TINJAUAN PUSTAKA
4
5
Air pendingin atau cooling water yang dihasilkan dari cooling tower ini
digunakan untuk mendinginkan pada peralatan proses industri kimia. Keuntungan
penggunaan air pendingin sebagai media pendingin pada peralatan proses industri
kimia adalah kemungkinan terjadinya peristiwa korosi pada alat industri menjadi
kecil sehingga korosi dapat dihindari, terjadinya deposit pada peralatan industri
juga dapat dihindari, dapat mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan
bakteri, jamur, dan lumut pada peralatan industri, dan menaikkan efisiensi kerja
pada alat pendingin (cooling tower), serta tidak merusak lingkungan.
Komponen pada cooling tower dibagi menjadi dua bagian yaitu komponen internal
dan komponen eksternal. Berikut ini adalah komponen cooling tower yaitu:
2.3.1. Rangka dan Wadah
Pada umunya, cooling tower memiliki rangka berstruktur yang berguna
sebagai penutup bagian luar (wadah/casing) untuk melindungi bagian dalam seperti
motor, fan, dan komponen lainnya. Rancangan yang kecil yaitu di dalam sebuah
laboratorium, seperti unit fiber glass, wadahnya dapat menjadi sebuah rangka.
Rangka dan wadah ini bertujuan sebagai penunjang untuk cooling tower.
2.3.2. Kipas (fan)
Kipas pada cooling tower merupakan bagian terpenting dari sebuah menara
pendingin karena berfungsi untuk menarik udara dingin dan mensirkulasikan udara
tersebut di dalam menara untuk mendinginkan air. Jika kipas rusak atau tidak
berfungsi maka kinerja menara pendingin tidak dapat maksimal. Kipas digerakkan
oleh motor listrik dan kopel langsung oleh poros kipas.
2.3.3. Pipa Sprinkler
Bagian ini merupakan komponen terpenting dalam suatu cooling tower.
Pipa ini merupakan bagian dari cooling tower yang berfungsi untuk
mensirkulasikan air secara merata pada menara pendingin, sehingga perpindahan
kalor air dapat efektif dan efisien. Selain itu, pipa sprinkler juga dilengkapi dengan
lubang-lubang kecil sebagai suatu tempat untuk menyalurkan air.
2.3.4. Kolam Air Dingin
Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah cooling tower. Ia
menerima air dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi. Kolam
biasanya memiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air dingin.
Dalam beberapa rancangan, kolam air dingin berada di bagian bawah seluruh bahan
pengisi. Pada beberapa rancangan lainnya, aliran yang berlawanan arah pada forced
draft, air di bagian bawah bahan pengisi disalurkan ke bak yang berbentuk
lingkaran yang berfungsi sebagai kolam air dingin. Sudu-sudu dari fan dipasang
dibawah bahan pengisi untuk menggerakkan udara naik melalui menara. Dengan
rancangan ini, menara dipasang pada landasannya yang memberikan kemudahan
untuk mengakses bagi fan dan motornya dalam suatu proses yang akan dijalankan.
7
itu disebabkan karena adanya penghematan daya kinerja dibandingkan dengan tipe
bahan pengisi jenis percikan konvensional ataupun jenis bahan pengisi lainnya.
cenderung memiliki stabilitas termal yang lebih tinggi. Adanya fan juga ditujukan
untuk membantu mengatur laju udara dan mengimbangi perubahan kondisi
atmosferik, dengan memanipulasi atau mensirkulasi kapasitas fan. Mechanical
draft tower terdiri atas forced draft atau induced draft. Pada forced drafttower, fan
diletakkan dalam aliran masuk udara ke dalam menara. Sedangkan, induced draft
memiliki fan yang diletakkan pada aliran keluar udara dari bagian dalam menara.
Cooling tower jenis forced draft ini mempunyai beberapa komponen yaitu
kipas, basin, dan pipa yang diletakkan di dalam struktur tower. Forced draft tower
yang dicirikan dengan adanya udara yang masuk dengan kecepatan tinggi dan
keluar dengan kecepatan rendah. Namun forced draft tower memiliki stabilitas
performa yang lebih rendah dibandingkan dengan induced draft tower karena
memiliki sifat yang sangat rentan atau rawan terhadap resirkulasi. Selama operasi
cooling tower, kipas akan menghasilkan udara pada kecepatan yang cukup rendah
secara horizontal melalui packing dan kemudian secara vertikal akan berlawanan
dengan arah aliran air yang ke bawah yang terjadi pada bagian sisi kipas.
Induced draft tower memiliki kecepatan udara keluar 3 hingga 4 kali lebih
besar daripada kecepatan udara masuknya. Dan kecepatan udara masuk kurang
lebih 5 mph. Maka dari itu, terdapat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali
kecenderungan untuk terciptanya zona tekanan yang tereduksi pada aliran udara
yang masuk. Letak fan di dalam aliran udara hangat memberikan perlindungan yang
sangat baik terhadap terbentuknya es pada komponen mekaniknya.
11
Sedangkan udara ditarik dalam dua arus pada bagian yang kering dan basah.
Kedua arus saling bercampur dan menyatu di dalam menara sebelum keluar.
Menara pendingin jenis ini memiliki keunggulan yaitu udara yang keluar tidak
jenus sehingga memiliki kepulan yang sedikit dan airnya mengalami pendinginan
awal di bagian kering, penyusutan karena penguapan jauh berkurang.
suhu dan biaya pada operasi listrik. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kegagalan
produk. Untuk memilih menara pendingin (cooling tower) dengan tepat, maka
harus banyak pemilihan dan keputusan yang sesuai. Ukuran dari kinerja menara
pendingin (cooling tower) bergantung pada faktor berikut ini:
1) Kecepatan aliran air
2) Temperatur air panas
3) Temperatur air dingin
4) Batasan pendinginan
5) Tipe menara
6) Bahan Konstruksi
7) Kualitas air
8) Kecepatan aliran udara
2.8. Prinsip Kerja Cooling Tower
Prinsip kerja dari cooling tower hampir sama dengan alat penukar panas
pada umunya. Pada sistem menara pendingin, perpindahan panas terjadi melalui
kontak langsung antara air dengan suhu tinggi dan udara dengan suhu lebih rendah.
Air yang digunakan akan memberikan panas berupa panas laten dan panas sensibel
ke udara sehingga suhu air akan menjadi turun. Hal ini pun menyebabkan terjadinya
kesetaraan suhu antara air dan udara dalam proses cooling tower.
Udara pada proses ini merupakan media pendingin dan dibawah dari bagian
bawah menuju ke bagian atas dengan arah aliran yang berlawanan dengan arah
aliran air. Hal ini pun dibantu dengan adanya tarikan kipas melalui lubang aliran
17
yang terjadi di udara. Air yang akan didinginkan mengalir dari bagian satas melalui
pipa utama yang kemudian akan dipancarkan ke arah bawah melalui suatu alat yang
disebut sebagai penghambur (sprayfitting) dan sistem distribusi air. Proses
pendinginan ini terjadi dengan perpindahan panas dari air ke udara selama aliran
menuju kolam. Dengan adanya bantuan kipas, uap oanas akan ditarik ke atas dan
dilepas ke udara lingkungan. Setelah air mengalami proses penurunan temperatur
maka akan jatuh ke dalam kolam yang terdapat di bagian bawah menara pendingin.
actual wet-bulb lebih rendah dari yang diharapkan, maka pabrik harus membeli
cooling tower berukuran lebih besar dari yang dibutuhkan.
2.10.2. Dry-Bulb dan Relative Humidity
Penentuan nilai dry-bulb dan relative humiditymemiliki dasar yang sama
denganwet-bulb. Desain dry-bulb temperature yang akurat sangat dibutuhkan
karena dapar berpengaruh terhadap tipe-tipe menara yang memiliki kinerja panas
yang terpengaruh parameter tersebut. Contohnya adalah menara dengan tipe
hyperbolic natural draft, fan assisted natural draft, dry tower, plume abatement
tower, dan water conservation tower. Selain itu, perlu diketahui laju absolut dari
evaporasi pada kondisi desain untuk berbagai jenis atau tipe menara.
2.10.3. Muatan Panas (Heat Load)
Walaupun pemilihan ukuran cooling tower yang tepat dapat menentukan
kesetimbangan suhu dimana menara akan menolak muatan panas yang diberikan,
actual heat load sendirinya juga ditentukan oleh proses yang akan berlangsung.
Ukuran dan biaya cooling towermemiliki nilai yang sebanding dengan muatan
panas (heat load). Jika perhitungan muatan panas rendah, ukuran cooling tower
yang dibeli mungkin akan kecil. Sebaliknya, jika perhitungannya tinggi, terlalu
besar atau oversized, maka peralatan yang digunakan akan berharga mahal.
2.10.4. Gpm, Range, dan Approach
Muatan panas pada cooling tower (Btu/hr) ditentukan oleh :
Heat Load= gpm ×8,33 ×60 ×R (2.1)
Keterangan:
gpm = laju air yang bersirkulasi dalam gallon per menit
8.33 = pon per gallon air pada suhu tertentu
R = “Range” = Perbedaan antara suhu air panas yang masuk ke menara dan suhu
air dingin yang meninggalkan menara, dalam °F
Seperti pada Persamaan (2.1), approach (perbedaan antara suhu air dingin
yang masuk dan suhu wet-bulb udara yang masuk) ditetapkan oleh ukuran dan
efisiensi cooling tower. Menara yang lebih besar dengan efisiensi sedang akan
mengirimkan air pendingin pada suhu dimana mendekati suhu wet-bulb yang
diberikan daripada menara yang lebih kecil dengan efisiensi yang lebih tinggi.
19
dipakai untuk internal engine combustion system. Pada sistem pendingin jenis ini,
air dalam jumlah tertentu tersirkulasi dalam rangkaian yang tertutup. Make up yang
digunakan hanya sejumlah air yang hilang dari kebocoran sistem. Pendinginan
biasanya dilakukan dengan menggunakan prinsip perpindahan panas pada heat
exchanger. Hal ini menyebabkan penggunaan air make up pun berkurang.
2.12.2. Once Through Type (tergantung penggunaannya)
Cooling water memiliki fungsi yang sangat penting dalam pabrik, karena
apabila ada gangguan, cooling water dapat menyebabkan terjadinya pengurangan
jumlah produksi atau akan menyebabkan kerusakan alat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu cooling water system harus dikontrol
dengan sebaik-baiknya, minimal mampu beroperasi tanpa gangguan selama 1−2
tahun. Adapun tujuan-tujuan digunakannya cooling water antara lain:
1) korosi yang terjadi dalam peralatan dapat dihindari sekecil mungkin,
2) deposit yang terjadi didalam peralatan dapat dihindari sekecil mungkin.
3) pertumbuhan bakteri, jamur, lumut terkendali,
4) menaikkan efisiensi alat pendingin,
5) tidak merusak lingkungan.
mengakibatkan timbulnya deposit maupun korosif. Sentuhan antara air dan udara
serta proses evaporasi air di dalam menara pendingin akan menurunkan temperatur
air yang selanjutnya akan disirkulasikan kembali ke kondensor mesin refirgerasi.
Air pendingin (make up water) berfungsi untuk mengganti sejumlah air yang
menguap selama proses pendinginan di dalam menara pendingin (cooling tower).
Selain menggunakan menara pendingin, kondensor mesin refrigerasi dapat juga
digunakan untuk pendinginan terhadap air dari sungai, danau ataupun laut. Namun
pada faktanya, cooling tower terbukti dapat mengatasi panas jauh lebih baik
daripada radiator. Oleh sebab itu, pada skala industri yang besar seperti mesin
pabrik & reaktor nuklir menggunakan cooling tower dalam proses pendinginannya.
2.13.2. Lingkungan Sekitar
Sama seperti hal pada umunya, salah satu faktor yang paling berpengaruh
terhadap jalannya proses pada cooling tower khususnya cooling water adalah
kondisi lingkungan. Karena sebagai media pendingin dari air pendingin di cooling
water adalah udara yang diambil dari sekitarnya atau lingkungan sekitarnya, maka
tidak lepas dari kotoran (impuritis) atau benda asing lainnya yang dibawa oleh
udara masuk kesistem air pendingin, akibatnya akan menyebabkan terkontaminasi.
2.13.3. Proses yang Terkait
Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah proses yang turut berhubungan
dalam keberlangsungan jalannya sistem. Proses yang terkait merupakan suatu
bentuk atau macam fluida yang didinginkan, hal ini biasanya terjadi karena
kebocoran (spotting atau local heating) dari peralatan tersebut. Misalnya heat
exchanger untuk pelumas gas amoniak sintesa apabila terjadi kebocoran akan
mengakibatkan kontaminasi dengan air pendingin. Selain itu terdaoat adanya
penyebab utama kualitas pendinginan turun adalah kondisi cooler generator yang
kotor. Pada menara pendingin aliran tarik, udara masuk dari bagian sisi menara.
2.13.4 Bahan Kimia
Komponen dalam suatu cooling tower tentunya memiliki bahan kimia
tambahan sebagai pendukung dalam berjalannya proses yang terjadi. Penggunaan
bahan kimia melalui injeksi yang tidak terkontrol dapat menimbulkan efek
22
samping, Pengaruh ini lebih dominan bilamana jumlahnya semakin besar, sehingga
sangat perlu diperhatikan mengenai penggunaan bahan kimia yang diinjeksikan.
Faktor yang mempengaruhi cooling water tersebut harus diperhatiak secara
teliti guna proses dapat berlangsung dengan baik dan tepat sehingga produk yang
dihasilkan pun baik dan sesuai standar. Akibat terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi cooling water, sehingga diperlukan beberapa batasan yang harus
diperhatikan untuk air sebelum masuk ke cooling tower, yaitu sebagai berkut :
1) pH harus dijaga kondisi normal, yaitu 6 sampai 7, karena pH yang lebih
tinggi akanmenyebabkan perubahan lignin pada penangasan weed fiber.
2) Inhibitor korosi dipilih berdasarkan pada adanya serat-serat kimia dalam
make up water dan material dari peralatan Heat Exchanger.
3) Penambahan zat anti alga dan jamur diperlukan untuk menjaga keadaan zat
kimia tersebut.