Anda di halaman 1dari 51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi pengenalan lapangan pada lokasi Dusun Kaluku, Kecamatan

Tanralili Kabupaten Maros diperoleh data berupa

FLORA

No NAMA NAMA NAMA ILMIAH FAMILI

. SPESIES LOKAL

1. Temulawak Curcuma xanthorrhiza Zingiberacea

2. Pacing Costus speciosus Zingiberacea

3. Lempuyang Zingiber amaricans Zingiberacea

4. Tembelekan Lantana camara L Verbenaceae

5. Bambu Bambussa sp. Poaceae


6. Rumput Teki Cyperus sp Cyperaceae

7. Gamal Gliricedia sepium Fabaceae

8. Pulai Alstonia scholaris Apocynaeca

9. Sukun Artocarpus communis Moraceae

10. Aren Arenga pinnata Arecaceae

11. Suweg Amorphophallus Araceae

paeoniifolius

12. Kunyit Kunyit Curcuma mangga Val. Zingiberacea

putih e

13. Maja Aegle marmelos Rutaceae

14. Mangga Mangifera indica Anacardiace

ae

15. Sidaguri Sida rhombifolia Malvaceae


16. Pecut Kuda Stachytarpheta Verbenaceae

jamaicensis

17. Gadung Dioscorea sp Dioscoreace

ae

18. Kapuk randu Ceiba pentandra Malvaceae

19. Kirinyuh Chromolaena odorata Asteraceae

20. Rotan Calamus Sp Arecaceae

21. Tacca Tacca palmata Taccaceae

22. Hangasa Amomum sp Zingiberacea

e
23. Jamur Tiram Pleurotus Sp Tricholo

24. Lobi-lobi Flacourtia inermis Flaccurtiales

25. Jambu monyet Anacardium occidental Anacardiace


ae
26. Pohon nangka Arthocarpus integra
moraceae

27. Pohon coklat


Theobroma cacao
Sterculiaceae

28. Sirih
Piper sarmentosum
Piperaceae

29.
Lansium domesticum corr
langsat Meliaceae

30.
Gimelina arborea
Jati putih Verbenaceae

31.
Neolamarckia cadamba
Jabon Rubiaceae

32.
Aegle marmelos
Maja Moraceae

33.
Arenga pinnata
kolangkaling Arececeae

34.
Adiantum sp
suplir Polipodiacea
e
35.
Paku lumut Selaginella involvens Selaginellace
ae
36. Paku pedang Nephrolepis biserrata Dryopteridac
(Sw.) Schott eae

Dryopteridac
Ruhmora adianti formis eae
37. Leathe Leaf
Fern

Thelypterida
Leathe Leaf Ruhmora adianti formis ceae
38. Fern
Poliporaceae
nft

Ganoderma sp
39. Jamur kayu Sarcoscypha
ceae
Jamur Cookeina Cookeina sulcipes
40.
sulcipes

Sarcoscypha
Cookeina tricholoma ceae
41.
Jamur Cookeina
tricholoma
Schiozophyll
Schizophyllum communae
42. aceae

Schizophyllum
communae
FAUNA

NO NAMA NAMA NAMA ILMIAH FAMILI


SPESIES LOKA
L
1. Capung Aeshna sp Aeshniae
2. Rayap Nasutitermis sp Kalormitidae
3. Semut tukang
kayu Camponotus pennyslyvanicus Fomicidae

4. Lalat hijau Lucilia sericata Calliphoridae


5. Laba-laba
lompat Trite sp Salticidae

6. Kumbang
Aulacophora foveicollis Chryosomelidae
daun
7. Belalang Dissostura sp Acrididae
8. Jangkrik Gryllus sp Gryllidae
9. Kaki seribu Julus julus Julicidae
10. Sapi Bos taurus Bovidae

1. Bambu Bambussa sp.


A. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisio : Spermathopyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Bambussa
Spesies : Bambussa sp.
Sumber :
Taksonomi Tumbuhan Tinggi

Gambar. Tanaman Bambu (Gembong Tjitrosoepomo, 2013)

(GB Botani, 2017)

B. Deskripsi

1. Peranan: Salah satu keunggulan bambu sebagai tanaman konservasi lingkungan


yaitu kemampuannya dalam menjaga ekosistem air. Lahan tanah yang
ditumbuhi rumpun bambu biasanya menjadi sangat stabil dan tidak mudah
terkena erosi. Oleh karena itu air juga lebih mudah menyerap ke dalam tanah
yang ditumbuhi tanaman tersebut.

2. Ciri Khas: Bentuk batang silinder panjang, berbuku-buku, beruas-ruas, dan


berongga, bersekat pada buku-bukunya. Daun kebanyakan bangun pita,
panjang, bertulang sejajar, tersusun sebagai roset akarr atau berseling dalam
dua baris pada batang umumnya terdiri atas helaian, upih dan lidah-lidah,
jarang antara helaian dan upih terdapat tangkai (Tjitrosoepomo, 2013).

3. Penyebaran: bambu dapat ditemukan dimana saja khususnya di daerah dataran


tinggi, ada yang tumbuh tanpa harus dipelihara dan ada juga yang dipelihara.
2. Rumput Teki Cyperus sp.
A. Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Classis : Monocotyledoneae

Ordo : Cyperales

Familia : Cyperaceae

Genus : Cyperus

Species : Cyperus sp

Sumber :

Taksonomi Tumbuhan (Gembong


Gambar. Tanaman Rumput
Tjitrosoepomo, 2013)
Teki (GB Botani,2017)

B. Deskripsi

1. Peranan: Umbi dari rumput teki dapat diolah sebagai obat kencing batu,
memperbaiki siklus menstruasi serta mempercepat proses pembekuan darah.

2. Ciri Khas: Bentuk batang bersegi (angularis), permukaan batang licin (laevis),
dan percabangan batang monopodial semu (Tjitrosoepomo, 2013).

3. Penyebaran : Tanaman rumput teki tumbuh pada ketinggian dengan elevasi


0-1000 m dari permukaan laut. Rumput teki banyak tumbuh di daerah terbuka
seperti tempat pembuangan, tepi jalan, yang merupakan gulma pertanian yang
potensial.
3. Temulawak Curcuma xanthorrhiza
A. Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Classis : Monocotyledoneae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Curcuma

Species : Curcuma xanthorrhiza

Sumber :

Gambar. Tanaman Temulawak Taksonomi Tumbuhan (Gembong


Tjitrosoepomo, 2013)
(GB Mikrobiologi, 2017)

B. Deskripsi

1. Peranan: Tanaman temulawak mengandung zat kurkuminoid dan minyak atsiri


kurkuminoid. Zat pada temulawak tersebut dapat merangsang sel hati untuk
membuat empedu, dapat mencegah penyakit hepatitis, dan bersifat antibakteria,
anti kanker, anti tumor serta anti radang.

2. Ciri Khas: batang temulawak termasuk tanaman yang tumbuh merumpun.


Habitusnya dapat mencapai ketinggian 2-2,5 m. Tiap tanaman memiliki 2-9
helai daun. Daun berbentuk lanset memanjang berwarna hijau tua dengan
garis-garis coklat.Warna bunga pada umumnya kuning dengan kelopak bunga
kuning tua,serta pangkal bunganya berwarna ungu (Tjitrosoepomo, 2013).

3. Penyebaran: tumbuh pada ketinggian tempat 5 m sampai 1500 m di atas


permukaan laut dan tumbuh liar di tanah yang kering dan padang alang-alang,
selain itu temulawak dapat ditemukan dalam kondisi tumbuh liar.
4. Pacing Costus speciosus
A. Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Classis : Monocotyledoneae

Ordo :Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Costus

Spesies : Costus speciosus

Sumber :

Gambar. Tanaman Pacing Taksonomi Tumbuhan (Gembong


Tjitrosoepomo, 2013)
(GB Mikrobiologi, 2017)

B. Deskripsi

1. Peranan: Pada rimpang tanaman pacing terdapat senyawa diosgenin, gracilin,


methyltriacontan-26-one, sitosterol, tigogenin, dan 24-hydoxynhentriacontan
yang bersifat sebagai antipretik, menguatkan akar rambut serta bersifat
diuretik.

2. Ciri Khas: Habitus berupa tumbuhan tegak, tinggi kurang lebih 2 m. Daun
tunggal, lanset memanjang, ujung meruncing, pangkal tumpul, tepi rata. Hiasan
bunga dapat dibedakan dalam kelopak dengan 3 daun kelopak dan mahkota
yang terdiri atas 3 daun mahkota yang berlekatan pada bagian bawahnya
membentuk suatu buluh, dengan bentuk dan dan warna yang kadang-kadang
cukup atraktif (Tjitrosoepomo, 2013).

3. Penyebaran: Terdapat di dataran rendah sampai pegunungan, 1000 m di atas


permukaan laut, terutama di tempat yang lembab dan agak terlindung. Tumbuh
liar atau di tanam sebagai tanaman hias.
5. Lempuyang Zingiber amaricans
A. Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Classis : Monocotyledoneae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Zingiber

Species : Zingiber amaricans

Sumber :
Gambar. Tanaman Lempuyang Taksonomi Tumbuhan (Gembong
Tjitrosoepomo, 2013)
(GB Genetika, 2017)

B. Deskripsi

1. Peranan: Rimpang lempuyang biasanya digunakan untuk merangsang nafsu


makan, merangsang membran mukosa lambung, mengurangi rasa nyeri,
pembersih darah serta pereda kejang.

2. Ciri Khas: Batang asli berupa rimpang di bawah tanah, tinggi lebih dari 1 m.
batang semu berupa kumpulan pelepah daun yang berseling di atas tanah,
beberapa batang berkoloni dan berwarna hijau.

3. Penyebaran: Habitat dan budidaya tumbuhan ini terdapat ddi daerah Asia
Tropika, di Jawa dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 1-1200 m dpl,
serta banyak tumbuh sebagai tumbuhan liar di tempat-tempat yang basah di
dataran rendah dan tinggi.
6. Aren Arenga pinnata
A. Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Classis : Liliopsida

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae

Genus : Arenga

Spesies : Arenga pinnata

Sumber :

Taksonomi Tumbuhan (Gembong


Tjitrosoepomo, 2013)
Gambar. Tanaman Aren

B. Deskripsi

1. Peranan: Gula aren merupakan salah satu produk olahan dari tanaman aren,
yang diperoleh dari sadapan pohon aren yaitu nira. Nira yang tidak diolah
menjadi gula aren dapat dimanfaatkan sebagai salah satu jenis minuman
fermentasi.

2. Ciri Khas: Pohon aren memiliki buah yang kecil dan batangnya ditumbuhi ijuk.
Batangnya tidak berduri, dan tidak bercabang. Daunnya majemuk menyirip
seperti daun kelapa serta anak daun seperti pita bergelombang berwarna hijau
gelap di atas dan keputih-putihan.

3. Penyebaran: Tanaman ini tumbuh menyebar secara alami di negara-negara


kepulauan bagian tenggara, antara lain Malaysia, India, Myanmar, Laos,
Vietnam Kepulauan Ryukyu, Taiwan dan Philipina. Di Indonesia tanaman aren
banyak terdapat dan tersebar hampir diseluruh wilayah nusantara, khususnya di
daerah-daerah perbukitan yang lembab.
7. Suweg Amorphophallus paeoniifolius

A. Deskripsi`

Kingdom : Plantae

Divisio : Angiospermae

Classis : Monokotil

Ordo : Alismatales

Famili : Araceae

Genus : Amorphophallus

Spesies : Amorphophallus
paeoniifolius

Sumber :

Taksonomi Tumbuhan (Gembong


Gambar. Suweg Tjitrosoepomo, 2013)

(GB Genetika 2017)

B. Deskripsi

1. Peranan: Tanaman suweg mengandung beberapa senyawa berupa flavonoida,


polifenol dan saponin yang mampu menambah dan memenuhi kebutuhan
stamina, bersifat anti-inflamasi serta bersifat anti racun khususnya untuk
sengatan hewan.

2. Ciri khas: Tanaman suweg mempunyai tangkai daun tunggal utama yang
seringkali dianggap sebagai batang yang tumbuh tegak dan lunak, dan
berwarna hijau berbelang-belang putih permukaan tangkai daun suweg kasar
bila diraba.

3. Penyebaran: Tanaman suweg berasal dari Afrika kemudian menyebar ke


kepulauan pasifik, Jepang dan juga Cina. Suweg dapat tumbuh baik pada
berbagai jenis tanah termasuk tanah kapur, tanah merah, tanah lempung, tanah
hitam ataupun tanah berpasir.
8. Kunyit Putih Curcuma mangga Val.
A. Deskripsi

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Classis : Monocotyledonae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Curcuma

Spesies : Curcuma
mangga Val.
Gambar. Tanaman Kunyit putih
Sumber :
(GB Mikrobiologi, 2017)
Taksonomi Tumbuhan (Gembong
Tjitrosoepomo, 2013)
B. Deskripsi

1. Peranan: Tanaman kunyit putih dimanfaatkan sebagai salah satu bahan


pengobatan tradisional. Tumbuhan ini memiliki sifat antiinflamasi,
menghentikan pendarahan dan menambah nafsu makan.

2. Ciri Khas: Mempunyai bintik-bintik seperti umbi pada jahe, berdaun tunggal
dan memiliki tangkai yang panjang, mempunyai daun hijau bergaris serta
terdapat rimpang putih dengan hati kuning muda.

3. Penyebaran: Tanaman kunyit putih termasuk salah satu tanaman rempah-


rempah asli dari wilayah Asia Tenggara, kemudian tanaman ini kemudian
mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan
Afrika.
9. Gadung Dioscorea sp
A. Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Liliopsida

Ordo :Dioscoreales

Famili : Dioscoreaceae

Genus : Dioscorea

Gambar. Tanaman Gadung Spesies : Dioscorea sp

(GB, Botani 2017) Sumber :

Taksonomi Tumbuhan
(Gembong
Tjitrosoepomo, 2013)

B. Deskripsi

1. Peranan: Di dalam umbi tanaman gadung (Dioscorea sp) mengandung


komponen yaitu inulin yang bersifat larut dalam air, tidak dapat dicerna oleh
enzim-enzim pencernaan, tetapi difermentasi oleh usus besar sehingga
berfungsi sebagai prebiotik (Widowati, 2008)

2. Ciri Khas: Tumbuhan gadung berbatang merambat, memiliki akar serabut,


batang berkayu, silindris, membelit. Daun majemuk, bertangkai daun tiga
berwarna hijau berbentuk lonjong dengan ujung meruncing, memiliki tepi rata
dengan pertulangan daun melengkung

3. Penyebaran: Tanaman ini penyebarannya meluas ke Asia Tenggara seperti


Indonesia, Malaysia serta Kepulauan Karibia. Di Indonesia tanaman ini
tumbuh liar di hutan-hutan dan kadang-kadang ditanam di pekarangan.
10. Tacca Tacca palmate
A. Deskripsi

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Classis : Monocotyledoneae

Ordo : Liliales

Famili : Taccaceae

Genus : Tacca

Spesies : Tacca palmata

Sumber :

Taksonomi Tumbuhan (Gembong


Gambar. Tanaman Tacca Tjitrosoepomo, 2013)

(GB, Mikrobiologi 2017)

B. Deskripsi

1. Peranan: Tanaman Tacca ini mempunyai potensi sebagai tanaman hias yang
eksotik. Rimpang dan batangnya digunakan sebagai obat seperti obat wasir,
mengobati gigitan ular, lipan dan menyembuhkan luka dan obat kompres.

2. Ciri khas: Terna perennial dengan rimpang yang merayap atau berbentuk umbi.
Daun besar, tunggal atau bergerigi, tersusun rozet akar. Buahnya buah buni
atau kendaga yang membuka dengan 3 katup. Biji banyak, dengan endosperm
dan lembaga kecil

1. Penyebaran: Di Jawa tumbuh liar di hutan-hutan, di halaman rumah, di kebun-


kebun, di hutan jati dan hutan sekunder campuran pada ketinggian 5-1000 m
dpl, di tempat yang agak rindang,di media tanah pasir bercampur humus dan
tanah liat dengan pH sedikit asam dan gambut.
11. Hangasa Amomum sp.
A. Deskripsi

Regnum : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Liliopsida

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Amomum

Spesies : Amomum sp

Sumber :

Taksonomi Tumbuhan
(Gembong Tjitrosoepomo, 2013)
Gambar. Tanaman Hangasa

(GB, Mikrobiologi 2017)

B. Deskripsi

1. Peranan: Tanaman ini selain dapat dikonsumsi dapat pula meredakan iritasi
pada mata merah, menambah selera makan dan juga melancarkan sistem
pencernaan.

2. Ciri Khas: Memiliki daun berbentuk jorong atau lonjong dengan sisi atasnya
gundul, serta sisi bawahnya halus putih. Bunga majemuk tersusun dari dalam
tandan, serta buahnya berbentuk kotak berwarna hijau sampai keunguan.

3. Penyebaran: Hidup liar dan terpencar-pencar di hutan atau kebun, terutama


pada tanah lembap yang kaya akan humus. Menyebar mulai dari India di
sebelah barat, Nepal, Bangladesh, Yunnan, Thailand dan Indonesia.
12. Kirinyuh Eupotarium inulifolium

A. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Subclassis : Sympetalae
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae
Genus : Eupatorium
Species : Eupatorium inulifolium
Sumber :
Taksonomi Tumbuhan Tinggi
(Gembong, Tjitrosoepomo, 2013)

Gambar 1. Kirinyuh
(GB Genetika, 2017)

B. Deskripsi
1. Peranan : Pemanfaatan kirinyuh diberikan kepada unggas dalam bentuk
teung setelah rumput minjangan dikeringkan dan digiling sehingga
bentuknya menjadi tepung serta kirinyuh dapat digunakan sebagai larvasida
alami.
2. Ciri Khas : Memiliki daun berbentuk yang mempunyai tiga tulang daun
nyata terlihat dan bila diremas akan terasa bau yang khas, percabangan
berhadapan, perbungaan majemuk yang dari jauh terlihat berwarna putih.
3. Penyebaran : Meliputi 50 – 1000 m diatas permukaan laut.
13. Lobi – lobi

A. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisio : Spermathopyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Subclassis : Dialypetalae
Ordo : Violales
Famili : Flaccurtiales
Genus : Flacourtia
Spesies : Flacourtia inermis
Sumber :
Taksonomi Tumbuhan Tinggi
(Gembong, Tjitrosoepomo, 2013)

Gambar 2. Lobi – Lobi


(GB Genetika, 2017)

B. Deskripsi
1. Peranan : Lobi- lobi mengandung tarakserol, terpenoid eufosterol, asam
lanolat, palmitat oleat, quersitrin, flavonoid, polifenol dan tannin serta
mengandung beberapa vitamin dan mineral sehingga bermanfaat
mengatasi radang tenggorokan, meredakan asma, mengobati disentri,
meredakan peradangan pada perut serta mengatasi diare.
2. Ciri khas: Tanaman lobi-lobi tumbuh tinggi dialam mencapai 15 meter,
dengan batang pohon yang cukup besar dengan diameter sekitar 35 cm.
buahnya berwarna merah muda hingga merah
3. Penyebaran : Banyak dijumpai di wilayah Asia tropis seperti India,
Malaysia, Indonesia hingga new Britain. Tanaman ini dapat tumbuh di
ketinggian 1300 meter di atas permukaan laut dengan kondisi tanah
berpasir.
14. Jambu Monyet Anacardium occidentale

A. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisio : Spermathopyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Subclassis : Dialypetalae
Ordo : sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Anacardium
Spesies : Anacardium occidentale
Sumber :
(Gembong, Tjitrosoepomo, 2000)

Gambar 3. Jambu Monyet


(GB Genetika, 2017)

B. Deskripsi
1. Peranan : Kayunya dapat dijadikan bahan bangunan, peralatan rumah
tangga, dan kerajinan tangan. Daun mudanya bisa dimakan sebagai lalap
(mentah atau dikukus terlebih dahulu). Jika sudah diolah harga biji jambu
monyet cukup mahal, dikenal dengan nama kacang mete.
2. Ciri khas : Daun tunggal,menyirip gasal atau menyirip beranak daun
3,duduknya hampir selalu tersebar,tanpa daun penumpuh. Bunga kecil,
terangkai sebagai malai,banci atau berkelamin tunggal,aktinomorf atau
agak zigomorf.
3. Penyebaran : Jambu monyet berasal dari brazil,tersebar didaerah tropik
dan ditemukan pada ketinggian antara 1-1200 m dpl. Jambu monyet akan
berbuah lebih baik di daerah beriklim kering.
15. Pohon Nangka Arthocarpus Integra

A. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Subclassis : Dilleniidae
Ordo : Urticales
Familia : Moraceae
Genus : Arthocarpus
Species : Arthocarpus Integra
Sumber :
Taksonomi Tumbuhan Tinggi
(Gembong, Tjitrosoepomo, 2013)

Gambar 4. Pohon Nangka


( GB Genetika, 2017)

B. Deskripsi
1. Peranan : Pohon nangka banyak yang menghasilkan buah yang dapat
dimakan, sebagian lagi merupakan buah-buah yang memiliki nilai
ekonomis yang cukup tinggi.
2. Ciri Khas : pohon nangka umumnya berukuran sedang sampai sekitar 20
meter, walaupun ada yang mencapai 30 meter. Buah nagka berbentuk
lonjong dan bulat, besar, dan berduri lunak.
3. Penyebaran : Pohon nangka tumbuh dengan baik di iklim tropis sampai
dengan 25 derajat Lintang utara maupun selatan. Tanaman ini menyukai
wilayah dengan curah hujan lebih dari 1500 mm pertahun dimana musim
keringnya tidak terlalu keras. Nangka kurang toleran terhadap udara
dingin, kekeringan dan penggenangan.
16. Pohon Cokelat Theobroma Cacao

A. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Subclassis : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Familia : Sterculiaceae
Genus : Theobroma
Species : Theobroma Cacao L
Sumber :
Taksonomi Tumbuhan Tinggi
(Gembong, Tjitrosoepomo, 2013)

Gambar 5. Pohon Cokelat


(GB Mikro, 2017)

B. Deskripsi
1. Peranan : Pohon Cokelat ini menghasilkan buah dengan produk utama biji
yang dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk berbagai bidang industri
dan lainnya.
2. Ciri Khas : Buah Cokelat mempunyai bentuk, ukuran dan warna yang
bervariasi. Secara umum, warna buah cokelat adalah hijau muda hingga
hijau tua, dan menguning setelah masak, buah akan masak 6 bulan setelah
penyerbukan.
3. Penyebaran : Pohon cokelat merupakan tanaman budidaya perkebunan
yang berasal dari Amerika Selatan, namun tanaman ini sudah menyebar
luas dan banyak dikembangkan diberbagai kawasan tropika
17. Tembelekan Lantana camara L.
A. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledonae
Subclassis : Simpetalae
Ordo : Tubiflorae
Familia : Verbenaceae
Genus : Lantana
Species : Lantana camara L.
Sumber :
Taksonomi tumbuhan tinggi
(Gembong Tjitrosoepomo, 2000)

Gambar 6. Tembelekan
(GB Genetika, 2017)

B. Deskripsi :
1. Peranan : pada akar tembelekan mengandung antipiretik yang berkhasiat
sebagai penurun panas, antitoksik sebagai penawar racun, analgesic
sebagai penghilang rasa sakit. Pada bunga tembelekan mengandung
hemortatik yang berkhasiat utnuk menghentikan pendarahan.
2. Ciri khusus : tembelekan mempunyai warna bunga yang berbeda beda,
seperti putih, merah, merah muda, jingga, kuning, berbentuk dalam
rangkaian yang bersifat rasemos, bergerombol, bulat atau gepeng.
Buahnya seperti buah buni, berwarna hijau tua jika masih mentah dan
berwarna hitam mengkilap jika sudah matang. Pohonnya bisa tumbuh
setinngi 4 meter.
3. Penyebarannya : tembelekan dapat tumbuh ditempat yang kering maupun
dipermukaan tanah yang lembab.
18. Sirih Piper Sarmentosum

A. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Division : Spermatophyte
Subdivision : Angiospermae
Classis : Dicotyledonae
Sub classis : Apetalae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper sarmentosum
Sumber :
(Gembong tjitrosoepomo, 2004)

Gambar 7. Sirih
(GB Genetika, 2017)

B. Deskripsi :
1. Peranan : Daun dan buahnya hanya dipakai untuk makan sirih dan menjadi
obat serta akarnya berkhasiat untuk seluruh air seni, daun sirih
mengandung zat antibiotic, yang dalam dunia kedokteran sangat efektif
untuk melawan infeksi dan menutup luka.
2. Ciri khas : Tumbuhan ini menjalar dengan panjang batang mencapai 5-
15m. daunnya berseling, bertangkai daun berpenumpu cepat rontok dan
meninggalkan tanda bekas cincin. Bunganya majemuk, berbentuk bulir
diketiak daun, tangkai silindris, panjang kurang lebih 2 cm, benang sari
banyak, ruang sari dua, putik putih. Bentuk buahnya lonjong dengan
panjang 4 cm, saat masih muda berwarna hijau pucat setelah tua berwarna
hitam.
3. Penyebarannya : Tanaman sirih meluas khususnya dikawasan tropis dan
subtropis.
19. Gamal Gliricidia sepium

A. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisio : Spermathopyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Gliricidia
Spesies : Gliricidia sepium
Sumber :
(Gembong Tjitrosoepomo, 2004)

Gambar 8. Gamal
(GB Mikro, 2017)
B. Deskripsi
1. Peranan : Daun-daun gamal mengandung banyak protein dan mudah
dicernakan, sehingga cocok untuk pakan ternak, khususnya
ruminansia(hewan memamah biak) Daun-daun dan rantingnya yang hijau
juga dimanfaatkan sebagai mulsa atau pupuk hijau untuk memperbaiki
kesuburan tanah.
2. Ciri khas : Gamal merupakan tanaman Perdu atau pohon kecil,
biasanya bercabang banyak, tinggi 2–15m dan gemang (besar batang) bisa
mencapai 15–30 cm. Pepagan coklat keabu-abuan hingga keputih-putihan,
kadang kala beralur dalam pada batang yang tua. Menggugurkan daun di
musim kemarau.
3. Penyebaran : Hidup di hutan gugur daun tropika, di lembah dan lereng-
lereng bukit, sering di daerah bekas tebangan dan belukar. Pada elevasi 0-
1600 mdpl. Tumbuh pada berbagai habitat dan jenis tanah, mulai pasir
sampai endapan aluvial di tepi danau, pada curah hujan 600-3500
mm/tahun.
20. Langsat Lansium domesticum Corr

A. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Meliaceae
Genus : Lansium
Spesies : Lansium domesticum
Corr.
Sumber :
(Gembong Tjitrosoepomo, 2004)

Gambar 9. Langsat
(GB Genetika, 2017)

B. Deskripsi
1. Peranan : Komposisi zat gizi yang ada pada setiap buah duku sudah cukup
banyak, mengandung kalori yang cukup banyak yaitu 70 kal setiap
100gram buah duku, protein, lemak, karbohidrat, mineral alami, kalsium
dan fisfir yang baik untuk tulang, zat besi dan beberapa kandungan
bermanfaat lainnya. Kandungan - kandungan inilah yang menyebabkan
manfaat buah duku ini sangat baik untuk kesehatan tubuh
2. Ciri khas : Cabang dalam satu batang tanaman dan terdapat banyak dahan
dan ranting yang ditumbuhi oleh daun. dahan dan rantingnya menyebar
kesegala arah sehingga menutupi struktur bagian atas pohon. Berdaun
jamak dan menyirip dalam satu dahan terdapat 5 - 9 helai daun. warna
daunnya hijau muda hingga hijau tua dan kemudian menguning sesaat
sebelum gugur. bunga langsat berwarna putih sebelum berbentuk buah.
buahnya bertandan.
3. Penyebaran : Wilayah asal usul duku membentang dari
sekitar Semenanjung Siam di barat hingga Kalimantan di timur, termasuk
pula Filipina. Di daerah-daerah itu, duku ditanam sebagai salah satu buah-
buahan yang penting. Bahkan varietas-varietas liar atau yang meliar dapat
dijumpai di alam.
21. Jati Putih Gmelina arborea

A. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Diviso : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Subclassis : Sympetalae
Ordo : Solanales
Familia : Verbenaceae
Genus : Gmelina
Species : Gmelina arborea
Sumber :
Taksonomi Tumbuhan Tinggi
(Gembong, Tjitrosoepomo, 2000)

Gambar 10. Jati Putih


(GB Botani, 2017)

B. Deskripsi
1. Peranan : Kayu jati digunakan untuk bahan bangunan biasanya
dipakai untuk membuat mebel dan karya seni.
2. Ciri Khas : memiliki bentuk yang berbeda-beda, perbedaan tersebut
dibedakan karena musim yang tidak sama, daunnya lebar dan batangnya
berwarna putih.
3. Penyebaran : Jati putih tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
22. Sukun Artocarpus communis

A. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Familia : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies :Artocarpus communis
Sumber :
Syamsuhidayat, 1991

Gambar 11. Sukun


(GB Botani, 2017)
B. Deskripsi
1. Peranan : Kayu pohon sukun dapat digunakan sebagai alat rumah
tangga, getahnya berguna untuk menambal perahu, sebagai jerat burung
dan bahan dasar untuk membuat permen karet serta daunnya dijadikan
pakan ternak dan dari segi kesehatan dapat menyembuhkan penyakit biasa
dan penyakit kronis.
2. Ciri khas : Buah sukun ini tidak punya biji dan sangat empuk.
Terdapat segmen-segmen berbentuk polyglonal. Segmen tersebut
menentukan tahap kematangan buah sukun.
3. Penyebaran : Hanya tumbuh di wilayah tropik.
23. Jabon Neolamarckia cadamba

A. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Diviso : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Gentianales
Familia : Rubiaceae
Genus : Neolamarckia
Species : Neolamarckia cadamba
Sumber :
Taksonomi TumbuhanTinggi
(Wikipedia)

Gambar 12. Jabon


(GB Botani, 2017)

B. Deskripsi
1. Peranan : Daun jabon dimanfaatkan sebagai obat pelangsing dan obat
kumur, bunga jabon digunakan sebagai sumber bahan parfum khas India,
kulit kayu yang kering dapat digunakan untuk mengobati demam dan sebagai
obat kuat.
2. Ciri khas : Tanaman kayu keras yang cepat tumbuh pada ketinggian 0-1000
meter dari permukaan laut, jabon merupakan jenis pohon cahaya, bentuk
tajuk tanaman jabon seperti payung dengan sistem percabangan melingkar,
daunnya tidak lebat, batang lurus silindris dan tidak berbanir dengan tingkat
kelurusan yang sangat bagus. Batangnya berwarna kayu putih krem sampai
sawo kemerah-merahan.
3. Penyebaran : Jenis pohon yng tumbuh di wilayah Asia Selatan hingga
Papua nugini.
24. Maja Aegle marmelos

A.Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Familia : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies :Artocarpus communis
Sumber :
Syamsuhidayat, 1991

Gambar 13. Sukun


(GB Genetika, 2017)

B. Deskripsi
1. Peranan : Buah, akar dan daun maja bermanfaat sebagai antibiotik, ranting
dari buah maja bermanfaat sebagai obat ketika digigit ular, akar dari buah
maja dapat mengobati demam, dan kulit dari batang maja digunakan untuk
obat jantung.
2. Ciri khas : Tumbuhan suku jeruk-jerukan yang warna kulit luar buah maja
berwarna hijau tetapi isinya berwarna kuning atau jingga. Aroma buahnya
harum dan cairannya manis, daunnya mudah luruh.
3. Penyebaran : Tumbuhan ini berasal dari daerah Asia tropika dan
subtropika, tumbuhan ini mampu tumbuh dalam kondisi lingkungan yang
keras, seperti suhu yang ekstrim, misalnya dari 49˚C pada musim kemarau
hingga -7˚C pada musim dingin di Punjab (India).
25. Kolangkaling Arenga pinnata

A. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Diviso : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledonae
Ordo : Arecales
Familia : Arececeae
Genus : Arenga
Species : Arenga pinnata
Sumber :
(Gembong, Tjitrosoepomo, 2013)

Gambar 14. Kolangkaling


(GB Genetika, 2017)

B. Deskripsi
1. Peranan : Membantu memperlancarkan kerja saluran cerna manusia,
kandungan karbohidratnya yang dimiliki bisa memberikan rasa kenyang bagi
orang yang mengakibatkan konsumsi makanan jadi menurun, sehingga cocok
dikonsumsi sebagai makanan diet.
2. Ciri khas : kolangkaling berbentuk lonjong dan berwarna putih transparan dan
mempunyai rasa yang menyegarkan, kulit biji berwarna kuning dan tipis pada
waktu masih muda dan berwarna hitam dan keras setelah buah masak.
3. Penyebaran : Wilayah penyebaran kolangkaling terletak antara garis
lintang 20º LU – 11ºLS yaitu meliputi, India, Srilangka, Banglades, Burma,
Thailand, Laos, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Hawai, Filipina, Guam dan
berbagai pulau disekitar pasifik.
Di Indonesia tanaman kolangkaling banyak terdapat dan tersebar hampir
diseluruh wilayah Nusantara, khususnya di daerah perbukitan dan lembah.
26. Suplir Adiantumsp
Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisio :Pteridophyta

Classis :Fillicinae

Ordo : -

Familia :Polypodiaceae

Subfamilia :Pterideae

Genus :Adiantum

Species :Adiantumsp

Sumber :

TaksonomiTumbuhanSchizophyta,

Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta

(GembongTjitrosoepomo, 2013)

Deskripsi :

1. ciri khas : memiliki cara perkembang biakan yang cukup menarik dan unik
dibandingkan dengan tanaman hias lainnya yang berkembang biak melalui biji.
Yang membedakan dengan jenis tanaman paku lainnya yaitu letak spora dimana
letak sporanya yaitu pada permukaan daun sebelah bawah.

2. penyebaran :pada umumnya hidup di atas tanah dengan cara bergerombol dan
mempunyai akar serabut yang ujung akarnya dilindungi kaliptra.

3. manfaat :fungsi utamanya sebagai tanaman hias karena mempunyai daun yang
sangat menarik dan artistik.
27. Paku lumut, pakurane Selaginella involvens

Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisi :Pteridophyta

Classis :Lycopodiinae

Ordo :Selaginellales

Familia :Selaginellaceae

Genus :Selaginella

Species :Selaginellainvolvens

Sumber :

TaksonomiTumbuhanSchizophyta,
Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta
(GembongTjitrosoepomo, 2014)

Deskripsi :

1. penyebaran : akar pada selaginella adalah akar serabut yang merupakan


percabangan dari batangan yang disebut rizofora. Akan tetapi terdapat akar tidak
keluar dari rizofora dan tidak ada hubungannya dengan percabangan batang.
Akarpadabatangselaginellatumbuhsecara endogen danbercabangdikotom.
Padaakartidakmemilikirambut-rambutakar (ramenta)

2. manfaat :berkhasiat untuk obat infeksi saluran kencing dan demam.


28. Paku Pedang Nephrolepisbiserrata(Sw.) Schott

Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisi :Pteridophyta

Classis :Pteridopside

Ordo :Polypodiales

Familia :Dryopteridaceae

Genus :Nepholepis

Species :Nephrolepisbiserrata(Sw.)
Schott.

Sumber :

TaksonomiTumbuhanSchizophyta,
Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta
(GembongTjitrosoepomo, 2014)

Deskripsi :

1. ciri khas : Akar Paku Pedang (Nephrolepisbiserrata(Sw.) Schott.) bercabang


banyak, rimpang menjalar. Batang paku Pedang (Nephrolepisbiserrata(Sw.)
Schott.) tidakberbuku, permukaan batang licin.Batangnya tumbuh, helaian daun
melengkung.

2. manfaat :pada umumnya dimanfaatkan sebagai tanaman hias karena merupakan


penyerap paling efektif, terutama formaldehid, xylene, trichlloroethylen, dan
karbonmonoksida
29. Leather leaf Fern Ruhmoraadiantiformis

Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisi :Pteridophyta

Classis :Pteridopside

Ordo :Polypodiales

Familia :Dryopteridaceae

Genus :Rumohra

Species :Ruhmohraadiantiformis

Sumber :

TaksonomiTumbuhanSchizophyta,
Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta
(GembongTjitrosoepomo, 2014)

Deskripsi :

1. ciri khas : bentuk daun Ruhmoraadianti formis segitiga(triangularis),


kedudukan anak daun bersilang, tepi daun bergerigi (serratus), ujung daun
meruncing (acuminatus).

2. manfaat :Sebagai tanaman hias karena mampu bertahan dalam vas tanpa
menggunakan larutan pengawet dan nutrisi tanaman
30. Leather leaf Fern Ruhmoraadiantiformis

Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisi :Pteridophyta

Classis :Pteridopside

Ordo :Polypodiales

Familia :Thelypteridaceae

Genus :Cyclosorus

Species :Cyclosorus sp.

Sumber :

TaksonomiTumbuhanSchizophyta,
Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta
(GembongTjitrosoepomo, 2014)

Deskripsi :

1. cirikhas : bentuk daun Ruhmoraadianti formis segitiga (triangularis),


kedudukan anak daun bersilang, tepi daun bergerigi (serratus), ujung daun
meruncing (acuminatus).

2. manfaat :Sebagai tanaman hias karena mampu bertahan dalam vas tanpa
menggunakan larutan pengawet dan nutrisi tanaman
31. Ganoderma sp.

A . Klasifikasi

Regnum : Plantae

Divisio : Thallophyta
Sub Divisio : Fungi
Classis : Eumycetes
Sub Classis : Basidiomycetes
Ordo : Hymenomycetales
Sub Ordo : Aphyllophorales
Familia : Polyporaceae
Genus : Ganoderma
Species : Ganoderma sp.
Sumber :
Taksonomi Tumbuhan Schizophyta,
Gambar Jamur Ganoderma sp. ThallophytaBryophyta, Pteridophyta,
(GB ILK, 2018) (Gembong Tjitrosoepomo, 2011)

B.0Deskripsi

1. Tubuh buah berbentuk setengah lingkaran


2. Memiliki himenofora berupa buluh-buluh (pori) yang dilihat dari luar berupa
lubang-lubang.
3. Mempunyai lingkaran tahun
4. Berwarna coklat dengan tepinya berwarna putih.
5. Ganoderma biasanya tumbuh pada batang kayu yang masih hidup ataupun
yang sudah mati. Ganoderma memerlukan lingkungan yang panas dan
lembab, yaitu dengan suhu antara 26-27 0C.
32. Jamur Cookeina sulcipes

A. Klasifikasi
Regnum : Plantae

Divisio : Thallophyta

Sub Divisio : Fungi

Classis : Eumycetes

Sub Classis : Ascomycetes

Ordo : Pezizales

Familia : Sarcoscyphaceae

Genus : Cookeina

Species : Cookeina sulcipes

Sumber :
Gambar Jamur Cookeina sulcipes
Taksonomi Tumbuhan Schizophyta,
(GB ILK, 2018) Thallophyta Bryophyta, Pteridophyta,
(Gembong Tjitrosoepomo, 2011)
B. Deskripsi

1. Ciri khas: memiliki tubuh buah berbentuk cangkir dengan diameter 3-6 cm,
berwarna cerah.

2. Penyebaran: tumbuh soliter atau berkelompok di kayu pada ketinggian kurang


dari 700 meter -2300 kaki. spesies ini didistribusikan melalui dataran rendah
Amerika Tengah, Meksiko, Karibia, Amerika Selatan, Afrika dan Asia.

3. Peranan: Jamur ini dapat dikonsumsi.


33. Jamur Cookeina tricholoma

A. Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Thallophyta
Sub Divisio : Fungi
Classis : Eumycetes
Sub Classis : Ascomycetes
Ordo : Pezizales
Familia : Sarcoscyphaceae
Genus : Cookeina
Species : Cookeina tricholoma
Sumber :
Taksonomi Tumbuhan Schizophyta,
Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta
(Gembong Tjitrosoepomo, 2011)

Gambar 7.JamurCookeinatricholoma
(GB ILK, 2018)

B. Deskripsi
1. Penyebaran: Jamur ini dapat ditemukan pada batang/ranting pohon dan kayu
yang sudah lapuk pada ketinggian rendah (biasanya di bawah 1000m). Jamur
ini tersebar di dataran daerah tropis, sepertiAmerika Tengah, Meksiko, Karibia,
Amerika Selatan, Afrika, Asia, Australia, dan Pasifik Selatan.
2. Ciri khas: Tudung berwarna pink, berbentuk seperti cawan, dan ditumbuhi bulu
berwarna putih pucat.
3. Peranan: Jamur ini termasuk jamur saprofit, yaitu jamur yang hidup
menumpang pada sisa makhluk hidup lain.
34. Schizophyllum communae

A. Klasifikasi
Regnum : Plantae

Divisio : Thallophyta

Sub Divisio : Fungi

Classis : Eumycetes

Sub Classis : Basidiomycetes

Ordo : Agaricales

Familia : Schizophyllaceae

Genus : Schizophyllum

Species : Schizophyllum communae

Sumber :
Gambar Jamur Schizophyllum communae
Taksonomi Tumbuhan Schizophyta,
(GB ILK, 2018) Thallophyta Bryophyta, Pteridophyta,
(Gembong Tjitrosoepomo, 2011)
B. Deskripsi

6. Ciri khas : memiliki tubuh buah yang biasanya berdempetan secara lateral dengan
lebar mencapai 3 cm, tubuh buah ini dapat terbentuk secara tunggal dan seringkali
dalam kelompok.
7. Penyebaran : hidup pada kayu mati. Jamur jenis Schizophyllum communae
memiliki kemampuan untuk bertahan hidup pada kondisi yang kering dan
dapat tumbuh pada kayu yang telah mati dengan kapasitas air yang minim
8. Manfaat : sebagai bahan makanan
35. Capung (Aeshna sp.)

A. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Classis : Insecta

Ordo : Ordota

Familia : Aeshnidae

Genus : Aeshna

Species : Aeshna sp.


Gambar 4.1 Capung
GB Zoologi, 2017 Sumber : Brotowidjoyo, 1989

B. Deskripsi

1) Peranan : Menjadi predator bagi beberapa hama pertanian seperti wereng,

lalat buah, kutu, dan serangga hama lainnya.

2) Ciri khas : Memiliki mata yang besar yang disebut mata majemuk,

memiliki sepasang sayap dengan corak yang indah, memiliki ukuran kepala

yang besar dan mengkilap, memiliki ekor yang panjang dan terlihat seperti

jarum.

3) Penyebaran : Capung banyak terdapat dihutan, dan sering terlihat

pada dedaunan ataupun ranting pohon.


36. Rayap (Nasutitermis sp.)

A. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Classis : Insecta

Ordo : Blattodea

Familia : Kalotermitidae

Genus : Nasutitermis

Species : Nasutitermis sp.


Gambar 4.2 Rayap
GB Zoologi, 2017 Sumber : Brotowidjoyo, 1989

B. Deskripsi

1) Peranan : Rayap sebagai serangga pengurai (dekomposer) yang

menguraikan sisa-sisa tanaman/kayu.

2) Ciri khas : Memiliki kepala yang besar dan capit pada kedua sisi kepalanya.

3) Penyebaran : Rayap banyak ditemukan di hutan dusun kaluku,

walaupun hewan ini tidak dapat diamati dengan jelas, tetapi banyak

ditemukan tanaman/kayu yang telah dimakan rayap.


37. Semut Tukang Kayu (Camponotus pennyslyvanicus)

A. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Classis : Insecta

Ordo : Hymnoptera

Familia : Formicidae

Genus : Camponotus

Species : Camponotus
Gambar 4.3 Semut Tukang Kayu
GB Zoologi, 2017 pennyslyvanicus

Sumber : Brotowidjoyo, 1989

B. Deskripsi

1) Peranan : Semut dalam ekosistem berperan sebagai detritivor. Semut tukang

kayu atau semut carpenter memiliki peranan yang merugikan bagi perabotan

kayu manusia tetapi di satu sisi sangat menguntungkan untuk menghacurkan

kayu yang sudah lapuk (kadang juga dijadikan sarang bagi semut ini).

2) Ciri khas : Semut tukang kayu atau carpenter adalah salah satu jenis semut

terbesar yang pernah ditemukan manusia. Semut carpenter memiliki ukuran

maksimal hingga 2,5 cm. Hidup berkoloni, mempunyai antena, dan memiliki

bau khusus sebagai tanda bahaya.

3) Penyebaran : Semut banyak terdapat pada tanah, serta pepohonan.


38. Lalat Hijau (Lucilia sericata)

A. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Classis : Insecta

Ordo : Diptera

Familia : Calliphoridae

Genus : Lucilia

Species : Lucilia sericata


Gambar 4.4 Lalat Hijau
GB Zoologi, 2017 Sumber : Brotowidjoyo, 1989

B. Deskripsi

1) Peranan : Lalat Hijau memiliki peran negatif yaitu sebagai pembawa

penyakit untuk berbagai mahluk hidup khususnya manusia.

2) Ciri khas : Lalat memiliki banyak jenis umumnya berukuran dari sedang

sampai besar, berwarna hijau, abu-abu, perak mengkilat atau abdomen gelap.

3) Penyebaran : Biasanya lalat hijau berkembang biak di bahan yang cair

atau semi cair yang berasal dari hewan, termasuk daging, ikan, daging busuk,

bangkai, sampah penyembelihan, sampah ikan, sampah dan tanah yang

mengandung kotoran hewan. Lalat ini jarang berkembang biak di tempat

kering atau bahan buah-buahan. Beberapa jenis juga berkembang biak di tinja

dan sampah hewan. Lainnya bertelur pada luka hewan dan manusia.
39. Laba-Laba Lompat (Trite sp.)

A. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Classis : Arachnida

Ordo : Araneae

Familia : Salticidae

Genus : Trite

Species : Trite sp.

Sumber : Brotowidjoyo, 1989


Gambar 4.5 Laba-Laba Lompat
GB Zoologi, 2017

B. Deskripsi

1) Peranan : Laba-laba adalah pemangsa hewan-hewan kecil,

terutama serangga. Di dalam rumah, hewan ini memangsa tungau, lalat,

nyamuk, jangkrik, dan serangga pengganggu lainnya.

2) Ciri khas : Bagian abdomen lebih ramping dibanding laba-laba

pada umumnya serta memiliki dua bola mata besar pada bagian tengah dan

dua bola mata kecil masing-masing pada bagian kiri dan kanan.

3) Penyebaran : Laba-laba peloncat tinggal pada gunung-gunung serta

berhabitat pada daun-daunan dan pepohonan.


40. Kumbang Daun (Aulacophora foveicollis)

A. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Classis : Insecta

Ordo : Coleoptera

Familia : Chryosomelidae

Genus : Aulacophora

Species : Aulacophora
Gambar 4.6 Kumbang Daun
GB Zoologi, 2017 foveicollis

Sumber : Brotowidjoyo, 1989

B. Deskripsi

1) Peranan : Kumbang daun memiliki peranan negatif dalam kehidupan

perindustrian karena kumbang daun dewasa dan larvanya makan semua

jenis tisu tumbuhan. Kebanyakannya menjadi serangga perusak pada

pertanian ekonomi yang penting.

2) Ciri khas : Bentuk sedang serta sayap bewarna hitam dan seluruh

badan bewarna coklat. Kumbang daun biasanya dikenali dengan formula

tarsusnya, yaitu kelihatan seperti 4-4-4, tapi sebenarnya ialah 5-5-5.

sesungutnya tidak timbul dari tuberkel hadapan.

3) Penyebaran : Biasa tinggal di daerah hutan atau perkebunan, serta

melakukan perkawinan dibawah daun.


41. Belalang (Dissostura sp.)

A. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Classis : Insecta

Ordo : Orthoptera

Familia : Acrididae

Genus : Dissostura

Species : Dissostura sp.


Gambar 4.7 Belalang
Sumber : Brotowidjoyo, 1989
GB Zoologi, 2017

B. Deskripsi

1) Peranan : Belalang adalah serangga yang dapat mengganggu kelangsungan

hidup tanaman atau sebagian hama tanaman. Sebagai rantai makanan yang

sangat penting dari berbagai konsumen, dan membantu penyerbukan berbagai

macam tumbuhan (misal jika proses itu dibantu oleh kaki-kakinya yang tidak

sengaja menempel dan ia berpindah ketempat lain sehingga terjadilah

penyerbukan).

2) Ciri khas : Tubuh belalang terdiri dari buku-buku, adanya antena khusus,

memiliki sayap dengan tekstur lembut, serta memiliki femur belakang yang

besar dan kaku untuk melompat.

3) Penyebaran : Belalang banyak terdapat dihutan dusun Kaluku, sering

terlihat pada dedaunan.


42. Jangkrik (Gryllus sp.)

A. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Classis : Insecta

Ordo : Orthoptera

Familia : Gryllidae

Genus : Gryllus

Species : Gryllus sp.


Gambar 4.8 Jangkrik
GB Zoologi, 2017 Sumber : Brotowidjoyo, 1989

B. Deskripsi

1) Peranan : Jangkrik memakan tanaman rusak, memperbaharui

mineral tanah tetapi jangkrik dapat merusak bibit tanaman.

2) Ciri khas : Memiliki rangka luar dari bahan kritin, memiliki dua

pasang sayap, memiliki antena serta mata majemuk

3) Penyebaran : Jangkrik banyak terdapat dihutan dusun kaluku, dan

sering terlihat pada lipatan-lipatan daun kering, tanah, serta ruang-ruang

dibawah batu.
43. Kaki Seribu (Julus julus)

A. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Classis : Myriapoda

Ordo : Spirobolida

Familia : Julicidae

Genus : Julus

Species : Julus julus

Sumber : Brotowidjoyo, 1989


Gambar 4.9 Kaki Seribu
GB Zoologi, 2017

B. Deskripsi

1) Peranan : Sebagai dekomposer yaitu pemakan sisa-sisa tumbuhan.

2) Ciri khas : Memiliki dua pasang kaki persegmen, kecuali segmen pertama

dibelakang kepala, dan sedikit setelahnya yang hanya memiliki satu kaki.

3) Penyebaran : Tersebar secara liar di hutan, biasanya ditemukan pada

tumpukan daun.
44. Sapi (Bos taurus)

A. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Classis : Mamalia

Ordo : Artiodactyla

Familia : Bovidae

Genus : Bos

Species : Bos taurus


Gambar 4.9 Sapi
GB Zoologi, 2017 Sumber : Brotowidjoyo, 1989

B. Deskripsi

1) Peranan : Sapi dapat diambil susu dan juga dagingnya , kulit

sapi juga bisa dimanfaatkan untuk membuat jaket, dompet, sabuk, dan lain-

lain.

2) Ciri khas : Mempuyai kelenjar susu, memiliki darah panas,

menyusui, tubuhnya berambut, berkembangbiak dengan melahirkan.

3) Penyebaran : Sapi pada dusun Kaluku memiliki kuantitas yang

cukup banyak, dipelihara oleh masyarakat sekitar untuk membantu

pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai