Anda di halaman 1dari 36

Dicetak pada tanggal 2017-08-01

Id Doc: 589c945781944d9611493ef0

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Hutan Cagar Alam Durian Luncuk

II Batanghari Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batang Hari, ditemukan 38 jenis

jamur dan terdiri dari 12 famili. Terdapat empat jenis diantaranya tidak

teridentifikasi. Sampel jamur yang ditemukan di lokasi penelitian yang teridentifikasi

dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1 Jenis jamur makroskopis yang terdapat di cagar alam durian luncuk II batang hari
No Famili Spesies Tempat Tumbuh
1 Auriculariaceae Auricularia auricular (Boull.) Wettst. Kayu mati
Coprinus sp1 Serasah
2 Coprinaceae
Coprinus sp2 Kayu mati
Marasmius rotula (Scop) Fr. Serasah
Marasmius sp1 Serasah
Marasmius sp2 Kayu mati
3 Agaricaceae Marasmius sp3 Kayu mati
Mycena sp Serasah
Paxillus panuoides (Fr.) Kayu mati
Paxillus sp Kayu mati
Microporus xanthopus(Fr.) Kuntze Kayu mati
Microporus sp1 Kayu mati
4 Polyporaceae
Microporus sp2 Kayu mati
Microporus sp3 Kayu mati
Gleoporus sp Kayu mati
Amaroderma rugosum (Blume & T. Nees)
Tanah
Torrend
Ganoderma amboniense (Lam.Fr) Pat. Tanah
Ganoderma sp1 Kayu mati
5 Poriaceae Ganoderma sp2 Kayu mati
Ganoderma sp3 Kayu mati
Picnoporus sp Kayu mati
Trametes sp1 Kayu mati
Trametes sp2 Kayu mati
Trametes sp3 Kayu mati
6 Hygrophoraceae Hygrophorus cossus (Sowerby) Fr Kayu mati
Daldina concentrica (Bolton:Fr) Ces & De
7 Xylariaceae Kayu mati
Not
Omphalina ericetorum (Pers.) H.E.Bigelow Kayu mati
8 Tricholomataceae Oudemansiella radicata (Relhan ex Fr.)
Kayu mati
Singer

23
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 24

Tricholoma sp Serasah
9 Schizophyllaceae Schizophyllum sp Kayu mati
10 Sarcoscyphaceae Sarcoscypha coccinea (Scop). Sacc Kayu mati
11 Lentariaceae Lentaria surculus (Berk.) Corner Serasah
Inonotus duostratotus (Lloyd) P.K.
Kayu mati
12 Hymenochataceae Buchanan & Ryvarden
coltricia sp Kayu mati

4.2 Pembahasan

Berdasarkan Tabel 4.1 jamur yang banyak ditemukan di lapangan dari famili

Poriaceae yaitu berjumlah sepuluh jenis jamur. Sedangkan jamur yang sedikit

ditemukan adalah dari famili Auriculariaceae, Hygrophoraceae, Xylariaceae,

Schizophylaceae, Lentariaceae, Sarcoscyphaceae masing-masing ditemukan satu

jenis jamur. Sebagian besar sampel jamur ditemukan pada kayu-kayu mati, ada juga

jenis jamur yang ditemukan hidup di tanah maupun di serasah. Gandjar et al,

(2006:106) menjelaskan, sejumlah besar jamur dapat ditemukan pada kayu dan

menyebabkan kerusakan berupa pelapukan kayu. Jamur tersebut mempunyai aktifitas

selulotik yang sangat kuat. Hidupnya bisa pada kayu dari pohon yang masih hidup,

maupun pada kayu yang sudah mati.

Jamur yang ditemukan di Cagar Alam Durian Luncuk II lebih banyak

dibandingkan dengan jamur yang ditemukan di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki

sebanyak 20 jenis (Fitria, 2013). Hutan sekitar kampus Universitas Jambi sebanyak

22 jenis (Muhlisin, 2013), dan yang ditemukan di Taman Bukit Sari sebanyak 36

jenis (Aryani, 2013). Akan tetapi jenis jamur yang ditemukan di hutan cagar alam

durian luncuk II lebih sedikit jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Zulfahrizal (2014:34), di kawasan taman hutan kenali provinsi jambi yang
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 25

menemukan sebanyak 51 jenis jamur makroskopis. Hal tersebut dapat dilihat pada

Tabel 4.2

Tabel. 4.2 Perbandingan Jumlah Jamur yang telah diidentifikasi di Lokasi Penelitian dengan
Lokasi Penelitian sebelumnya di Provinsi Jambi
Peneliti Sebelumnya
No Perbedaan Aryani Muhlisin Fitria Zulfahrizal
(2013: 4) (2013: 7) (2013: 6) ( 2014: 6)
1 Lokasi Penelitian
sebelumnya Kebun Raya Kawasan Taman Taman hutan
Bukit Sari sekitar hutan Hutan Kota kenali
Provinsi kampus Muhammad provinsi
Jambi Universitas Sabki jambi
2 Jamur yang
29 jenis 21 jenis 18 jenis 51 jenis
ditemukan oleh
jamur jamur jamur jamur
peneliti sebelumnya
3 Jamur yang sama
5 jenis 10 jenis 6 jenis 9 jenis
dengan penelitian
jamur jamur jamur Jamur
sebelumnya
4 Jamur Yang tidak
ditemukan oleh 24 jenis 11 jenis 12 jenis 42 jenis
penulis di lokasi jamur jamur jamur jamur
penelitian
5 Jenis jamur Yang
29 jenis 24 jenis 28 jenis 25 jenis
tidak terdapat pada
jamur jamur jamur jamur
penelitian sebelumnya
6 Luas lokasi penelitian
425,50 Ha 100,1 Ha 11 Ha 10 Ha
sebelumnya

Kawasan Cagar Alam Durian Luncuk II memiliki luas yang lebih besar di

bandingkan Taman Hutan Kota Muhammad Sabki yang hanya memiki luas 11 Ha

dan Hutan Universitas Jambi memiliki luas 25 Ha. Akan tetapi lebih kecil

dibandingkan dengan Taman Bukit Sari yang merupakan kebun raya terluas di

Provinsi Jambi dengan luas 425,50 hektar. Cagar Alam Durian Luncuk II memiliki

luas 41.37 Ha. Cagar Alam Durian Luncuk II merupakan hutan yang dilindungi oleh

pemerintah kota Jambi, yang dahulunya hutan ini adalah tempat pembalakan liar atau

penebangan hutan secara ilegal, karena di dalamnya terdapat banyak kayu jenis
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 26

bulian. Sampai sekarang hutan Cagar Alam Durian Luncuk II tetap terjaga dengan

baik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Hutan Cagar Alam Durian Luncuk

II Batanghari. Terdapat beberapa jenis jamur yang tidak ditemukan oleh peneliti

sebelumnya, jika dibandingkan dari keempat peneliti seperti pada tabel 4.2 terdapat

12 jenis jamur yang tidak ditemukan yaitu Coprinus sp, mycena sp, Paxillus

panuoides, Paxillus sp, Gleoporus sp, Picnoporus sp, Hygrophorus cossus, Daldina

concentric, Omphalina ericetorum, Oudemansiella radicata, Tricholoma sp,

Sarcoscypha coccinea.

4.2.1 Famili Auriculariaceae

Berdasarkan pengamatan di lapangan, ditemukan satu jenis jamur yang

termasuk dalam famili Auriculariaceae yaitu: Auricularia auricula. Auriculariaceae

merupakan famili yang besar, terdiri dari 13 genus (Martin, 1952). Ciri khas dari

famili ini adalah basidium yang bersekat secara melintang atau miring, dan ada atau

tidak adanya pembedaan yang jelas antara hipobasidium dan epibasidium. Pada

beberapa spesies, probasidium tumbuh menjadi sista yang dindingnya tidak seberapa

tebal.

Kebanyakan dari famili Auriculariaceae adalah saproba, akan tetapi ada

beberapa spesies yang hidup sabagai parasit, misalnya Eocronartium muscicola dan

Jola javanensis hidup sebagai parasit pada lumut-lumutan. Helicobasidium

purpureum parasit pada akar beberapa tumbuhan berbunga, sedangkan


Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 27

herpobasidium deformans adalah patogen pada lonicera dari famili caprifoliaceae

(Dwidjosepoetro, 1978:233-235).

Auricularia auricula yang ditemukan di lapangan memiliki bentuk seperti

daun telinga, berwarna coklat, berlendir, dan tekstur lembut, diameter tudung buah 3

sampai 4,8 cm, jamur ini tumbuh pada kayu mati. Hal serupa juga dikemukakan oleh

(Tjitrosoepomo, 1994:79) Auricularia auricula, memiliki badan buah menyerupai

daun telinga dengan bentuk yang tidak beraturan, lembut, warna pirang atau ungu

pirang, glatineus, transparan, tidak bertangkai dan terdapat melekat dengan suatu

sisinya dengan substrat, permukaan badan buah licin dan sisi atas tidak kentara jika

mempunyai rambut-rambut yang halus. Karena tepi badan buah itu ke atas, jadinya

badan buah itu cekung. Himenium berwarna lebih pucat, menunjukan beberapa

lipatan, permukaannya licin, spora berwarna putih, sedikit bengkok.

Auricularia auricula merupakan spesies jamur yang bersel empat. Semula inti

diploid dari calon basidium (Zigot) membagi diri atas dua bagian (meiosis), dan

pembelahan inti ini diikuti oleh penyekatan basidium hingga menjadi dua sel,

kemudian inti dari tiap sel membagi diri lagi, dan diikuti lagi oleh penyekatan sel

yang bersangkutan. Dengan demikian dihasilkan hipobasidium yang bersel empat.

Dari tiap-tiap sel ini tumbuh epibasidium yang panjang, searah dengan pertumbuhan

hipobasidium, dan muncul dipermukaan. Pada ujung epibasidium tumbuh stigma dan

pada stigma terbentuk basidiospora yang bengkok. Sementara itu inti masuk kedalam

basidiospora (Dwidjosepoetro, 1978:233-235). Spesies dari jamur ini dapat dilihat

pada Gambar 4.1.


Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 28

Gambar 4.1 jamur Auricularia auricula


(Dokumentasi pribadi, 2014)
Klasifikasi Auricularia auricula menurut Anonim (2010).

Kingdom : Fungi
Devisi : Amastigomycota
Sub devisi : Basidiomycotae
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Auriculariales
Famili : Auriculariae
Genus : Auricularia
Spesies : Auricularia auricula

4.2.2 Famili Coprinaceae

Berdasarkan pengamatan di lapangan, ditemukan dua jenis jamur yang

termasuk dalam famili Coprinaceae yaitu: Coprinus sp1, dan Coprinus sp2. Famili

Coprinaceae, spesies dari famili ini memiliki spora berwarna gelap, tudung buah dari

spesies ini memiliki gills/hymenlium yang tersusun rapat melekat (adnate) atau

tersusun jarang melekat bebas (adnated) pada tangkai ketika dewasa. Bagian batang

berkembang dengan baik dan terdapat cincin pada bagian batang. spesies ini banyak

tumbuh di kotoran-kotoran dan kayu-kayu yang telah lapuk. Secara keseluruhan

bentuk tubuh unik, kecil dan berwarna (Kibby, 1979:76).

Coprinus sp1 yang ditemukan di lapangan tumbuh pada seresah daun, jamur

jenis ini memiliki ciri morfologi badan buah yang berwarna putih agak kekuning-

kuningan, permukaan tudung berfibri, tudung buah memiliki diameter berkisar 4


Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 29

sampai 5 cm. Tekstur tubuh buah lembut, dengan warna tangkai buah putih,

permukaan tangkai bergaris, bentuk lamela teratur, tangkai buah jamur ini memiliki

warna yang sama dengan tudung buah dengan permukaan tangkai yang halus.

Coprinus sp1 yang ditemukan tumbuh pada seresah-seresah daun dapat dilihat pada

Gambar 4.2.

Gambar 4.2 jamur Coprinus sp1


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Coprinus sp2, spesies yang ditemukan tumbuh bagian kayu mati ini memiliki

morfologi yang sangat menarik, tudung buah berwarna coklat pada bagian tengah dan

dikelilingi warna putih pada bagian pinggir, pada permukaan tudung buah terdapat

serbuk-serbuk dan bulu-bulu halus berwarna putih. Tudung buah memiliki diameter

berkisar 3 - 4 cm, tekstur tubuh buah lembut, dengan warna tangkai buah putih,

permukaan tangkai bergaris minutely (berbutir sangat halus), bentuk lamela

reguler/teratur. Spesies dari jamur ini dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 jamur Coprinus sp2


(Dokumentasi pribadi, 2014)
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 30

Klasifikasi Coprinus sp Menurut Samy (2007).

Kingdom : Fungi
Devisi : Basidiomycota
Kelas : Hymenomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Coprinaceae
Genus : Coprinus
Spesies : Coprinus sp

4.2.3 Famili Agaricaceae

Berdasarkan pengamatan di lapangan, ditemukan tujuh jenis jamur yang

termasuk dalam famili Agaricaceae yaitu: Marasmius rotula, Marasmius sp,

Marasmius sp2, Marasmius sp3, Mycena sp, Paxillus panuoides, Paxillus sp. Famili

agaricaceae memiliki badan buah berbentuk payung, himenefor membentuk papan-

papan atau lamela dengan lapisan himenium pada kedua sisinya. (Tjitrosoepomo,

1994:59).Marasmius merupakan salah satu jenis jamur liar yang mempunyai bentuk

dan sifat seperti jamur payung lainnya, mempunyai tangkai tubuh yang panjang,

berwarna putih kecoklat-coklatan dan putih kekuning-kuningan (Suriawiria,

1993:62).berikut ini adalah spesies jamur Marasmius rotula

Gambar 4.4 jamur Marasmius rotula


(Dokumentasi pribadi, 2014)
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 31

Klasifikasi Marasmius rotula Menurut Samy (2007).

Kingdom : Fungi
Devisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Agaricaceae
Genus : Marsmius
Spesies : Marasmius rotula

Marasmius rotula, spesies ini ditemukan tumbuh pada seresah daun. Jamur

jenis ini memiliki tudung buah berwarna kuning dan agak sedikit berkerut. Spesies ini

memiliki tangkai buah berwarna hitam, diameter tudung buah 0,5 - 2 cm. Jamur ini

hidup secara berkoloni.

Marasmius sp1, spesis ini ditemukan tumbuh pada kayu yang telah mati,

tudung buah pada jamur ini berbentuk seperti payung dengan warna putih

kekuningan. Permukaan tudung buah berfibri dengan tekstur yang lembut, diameter

tudung buah 0,9 - 1,3 cm, tangkai berwarna hitam, dan bentuk lamela bercabang dari

tepi. Spesies ini dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 jamur Marasmius sp1


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Marasmius sp2, spesies ini tumbuh pada kayu yang telah mati, dengan ciri-

ciri yaitu: berwarna kuning, tudung buah berfibri dengan tekstur yang lembut. Spesies
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 32

ini memiliki tangkai berwarna kuning dengan bentuk lamela yang teratur. Diameter

tudung buah berkisar 1 - 2 cm. Spesies dari jamur ini dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 jamur Marasmius sp2


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Marasmius sp3, spesies ini ditemukan tumbuh pada kayu yang telah mati dan

hidup secara soliter. Jamur ini memiliki warna kecoklatan dan sedikit lebih pekat

pada bagian tengah, tangkai buah sedikit bengkok dan berwarna coklat pekat, dengan

bentuk lamela yang teratur, diameter tudung buah 1,5 cm. Spesies dari jenis jamur ini

dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 jamur Marasmius sp3


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Klasifikasi Marasmius sp menurut Samy (2007).

Kingdom : Fungi
Devisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Agaricaceae
Genus : Marsmius
Spesies : Marasmius sp
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 33

Paxillus panuoides, spesies ini tumbuh pada kayu yang telah mati, hidup

secara berkoloni. Jamur ini berwarna kuning menyerupai bentuk kipas dengan

permukaan atas yang licin dan bertekstur lembut, dan memiliki lamela reguler/teratur.

Memiliki diameter 4 cm. Jamur ini juga memiliki bau yang menyengat. Jamur ini

merupakan salah satu jamur yang tidak dapat dimakan. Spesies dari jamur ini dapat

dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 jamur Paxillus panuoides


(Dokumentasi pribadi, 2014)
Klasifikasi Paxillus panuoides menurut Samy (2007).

Kingdom : Fungi
Devisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Agaricaceae
Genus : Paxillus
Spesies : Paxillus panuoides

Paxillus sp, spesies ini tumbuh pada kayu yang telah mati, hidup secara

berkoloni. Jamur ini memiliki tekstur yang keras dan berkerut, diameter tudung buah

2 cm, berwarna putih pada bagian tepi dan kecoklatan pada bagian tengah. jamur

jenis ini tumbuh pada kayu yang telah mati, seresah atau juga di tanah. memiliki

warna yang mencolok, dan cepat mengalami pembusukan. bagian batang dengan

tudung menyatu dan hampir tidak bisa dibedakan. spesies ini memiliki gills/himelium
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 34

yang dapat di pisahkan dari tudung buah (Fergus, 1960:114). Spesies dari jamur ini

dapat dilihat pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9 jamur Paxillus sp


(Dokumentasi pribadi, 2014)
Mycena sp, spesies ini ditemukan hidup pada seresah daun, jamur ini

memiliki ciri-ciri tubuh buah berwarna putih dengan tudung buah tumbuh yang lebar

dan berfibri. Tangkai buah memiliki warna yang senada dengan tudung buah yakni

berwarna putih. memiliki lamela yang teratur serta memiliki tekstur yang lembut.

Spesies dari jenis jamur ini dapat dilihat pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10 jamur Mycena sp


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Klasifikasi Mycena sp menurut Samy (2007).

Kingdom : Fungi
Devisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Agaricaceae
Genus : Mycena
Spesies : Mycena sp
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 35

Whidhiastuti (2010) mengatakan hal yang serupa, Mycena memiliki Tudung

berdiameter 1–3 cm, berwarna abu-abu atau kuning cenderung keputihan, agak

cembung dengan permukaaan tudung yang bergaris-garis/berfibri (striate),

permukaan atas transparan. Memiliki bagian himenium (gill) yang berwarna putih

dan melekat pada tangkainya (adnate). Tinggi tangkai 5–8x 0,1–0,2 cm warna

permukaan luar sama dengan warna tudung, pelikel dapat dipisahkan. Daging buah

berwarna keputihan. Tidak memiliki bau dan rasa yang khusus. Spora berwarna putih,

bentuk ellip, licin, 8–12x 5,5x7,5 mikron, amiloid. Habitat:serasah, hidup tersebar

dan berkelompok.

4.2.4. Famili Polyporaceae

Jamur dari famili Polyporaceae pada penelitian ini didapat 4 jenis jamur,

yaitu: Microporus xanthopus, Microporus sp1, Microporus sp2, Microporus sp3,.

Struktur tubuh dari jamur ini ada yang berbentuk payung dan ada pula yang

berbentuk kipas. Menurut Dwidjoseputro (1978:272). Famili Polyporaceae memiliki

sifat-sifat antara lain Himenium melapisi lubang atau tabung sebelah dalam.

Basidiokarp dapat berupa suatu kerak, suatu papan, atau suatu payung. Basidiokarp

yang tua biasanya kuat, berlubang, gabus, atau kayu.

Famili Polyporaceae biasanya disebut dengan polypores karena adanya pori-

pori pada himenium dari kebanyakan spesies. Himenium melapisi tabung atau lobang

dari dalam . Hifa monomotik, dimitik, ataupun trimitik. Tubuh buah beragam ada

yang mirip kerak, papan dan payung, setelah tua umumnya kuat, keras, bergabus dan

berkayu. Sebagian besar anggota spesies dari famili ini menyebabkan penyakit pada
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 36

kayu dan pohon (Darneti, 2006). Polyporaceae pada badan buahnya berupa suatu

konsole, himenefor, merupakan bulu-bulu atau pori, yang pada sisi bawah badan buah

tampak sebagai liang-liang kecil. Sisi dalam liang-liang kecil itu dilapisi dengan

himenium. Badan buah ini dapat berumur sampai beberapa tahun dengan tiap-tiap

kali membentuk lapisan himenefor yang baru (Tjitrosoepomo, 1994:51).

Microporus xanthopus, spesies ini ditemukan tumbuh pada kayu yang telah

mati dan hidup secara berkoloni, memiliki warna putih pada sisi luar tubuh buah dan

berwarna coklat kehitaman pada sisi dalamnya yang tampak membentuk seperti

lingakaran. Spesies yang ditemukan ini tampak memiliki ciri-ciri antara lain:

strukturnya berbentuk seperti payung, licin dan mengkilap pada permukaan atas

tudungnya. Tudung buahnya berbentuk corong. Jamur bewarna coklat tua, dengan

coklat muda di bagian tepinya. Tudung buah jamur terlihat tipis, dengan permukaan

bawah berpori. Diameter tudung buah berkisar 2 – 4 cm. Tangkai jamur tepat berada

di tengah tudung buah (center). Spesies dari jamur ini dapat dilihat pada Gambar 4.11

Gambar 4.11 jamur Miroporus xanthopus


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Anonim (2008:1) menjelaskan, tubuh buah yang sudah dewasa memiliki

tudung yang berbentuk corong yang dipenuhi dengan warna-warna gelap seperti

hitam, coklat kekuning-kuningan dan ditopang oleh tangkai yang berwarna seirama

dengan tudung. Tudung atau pileusnya biasanya memiliki ketebalan antara 1-3 mm.
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 37

Spesies ini dapat ditemui di kayu yang lapuk. Jamur ini termasuk ke dalam jenis

jamur yang tidak dapat dimakan atau no edible mushroom. Namun jenis jamur ini

tidak beracun. Spesies lain dari jamur ini dapat dilihat pada Gambar 4.12

(a) (b) (c)


Gambar 4.12 Jamur Miroporus sp1(a), Microporus sp2(b), dan Miroporus sp3(c)
(Dokumentasi pribadi, 2014)
Klasifikasi Microporus Menurut Samy (2007).

Kingdom : Fungi
Devisi : Basidiomycota
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Polyporaceae
Genus : Microporus
Spesies : Microporus sp

4.2.5 Famili Poriaceae

Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi penelitian. Jumlah jamur yang

ditemukan dari famili Poriaceae berjumlah lima genus dan sepuluh jenis jamur, yaitu:

Gleoporus sp, Amarauderma rugosum, Ganoderma amboniense, Ganoderma sp1,

Ganoderma sp2, Ganoderma sp3, Picnoporus sp, Trametes sp1, Trametes sp2,

Trametes sp3.

Spesies di lokasi penelitian yang didapat dari famili Polyporaceae ini

ditemukan tumbuh pada kayu yang telah mati dan serasah. Jamur dapat memperoleh

nutrisi mereka dari tempat yang mereka tumbuhi. Anonim (2000:1) menjelaskan,
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 38

jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian

menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen

maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein,

vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya.

Menurut Hanifa (2011:16), jamur ini mempunyai kemampuan untuk merombak

komponen kayu seperti selulosa dan lignin dari senyawa kompleks menjadi senyawa

sederhana sehingga dapat diabsorpsi dan dimetabolisme oleh jamur sebagai makanan.

Gleoporus sp, merupakan spesies yang ditemukan tumbuh pada kayu mati dan

hidup secara berkoloni, jamur ini memiliki warna yang gelap, perpaduan antara warna

hitam dengan merah dan terdapat warna putih yang mengelilingi pada bagian tepi

tubuh buahnya. Diameter tudung buah 5 cm. Spesies ini memiliki tekstur yang sangat

keras. Spesies dari jamur ini dapat dilihat pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13 Gleoporus sp


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Amauroderma rugosum, spesies ini ditemukan tumbuh di tanah dan hidup

secara soliter. Spesies yang ditemukan ini memiliki ciri-ciri antara lain: struktur

tubuhnya berbentuk seperti payung, permukaan atas dari tudungnya bewarna coklat

kehitaman, tebal dan sangat keras. Sifat dari permukaan tudungnya halus. Diameter

tudung buag 5 cm. Permukaan bawah tudung tampak berwarna coklat dan berpori.
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 39

Terlihat tangkai dari jamur panjang dan sessil. Jamur jenis ini populasinya sangat

sedikit di lokasi penelitian. Spesies dari jamur ini dapat dilihat pada Gambar 4.14.

Gambar 4.14 jamur Amauroderma rugosum


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Ganoderma amboniense, spesies ini ditemukan tumbuh di tanah dan hidup

secara soliter. Spesies yang ditemukan ini memiliki ciri-ciri antara lain: struktur

tubuhnya berbentuk seperti payung, permukaan atas dari tudungnya bewarna coklat

kehitaman, tebal dan sangat keras. Sifat dari permukaan tudungnya halus. Diameter

tudung buah 5,4 cm. Permukaan bawah tudung tampak berwarna coklat dan berpori.

Terlihat tangkai dari jamur panjang dan sessil. Badan buah bertangkai panjang, jarang

sekali melekat pada alas makanannya. Tangkai badan buah tumbuh lurus keatas, tipis

lebih kurang 0.5 cm, bengkok-bengkok dan penjol-penjol, silindris atau sedikit pipih,

warna hitam kecoklatan dan mengkilap, bagian dalam nya pirang, berserabut.

Panjang tangkai itu berbeda-beda dari 5cm sampai beberapa cm, kadang

kadang bercabang dikotomik. Topi dari tangkai buahnya menempel pada tangkai itu,

bangun setengah lingkaran dan tumbuh mendatar, seringkali membentuk bagian-

bagian yang melingkari tangkai, hingga tampak tangkai terletak eksentrik. Badan

buah itu menunjukan lingkaran-lingkaran batas periode pertumbuhan, tepinya

berombak atau berlekuk, sisi atas dengan lipatan-lipatan yang radier, warna pirang

kemerahan dan kehitam-hitaman.


Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 40

Warna selalu lebih muda dari tangkainya. Himenefor merupakan pori halus

pada sisi bawah dari badan buah, mula-mula keputi-putihan kemudian pirang muda

dan akhirnya pirang agak ungu. Spora pirang muda kekuning kuningan, bulat telur,

lebih kurang 8x15µm (Tjitrosoepomo, 1994:54) spesies dari jamur ini dapat dilihat

pada Gambar 4.15.

Gambar 4.15 Jamur Ganoderma amboniense


(Dokumentasi pribadi, 2014)
Ganoderma sp1, ditemukankan tumbuh pada kayu yang telah mati yang

terlihat lapuk dan agak hancur. Spesies yang didapat ini memiliki ciri antara lain:

tubuh buah berbentuk bulat berkeranjang seperti kipas, struktur tubuh buah dari

spesies ini tebal dan sangat keras. Permukaan atas tubuh buah berwarna hitam dan

tampak kasar. Permukaan bawah jamur berpori dan terlihat berwarna hitam. Diameter

tudung buah 5 cm. Spesies ini ditemukan hidup secara soliter. Menurut Gandjar et al.,

(2006:120), Ganoderma juga merupakan jamur selulolitik yang dapat menimbulkan

kerusakan pada kayu dengan cara miselium dari jamur tersebut masuk ke dalam

substrat kayu. Jamur jenis ini populasinya sangat sedikit di lokasi penelitian Spesies

dari jamur ini dapat dilihat pada Gambar 4.16.


Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 41

Gambar 4.16 jamur Ganoderma sp1


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Ganoderma sp2, jamur ini tumbuh pada kayu mati, permukaan tudung buah

halus dan berwarna kecoklatan serta bagian bawah berwarna putih, diameter tudung

buah berkisar 3 - 5 cm, jamur ini bertekstur tebal dan sangat keras. Menurut Anonim

(1976:1), Ganoderma bekerja dalam pengobatan kanker karena membantu

membersihkan tubuh dari racun dan membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Para agen anti kanker pada Ganoderma adalah polisakarida dan Germanium. Fraksi

polyshaccharide Ganoderma sebagian besar bertanggung jawab untuk keberhasilan

anti tumornya. Spesies dari jamur ini dapat dilihat pada Gambar 4.17.

Gambar 4.17 jamur Ganoderma sp2


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Ganoderma sp3, spesies ini ditemukan tumbuh pada kayu yang telah mati dan

hidup secara soliter. Jamur yang telah ditemukan ini memiliki ciri-ciri yaitu: struktur

dari tubuh buah jamur berbentuk bulat panjang, berdiametr 1 cm. Permukaan jamur

berwarna orange pada bagian pangkal dan warna putih di bagian ujung. Struktur

jamur sangat keras dan licin dengan permukaan tampak mengkilap. Menurut Watson
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 42

dan Dallwitz (2012:1), spesies dari genus ini pada umumnya menyerang beberapa

kayu, sehingga tempat tumbuh jamur jadi lebih spesifik pada kayu mati tersebut.

Jamur jenis ini populasinya sangat sedikit di lokasi penelitian. Spesies dari jamur ini

dapat dilihat pada Gambar 4.18.

Gambar 4.18 jamur Ganoderma sp3


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Klasifikasi Ganoderma menurut Samy (2007).

Kingdom : Fungi
Devisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Ganodermataceae
Genus : Ganoderma
Spesies : Ganoderma sp

Pycnoporus sp, jamur jenis ini ditemukan tumbuh pada kayu mati, memiliki

bentuk seperti kipas, permukaan tudung berwarna merah tua dan berkerut seperti

menunjukkan batas-batas periode pertumbuhannya. tekstur tudung buah keras.

Diameter tudung buah 3 – 4 cm. Spesies dari jamur ini dapat dilihat dari Gambar

4.19.
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 43

Gambar 4.19 Jamur Pycnoporus sp


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Badan buah mempunyai bentuk seperti rumah tiram, berlekatan secara

eksentrik pada alasnya, atau bertangkai pendek bahkan bisa dikatakan tidak memiliki

tangkai karna saking sukarnya untuk menentukan keberadaan tangkai, hidup ada yang

soliter dan berkoloni, yang berkoloni tersusun seperti genteng, tipis, lebar permukaan

tudung dapat mencapai ukuruan 10x6 cm (Tjitrosoepomo, 1994:56).

Trametes sp1, spesies ini ditemukan tumbuh pada kayu yang sudah mati dan

hidup secara berkoloni. Spesies yang ditemukan ini tampak memiiki ciri-ciri antara

lain, struktur tubuhnya berbentuk seperti kipas. Permukaan atas tudungnya berwarna

kuning kecoklatan dengan bagian tepi atau bagian pembatas dari jamur berwarna

kream. Sifat permukaan atas jamur tampak licin dan agak mengkilap. Sedangkan

permukaan bawah dari jamur tampak berpori dan berwarna putih. Jamur ini termasuk

ke dalam jenis jamur yang tidak dapat dimakan atau no edible mushroom. Namun

jenis jamur ini tidak beracun. Beberapa Spesies dari jamur ini dapat dilihat pada

Gambar 4.20.
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 44

(a) (b) (c)


Gambar 4.20 Jamur Trametes sp1(a), sp2(b), dan sp3(c)
(Dokumentasi pribadi, 2014)

Klasifikasi Trametes sp menurut Samy (2007).

Kingdom : Fungi
Devisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Ganodermataceae
Genus : Trametes
Spesies : Trametes sp

4.2.6 Famili Hygrophoraceae

Berdasarkan pengamatan di lapangan, ditemukan satu jenis jamur yang

termasuk dalam famili Hygrophorus yaitu: Hyygroporus cossus. Jamur ini

merupakan sala satu jenis jamur liar yang mempunyai bentuk dan sifat tumbuh sama

seperti hidnum. Ketika masih muda dapat dijadikan obat (Suriawiria, 1993:62).

Hygroporus cossus, spesies ini ditemukan pada kayu mati atau kayu lapuk, jamur ini

berwarna orange dengan tudung buah yang berkerut menyerupai payung, tangkai

berwarna coklat dan lamela bercabang ke tepi, diameter tudung buah 2,3 cm. Spesies

dari jamur ini dapat dilihat pada Gambar 4.21.


Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 45

Gambar 4.21 Hygroporus cossus


(Dokumentasi pribadi, 2014)

4.2.7 Famili Xylariaceae

Family Xylariaceae meiliki hifa steril (parafifis) dan hifa menyerupai rambut

(perifisis) yang terbenam pada stroma. Pada kebanyakan spesies yang membentuk

cincin pada ujungnya. Askospora sering berwarna gelap dan membentuk belahan

membujur yang bisa memanjang. Stroma bervariasi bentuknya seperti bantalan,

setengah bulat, memanjang dan evanescent, mangkok, dan silinder (Darnetty,

2006:81).

Berdasarkan pengamatan di lapangan. Di temukan satu jenis jamur yang

termasuk dalam famili Xylariaceae yaitu: Daldina Consentrica, spesies ini ditemukan

tumbuh pada kayu mati, hidup secara berkoloni, tampak seperti kepalan tangan,

dengan permukaan yang halus. Berdiameter berkisar 1 – 2 cm. Spesies dari jamur ini

dapat dilihat pada Gambar 4.22.

Gambar 4.22 Jamur Daldina consentrica


(Dokumentasi pribadi, 2014)
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 46

Klasifikasi Daldina consentrica menurut Samy (2007).

Kingdom : Fungi
Devisi : Ascomycota
Kelas : Pyrenomycetes
Ordo : Xylariales
Famili : Xylariaceae
Genus : Daldina
Spesies : Daldina consentrica

Xylariaceae memiliki badan buah berupa peritesia yang diselubungi oleh

stroma. Stroma yang sudah tua menjadi mudah pecah dan keras. Biasanya kehitam-

hitaman. Salah satu contoh dari famili xylariaceae adalah Daldina concentrca, yang

memiliki badan buah yang terpisah-pisah atau terkumpul, bentuk stengah bulat,

duduk atau pada pangkal agak sempit, memiliki warna pirang buram lembayung

karena sporanya yang melapisi badan buah, warna dapat menjadi biru kehitam-

hitaman, sebelah dalam abu-abu, serabut-serabut radier. Peritesium tenggelam pada

bagian tepi dari badan buah, tersusun rapat, bentuk bulat telur terbalik

(Tjitrosoepomo, 1994:44-45).

Daldinia concentrica termasuk dalam kingdom fungi dan termasuk divisi

Ascomycota. Jamur ini menyukai batang atau ranting tumbuhan yang telah lapuk.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Santosa, dkk (2007) Daldinia concentrica

merupakan jamur yang dapat hidup pada daerah hutan hujan tropis. Jamur Daldinia

concentrica hidup berkerumun pada batang kayu atau dekat batang kayu yang

membusuk/lapuk. Jamur ini sekilas nampak seperti bagian dari batang kayu karena

warna pada tubuh buahnya berwarna kehitaman menyerupai warna batang kayu

tersebut.
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 47

spesies ini tumbuh pada kayu-kayu mati atau serasah, terutama pada kayu

yang telah dibakar. Jamur ini biasa di juluki jamur karbon/ jamur batu bara karna

memiliki warna kehitaman dibagian dalam jika dibelah. Tubuh buah jamur awalnya

berwarna coklat kemerahan dengan daging buah berwarna ungu kecoklatan, tetapi

menjadi hitam dan mengkilap karena usia. Spora jamur ini berwarna hitam, ukuran

tubuh buah sekitar 2-7cm. Jamur ini memiliki zona konsentris yang mana masing-

masing zona mewakili pertumbuhan musim atau musim reproduksinya (Kibby, 1979:

251).

4.2.8 Famili Tricholomataceae

Berdasarkan pengamatan di lapangan, ditemukan 3 jenis jamur yang termasuk

dalam famili Tricholomataceae yaitu: Omphalina ericetorum, Oudemansiella

radicata, Tricholoma sp. Kibby (1979:136), Omphalina ericetorum hidup secara

berkoloni, hidup pada kayu yang mati dan ada pula yang hidup di seresah, spesies ini

banyak ditemukan pada daerah hutan yang bergambut. Secara umum tudung buah

berkisar 0,5-2 cm, berbentuk cembung dengan bagian pinggir yang rata bergigi dan

sedikit tertekan kedalam pada bagian tengah, Dengan alur radial ke pusat, berwarna

pucat putih kekuningan, tangkai buah ramping memiliki warna yang sama dengan

tudung buah, dan halus. Spesies ini memiliki Spora yang berwarna putih, berbentuk

bulat panjang, dengan ukuran berkisar 8-10 x 5-6 um. Tergolong jenis jamur payung

yang sangat kecil dan tidak bisa dimakan.

Omphalina ericetorum, spesies ini ditemukan hidup pada kayu, hidup secara

berkoloni. Jamur ini memiliki warna kuning, berbentuk seperti corong, permukaan
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 48

tudung buah berkerut, dengan tekstur yang lembut. Diameter tudung buah berkisar 1

– 2 cm. Bentuk lamela teratur. Spesies dari jamur ini dapat dilihat pada Gambar 4.23.

Gambar 4.23 Omphalina ericetorum


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Klasifikasi Omphalina ericetorum menurut Samy (2007).

Kingdom : Fungi
Devisi : Basidiomycota
Kelas : Hymenomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Tricholomataceae
Genus : Omphalina
Spesies : Omphalina ericetorum

Oudemansiella radicata, spesies ini ditemukan pada kayu mati, dan hidup

secara soliter. Jamur ini berwarna putih, dengan permukaan yang halus dan lamela

reguler (teratur/tertata), dan tekstur tubuh buah yang halus. Tidak bertangkai,

diameter tudun buah 2,7 cm. Spesies dari jamur ini dapat dilihat pada Gambar 4.24.

Gambar 4.24 Oudemansiella radicata


(Dokumentasi pribadi, 2014)
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 49

Klasifikasi Oudemansiella radicata menurut Samy (2007).

Kingdom : Fungi
Devisi : Basidiomycota
Kelas : Hymenomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Tricholomataceae
Genus : Oudemansiella
Spesies : Oudemansiella radicata

Tricholoma sp, spesies ini ditemukan tumbuh pada seresah daun, permukan

tudung bergaris, berwarna putih, dengan tekstur yang lembut. Diameter tudung buah

4 cm. Bentuk lamela teratur. Menurut Widhiastuti (2010) diameter tudung 3-8 cm,

bentuk tudung kerucut hingga hampir plane, permukaan kering, warna abu-abu,

coklat atau abu-abu ungu dan bagian pusat lebih gelap, di sela putih seratserat radial,

sisik radial. Lamela berwarna putih hingga abu-abu. Tinggi tangkai 6-12cm, licin atau

berserat, warna putih atau abu-abu pucat. Spora berukuran 6-7 x 5-6 mikron, elips,

licin. Hidup secara soliter, tersebar hingga bergerombol pada kayu lapuk. Spesies dari

jamur ini dapat dilihat pada Gambar 4.25.

Gambar 4.25 Tricholoma sp


(Dokumentasi pribadi, 2014)
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 50

Klasifikasi Tricholoma menurut Samy (2007).

Kingdom : Fungi
Devisi : Basidiomycota
Kelas : Hymenomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Tricholomataceae
Genus : Tricholoma
Spesies : Tricholoma sp

4.2.9 Famili Schizophyllaceae

Berdasarkan pengamatan di lapangan. Ditemukan 1 jenis jamur yang

termasuk dalam famili Schizophyllaceae yaitu Schizophyllum sp, spesies ini

ditemukan tumbuh pada kayu mati, hidup secara berkoloni, pada permukaan tudung

tampak berkerut dengan tekstur yang lembut dan berwarna putih. Pada bagian bawak

tampak sedikit berwarna kecoklatan. Bentuk lamela berlalu (crisped), diamater

tudung buah 1 - 3 cm. Schizophyllum sp, dapat dilihat pada Gambar 4.26.

Gambar 4.26 Schizophyllum sp


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Klasifikaasi Schizophyllum sp menurut Anonim (2005).

Kingdom : Fungi
Devisi : Basidiomycota
Kelas : Bgaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Schizophyllaceae
Genus : Schizophyllum
Spesies : Schizophyllum sp
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 51

Schizophyllum memiliki badan buah yang terpisah-pisah atau mengumpul,

biasanya kecil, penampangnya tak melebihi 3 cm, memiliki bentuk yang berbeda-

beda, bentuk ginjal atau kipas, dengan tepi yang rata atau berlekuk, hingga badan

buah tampak seperti bercabang-cabang. Badan buah berwarna putih, pangkal agak

sempit, merupakan bagian yang melekat pada substrat, seringkali memanjang seperti

tangkai. Spora silindris, lurus atau sedikit bengkok. Jamur jenis ini bersifat

kosmopolitis, banyak ditemukan di daerah tropis, di indonesiapun umumnya terdapat

pada kayu-kayu busuk/mati, atau batang-batang yang rebah (Tjitrosoepomo,

1994:67).

4.2.10 Famili Sarcoscyphaceae

Berdasarkan pengamatan di lapangan, ditemukan satu jenis jamur yang

termasuk dalam famili Sarcoscyphaceae yaitu: Sarcoscypha coccinea. Kebanyakan

spesies dari famili ini hanya terdapat didaerah tropik, tetapi ada juga beberapa spesies

yang terdapat dimana-mana. Askus dari famili ini langsing dengan dasar yang mudah

goyah. Disamping itu askus mempunyai ciri khas, yaitu pada ujungnya ada semacam

cincin dengan suatu cincin yang lubangnya miring. Askospora tidak berwarna, tidak

bersekat-sekat tetapi selalu mempunyai embel-embel. Sarcoscypha coccinea banyak

ditemukan di daerah subtropik, yang memiliki tubuh buah seperti mangkuk yang

berwarna merah ungu dan juga kuning (Dwidjoseputro, 1978:189). Spesies ini dapat

dilihat pada Gambar 4.27.


Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 52

Gambar 4.27 Jamur Sarcoscypha coccinea


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Klasifikasi Sarcoscypha coccinea menurut Anonim (2005).

Kingdom : Fungi
Devisi : Ascomycota
Kelas : Pezizomycetes
Ordo : Pezizales
Famili : Sarcoscyphaceae
Genus : Sarcoscypha
Spesies : Sarcoscypha coccinea

Sarcoscypha coccinea, spesies ini ditemukan hidup pada kayu mati, hidup

secara berkoloni. Jamur ini memiliki tudung buah seperti corong, dengan warna yang

kemerahan. Pada tudung buah terdapat bulu-bulu menyerupai duri yang melekat pada

sisi luarnya mengelilingi bagian tudung buah jamur ini dengan permukaan tudung

yang bening dan licin. Rkisar 1 - 1,5 cm. Memiliki diameter tudung buah beJamur ini

bertekstur lembut, tangkai memiliki warna yang senada dengan tubuh buah.

4.2.11 Famili Lentariaceae

Berdasarkan pengamatan di lapangan, ditemukan satu jenis jamur yang

termasuk dalam famili Lentariaceae yaitu: Lentaria surculus, spesies ini ditemukan

hidup secara berkoloni dan tumbuh pada serasah-serasah daun. Spesies ini

merupakan spesies yang paling sedikit ditemukan di lokasi penelitian. Spesies yang
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 53

ditemukan ini tampak memiliki ciri-ciri yaitu: berwarna putih kecoklatan, berbentuk

seperti jarum, dan bercabang-cabang. Hal ini serupa dengan yang disebutkan oleh

Petersen (2000:6) yaitu, anggota famili ini pada umumnya hidup berkoloni atau

berkelompok. Memiliki miselium yang pipih dan tekstur yang kasar. Pada umumnya

anggota famili Lentariaceae hidup di daerah yang terbuka. Jamur dari jenis ini

merupakan jamur yang tidak dapat dimakan. Namun, spesies ini tidak termasuk ke

dalam golongan jamur yang beracun. Spesies dari jamur ini dapat dilihat pada

Gambar 4.28.

Gambar 4.28 Jamur Lentaria surculus


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Klasifikasi Lentaria surculus menurut Samy (2007).

Kingdom : Fungi
Devisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Gomphales
Famili : Lentariaceae
Genus : Lentaria
Spesies : Lentaria surculus
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 54

4.2.12 Famili Hymenochaetaceae

Berdasarkan pengamatan di lapangan, ditemukan dua jenis jamur yang

termasuk dalam famili Hymenochaetaceae yaitu: Inonotus duostratotus, Coltricia sp.

Inonotus duostratotus, Tubuh buahnya menghasilkan basidio, yang membedakan

mereka dari yang lain adalah tangkai buah dan tudung buah dengan hymenium di

bawah bagian belakangnya, atau melekat di belakangnya dan berbentuk melengkung,

lebih rata atau lebih seperti susbtrat atau tersusun, dengan hymenium di bagian

luarnya (merunduk atau terbalik) dari ukuran kecil hingga ukuran sangat besar 2-2,5

cm, coklat kekuning-kuningan, atau coklat muda, atas coklat kemerahan, coklat tua

atau kehitam-hitaman. Tubuh buahnya tumbuh di tanah atau di kayu yang sudah mati

dan di kayu yang hidup (biasanya menyebabkan kayu menjadi lapuk dan memutih)

(Watson dan Dallwitz, 2012:1).

Inonotus duostratotus, spesies ini ditemukan tumbuh pada kayu yang telah

mati dan hidup secara berkoloni. Spesies ini memiliki ciri-ciri antara lain: struktur

tubuh buah jamur seperti kipas, permukaan atas dari jamur berwarna kuning. Struktur

tubuh dari jamur keras dan tebal. Pada permukaan atas jamur tampak kasar dan

terdapat seperti bintil-bintil kecil. Pada permukaan bawah jamur berpori. Diameter

tudung buah 2 - 4 cm. Jenis ini termasuk ke dalam jamur yang tidak dapat dimakan.

Tetapi jenis jamur ini tidak termasuk ke dalam golongan jamur yang beracun. Jamur

jenis ini populasinya sangat sedikit di lokasi penelitian. Spesies dari jamur ini dapat

dilihat pada Gambar 4.29.


Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 55

Gambar 4.29 jamur Inonotus duostratotus


(Dokumentasi pribadi, 2014)
Klasifikasi Inonotus duostratotus menurut Samy (2007).

Kingdom : Fungi
Devisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Hymenochaetales
Famili : Hymenochaetaceae
Genus : Inonotus
Spesies : Inonotus duostratotus

Coltricia sp, spesies ini ditemukan tumbuh pada kayu mati dan hidup secara

soliter. Tudung buah berwarna kuning kecoklatan dan permukaan tampak berkerut

dan tampak seperti corong. Diameter tudung buah 3 cm. Bentuk lamela berlalu

(crisped). Warna tangkai kecoklatan, dan berbeda dengan tudung buahnya yang

berwarna putih. Jamur ini termasuk ke dalam jenis jamur yang tidak dapat dimakan.

Namun jenis jamur ini tidak termasuk jamur yang beracun. Spesies dari jamur ini

dapat dilihat pada Gambar 4.30.

Gambar 4.30 jamur Coltricia sp


(Dokumentasi pribadi, 2014)
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 56

Klasifikasi Coltricia sp menurut Samy (2007).

Kingdom : Fungi
Devisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Hymenochaetales
Famili : Hymenochaetaceae
Genus : Coltricia
Spesies : Coltricia sp

4.2.13. Sampel yang tidak Teridentifikasi

Dari sekian banyak jenis jamur yang ditemukan di Hutan Kota, terdapat 4

jenis jamur yang tidak dapat diketahui jenisnya, yaitu: Spesies a, Spesies b, Spesies c

dan Spesies d. jenis jamur ini memiliki struktur morfologi yang sangat sulit untuk

diamati. Mengingat ukurannya yang agak kecil dan bentuk tubuh buah yang sulit di

kenal sehingga jamur jenis ini tidak bisa diketahui jenisnya. Spesies a, spesies jamur

ini ditemukan hidup pada kayu mati yang sudah lapuk. Keadaan dari tempat tinggal

jamur jenis ini sangatlah lembab. Tudung buah dari jamur ini berwarna coklat

dengan bercak putih seperti serbuk pada permukaan atas tudung jamurnya. Tangkai

buah jamur berwarna putih dengan tekstur yang halus. Jamur ini memiliki struktur

yang lembut. Jamur ini termasuk ke dalam jenis jamur yang tidak dapat dimakan atau

no edible mushroom. Namun jenis jamur ini tidak beracun. Spesies dari jamur ini

dapat dilihat pada Gambar 4.31.


Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 57

Gambar 4.31 jamur unidentified 1


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Spesies b, spesies jamur ini ditemukan hidup berkoloni dengan cara

menempel pada kayu yang sudah mati. Berwarna putih kekuningan pada permukaan

atas jamur. Jamur ini termasuk ke dalam jenis jamur yang tidak dapat dimakan atau

no edible mushroom. Namun jenis jamur ini tidak beracun. Jamur jenis ini

populasinya sangat sedikit di lokasi penelitian Bentuk dari jamur ini dapat dilihat

pada Gambar 4.32 berikut.

Gambar 4.32 jamur unidentified 2


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Spesies c, spesies jamur ini ditemukan hidup berkoloni dengan cara

menempel pada kayu yang sudah mati. Berwarna putih pada permukaan atas jamur.

Mesmiliki bentuk seperti kipas dengan lamela yang teratur. Jamur ini termasuk ke

dalam jenis jamur yang tidak dapat dimakan atau no edible mushroom. Namun jenis

jamur ini tidak beracun. Jamur jenis ini populasinya sangat sedikit di lokasi penelitian

Bentuk dari jamur ini dapat dilihat pada Gambar 4.33 berikut.
Dicetak pada tanggal 2017-08-01
Id Doc: 589c945781944d9611493ef0 58

Gambar 4.33 jamur unidentified 3


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Spesies d, spesies jamur ini ditemukan hidup berkoloni dengan cara

menempel pada kayu yang sudah mati. Berwarna kuning kecoklatan pada permukaan.

Jamur ini juga termasuk ke dalam jenis jamur yang tidak dapat dimakan atau no

edible mushroom. Namun jenis jamur ini tidak beracun. Jamur jenis ini populasinya

sangat sedikit di lokasi penelitian Bentuk dari jamur ini dapat dilihat pada Gambar

4.34 berikut.

Gambar 4.34 jamur unidentified 4


(Dokumentasi pribadi, 2014)

Anda mungkin juga menyukai