Anda di halaman 1dari 3

METALURGI SERBUK

Metalurgi serbuk (powder metallurgy) merupakan teknologi


pengerjaan logam di mana part atau komponen diproduksi dari
serbuk logam. Proses pengerjaannya yakni serbuk logam
ditekan menjadi bentuk yang diinginkan (dikenal dengan istilah
pressing). Selanjutnya serbuk yang tertekan tersebut
dipanaskan supaya saling mengikat dan menjadi rigid (dikenal
dengan istilah sintering).
Kelebihan Metalurgi Serbuk
Kelebihan metalurgi serbuk antara lain:
Mampu digunakan untuk membuat komponen berukuran kecil
atau sangat kecil.
Mampu memproduksi komponen jadi (net shape) atau
komponen hampir jadi (near net shape) secara massal.
Mampu mengurangi bahkan menghilangkan proses lanjutan
(karena proses metalurgi serbuk langsung menghasilkan
komponen jadi atau komponen hampir jadi).
Tidak banyak membuang material. Sekitar 97% material serbuk
dapat dikonversi menjadi produk jadi (sehingga hanya sekitar
3% yang terbuang). Bila dibandingkan dengan proses
pengecoran, metalurgi serbuk tidak membutuhkan sprue,
runner, dan riser. Pada proses pengecoran; sprue, runner, dan
riser merupakan limbah yang nantinya akan dilebur kembali.
Beberapa jenis logam (seperti tungsten) sulit
dikerjakan/dibentuk dengan proses lain, namun mudah
dikerjakan/dibentuk dengan proses metalurgi serbuk. Sebagai
contoh tungsten filament pada bola lampu pijar yang dibuat
dengan metalurgi serbuk.
Beberapa logam paduan dan cermet tidak dapat diproduksi
dengan metode lain, namun dapat diproduksi dengan metalurgi
serbuk.
Dimensi produk hasil metalurgi serbuk lebih akurat dibanding
produk hasil pengecoran (pada metalurgi serbuk
penyimpangannya lebih kecil).
Metode produksi metalurgi serbuk dapat dilakukan secara
otomatis.
Kekurangan Metalurgi Serbuk
Kekurangan metalurgi serbuk antara lain:
Peralatan metalurgi serbuk mahal.
Serbuk logam mahal.
Penyimpanan dan pengangkutan logam berwujud serbuk lebih
sulit.
Memerlukan kelonggaran antara komponen (benda kerja)
dengan cetakan. Kelonggaran dimaksudkan supaya benda
kerja dapat dikeluarkan dari cetakan.
Variasi berat jenis material pada sebuah komponen dapat
menimbulkan masalah, khususnya pada komponen dengan
geometri yang kompleks.

Aplikasi Metalurgi Serbuk


Metalurgi serbuk dapat digunakan untuk membuat komponen
antara lain: pahat sisip, roda gigi, sprocket, fastener, bearing,
dan komponen-komponen mesin lainnya

B.KERAMIK DAN KACA


Al2O3 adalah material teknik yang disebut keramik, atau Aluminium
oksida (Al2O3) mempunyai 2 keunggulan.
Pertama, Al2O3 stabil secara kimia dalam lingkungan yang beraneka
ragam, karena Al akan di oksidasi. Pada kenyataannya hasil reaksi
oksidasi dari aluminium akan memberikan aluminium oksida yang
lebih stabil. Kedua, keramik Al2O3 mempunyai titik lebur lebih tinggi
(2020oC) daripada logam Al (660o). Hal ini membuat Al2O3 sukar
lebur dan dipakai secara luas dalam industri peleburan.
Contoh material keramik yang lain yang banyak dipakai adalah
magnesium oksida (MgO) dan silika (SiO2). Material keramik ini
sering dipadukan dengan aluminium oksida (Al2O3) untuk
mendapatkan sifat yang lebih baik. Material keramik silikon nitrida
Si3N4 dapat diurai menjadi keramik oksida yang penting.
Selanjutnya, material keramik yang berdaya jual tinggi adalah
keramik yang mempunyai gabungan unsur antara satu unsur logam
dan satu unsur bukan logam (C, N, 0, P, S ).
Logam dari keramik mempunyai ciri susunan yang sama pada skala
atomik. Susunannya kristalin, artinya atom-atomnya tertumpuk
dalam sebuah keteraturan atau pola yang berulang. Perbedaan
antara bahan logam dan keramik adalah pada material keramik
dengan pengolahan yang sederhana dan bersih dapat dibuat dalam
bentuk nonkristalin, sehingga atom-atom tertumpuk atau tersusun
dalam ketidakteraturan atau pola yang ac

Anda mungkin juga menyukai