇)
2
1
𝑍 = 𝑇(𝑡𝑎𝑛 𝐴)
2
1
𝑌 = 𝑋 − 𝑍 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅(𝑡𝑎𝑛 𝐴)
2
Pada "terbuka" sudut yang ditekuk kurang dari 90° (lihat Gambar. 6.11),
1
𝑋 = (𝑡𝑎𝑛 𝐴)(𝑅 + 𝑇)
2
Setback atau J Chart untuk Menentukan Bend Deductions. Gambar 6.12 menunjukkan bentuk Bend
deduction (BD) atau setback chart dikenal sebagai grafik J. Kita dapat menggunakan bagan ini untuk
menentukan bend deduction atau setback ketika terbentuk sudut tekukan, ketebalan material, dan
dalam sudut tekukan diketahui. Grafik pada gambar menunjukkan garis sumbu sampel dari atas ke
bawah dan ditarik melalui radius 3/16-in dan ketebalan material dari 0,075 in. Untuk tekukan 90 °,
baca di seberang kanan ke tempat berpotongan garis melengkung terdekat dalam grafik. Dalam hal
ini, dapat dilihat bahwa garis memotong kurva yang nilainya 0,18. Nilai ini kemudian diperlukan
setback atau bend deductions sebuah tekukan 90° di bagian yang ketebalannya 0,075in dengan di
dalam radius tekukan 3/16in. Jika kita memeriksa setback atau bend deductions ini nilai pengurang
menggunakan persamaan yang ditampilkan sebelumnya, kita dapat memeriksa nilai yang diberikan
oleh grafik J.

Memeriksa. Bend deduction (BD) atau setback sebagai berikut:


1
𝐵𝑒𝑛𝑑 𝑑𝑒𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑠𝑒𝑡𝑏𝑎𝑐𝑘 = (2 tan 𝐴)(𝑅 + 𝑇) − (𝐵𝐴)
2
Pertama kita harus menemukan bend allowance dari

𝐵𝑒𝑛𝑑 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒 = 𝐴(0.01745𝑅 + 0.00778𝑇)


= 90(0.01745𝑥0.1875 + 0.00778𝑥0.075)
= 90(0.003855)
0.34695
Sekarang, mengganti bend allowance 0,34695 ke dalam persamaan hasil perhitungan bend
deduction
1
𝐵𝑒𝑛𝑑 𝑑𝑒𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑠𝑒𝑡𝑏𝑎𝑐𝑘 = [2 tan (90)] (0.1875 + 0.075) − 0.34695
2
= (2𝑥1)(0.2625) − 0.34695
= 0.525 − 0.34695
= 0.178 𝑎𝑡𝑎𝑢 0.18 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘 (𝑔𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟 6.12)
J grafik pada Gambar. 6.12 merupakan alat penting untuk menentukan bend deduction atau setback
dari pola sheet metal tanpa bantuan perhitungan membosankan. Keakuratan grafik ini telah terbukti
dari permintaan yang tinggi. Grafik ini sebaik

Anda mungkin juga menyukai