Biowal Hal 54-60
Biowal Hal 54-60
discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/302026071
CITATIONS READS
0 675
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Fatur Rahman on 07 May 2016.
ABSTRAK
Ganoderma merupakan salah satu jenis jamur makroskopis yang menjadi kekayaan hutan
Indonesia, sementara laju pengrusakan hutan yang tinggi dapat mengancam kelestarian biota ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis Ganodermataceae dari berbagai kawasan
hutan Pulau Lombok. Pengambilan sample jamur dilakukan di enam kawasan hutan yaitu hutan
Kerandangan, Pusuk, Nuraksa Sesaot, Lemor, Pergasingan Sembalun dan Gunung Tunak. Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan metode jelajah, yaitu membagi daerah penjelajahan menjadi 2-3
jalur penjelajahan dan dilakukan dengan teknik visual sensus. Identifikasi Ganoderma didasarkan
pada karakteristik makroskopik, lalu dicocokkan dengan buku-buku identifikasi(profile matching).
Hasil penelitian diperoleh 9 spesies Ganoderma, yaitu G. applanatum, G. lucidum, G. adspersum, dan 6
isolat Ganoderma belum teridentifikasi. Ganoderma applanatum ditemukan tersebar dihampir semua
kawasan hutan dipulau Lombok, terkecuali TWR Nuraksa Sesaot dan Bukit Pergasingan Sembalun.
Kata kunci: makrofungi, Ganoderma, Pulau Lombok
PENDAHULUAN dimanfaatkan, ataupun yang telah punah akibat
ulah manusia (Gandjar, et al., 2006). Selain itu,
Pulau Lombok merupakan salah satu pulau masih banyak spesies jamur makroskopis yang
di kawasan Kepulauan Sunda kecil yang memiliki belum diketahui manfaatnya hingga saat ini,
kawasan hutan hujan tropis dataran rendah serta pemanfaatan langsung sebagai sumber makanan
kawasan hutan hujan semi-evergreen yang dapat ataupun bahan obat belum maksimal dilakukan.
ditemukan di Gunung Rinjani. Hutan di Pulau Ganoderma, merupakan salah satu jenis
Lombok termasuk dalam kategori hutan hujan makrofungi yang telah digunakan sejak abad
yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi keempat masehi sebagai salah satu komponen
termasuk didalamnya keanekaragaman jenis obat dalam obat-obatan tradisional Cina.
makrofungi, yang didukung oleh kondisi alam Pemanfaatannya sebagai obat alternatif berbagai
lantai hutan yang tetap lembab (Monk et al., penyakit terus dikembangkan (Dunham, 2000).
1997). Meskipun Ganoderma spp. telah digunakan
ratusan tahun di Cina dan Jepang sebagai obat
Makrofungi merupakan jamur yang
tradisional untuk penyembuhan berbagai penyakit,
memiliki tubuh buah yang cukup mencolok.
penelitian secara sistematik baru berlangsung
Tubuh buahnya berwarna menarik seperti merah
sekitar 25 tahun (Boh, et al., 2000). Pada tahun
cerah, coklat cerah, orange, putuh, kuning, krem
1997 produksi Ganoderma dunia mencapai 4500
bahkan berwarna hitam. Selain itu, jamur
ton, 3000 ton diantaranya dihasilkanoleh Cina.
makroskopis dapat langsung dilihat dengan kasat
Total perdagangan Ganoderma dunia mencapai
mata (Gandjar, et al., 2006).
1,2 juta dolar Amerika(Dunham, 2000).
Jumlah spesies jamur yang sudah diketahui
Keberadaan Ganoderma pada hutan-hutan
hingga kini adalah kurang lebih 69.000 spesies
yang ada di Pulau Lombok, belum banyak
jamur yang sudah teridentifikasi. Sejumlah
diketahui. Oleh sebab itu perlu dilakukan
200.000 spesies dari 1,5 juta spesies jamur
penelitian untuk mengetahui keberadaan dan
tersebut terdapat di Indonesia. Namun, hingga saat
keanekaragaman jenis jamur makrofungi sebagai
ini belum ada data pasti mengenai jumlah spesies
upaya untuk mengeksplorasi, mengkonservasi,
jamur tersebut, yang telah berhasil diidentifikasi,
dan memanfaatkan kekayaan alam yang kita di kayu dapat dilakukan dengan mengambil
miliki. Ganoderma bersama dengan kulit kayu yang
ditumbuhinya menggunakan kapak atau kapak
kayu.
Identifikasi Ganoderma.
Identifikasi dilakukan dengan mencocokkan
data hasil pengamatan berupa ciri makroskopis
dan mikroskopis dan kondisi lingkungan
menggunakan buku acuan The Edible Mushroom
Book (Anna Del Conte dan Susan Campbell,
2008), The Encyclopedia of Fungi of Britain and
Gambar 1. Peta lokasi pengambilan sampel Europe (Michael Jordan, 2004), Mushroom of
Ganodermataceae. West Virginia and the Central Appalachians
(William C. Roody, 2003) dan Mushrooms of the
Pengambilan Sampel danKoleksi Ganoderma Pacific Northwest (Steve Trudell dan Joe
Sampel makrofungi diambil dengan Ammirati, 2009).
menggunakan metode jelajah (Cruise Method)
(Rugayah et al., 2004) dengan membuat jalur
penjelajahan untuk memaksimalkan hasil yang
didapat. Jalur penjelajahan dibagi menjadi 2-3 Penyimpanan Sampel Ganoderma
jalur yakni mengikuti jalan setapak yang sudah Ganoderma yang ditemukan dicuci
ada di area hutan. Pengambilan sampel untuk dengan akuades kemudian dijemur di bawah sinar
masing-masing jalur dilakukan dengan melakukan matahari langsung selama 1 minggu. Setelah
penjelajahan pada tiap jalur. Setiap jalur kering, makrofungi dioleskan dengan lem putih
ditentukan titik awal dan titik akhir penjelajahan yang berfungsi sebagai proteksi terhadap
yang dibuat dengan menggunakan GPS. Pada tiap gangguan serangga (Kuo, 2003)
awal perjalanan dimulai pada 10 meter, perjalanan
berhenti, melihat ke kiri dan ke kanan guna
melakukan visual sensus dan seterusnya sampai HASIL DAN PEMBAHASAN
titik akhir dengan tujuan agar mewakili area
penjelajahan.
Makrofungi yang ditemukan Spesies Makrofungi Berpotensi Obat
didokumentasikan dengan kamera, lalu Hasil identifikasi makrofungi atau jamur
dimasukkan ke dalam zip lock atau plastik steril makroskopis yang berpotensi obat ditemukan di
dan diberi label. Koleksi Ganoderma yang tumbuh beberapa kawasan Hutan Pulau Lombok diperoleh
9 spesies makrofungi yang kesemuanya termasuk identifikasi makrofungi. Tabel 1 berikut ini
kedalam family Ganodermataceae.Hanya ada 3 menampilkan rincian spesies makrofungi yang
spesies yang dapat diidentifikasi hingga tingkat ditemukan terbagi ke dalam divisi Basidiomycota
spesies yaitu Ganoderma applanatum, G. beserta klasifikasinya ke dalam ordo, famili,
adspersum dan G. Lucidum. Penyebab utama genus, spesies dan substrat tempat makrofungi
belum teridentifikasinya hingga tingkat spesies 6 ditemukan.
koleksi yang lain adalah diduga karena
keterbatasan literatur yang berkaitan dengan
a b
a b
8. Ganoderma sp5.
Ganoderma sp5. memiliki tubuh buah
(fruiting body) berbentuk bracket,
Gambar 7. Ganoderma sp1. permukan atas dari spesies ini berwarna
hitam dan tekstur keras dan permukaan
7.Ganoderma sp4. atas halus (Gambar 9) serta terdapat pola
Ganoderma sp4. memiliki tubuh buah garis-garis horizontal. Permukaan bawah
(fruiting body)berbentuk bracket dan berpori kecil, rapat dan berwarna hitam.
berukuran besar. Permukaan atas dari Ukuran tubuh buah (fruiting body)
tubuh buah halus berwarna cokelat, Ganoderma sp5. 92.2 mm, diameter 74.05
terdapat pola garis-garis horizontal dan mm dan tebal 7.05 mm. Stipe pada spesies
pada spesies yang telah tua biasanya ini pendek, melekat pada substrat kayu dan
ditumbuhi lumut. Permukaan bawah berwarna cokelat dengan panjang 21.05
berpori rapat dan berwarna merah bata mm dan diameter stipe 17.05 mm.
(Gambar 8). Tubuh buah (fruiting body) Ganoderma sp5. ditemukan pada kayu
Ganoderma sp4. memiliki panjang 225 mati.
mm, diameter 165mm dan tebal
11mmGanoderma sp4. tidak memiliki stipe
dan ditemukan pada pohon yang telah
mati.
9. Ganoderma sp6.
Ganoderma sp6.memiliki tubuh buah
(fruiting body) berbentuk bracket,
permukaan atas kasar dan keras, berwarna KESIMPULAN
hitam-cokelat dan bagian tepinya berwarna
putih (Gambar 10). Permukaan bawah Hasil explorasi dibeberapa kawasan
berwarna putih, berpori kecil padat. Ukuran hutan di Pulau Lombok diperoleh 9 spesies
tubuh buah (fruiting body) 40 mm, diameter Ganoderma, yaitu G. applanatum, G.
45.1 mm dan tebal 4.05 mm. Ganoderma lucidum, G. adspersum, dan 6 isolat
sp6.memiliki stipe yang sangat pendek dan Ganoderma belum teridentifikasi.
hampir tidak ada. Panjang stipe 1.05 mm Ganoderma applanatum ditemukan tersebar
dan diameternya 2 mm. Ganoderma dihampir semua kawasan hutan dipulau
sp6.ditemukan pada pohon Klokos mati. Lombok, terkecuali TWR Nuraksa Sesaot
dan Bukit Pergasingan Sembalun.
DAFTAR PUSTAKA