LAPORAN MOTOR DC DAYA Tinggi (AutoRecovered) PDF
LAPORAN MOTOR DC DAYA Tinggi (AutoRecovered) PDF
Program Studi
Sarjana Teknik Mesin Produksi dan Perawatan (SST)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah :
a. Mengetahui pengertian motor dc
b. Mengetahui rangkaian motor dc daya tinggi
c. Mengetahui kecepatan motor pada arus dan tegangan tertentu
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Hubungan antara Tegangan, Arus dan Daya, adalah dijelaskan dalam rumus :
P=VxI
Artinya Semakin Besar Tegangan (Volt), maka semakin Kecil Arus (Ampere).
Jadi Besar Arus Listrik (Ampere) berbanding Terbalik dengan Besar Tegangan listrik (Volt),
dan Besar Arus Listrik (Ampere) berbanding Lurus dengan Besar Daya Listrik (Watt)
2.3 Ampermeter
Amperemeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya kuat arus
listrik yang melewati suatu rangkaian. Biasanya, pada amperemeter akan ditemukan tulisan
amperemeter (A), milliamperemeter (mA), atau mikroamperemeter. Sekarang ini terdapat dua
jenis amperemeter yaitu; amperemeter analog dan amperemeter digital.
(http://www.geocities.ws)
Sistem eksitasi adalah sistem pasokan listrik DC sebagai penguatan pada generator
listrik atau sebagai pembangkit medan magnet, sehingga suatu generator dapat menghasilkan
energi listrik dengan besar tegangan keluaran generator bergantung pada besarnya arus
eksitasinya.
4
Sistem ini merupakan sistem yang vital pada proses pembangkitan listrik dan pada
perkembangannya, sistem Eksitasi pada generator listrik ini dapat dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu:
Pada Sistem Eksitasi menggunakan sikat, sumber tenaga listriknya berasal dari
generator arus searah (DC) atau generator arus bolak balik (AC) yang disearahkan terlebih
dahulu dengan menggunakan rectifier.
Jika menggunakan sumber listrik listrik yang berasal dari generator AC atau
menggunakan Permanent Magnet Generator (PMG) medan magnetnya adalah magnet
permanent. Dalam lemari penyearah, tegangan listrik arus bolak balik diubah atau disearahkan
menjadi tegangan arus searah untuk mengontrol kumparan medan eksiter utama (main exciter).
Untuk mengalirkan arus Eksitasi dari main exciter ke rotor generator menggunakan slip
ring dan sikat arang, demikian juga penyaluran arus yang berasal dari pilot exciter ke main
exciter .
Penggunaan sikat atau slip ring untuk menyalurkan arus excitasi ke rotor generator
mempunyai kelemahan karena besarnya arus yang mampu dialirkan pada sikat arang relatif
kecil. Untuk mengatasi keterbatasan sikat arang, digunakan sistem eksitasi tanpa menggunakan
sikat (brush less excitation)
Keuntungan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushless excitation), antara lain
adalah:
1) Energi yang diperlukan untuk Eksitasi diperoleh dari poros utama (main shaft), sehingga
keandalannya tinggi
2) Biaya perawatan berkurang karena pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation)
tidak terdapat sikat, komutator dan slipring.
5
3) Pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak terjadi kerusakan isolasi karena
melekatnya debu karbon pada farnish akibat sikat arang .
4) Mengurangi kerusakan ( trouble) akibat udara buruk (bad atmosfere) sebab semua peralatan
ditempatkan pada ruang tertutup
5) Selama operasi tidak diperlukan pengganti sikat, sehingga meningkatkan keandalan operasi
dapat berlangsung terus pada waktu yang lama.
6) Pemutus medan generator (Generator field breaker), field generator dan bus exciter atau
kabel tidak diperlukan lagi
7) Biaya pondasi berkurang, sebab aluran udara dan bus exciter atau kabel tidak memerlukan
pondasi
6
BAB III
a. Amperemeter
b. Multy meter
c. Motor dc daya besar
d. RPM meter
e. Kabel kabel
f. PSU
Ampere meter
Multy Meter
7
BAB IV
HASI PERCOBAAN
8
4.2 Hasil Percobaan
Dari percobaan didapat hasil sebagai berikut :
1 30 42 1000 1050
2 60 86 800 1300
9
BAB V
ANALISA HASIL
Setelah mendapatkan hasil uji coba, didapat perbandingan putaran dengan tegangan sebagai
berikut :
3000
2500
Kecepatan
2000
1500
1000
500
0
0 50 100 150 200 250
Tegangan
300
250
Arus Eksitansi
200
150
100
50
0
0 50 100 150 200 250
Tegangan
10
Dari hasil percobaan Semakin besar Tegangan yang di berikan semakin besar pula putaran
motor yang dihasilkan namun berbanding terbalik dengan arus . semakin besar tegangan yang
diberikan semakin kecil arus yang terbaca. Hal ini sesuai degan rumus daya (P) = V.I.
Hal ini sejalan dengan teori yang ada pada motor DC dengan persamaan sebagai beriku :
n = (V-Ra.Ra) / C.Ф
dengan: n = Jumlah putaran (rpm)
V = tegangan jepit (V)
Ia = Arus jangkar (A)
Ra = Hambatan Jangkar (Ohm)
C = Konstanta motor
(http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-13684-Presentation-1122974.pdf),
11
BAB IV
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Driver motor DC PWM daya besar (High Current PWM driver) merupakan rangkaian
yang dapat digunakan untuk mengendalikan kecepatan dan arah putaran motor dc dengan daya
besar. Driver motor DC daya besar atau High Current driver ini menerapkan sistem Pulse
Widht Modulation (PWM) untuk mengatur kecepatan motor DC.
Rangkaian percobaan motor dc daya tinggi ini termasuk rangkaian sederhana yang
menggunakan psu sebagai sumbernya lalu amper meter, motor dc dan rpm meter. Sumber arus
didapat dari psu lalu dilewatkan amper meter untuk mengetahui besar arus yang masuk
kedalam motor dc. Motor dc yang berputar lalu di ukur putarannya menggunakan RPM meter.
Hal itu dilakukan sebanyak 6 kali percobaan dengan besar tegangan yang berbeda beda. Dari
haril percobaan didapat besar putaran motor DC berbanding lurus dengan tegangan yang ada.
Hal ini bearti semakin besar tegangan yang diberikan semakin besar juga putaran yang terbaca.
6.2 Penutup
Sekian laporan tentang Motor DC daya tinggi. Laporan ini dibuat berdasarkan uji coba yang
telah dilakukan. Penulis mengakui masih banyak kekurangan dalam pembuatan laporan kali
ini. Penulis berharap mendapat saran dan kritikan yang membangun untuk laporan berikutnya
yang lebih baik lagi.
12
LAMPIRAN
13
14
15
DAFTAR PUSTAKA
16